Anda di halaman 1dari 40

REFERAT

“CARCINOMA MAMMAE”
OLEH:
NADIA ANNISA RATU
1911901045

Pembimbing :
dr. Delidios Arimbi, Sp.B

SMF BEDAH
RSUD KOTA DUMAI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
Anatomi Mammae

• Berada pada dinding dada


anterior
• Kira-kira pada iga ke 2 atau ke
3 sampa iga ke-6 atau ke-7
Dari parasternalis hingga mid
axilaris
• Papilla mammae pada ICS 4
Anatomi Payudara

 Payudara terdiri atas 12


dengan 20 lobulus kelenjar yang
sampai masing-masing mempunyai
ke papilla mammae, yang disebut
saluran duktus laktiferus.
 Bagian lateral atasnya, jaringan ini
keluar dari bulatannya ke arah
aksila, disebut penonjolan Spence
atau ekor payudara.
 Di antara kelenjar susu
pektoralis,
dan fascia juga di antara kulit dan
jaringan
kelenjar lemak. mungkin terdapat
tersebut

 Di jaringan ikat tersebut


antara lobulus yang terdapat
disebut
rangka untuk
ligamentum payudara.
cooper yang memberi
VASKULARISASI
1. A. perforantes
anterior
2. A. torakalis lateralis
3. A. intercostalis
INNERVASI
4. Cabang p.servikalis
5. N. interkostalis
6. Saraf simpatik
FISIOLOGI PAYUDARA
Pubertas: duktus
laktiferus
berkembang

Siklus menstruasi: hari ke 8


haid, payudara menjadi lebih
besar. Pembesaran maksimal
setelah beberapa hari haid.
Beberapa hari menjelang haid,
payudara tegang dan nyeri

Hamil dan menyusui: payudara


menjadi besar karena epitel duktus
lobus dan duktus alveolus
berproliferasi dan tumbuh duktus
baru. Sekresi hormon prolaktin dari
hipofisis anterior memicu proses
laktasi, air susu diproduksi oleh sel
alveolus dan mengisiasinus yang
kemudian dikeluarkan
Definisi
• Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang
berasal dari jaringan payudara meliputi
parenkim, stroma, areola, dan papilla
mammae.
Etiologi dan Faktor Risiko

 Etiologi: belum ada penyebab spesifik.

1. Umur > 45 tahun


2. Menarche usia dini
3. Menopause usia lanjut
Unchangeable
4. Riwayat keluarga
5. Riwayat penyakit payudara
Faktor jinak

resiko 1. Riwayat kehamilan


2. Obesitas & konsumsi lemak tinggi
3. Penggunaan hormon & kontrasepsi
Changeable
oral
4. Konsumsi alkohol dan rokok
5. Riwayat keterpaparan radiasi
Manifestasi Klinis

1. Bejolan keras di payudara (tidak


nyeri, kecilbesar, melekat pada
kulit)
2. Puting berubah (masuk ke dalam /
retraksi, terasa sakit,
mengeluarkan cairan / darah)
3. Perubahan pada kulit payudara:
berkerut, iritasi seperti kulit jeruk
4. Benjolan-benjolan kecil
5. Luka di payudara yang sulit sembuh
6. Payudara terasa panas, merah &
bengkak
7. Gatal di daerah sekitar puting
8. Benjolan keras terfiksasi
9. Bila benjolan itu kanker, awalnya
biasanya pada 1 payudara saja
Klasifikasi CA Mammae

Tipe yang jarang Penyakit


In situ breast cancer Invasive breast Paget
cancer
Medullary
Carcinoma

T
carsinoma Invasive Ductal ubular carcinoma
D
uctal

i
n situ

(LCIS) Invasive Lobular

Carsin
oma
Ukuran Interpretasi
Tumor (T)
T0 Tidak ada bukti adanya suatu tumor
Tis Lobular carninoma in situ (LCIS), ductus carninoma in
situ (DCIS), atau Paget’s disease
T1 Diameter tumor ≤ 2cm
T1a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T1b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis

STADIUM
TUMOR
T2 Diameter tumor 2-5 cm
T2a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T2b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T3 Diameter tumor > 5 cm
T3a Tidak ada perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T3b Dengan perlekatan ke fasia atau otot pektoralis
T4 Berapa pun diameternya, tumor telah melekat pada
dinding dada dan mengenai pectoral lymph node

T4a Dengan fiksasi ke dinding toraks


T4b Dengan edema, infiltrasi, atau ulserasi di kulit
Palpable Lymph Node (N) Interpretasi

N0 Kanker belum menyebar ke lymph node


N1 Kanker telah menyebar ke axillary lymph
node ipsilateral dan dapat digerakkan
N2 Kanker telah menyebar ke axillary lymph
node ipsilateral dan melekat antara satu
sama lain (konglumerasi) atau melekat
pada struktur lengan
N3 Kanker telah menyebar ke mammary
lymph node atau supraclavicular lymph
node ipsilateral

Metastase Interpretasi
M0 Tidak ada metastase ke organ yang jauh

M1 Metastase ke organ jauh


Stadium Ukuran Palpable Metastase
Tumor Lymph Node

0 Tis N0 M0
I T1 N0 M0
IIA T1 N1 M0
T2 N0 M0

IIB T2 N1 M0
T3 N0 M0

IIIA T1, T2 N2 M0
T3 N1 M0

IIIB T4 N3 M0
IV T N M1
Stadium I T1a, T1b N0, N1a, N1b M0 Tumor terbatas pada payudara
dan dapat digerakkan dari otot
dinding dada

Stadium II T0, T1a, T1b N1b M0 Tumor terbatas pada payudara,


dapat digerakkan dari
T2a, T2b N0, N1a M0
muskulus
T2a, T2b N1b M0 pektoralis dan teraba kelenjar
aksiler yang masih dapat
digerakkan.

Stadium IIIa T3a, T3b N0, N1 M0 Tumor melekat pada muskulus

Stadium IIIb T1a,b, T2a,b, T3 N2 M0 pektoralis atau dinding dada.


Infiltrasi
T1a,b, T2a,b, T3a, b N3 M0 kulit yang luas atau terdapat
T4a,b,c Setiap N M0 "Pear e'orange" (kulit berkerut
seperti
kulit jeruk). Kelenjar aksiler
tidak dapat digerakkan atau
teraba
kelenjar limfe supraklavikuler
atau kelenjar limfa aksiler yang
berlawanan (kontra-lateral).

Stadium IV Setiap T Setiap N MI Metastasis di tulang, paru-paru,


hati, otak, dan lain-lain
Diagnosis

Anamnesis
• Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya,
gejala penyerta seperti ada tidaknya nyeri, jenis dan jumlah cairan
yang keluar dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara,
hubungannya dengan haid, perubahan pada kulit, dan retraksi puting
susu.
• Faktor risiko yang perlu diketahui antara lain: riwayat keluarga yang
terkena kanker payudara dan atau kanker ovarium, riwayat obstetri
dan ginekologi, terapi hormonal, riwayat operasi/aspirasi benjolan di
payudara sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik

 Inspeksi
Pasien duduk tegak , tangan diangkat lurus keatas  Bentuk
payudara, warna kulit, dimpling, retraksi papil, kulit jeruk.

 Palpasi
- Berbaring dengan bantal tipis di punggung  Palpasi benjolan
(jumlah, ukuran, bentuk, batas, mobile/tidak, nyeri/-), memijat
halus puting susu keluar cairan/darah)
- Duduk  Perabaan KGB aksila, supraklavikula.
Pemeriksaan penunjang
unjang

 Mammografi
• memperlihatkan kelainan pada payudara dalam
bentuk terkecil yaitu mikrokalsifikasi.
• akurasi sampai 90%.
Mammografi

Massa padat dengan atau tanpa


gambaran seperti bintang (stellate),
penebalan asimetris jaringan
mammae dan kumpulan
mikrokalsifikasi
USG

Kista mammae mempunyai


gambaran dengan batas yang tegas
dengan batas yang halus dan daerah
bebas echo di bagian tengahnya.
Massa payudara jinak biasanya
menunjukkan kontur yang halus,
berbentuk oval atau bulat, echo yang
lemah di bagian sentral dengan batas
yang tegas.
Karsinoma mammae disertai
dengan dinding yang tidak beraturan,
tetapi dapat juga berbatas tegas
dengan peningkatan akustik.
MRI

Dapat menentukan penyebaran


dari karsinoma terutama
karsinoma lobuler atau
menentukan respon terhadap
kemoterapi neoadjuvan.
Large-needle (core-needle) biopsy
BIOPSI mengambil bagian sentral atau inti jaringan
dengan jarum yang besar. Mudah dilakukan
diklinik dan cost-effective

Open biopsy
Fine-needle dapat berupa biopsy insisional at
aspiration biopsy
(FNAB)
au dilanjutkan deng Pada biopsi
biopsi eksisional. insisional mengambil sebagian

merupakan cara praktis dilakukan


anbila tidak tersedianya
pemeriksaan sitologi

biopsi massa payudara


eksisional yang dicurigai,
dengan Pada biopsi eksisional, seluruh
dan lebih murah daripada
Insidensi false-positive
core-needle biopsy

resiko yang rendah. massa payudara diambil.

dalam diagnosis adalah


sangat rendah, sekitar
FNAB ( Fine Needle Aspiration Biopsy)
BIOMARKER

Nilai prognostik dan prediktif dari biomarker untuk karsinoma mammae


antara lain petanda proliferasi seperti proliferating cell nuclear antigen
(PNCA), BrUdr dan Ki-67; petanda apoptosis seperti bcl-2 dan rasio bax:bcl-
2;
petanda angiogenesis seperti vascular endothelial growth
factor (VEGF) dan indeks angiogenesis; growth factors dan
growth factor receptors seperti human epidermal growth receptor (HER)-2/
neu dan epidermal growth factor receptor (EGFr) dan p53.
Tatalaksana

 Stadium I, II awal (stadium operable) : sifat


pengobatannya kuratif
Stadium I, II pengobatan : radikal mastektomi atau
modified radikal mastektomi dengan atau tanpa
radiasi dan sitostatika ajuvan
Stadium IIIA : simple mastektomi dengan radiasi
dengan sitostatika ajuvan
Stadium IIIB dan IV : sifat pengobatan : paliatif
Modalitas terapi pada kanker payudara
terdiri atas:
1. Operatif
Jenis operasi yang dapat digunakan untuk terapi kanker
payudara adalah:
- BCS (Breast Conserving Surgery)
Merupakan tindakan operasi yang dapat dilakukan
apabila penderita masih ingin mempertahankan
payudaranya. BCS merupakan pilihan apabila tumor
tidak
multipel,tidak terletak di sentral, mamografi tidak
memperlihatkan adanya tanda keganasan lain yang
difus :
penderita belum pernah mendapatkan terapi radiasi di
dada, dapat kontrol teratur, dan tersedia sarana
radio
terapi yang memadai.
Pembedahan

- Lumpektomi:
Operasi ini hanya
menghilangkan benjolan
payudara dan beberapa
jaringan normal di
sekitarnya. Pengobatan
radiasi biasanya diberikan
setelah operasi jenis ini.
- Mastektomi:
Mengangkat semua jaringan payudara, jaringan terdekat
lainnya juga ikut diangkat

a. Mastektomi total / sederhana


Seluruh payudara diangkat, tetapi tidak termasuk kelenjar
limfe aksila dan otot pektoralis
b. Mastektomi radikal termodifikasi
Operasi ini melibatkan pengangkatan seluruh payudara
serta beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan
tetapi tetap mempertahankan otot pektoralis mayor dan
minor
c. Mastektomi radikal klasik
Mengangkat seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan
minor serta kelenjar limfe aksila
Radioterapi

Radioterapi adalah pengobatan dengan sinar berenergi


tinggi (seperti sinar-X) untuk membunuh sel-sel kanker
ataupun menyusutkan ukuran tumornya
Kemoterapi

Penggunaan obat pembunuh sel kanker. Obat ini bisa


dimasukkan melalui infus vena, suntikan, dalam
bentuk pil atau cairan.
1. Kemoterapi ajuvan
2. Kemoterapi neoajuvan
3. Kemoterapi untuk kanker payudara stadium
lanjut
 Kemoterapi dalam penatalaksanaan kanker
payudara
haruslah kombinasi. Adapun kombinasi yang sering
dipakai antara lain:
o CMF (Cyclophospamide, Metotreksat, 5 Fluoro
Uracil)
o CEF (Cyclophospamide, Epirubicin, 5 Fluoro Uracil)
o CAF (Cyclophospamide, Adriamycin , 5 Fluoro Uracil)
o Taxane + Doxorubicin
o Capecetabin
Protokol Pengobatan
• Stadium III B Inoperabel
– Radiasi eksterna pre operative, bila operabel mastektomi
simpel. Bila tetap inoperable, lanjutkan radiasi 5000-6000cGy.
Terapi adjuvans dengan melanjutkan radiasi eksterna 2000-3000
c.Gy dan bila perlu terapi hormonal dan atau kemoterapi
– kemoterapi neoajuvans 3x. Bila operablemastektomi simple.
Bila inoperableteruskan sampai 6 kali. Terapi adjuvans
meliputi radiasi eksterna dan hormonal terapi.
Follow Up
Beberapa hal yang dilakukan:
a. Jadwal kontrol: tiap 2 bulan pada tahun I dan II, tiap 3 bulan pada
tahun III-V, dan tiap 6 bulan setelah tahun V
b. Pemeriksaan fisik: tiap kali control
c. Thorax foto: tiap 6 bulan
d. Laboratorium dan marker: tiap 2-3 bulan
e. Mammografi kontralateral: tiap tahun atau ada indikasi
f. USG abdomen atau hepar: tiap 6 bulan atau ada indikasi
Bone scanning: tiap 2 tahun atau ada indikasi
Prognosis
Survival rate (%) pada pasien dengan Ca mamma berdasarkan
stadium TNM yaitu sebagai berikut

Stadium TNM Five years Ten years

0 95 90

I 85 70

IIA 70 50

IIB 60 40

IIIA 55 30

IIIB 30 20

IV 5-10 2
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai