Anda di halaman 1dari 18

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI

MOLA HIDATIDOSA

Oleh :
Kelompok 2
 Disti Amanda Putri 141000113
 Sri Ningsih 141000139
 Ismayani 141000
 Yenni 141000
 Muhammad Ikhsan 141000468
Pengertian
 Mola berasal dari bahasa latin yang berarti
massa dan hidatidosa berasal dari kata
Hydats  yang berarti  tetesan air.
 Mola hidatidosa (atau hamil anggur)
adalah kehamilan abnormal berupa
tumor jinak yang terbentuk akibat kegagalan
pembentukan janin. Bakal janin tersebut
dikenal dengan istilah mola hidatidosa. 
 Istilah hamil anggur digunakan karena bentuk
bakal janin tersebut mirip dengan gerombolan
buah anggur.
Lanjutan…
 Trofoblas adalah sel pada bagian tepi ovum (sel telur)
yang telah dibuahi dan nantinya akan melekat di
dinding rahim hingga berkembang menjadi plasenta
serta membran yang memberi makan hasil pembuahan. 

 Mola hidatidosa juga dapat didefinisikan sebagai


penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan
calon plasenta (trofoblas plasenta) dan disertai dengan
degenerasi kistik villi serta perubahan hidropik.
Mola hidatidosa komplit
 Pada Mola hidatidosa komplit terjadi ketika sel telur yang kurang
kromosom pelengkap dan dibuahi oleh sperma haploid, biasanya
mengandung kromosom X. Duplikasi kromosom ini biasanya
menghasilkan kariotipe 46, XX yang berasal dari ayah. Tidak ada
janin berkembang, tetapi ada plasenta yang abnormal terdiri dari
massa jaringan seperti anggur, villi chorionic menggembung atau
bengkak.
 Secara klinis, mola hydatidosa lengkap dicurigai pada pasien dengan
uterus lebih besar dari yang diharapkan untuk usia kehamilan
normal, terdapat pendarahan vagina, level hCG berulang-ulang dan
meningkat nyata, preeklamsia trimester pertama (kehamilan terkait
hipertensi) dan, kadang-kadang, sebuah pembesaran ovarium
bilateral, kista lutein sekunder. Pada tes ultrasonografi memberikan
gambaran badai salju.
Mola hidatidosa Parsial
 Mola hidatidosa parsial vili tersebar seperti anggur,
ovum dibuahi oleh dua set kromosom haploid
paternal. Hal ini dapat terjadi dengan dispermy
ketika dua sperma membuahi ovum tunggal, atau
ketika sperma diploid membuahi ovum, atau jika
sperma haploid membuahi ovum diploid. Hasilnya
adalah triploidi dengan 69 kromosom. Karena set
kromosom ibu ada, janin berkembang, tetapi cacat,
dan kehamilan jarang terjadi untuk jangka panjang.
Hanya beberapa vili yang tampak seperti anggur.
Etiologi
 Kehamilan mola disebabkan oleh karena adanya
ketidakseimbangan dalam bahan genetik (kromosom) pada masa
kehamilan.
 Paling sering terjadi adalah ketika telur yang tidak mengandung
informasi genetik dibuahi oleh sperma, atau ketika sel telur
normal dibuahi oleh dua sel sperma.
 Penyebab yang paling mungkin adalah kelainan pada sel telur,
rahim dan/atau kekurangan gizi.
Penyebab
Adapun faktor yang memicu masalah kehamilan ini sampai
sekarang belum diketahui dengan pasti, tetapi beberapa faktor
berikut ini kemungkinan saja dapat terlibat seperti:
 Sel telur yang secara patologi sudah mati, tetapi terlambat untuk
dikeluarkan.
 Adanya Imunoseletif dari trofoblas.
 Status sosial ekonomi yang rendah.
 Paritas yang tinggi.
 Defisiensi Protein.
 Adanya infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas.
Gejala
 Amenorrhoe dan tanda – tanda kehamilan
 Perdarahan pervaginam dari bercak sampai perdarahan berat
(gejala utama), dapat menyebabkan anemia defisiensi besi.
 Uterus sering membesar lebih cepat dari biasanya
 Tidak dirasakan tanda – tanda adanya gerakan janin maupun
ballotement
 Hiperemesis (mual dan muntah)
 Preklampsi dan eklampsi (sebelum minggu ke – 24)
 Keluar jaringan mola seperti buah anggur, yang merupakan
diagnosa pasti
 Tirotoksikosis
Diagnosis
 Deteksi dengan melakukan USG.
 Deteksi dengan pemeriksaan kadar HCG lewat
pengambilan sampel darah.
 Penegakkan hamil anggur akan menjadi lebih kuat
setelah jaringan sel dalam rahim dihapus dan
dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop.
 Menandai berbagai gejala yang muncul juga bisa
menjadi cara pertama dokter untuk mengetahui
terjadinya hamil anggur.
Lanjutan…

Hasil USG dari hamil anggur lengkap akan


menunjukkan gambaran sebagai berikut:
 Krista plasenta tebal yang mengisi rongga rahim.

 Tidak adanya embrio/ janin.

 Tidak adanya cairan amnion/ketuban

 Kista ovarium
Epidemiologi
 Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika,
Amerika Latin dibandingkan dengan negara-negara
barat.
 Di negara-negara barat dilaporkan 1:200 atau 2000
kehamilan
 Di negara-negara berkembang 1:100 atau 600
kehamilan.
 Kejadian di rumah sakit besar di Indonesia kira-kira 1
diantara 80 persalinan.
Faktor Risiko
 Wanita pada remaja awal (Usia < 20 tahun)
 Wanita yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki
resiko 2 kali lipat
 Wanita usia lebih dari 40 tahun memiliki resiko 7 kali
 Riwayat keguguran 2 kali atau lebih
 Riwayat kehamilan mola sebelumnya, dapat
meningkatkan kejadian mola 10 kali lipat
Penatalaksanaan
 Langkah awal penanganan mola hidatidosa adalah
dengan memperbaiki keadaan umum pasien
 Pengeluaran jaringan mola
 Pemberian preparat sitostatika
 Pemeriksaan tindak lanjut, yang memiliki tujuan
untuk mendeteksi dini setiap perubahan yang
menunjukkan kemungkinan ke arah malignansi.
Pengobatan
 Lakukan kuretase sampai bersih setelah diagnosis dapat
ditegakkan secara pasti. Untuk mengatasi kontraksi saat
tindakan ini dilakukan, sebumnya diberikan uterotonik (20-
40 unit oksitosin dalam 250 cc/50 unit oksitosin dalam
500ml NaCl (0,9%).
 Atau dapat dilakukan histeroktomi bagi ibu yang sudah tidak
ingin mengandung lagi.
 Pemeriksaan rutin kadar B-HCG pasca mola selama 6 bulan
sampai kadarnya dinyatakan norma.
 Pemberian kemoterapi pada mola hidatidosa dengan resiko
tinggi.
Pencegahan
 Karena penyebab dari mola hidatidosa masih belum
diketahui secara pasti maka kejadian ini sulit untuk
dicegah. Bagaimanapun juga, nutrisi ibu yang baik
dapat menurunkan risiko terjadinya mola.
 Bagi penderita mola sebelumnya, disarankan untuk
menggunakan kontrasepsi penunda kehamilan
selama 6 bulan setelah kadar b-HCG normal untuk
menghindari kemungkinan besar terjadinya hamil
anggur kembali.

Anda mungkin juga menyukai