Anda di halaman 1dari 31

TERMOREGULASI

DRS. TRAPSILO PRIHANDONO, MSI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
TIK, Relevansi & Deskripsi singkat
TIK :
 Setelah mengikuti mata kuliah ini, 90 % mahasiswa dapat
menjelaskan konsep dasar Termoregulasi dan hal-hal
yang mempengaruhinya
 Setelah mengikuti mata kuliah ini, 80 % mahasiswa
dapat menguraikan tentang hakekat panas dan koversi
tenaga dalam tubuh
 Setelah mengikuti mata kuliah ini, 80 % mahasiswa
dapat menerangkan tentang termografi dan termoterapi
TIK, Relevansi & Deskripsi singkat

Relevansi
Sistem tubuh manusia tidak akan lepas dari proses
transfer dan Transformasi Energi Panas
(Termoregulasi)

Deskripsi singkat
Mata kuliah ini akan membahas tentang
termoregulasi tubuh manusia yang berkaitan dengan
fungsi tubuh manusia
Pre Test
1. Manusia termasuk makhluk :
a. Berdarah dingin
b. Berdarah panas
c. Berdarah panas & dingin
d. Berdarah biru

2. Lokasi pengukuran suhu tubuh manusia, kecuali :


a. Ketiak
b. Dubur
c. Bawah lidah
d. Pembuluh darah
Pre Test
3. Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh
dengan cara, kecuali :
a. Konveksi
b. Radiasi
c. Interferensi
d. Konduksi

4. Yang mengatur pengeluaran panas dalam tubuh


manusia adalah :
a. Ginjal
b. Paru-paru
c. Kulit
d. Susunan syaraf pusat
Pre test

5. Termografi dapat digunakan untuk diagnosis, kecuali :


a. Carsinoma mamae (kanker payudara)
b. Vascular disease (penyakit pembuluh darah
c. Follow up penderita post operatif karena DM
d. Tuberkulosis paru

6. Penggunaan terapi panas dapat dilakukan dengan, kecuali:


a. Botol berisi air panas
b. Handuk panas
c. Plastik panas
d. Lumpur panas
Pendahuluan

 Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.


 Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam
keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh.
 Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan
balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan
suhu di hipotalamus.
Definisi

Termo : Panas
Regulasi : Pengaturan
Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis
tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi
panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh
dapat dipertahankan secara konstan

Panas adalah energi kinetik pada gerakan molekul.


Asal Panas Pada Tubuh Manusia

Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas


secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan.  mahluk
berdarah panas

Suhu tubuh dihasilkan dari :


1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR)
2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot
(termasuk kontraksi otot akibat menggigil).
3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan
sebagian kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth
hormone dan testosteron).
4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine,
dan rangsangan simpatis pada sel.
5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di
dalam sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
 Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh
 Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan
pada 37°C.
 Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh
yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan
balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh
telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan
suhu, yang disebut titik tetap (set point).
 Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang
memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan
mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal


suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang
terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial,
toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini
biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar
37°C).
Selain itu, ada suhu permukaan (surface
temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit,
jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya
dapat berfluktuasi sebesar 30°C sampai 40°C.
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh

 Lokasi pengukuran temperatur tubuh : ketiak (aksila), sub


lingual (dibawah lidah) atau rektal (dubur)
 Temperatur dubur lebih tinggi 0,3 – 0,5 oC daripada
temperatur aksila
 Suhu rektal agak konstan bila dibandingkan dengan suhu-
suhu di daerah lain

 Temperatur rata-rata kulit : 0,07 Tkepala + 0,14 Tlengan + 0,05


Ttangan + + 0,07 Tkaki + 0,13 Tbetis + 0,09 Tpaha + 0,45 Tbatangtubuh
 Temperatur tubuh rata-rata : Mean Body Temperatur
= (0,67 x temp rektal) + (0,33 x temp kulit rata-rata)
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada berbagai
kelompok usia
Usia Suhu (oC)
3 bulan 37,5
6 bulan 37,7
1 tahun 37,7
3 tahun 37,2
5 tahun 37,0
7 tahun 36,8
9 tahun 36,7
• Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
11 tahun 36,7 • Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 -
37,5°C
13 tahun 36,6 • Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5
- 40°C
Dewasa 36,4 • Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
> 70 tahun 36,0 (Tamsuri Anas, 2007)
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

1. Kecepatan metabolisme basal


2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10. Lingkungan
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :


a. Vasodilatasi  disebabkan oleh hambatan dari pusat
simpatis pada hipotalamus posterior (penyebab
vasokontriksi) sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat
pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan
panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat lebih
banyak.
b.Berkeringat  pengeluaran keringat menyebabkan
peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas  Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan
menggigil dihambat dengan kuat.
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :


a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh  karena
rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus
posterior.
b. Piloereksi  Rangsangan simpatis menyebabkan
otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut
berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas  sistem
metabolisme meningkat melalui mekanisme
menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan
simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh manusia


dengan cara konveksi, konduksi, radiasi dan evaporasi,

1. Radiasi
Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh dalam
bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang
inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang
gelombang 5 – 20 mikrometer. Tubuh manusia
memancarkan gelombang panas ke segala penjuru tubuh.
Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling
besar pada kulit (60%) atau 15% seluruh mekanisme
kehilangan panas.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

2. Konduksi
 Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara
atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul
(atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat
meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang
lebih tinggi.
 Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.
 Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung
kulit dengan benda-benda yang ada di sekitar tubuh.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

3. Konveksi
 Apabila seceret kopi diletakkan di atas kompor listrik yang
panas maka enegi dalam ceret akan meningkat yang
disebabkan oleh konveksi
 Apabila kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang
telah dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara
konveksi
 Aliran konveksi dapat terjadi dikarenakan massa jenis
udara panas sangat ringan dibandingkan massa jenis udara
dingin
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

4. Evaporasi
 Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat memfasilitasi
perpindahan panas tubuh. Setiap satu gram air yang
mengalami evaporasi akan menyebabkan kehilangan panas
tubuh sebesar 0,58 kilokalori.
 Pada kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi
berlangsung sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan
kehilangan panas terus menerus dengan kecepatan 12 – 16
kalori per jam.
 Evaporasi ini tidak dapat dikendalikan karena evaporasi
terjadi akibat difusi molekul air secara terus menerus melalui
kulit dan sistem pernafasan.
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam


jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam
bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan
menghilang didalam jaringan yang lebih dalam berupa
panas, panas tersebut kemudian diangkut ke jaringan
lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke jaringan
seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan energi panas
akan dikeluarkan melalui evaporasi (keringat)
Efek Panas
Efek panas terbagi dalam 3 bagian :
1. Fisik, Panas menyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami
pemuaian ke segala arah
2. Kimia, kecepatan reaksi kimia akan meningkat dengan
peningkatan temperatur  reaksi oksidasi  Permeabilitas
membran sel akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu
 pada jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme 
peningkatan pertukaran zat kimia tubuh dalam cairan tubuh
3. Biologis, sumasi dari efek panas terhadap fisik dan kimia 
peningkatan sel darah putih, peradangan & dilatasi pembuluh
darah  peningkatan sirkulasi darah dan peningkatan tekanan
kapiler & pH darah menurun
Energi panas dalam bidang kedokteran
 Romans (600 a.d) : memakai minyak panas untuk
memijat
 Faure (1774) : mempergunakan “Hotsbrichs” dalam
pengobatan nyeri yang disebabkan rheumatik
 Roebereiner (1816) : Pemakaian sinar dalam bidang
pengobatan
 Reyn (1913) : Menggunakan sinar ungu ultra dalam
irradiasi tubuh
 Langevin (1917) : mempergunakan ultrasonik dalam
pengobatan
Penggunaan energi panas dalam pengobatan
1. Metode Konduksi :
 Terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur antara kedua
benda  panas akan ditransfer dari benda yang lebih panas ke
benda yang lebih dingin
a. Kantong air panas/botol berisi air panas  pengobatan nyeri
(mis nyeri perut)
b. Handuk panas  pada daerah otot yang sakit (mis spasme otot)
c. Turkish bath/mandi uap  untuk penyegar, relaksasi otot
d. Mud packs/lumpur panas  mengkonduksi panas kedalam
jaringan, mencegah kehilangan panas tubuh
e. Wax bath/parafin bath  mentransfer panas pada tungkai bawah
terutama pada orang tua
f. Electric pads  melingkari kawat elemen panas yang dibungkus
asbes atau plastik
 Untuk pengobatan penyakit neuritis, sprains, strain, contusio,
sinusitis dan low back pain
Penggunaan energi panas dalam pengobatan

2. Metode Radiasi :
a. Electric fire
b. Infra merah

3. Metode elektromagnetis :
a. Short wave diathermy (Diatermi gelombang pendek)
b. Micro wave diathermy (gelombang radio dengan ossilasi
pada frekuensi yang sangat tinggi (frekuensi 900 MHz)

4. Gelombang ultrasonik  gelombang bunyi dengan frekuensi


1 MHz  lebih efektif pada tulang dibanding dengan soft
tissue karena tulang lebih banyak menyerap panas
Penggunaan energi dingin dalam pengobatan

 Kriogenik : pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan dan


menggunakan suhu yang sangat rendah
 Kriobiologi : mempelajari efek suhu rendah pada bidang biologi
atau kedokteran
 Penggunaan temperatur rendah dalam bidang kedokteran :
1. Penyimpanan darah (bank darah)
2. Penyimpanan sperma (Bank sperma)
3. Penyimpanan bone marrow (Sumsum tulang)
4. Penyimpanan jaringan tubuh lainnya
5. Penyimpanan obat-obatan
6. Pengobatan edema yang diakibatkan trauma akut dan sakit kepala
 ice bag/kantong es
7. Pengobatan nyeri dan bengkak lokal  kompres dingin
8. Operasi jaringan kanker
Termografi
 Pengukuran temperatur permukaan tubuh menunjukkan bahwa
temperatur permukaan tubuh berbeda disatu titik dengan titik-titik
lain, tergantung pada faktor fisik luar dan metabolik internal serta
proses sirkulasi yang dekat dengan kulit

Penggunaan termografi dalam diagnosis :


A. Carsinoma mamae
B. Vascular disease
C. Follow up penderita post operatif karena DM
D. Cerebral vascular disease
E. Artritis acuta
F. Patello femoral pain
G. Primary erythemalgia
Referensi

1. Gabriel, J.F, Fisika Kedokteran, EGC, Jakarta, 1996.


2. Cameron, J.R, dkk, Fisika Tubuh Manusia, EGC,
Jakarta, 2006.
3. Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi
9, EGC, Jakarta, 1997.
Post Test
1. Manusia termasuk makhluk :
a. Berdarah dingin
b. Berdarah panas
c. Berdarah panas & dingin
d. Berdarah biru

2. Lokasi pengukuran suhu tubuh manusia, kecuali :


a. Ketiak
b. Dubur
c. Bawah lidah
d. Pembuluh darah
Post Test
3. Panas dapat hilang dan masuk ke dalam tubuh
dengan cara, kecuali :
a. Konveksi
b. Radiasi
c. Interferensi
d. Konduksi

4. Yang mengatur pengeluaran panas dalam tubuh


manusia adalah :
a. Ginjal
b. Paru-paru
c. Kulit
d. Susunan syaraf pusat
Post test

5. Termografi dapat digunakan untuk diagnosis, kecuali :


a. Carsinoma mamae (kanker payudara)
b. Vascular disease (penyakit pembuluh darah
c. Follow up penderita post operatif karena DM
d. Tuberkulosis paru

6. Penggunaan terapi panas dapat dilakukan dengan, kecuali:


a. Botol berisi air panas
b. Handuk panas
c. Plastik panas
d. Lumpur panas

Anda mungkin juga menyukai