Anda di halaman 1dari 13

Hernia

Novi Asita Sitohang 141000491


Maria hotmaida
Lhily
Arkadius idola halawa
ulfa
Pengertian
Istilah hernia berasal dari bahasa Latin, yaitu
herniae, yang berarti penonjolan isi suatu rongga
melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding
rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk
suatu kantong dengan pintu berupa cincin.
Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan
isi yang keluar berupa bagian dari usus (Giri Made
Kusala, 2009).
Etiologi
Menurut Giri Made Kusala (2009), hal-hal yang dapat
menyebabkan terjadinya hernia adalah :

1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Penyakit penyerta
4. Keturunan
5. Obesitas
6. Kehamilan
7. Pekerjaan
8. Kelahiran prematur
Klasifikasi Hernia
Berdasarkan Terjadinya
a).  Hernia Bawaan atau Kongenital
b).  Hernia dapatan atau akuisita (acquisitus =
didapat)

Berdasarkan sifatnya
a).  Hernia reponibel/reducible
b).  Hernia ireponibel
c). Hernia strangulata atau inkarserata (incarceratio
= terperangkap, carcer = penjara
Berdasarkan Letaknya
a). Hernia Femoralis
b). Hernia Umbilikalis
c). Hernia sikatriks atau hernia insisiona
d).Hernia Inguinalis
hernia inguinalis dapat dibagi menjadi :
1.    indirek
2.    direk
  Tanda dan Gejala :

Umumnya penderita mengeluhkan turun berok,


burut atau kelingsir atau menyatakan adanya
benjolan di selakanganya/kemaluan, benjolan itu
bisa mengecil atau menghilang, dan bila menangis
mengejan waktu defekasi/miksi, mengangkat
benda berat akan timbul kembali. Dapat pula
ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala
muntah dan mual bila telah ada komplikasi
Patofisiologi

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital


atau sebab yang didapat. Hernia dapat dijumpai pada
setiap usia. Lebih banyak pada laki-laki ketimbang pada
perempuan. Berbagai faktor penyebab berperan pada
pembentukan pintu masuk hernia pada anulus internus
yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong dan
isi hernia. Selain itu, diperlukan pula faktor yang dapat
mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka
cukup lebar itu. Faktor yang dipandang berperan kausal
adalah adanya prosesus vaginalis yang terbuka,
peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan
kelemahan otot dinding perut karena usia.
Penatalaksanaan Hernia
1. Konservatif

a. Istirahat di tempat tidur dan menaikkan bagian kaki, hernia ditekan


secara perlahan menuju abdomen (reposisi), selanjutnya gunakan alat
penyokong.

b.   Jika suatu operasi daya putih isi hernia diragukan, diberikan
kompres hangat dan setelah 5 menit di evaluasi kembali.

c.   Celana penyangga

d.   Istirahat baring

e.    Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya


Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak
tinja untuk mencegah sembelit.
f.   Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian
makan dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat
sembelit dan mengedan selama BAB, hindari kopi kopi, teh, coklat,
cola, minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.

2.  Pembedahan (Operatif) :


a.  Herniaplasty : memperkecil anulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang.

b.   Herniatomy : pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya,


kantong dibuka dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.

c.    Herniorraphy : mengembalikan isi kantong hernia ke dalam


abdomen dan menutup celah yang terbuka dengan menjahit
pertemuan transversus internus dan muskulus ablikus internus
abdominus ke ligamen inguinal.
Pemeriksaan penunjang

Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan


tambahan untuk menegakkan diagnosis hernia.
Namun pemeriksaan seperti ultrasonografi
(USG), CT Scan, maupun MRI (Magnetic
Resonance Imaging) dapat dikerjakan guna
melihat lebih lanjut keterlibatan organ-organ
yang terperangkap dalam kantung hernia
tersebut. Pemeriksaan laboratorium dapat
dilakukan untuk kepentingan operasi
Komplikasi
1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi
hernia tidak dapat dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis
ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada gangguan penyaluran isi usus.
2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang
masuk. Cincin hernia menjadi relatif sempit dan dapat menimbulkan
gangguan penyaluran isi usus.Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis
incarcerata.
3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan
pembuluh darah dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis
lateralis strangulata.
4. Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh
darah dan kemudian timbul nekrosis.
5. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung,
muntah dan obstipasi.
6. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki,
7. Pendarahan yang berlebihan/infeksi luka bedah,
8. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.
9. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik, abses.
Pencegahan

Menurut Jennifer (2007), pencegahan hernia adalah :


1. Usahakan untuk mempertahankan berat tubuh yang sehat.
Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada otot di bagian perut.

2. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi


Seperti : Buah-buahan, sayuran, dan makanan yang terbuat dari gandum sangat
disarankan untuk dikonsumsi. Makanan tersebut mengandung banyak serat
yang membantu mencegah konstipasi dan mengurangi tekanan di bagian perut.

3. Hindari mengangkat barang yang terlalu berat


Jika harus mengangkat barang berat, lakukan dengan cara yang benar. Postur
tubuh yang tepat saat mengangkat barang berat, yakni tekuk lutut Anda dan
hindari membungkuk untuk mengurangi tekanan.

4. Hindari tekanan Intra abdomen


Seperti batuk kronis dan mengejan  yang dapat mencetuskan hernia.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai