Anda di halaman 1dari 20

MK.

EKOLOGI
TANAMAN
FITTRIA ULFAH, SP. MSi.
XI. SISTEM BUDIDAYA DENGAN
PENGELOLAAN EKOLOGIS
Pendahuluan…
• Budidaya adlah kegiatan terencana pemeliharaan
suberdaya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan
untuk diambil manfat/hasil panennya.
• Agroekologi merupakan studi agroekosistem yang
holistik, termasuk semua elemen lingkungan dan
manusia.
• Konsep pertanian berkelanjutan  suatu bentuk
pertanian yang berwawasan lingkungan (sustainable
agriculture)
• Fokusnya  pada bentuk, dinamika dan fungsi
hubungan timbal balik antar unsur-unsur tersebut pada
proses di mana mereka terlibat.
Pertanian berkelanjutan adalah pengelolaan
sumberdaya yang berhasil untuk usaha pertanian
guna membantu kebutuhan manusia yang berubah
sekaligus mempertahankan atau meningkatkan
kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya
alam (CGIAR (Consultative Group on International
Agricultural Research) maupun TAC (Technical
Advisory Committee).
Istilah-istilah yang digunakan untuk
pertanian berbasis ekologis:
• pertanian masukan rendah (low-input agriculture);
• pertanian rendah kimia (low-chemical agriculture);
• pertanian konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan;
• teknologi pertanian yang efisien sumberdaya.
• Kata-kata seperti: biologica, ecological, regenerativ,
biodinamic, low resource, agroecological, dan
ecoagriculture juga kata yang sering digunakan
untuk mengutarakan pertanian berkelanjutan.
Karakteristik utama dari suatu pola pertanian yang
berkelanjutan:
• Mampu mempertahankan kehilangan tanah dengan laju dibawah laju
pembentukan tanah, atau pada tingkat kehilangan tanah yang
diperbolehkan (tolerable soil loss).
• Mampu meningkatkan pendapatan petani.
• Dapat diterima masyarakat dan mampu untuk mengulangi penerapan
teknologi (replicable) secara terus menerus tanpa ketergantungan.
• Pengembangan pola tanam, metoda pengolahan bahan makanan,
dan metoda penyimpanan persediaan bahan makanan.
• Meningkatkan tingkat diversivikasi guna menjamin keluwesan pola
tanam.
• Merpertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan organik.
• Pemanfaatan sumber air dan sumber energi setepat mungkin.
• Tujuan
• Seperti Suatu wilayah yang digunakan untuk produksi
pertanian, misalnya suatu lahan, dipandang sebagai suatu
sistem yang kompleks di mana proses ekologi yang terjadi
dalam kondisi alami juga ditemukan, misalnya daur unsur
hara, interaksi pemangsa/mangsa, persaingan, simbiosis,
dan perubahan turun-temurun.

• Agroekosistem merupakan kesatuan komunitas tumbuhan


dan hewan serta lingkungan kimia dan fisikanya yang telah
dimodifikasi oleh manusia untuk menghasilkan:
makanan,
bahan bakar, dan
produk lainnya bagi konsumsi untuk kesejahteraan umat
manusia.
Gips, 1986 mencoba memberi batasan suatu pertanian
berkelanjutan jika mencakup hal-hal berikut ini:
 Mantap secara ekologi  memepertahankan SDA
 Pengelolaan tanah dan kesehatan tanaman, dan
mempertahankan komponen biotik lainnya (secara biologis)
Menggunakan SDA dengan bijak untuk mengendalikan
pencemaran dan menekan kehilangan unsur hara,
biomassa, dan energy.
Berkelanjutan secara ekonomi  produksi dari petani
mampu memnuhi kebutuhan kebutuhan, dan biaya
produksi kembali.
Indikator berkelanjutan secara ekonomi dapat diukur 
produk usaha tani, pelestarian SDA dan meminimalkan
resiko
Tujuan pertanian berkelanjutan:

• Menjaga atau dan meningkatkan keutuhan sumber daya


alam lahan dan melindungi lingkungan.
• Menjamin penghasilan petani.
• Mengkonservasi energi.
• Meningkatkan produktivitas.
• Meningkatkan kwalitas dan keamanan bahan makanan.
• Menciptakan keserasian antara pertanian dengan faktor
sosial ekonomi umum lainnya.
PERTANIAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Aspek ekologi: Menurut FAO, masalah lingkungan di negara-
negara berkembang sebagian besar disebabkan karena:
- eksploitasi lahan yang berlebihan,
- perluasan penanaman, dan
- penggundulan hutan (Alexandratos 1988, dalam Reintjes
dkk., 1999).

Beberapa daerah irigasi yang luas telah dirusak oleh


salinisasi. Penggunaan pestisida dan pupuk buatan yang
semakin meningkat juga menjadi penyebab munculnya
masalah-masalah lingkungan.
Ancaman degradasi: Tanpa tindakan pelestarian lahan
tadah hujan,
- erosi tanah atau hilangnya tanah karena angin atau air,
- salinisasi atau alkalinisasi,
- penipisan unsur hara tanaman dan bahan organik,
- memburuknya struktur tanah dan
- pencemaran akan mengakibatkan hilangnya 544 jujta ha
lahan tadah hujan:
• 10% di Amerika Selatan,
• 16,5% di Afrika,
• 20% di Asia Baratdaya,
• 30% di Amerika Tengah dan
• 36% di Asia Tenggara.

Bahan lahan yang juga akan hilang kesuburannya


karena hilangnya lapisan tanah atas. Total kerugian
porduktivitas lahan tadah hujan akan mencapai 29%
(FAO, 1984)
Berbagai permasalahan dari
berbagai aspek..
Para ahli agroekologi kini menyadari bahwa tumpangsari,
agroforestri serta metoda pertanian tradisional lainnya
meniru proses ekologi alami (Reintjes dkk., 1992 dalam
Reintjes dkk., 1999).

Adapun bahaya bioteknologi saat ini, seperti:


• Misalnya kemungkinan menipisnya keanekaragaman
genetik;
• Terbatasnya akses pada bahan-bahan genetik karena hak
paten;
• Kontrol oleh perusahaan multinasional;
• Substitusi produk-produk tropis dengan produk-produk
sintetis; (meskipun ada manfaat dari teknologi itu sendir
Prinsip lingkungan yang perlu
dipahami:
1. Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan
tanaman, khususnya dengan mengelola bahan-bahan organik
dan meningkatkan kehidupan dalam tanah.
2. Mengoptimalkan ketersediaann unsur hara dan
menyeimbangkan arus unsur hara.
3. Meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara,
dan air dengan cara pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, dan
pengendealian erosi.
4. Meminimalkan serangan hama dan penyakit terhadap tanaman
dan hewan melalui pencegahan dan perlakuan yang aman.
5. Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya
genetik yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian
terpadu dengan tingkat keanekaragaman fungsional yang tinggi.
Bebrapa metode yg dibutuhkan untuk
aplikasi pertanian berkelanjutan:
a. Pengetahuan lokal
Sistem agroforestri sudah ada selama puluhan tahun bahkan
sejak ratusan tahun yang lalu. Misalnya para petani Afrika biasa
menggabungkan budi daya tanaman pangan dengan tanaman
jangka panjang seperti pepohonan.

b. Menjamin kondisi tanah yang mendukung pertumbuhan


tanaman
Proses-proses fisik, kimiawi, dan biologis di dalam tanah sangat
dipengaruhi oleh iklim kehidupan tanaman dan hewan serta
aktivitas manusia. Petani harus menyadari bagaimana proses-
proses ini dipengaruhi dan bisa dimanipulasi guna
membudidayakan tanaman yang sehat dan produktif.
c. Mengelola Iklim mikro
Petani mempengaruhi iklim mikro dengan mempertahankan dan
menanam pohon yang akan mengurangi suhu, kecepatan
angain, penguapan, dan pemaparan terhadap sengatan
matahari.

Pengelolaan iklim mikro di Tanzania: Pada tahun 1980


pengetahuan lokal setempat tentang pengelolaan iklim mikro di
Tanzania; bahan –bahan yang digunakan sebagai mulsa
termasuk:
• daun pohon, • sisa pemangkasan,
• daun pisang kering atau hijau, • gulma ,
• abu,
• rumput, • kotoran hewan dan
• jerami, • sampah rumahtangga.
• batang jagung,
• sisa tanaman tumpangsari,
d. Mengelola bahan organik
Bahan organik berfungsi sebagai penyimpan unsur hara
yang secara perlahan akan dilepaskan kedalam larutan air
tanah dan disediakan bagi tanaman.
e. Mengelola tanah
Kondisi tanah bisa juga diperbaiki dengan pengolahan
yang berpengaruh terhadap struktur tanah, kemampuan
menahan air, aerasi, kemampuan infiltrasi, suhu, dan
evaporasi.
f. Membatasi hilangnya unsur-unsur hara
Hilangnya unsur hara dapat dikendalikan dengan mendaur
ulang limbah organik, mengurangi erosi dan hanyutnya
tanah, mengurangi kehilangan akibat penguapan,
mengurangi pembakaran vegetasi.
g. Memperoleh dan mengelola unsur hara
Pengikatan nitrogen melalui organisma mikro yang hidup dalam
simbiosis dengan tanaman leguminosa; pengumpulan unsur hara
dangan menangkap sedimen air angin atau air dari luar pertanian;
dan menanfaatkan ternak untuk menyediakan unsur hara.

h. Menambah unsur hara


Sumber unsur hara dari luar termasuk:
• Bahan organik dari tempat lain, misalnya pupuk kandang dari
usaha tani lain, produk samping dari pengolahan kotoran manusia
serta bahan-bahan lain dari kota yang bisa digunakan untuk
membuat kompos;
• Pakan atau konsentrat yang dibeli, atau makanan manusia;
• Pupuk mineral seperti debu buatan, misalnya kapur, batu pospat
dan biosuper (suatu campuran debu batuan dan mikroorganisma
yang membantu memobilisasi mineral) serta pupuk buatan.
Quizz….
1. Jelaskan bagaimana kompetisi yang terjadi antara
individu antara spesies yang sama dan yang
terjadi antar spesies yang berbeda…
2. jelaskan perbedaan anatara pertanian
berkelanjutan dan pertanian organik…

Anda mungkin juga menyukai