Anda di halaman 1dari 12

Gangguan Peradangan Kronis pada Usus

Tiara Pramaesya (110.2005. 270)


 Istilahpenyakit radang usus ini biasanya
digunakan untuk menggambarkan dua
gangguan usus kronis remittent, ulcerative
colitis dan penyakit Crohn.

 Peradangan kronis lainnya pd colon:


 Kolitis Amuba
 Kolitis mikroskopik
Definisi
 Colitis ulcerative adalah gangguan inflamasi mukosa dan
submucosa dari usus besar saja.
 Penyakit Crohn adalah gangguan peradangan kronis
berulang dari bagian manapun dari saluran pencernaan
yang terutama mempengaruhi usia muda.
Ulcerative colitis Penyakit Crohn
PATOLOGI
Infamasi Radang akut berulang Inflamasi berulang kronik
dengan intervening fase
quiescent
Distribusi umum Keterlibatan berlanjut Skip-lession di bagian
dari bagian usus yang manapun dari saluran
terkena pencernaan
Keterlibatan rectum Selalu Sekitar 25%
Keterlibatan ileum Hanya ileitis backwash Terlibat pada 80% kasus;
khusus pada ileum 50%
kasus
Kedalaman dinding yang Hanya mucosa Transmural, termasuk
terlibat serosa
Perubahan mukosa Luas ulserasi dangkal, Fisura ulserasi
tidak teratur, dengan atau menyebabkan munculnya
tanpa pseudopolyps 'cobblestone’ appearance
Pembentukan granuloma Tidak ada Khas namun tidak selalu
muncul
Mesenteric adenopathy Hanya hyperplasia reaktif Nodus limfe sering
membesar; granuloma
mungkin tampak
Fibrosis dinding Minimal Jelas
GAMBARAN KLINIS UTAMA
Colitis ulcerative Penyakit Crohn
Diare Berat selama Kurang menonjol
serangan akut,
sering
menyebabkan
inkontinensia
Perdarahan Sangat umum Kurang umum
rectum
Nyeri perut Nyeri 'pre- Gambaran
defaecation' kram dominan yang
ringan dengan menetap atau
serangan diare mengeluh nyeri
dengan serangan
akut yang berat
Massa abdomen Tidak ada Relative ada
Kelemahan Kurang tampak Khas
umum
Manifestasi sistemik colitis ulcerative
 Penurunan berat badan
 Anemia
 Arthropathy
 Uveitis dan iritis
 Lesi kulit
 Erythema nodosum
 Pyoderma gangrenosum
 Sclerosing cholangitis
KOMPLIKASI
Colitis ulceratif Penyakit Crohn
Striktur Jarang Umumnya ada dan
sering multiple
Fistula Jarang Umumnya ada
Lesi anal dan perianal Umumnya tidak ada Umumnya ada
Perdarahan massif Terjadi pada penyakit Jarang
fulminan
Obstruksi usus Jarang Biasa terdapat
obstruksi partial
Perforasi Komplikasi dari Perforasi bebas jarang
megacolon toxic namun perforasi yang
menyebabkan
pembentukan abses
lokal atau fistula
internal umum terjadi
Megacolon toxic Mungkin terjadi pada Jarang
serangan-serangan
fulminant
Malignant change Berisiko tinggi dengan Resiko rendah
penyakit berat / lama
PENATALAKSANAAN
Colitis ulceratif Penyakit Crohn
5-ASA/steroid local Left-sided active Kurang efektif
disease
Steroid sistemik Exacerbasi berat Exacerbasi berat
5-ASA oral Untuk pengobatan Kurang efektif
serangan-serangan
ringan
  Pemeliharaan jangka  
panjang
Immunosuppresif Pada kasus-kasus 'Steroid sparing' pada
berat tidak responsive kasus yang tertangani
terhadap steroid
  Sebagai agen hemat  
steroid
Pembedahan Jarang diperlukan Umunya diperlukan
  -pada penyakit jangka  
panjang dengan bukti
displasia atau
keganasan
  -pada colitis fulminant  
  -pada penyakit kronik  
tidak terkontrol
Pembedahan pada colitis ulcerative
 Subtotal kolektomi dengan ileostomy
 Proktokolektomi dengan ileostomy permanen
 Proktokolektomi Restorative (kantong ileo-anal, pouch
Parks')
Indikasi utama operasi pada penyakit Crohn:
 Komplikasi akut, misalnya abses, perforasi
 Penyakit ileum lokal persistent
 Obstruksi jangka panjang tertahankan dan gejala-gejala
lainnya, misalnya sakit perut, penyakit perianal, penyakit
umum
 Fistula entero-kutaneus serta fistula internal simtomatik
KOLITIS AMUBA
 Etiologi: Entamoeba histolytica → menyerang mukosa colon
 Parasit kista dilepaskan dari carrier di dalam feses dan infeksi
dengan mudah ditularkan kepada individu baru melalui
tangan yang terkontaminasi atau makanan mentah.
 Gambaran klinis:
 kolik abdomen, kebiasaan buang air besar tidak menentu dengan
episode mencret disertai darah, dan nyeri tekan fosa iliaka kanan
 Jika usus distal terlibat, pasien menderita diare cair kronis dengan
darah dan lendir
 Ketika seluruh usus besar terlibat ada nyeri tekan abdomen
menyeluruh serta gambaran sistemik, misalnya pireksia dan
penurunan berat badan progresif, mungkin teraba amoeboma
 Diagnosis amoebiasis : pemeriksaan mikroskopis dari
spesimen tinja segar → trofozoit
 Therapy :
 Metronidazol 800 mg 3 kali sehari selama 5 hari, dilanjutkan
diloxanide 500 mg 3 kali sehari selama 10 hari
 Abses hati : metronidazol 400 mg 3 kali sehari selama 5-10 hari
dilanjutkan dengan diloxanide

 Kolitis mikroskopik
histologi abnormal tetapi makroskopiknya mungkin normal →
diare kronis

Anda mungkin juga menyukai