PENDARAHAN ANTEPARTUM (Kel4)
PENDARAHAN ANTEPARTUM (Kel4)
EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN REPRODUKSI
Pendarahan Antepartum
PENDARAHAN ANTEPARTUM
Prae= di depan
Vias = jalan
Placenta yang implantasinya tidak normal
( rendah sekali ) hingga menutupi seluruh atau
sebagian jalan lahir (ostium internum)
ETIOLOGI
• Abnormalitas vaskularisasi pada endometrium
• Ovulasi terlambat
• Trauma endometrium sebelumnya
• Kehamilan ganda
• Pembedahan pada uterus sebelumnya
(bedah sesar, miomektomi)
• Kuretase berulang
• Mioma uteri
Scott, James R., dkk. 2002. Obstetri & Ginekologi. Jakarta: Widya Medika
FAKTOR RESIKO
• Perokok
• Riwayat SC atau kuretase sebelumnya
• Multiparitas
• Usia < 20 atau > 35 tahun
• Tumor
• Pernah menjalani operasi pada rahim
• Malnutrisi
KLASIFIKASI
BERDASARKAN
LETAKNYA
Plasenta previa totalis: Plasenta yang melekat rendah di dekat
leher rahim dan menutupi keseluruhan jalan lahir
Plasenta previa parsialis: Plasenta yang melekat rendah di
dekat leher rahim dan menututpi sebagian jalan lahir.
Plasenta previa lateralis: Plasenta yang melekat rendah di
dekat leher rahim namun tidak menutupi jalan lahir
Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah): Tempat implantasi beberapa millimeter
atau cm dari tepi jalan lahir risiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang
kecil, dan bisa dilahirkan pervaginam dengan aman. Pinggir plasenta berada
kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan, sehingga tidak akan teraba pada
pembukaan jalan lahir.
JENIS-JENIS PLASENTA PREVIA
BENTUK
PERDARAHAN
TINGKAT
GEJALA
KLINIS
DERAJAT PELEPASAN
Trijatmo rachimhadhi membagi solusio plasenta menurut derajat
pelepasan plasenta :
1. Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya.
2. Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
3. Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir
plasenta yang terlepas.
BENTUK PENDARAHAN
Pritchard JA membagi solusio plasenta menurut bentuk
perdarahan :
1. Solusio plasenta dengan perdarahan keluar
2. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang
membentuk hematoma retroplacenter
3. Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam
kantong amnion .
TINGKAT GEJALA KLINIS
Cunningham dan gasong dalam bukunya mengklasifikasikan solusio
plasenta menurut tingkat gejala klinisnya, yaitu:
1. Ringan : perdarahan <100-200 cc,uterus tidak tegang, belum ada tanda
renjatan, janin hidup,pelepasan plasenta <1/6 bagian permukaan,kadar
fibrinogen plasma >150 mg%
2. Sedang : perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pre
renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3
bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.
3. Berat : uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan,
janin mati, pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau
keseluruhan.
PATOFISIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
TANDA DAN GEJALA KLINIS
• Perdarahan yang disertai nyeri.
• Anemia dan syok,beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai
dengan banyaknya darah yang keluar.
• Rahim keras seperti papan dan terasa nyeri saat dipegang karena isi
rahim bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang plasenta
hingga rahim teregang (uterus en bois).
• Palpasi sulit dilakukan karena rahim keras.
• Fundus uteri makin lama makin baik.
• Bunyi jantung biasanya tidak ada.
• Pada toucher teraba ketuban yang teregang terus-menerus (karena isi
rahim bertambah).
• Sering terjadi proteinuria karena disertai preeklampsi.
PEMERIKSAAN
KOMPLIKASI
IBU JANIN