INFERTILITAS
INFERTILITAS
PRIA
KELOMPOK 7
Umur
Obesitas
Alkohol
Paparan dalam pekerjaan
Olahraga
Merokok
Laptop dan telepon seluler
Stress
Diagnosis Infertilitas Pria
Gangguan hormonal
Ditandai dengan tingkat hormon yang terlalu tinggi atau
rendah sehingga memengaruhi kesuburan, antara lain:
Hipotiroid. Kadar hormon tiroid yang rendah dapat
menurunkan kualitas air mani, fungsi testis, dan
mengganggu libido.
Hiperprolaktinemia. kondisi hormon prolaktin yang tinggi.
Ditemukan 10-40 persen pada pria yang tidak subur. Kadar
prolaktin yang tinggi dapat mengurangi produksi sperma
dan hasrat seksual, sekaligus menyebabkan impotensi.
Hipogonadotropik hipopituitarisme. Rendahnya produksi
hormon follicle stimulating hormone (FHS) dan lutenizing
hormone (LH) dari kelenjar pituitari. Hal itu menyebabkan
terganggunya perkembangan sperma, menurunnya tingkat sel
dalam testis, dan sebagainya.
Hiperplasia adrenal kongenital.Terjadi ketika kelenjar
pituitari tertekan oleh kenaikan tingkat hormon androgen
adrenal sehingga menyebabkan rendahnya produksi sperma,
kurang aktifnya gerak sperma, serta banyaknya sel sperma
yang tidak benar-benar berkembang dengan baik.
Panhipopituitarisme. Kegagalan kelenjar pituitari sehingga
menekan hormon pertumbuhan, hormon stimulasi tiroid, dan
tingkat LH dan FSH. Gejala-gejalanya antara lain testis yang
berukuran normal atau kecil, impotensi dan hasrat seks yang
menurun.
Gangguan Fisik
Ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh beragam masalah
fisik, mulai dari gangguan proses produksi sperma atau
terhambatnya perjalanan sperma dari testis menuju ujung penis.
Dapat ditandai dengan rendahnya jumlah sperma atau bentuk dan
ukuran sperma yang tidak normal. Berikut ini beberapa masalah
fisik yang umumnya menyebabkan infertilitas para pria:
Varikokel. Terjadinya pelebaran pembuluh darah dalam skrotum
dan mencegah darah mengalir dengan baik. Kondisi ini terdapat
pada sekitar 15-40 persen dari para pria yang sedang melakukan
evaluasi infertilitas.
Kelainan saluran sperma. Tabung yang membawa sperma atau
saluran sperma dapat mengalami kerusakan lantaran cedera atau
penyakit. Sebagian pria mengalami sumbatan pada testis yang
menyimpan sperma atau hambatan pada satu atau kedua saluran
yang membawa sperma dari testis.
Torsio testis. Disebabkan oleh kelainan jaringan yang
membuat testis memutar di dalam skrotum secara ekstrim,
biasanya dapat terlihat dari timbulnya pembengkakan.