URETEROKEL
Isni Ayu Lestari
1610221008
Pembimbing
dr. Suhermi Ismail Sp.Rad 1
DEFINISI
Ureterokel adalah dilatasi kistik yang timbul
pada bagian ureter intravesikal yang bisa
bersifat kongenital maupun didapat, bermuara
sempit dan
biasanya terletak
ektopik.10
Epitel yang
Endoderm melapisi ureter,
vu, uretra
Membentuk:
MESODERM ginjal, ureter,
vu, urethra
Berdiferensiasi
menjadi alat
penghubung
lingkungan
Ektoderm
dengan diri;
perineum &
susunan saraf
somatis
Paraksial
- Usus belakang
Endoderm
Rudimenter & ≠
berkembang
INTERMEDIET
- Pronefros Berfungsi singkat
- Mesonefros saat kehamilan
- Metanefros
Ginjal permanen
Pronefros
Awal minggu ke 4:
- Terdiri dari 7-10
kelompok sel seloid
servical, membentuk
unit vestigal.
Akhir minggu ke 4:
- Semua tanda adanya sistem pronefros telah lenyap.
Mesonefros
lenyap
diferensiasi
Metanefros: Ginjal definitif
Muncul di minggu ke 5:
Duktus koligentes (sistem. pengumpul) terbentuk dari
tunas ureter, keluar dr duktus mesonefrikus
Minggu 4 – 7:
- kloaka menjadi sinus urogenital dan kanalis analis
- Septum urorektale diantaranya → perineal
3 bagian sinus urogenital
1. Kandung kemih: teratas dan terbesar
2. Pelvis sinus urogenitalis: pada pria menjadi uretra pars
prostatika & membranasea
3. Phallus sinus urogenital.
Ureter Vesikula seminalis
• Traktus Urinarius
– Ureter
– Kandung kemih
– Uretra
(maskulinus, femininus)
ANATOMI URETER
• Perpanjangan tubular.
Letak: retroperitoneal
• P: 25cm - 30cm
• D: 4mm - 6mm.
Saluran ini menyepit di 3
tempat:
• Di titik asal ureter pada
pelvis ginjal
• Di titik saat melewati
pinggiran pelvis
• Di titik pertemuannya
dengan kandung kemih2
Bangunan yang
melintas antara ureter
ialah duktus deferens,
Fornix vagina
Arteri
Abdominalis:
• Atas: a. renalis
• Tengah: a.testikularis
/a.ovarica
Pelvis:
1. a.iliaca eksterna
2. a.iliaca interna
3. a.vesicalis
Pemb Limfe
• Kranial: bersatu dgn yang berasal dari ginjal / langsung
ditampung oleh nodi lymphoidei lumbales.
• Tengah: ditampung oleh kelenjar limfe sepanjang a. iliaca
comunis
• Kaudal: ditampung oleh nodi lymphoidei iliaci interna3
Persarafan
Dinding ureter
↓
Menimbulkan gerakan peristaltik setiap 5menit sekali
↓
Mendorong urine ke dalam kandung kemih.
Dewasa
• Massa perut karena hidronefrosis ginjal yang besar di kuadran
perut bagian atas.
Bayi
Px alat kelamin perempuan, prolap dari massa kistik dapat dilihat
dari meatus eksternal.
Ureterocele Prolaps
Pemeriksaan penunjang
USG
1. Pencitraan lini 1 untuk evaluasi saluran kemih pada
anak.
2. Dapat didiagnosa dengan USG prenatal
3. Terlihat sebagai massa intravesikal berisi cairan.
4. Hidroureter dapat dilihat sebagai dilatasi pelvis
ginjal dan ureter proksimal
VU dengan ureterocele submukosa.13
IVP (Intravena pielografi)
Foto yang dapat menggambarkan keadaan sistem
urinaria melalui bahan kontras radioopak.
Pseudoureterokel
• Merupakan edema sekitar ureter distal akibat inflamasi dari
batu, sistitis, atau karsinoma buli sel transisional.
• Kelainan yang didapat berupa dilatasi submukosal dari
ureter distal yang menyerupai ureterocele.14
PENATALAKSANAAN
• Bisa dengan obat-obatan maupun dengan
tindakan operasi.
• Antibiotik: selama evaluasi diagnosis &
tindakan operasi
Keterangan gambar:
1. Setelah VU dibuka, jahitan sirkumferensial multiple
dilakukan di sekitar ureterokel sebagai paduan
untuk eksisi.
2. Semua ureter harus diintubasi dengan NGT ukuran 5
Fr untuk identifikasi ureter selama diseksi.
3. Setelah eksisi ureterokel, dinding VU posterior
diperbaiki dengan benang absorban 3-0 dan
reimplantasi ureter ke dalam terowongan. 9
Rekonstruksi komplit traktus urinarius bagian bawah
Nefrektomi parsial
Keterangan gambar:
• Sering digunakan untuk sistem duplex dgn pole atas ≠
fungsional
• Ureter pole atas ditranseksi pertama setelah bagian
proksimal terjahit.
• Traksi ke atas pada bagian proksimal dari ureter yang
ditranseksi sebagai paduan dalam manipulasi pole atas
selama nefrektomi parsial.
• Setelah pole atas dikeluarkan, bentuk ginjal yang defek
dijahit dengan benang chrome 3-0 menggunakan jahitan
vertikal mattres.
Nefrektomi parsial & pole atas ureteroctomy parsial
KOMPLIKASI
1. Kerusakan ginjal jangka panjang, dengan
penurunan / kehilangan fungsi ginjal (satu
ginjal).
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK) kronik atau
rekuren.
3. Kerusakan kandung kemih permanen
(inkontinensia urin / retensi urin).11
PROGNOSIS
• Hasil penatalaksanaan bervariasi.