Anda di halaman 1dari 10

KEGAWATDARURATAN

“KETUBAN PECAH DINI”


KELOMPOK 11
NURMIN
SELLY NIRWANA SULTAN
DESLIYANTI TODING BUA’
1. PENGERTIAN

• KPD diartikan sebagai pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila


pembukaan serviks pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara
kurang dari 5 cm (Mishra, dkk 2015).
• Sedangkan jika dilihat dari kapan pecahnya ketuban, maka KPD dapat
diartikan sebagai pecahnya ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan
dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan (Marmi, dkk
2016).
2. ETIOLOGI

Trauma yang didapat misalnya


Infeksi hubungan seksualTrauma yang
didapat misalnya hubungan seksual

Kelainan letak, misalnya


Serviks yang inkompetensia,
sungsang

Tekanan intra uterin yang Keadaan sosial ekonomi


meninggi Dan faktor lain
3. Mekanisme pecahnya selaput ketuban

• Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan kontraks uterus


dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah
tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban
inferior rapuh, bukan karena seluruh selaput ketuban rapuh. Terdapat
keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraselular matriks.
Perubahan struktur, jumlah sel, dan katabolisme kolagen menyebabkan
aktivitas kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah.
4. Tanda dan Gejala

• Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui


vagina, aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak,
berwarna pucat, cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus
diproduksi sampai kelahiran. Tetapi, bila anda duduk atau berdiri, kepala
janin yang sudah terletak di bawah biasanya “mengganjal” atau
“menyumbat” kebocoran untuk sementara. Sementara itu, demam, bercak
vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat
merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi (Kosim, dkk 2016).
5. Penilaian Klinis

Tentukan pecahnya selaput ketuban.

Tentukan usia kehamilan bila perlu dengan USG.

Tentukan ada tidaknya infeksi,

Tentukan tanda-tanda inpartu


6. DIAGNOSIS
Pemeriksaan inspekulo, lihat dan
Adanya cairan yang berisi mekonium (kotoran perhatikan apakah memang air ketuban
janin), verniks kaseosa (lemak putih), rambut keluar dari kanalis servikalis pada
lanugo atau bulu-bulu halus bila telah bagian yang sudah pecah, atau terdapat
terinfeksi bau.
cairan ketuban pada forniks posterior.

Terdapat infeksi genital (sistemik) Gejala Chorioamnionitis


7. Pemeriksaan penunjang

LABORATORIUM USG
8. Prognosis/ komplikasi 9. Penatalaksanaan

• Prognosis ibu
1. Konservatif,
• Prognosis janin 2. Aktif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai