1. Sinar Matahari
2. Suhu
3. Udara
4. Air
5. Unsur hara dalam Tanah
• Kaolinit
• Haloisit
Mineral Liat Tipe 2:1
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
ALUMINA OKTAHEDRAL (Al)
SILIKA TETRAHEDRAL (Si)
Chlorit
Muatan listrik negatif pada mineral liat
disebabkan :
1. Kelebihan muatan negatif pada ujung
patahan kristal (Si-tetrahedral maupun Al-
oktahedral)
2. Disosiasi H+ dari gugus OH pada tepi/ujung
kristal
3. Subtitusi isomorfik : pergantian kation dalam
struktur kristal oleh kation lain yang valensi
rendah
Koloid organik Humus
• Tersusun oleh C, H dan O (liat Al, Si, O)
• Bersifat amorf
• KTK > tinggi dibanding Liat
• Lebih mudah dihancurkan
• Muatan negatif bersumber dari gugus
karboksil (COOH) & gugus Fenol
• Muatan bersifat tergantung pH
Berdasarkan kelarutan dalam asam & alkali,
humus tersusun dari :
1. Asam fulvik : BM paling kecil; warna terang;
larut dalam asam & alkali; aktif dalam reaksi -
reaksi kimia
2. Asam humik : BM sedang; warna tidak terang-
tidak gelap; larut dalam alkali tetapi tidak larut
dalam asam; aktif dalam reaksi kimia
3. Humin : BM paling besar; warna paling gelap;
tidak larut dalam asam & alkali; tidak aktif
dalam reaksi kimia
KAPASITAS TUKAR KATION (KTK)
• Kation : ion bermuatan positif (Ca++; Mg++; K+;
Na+; NH4+; Al3+ )
• Kation terlarut di dalam air dan dijerap oleh
koloid tanah
• Banyaknya kation (miliekivalen) yang dapat
dijerap (adsorbsi) oleh tanah persatuan berat
tanah (per 100 g) = KTK
• KTK (me/100 g)
• miliekivalen = berat atom/valensi
KTK koloid tanah
1. Humus 100 - 300 me/100 g
2. Chlorit 10 – 40 me/100 g
3. Montmorilonit 80 – 150 me/100 g
4. Illit 10 - 40 me/100 g
5. Kaolinit 3 – 15 me/100 g
6. Haloisit 2H2O 5 - 10 me/100 g
7. Haloisit 4H2O 40 – 50 me/100 g
8. Seskuioksida 0 – 3 me/100 g
PERTUKARAN ANION
• Kapasitas Tukar Anion (KTA) lebih sedikit
• Mineral Liat Amorf, liat Al dan Fe-Oksida
• Kaolinit dalam jumlah lebih sedikit
• Adanya muatan positif pada mineral liat silikat
(patahan kristal atau pergantian gugus OH
oleh anion lain)
• Karena koloid bermuatan positif terjadi
pertukaran anion
Tanah bermuatan positif :
1. Terjadi penjerapan anion (NO3‾),
chlor (Cl‾)
2. Kation (Ca, Mg, K) tidak dijerap tetapi
dalam larutan tanah sehingga mudah
tercuci
3. Fosfat & sulfat dapat difiksasi oleh
tanah, sehingga tidak tersedia
KEJENUHAN BASA (KB)
• Kation pada kompleks jerapan koloid :
Kation basa : (Ca++; Mg++; K+; Na+ )
Kation asam : (H+ dan Al3+ )
• KB : perbandingan antara jumlah kation-kation
basa dengan jumlah semua kation yang
terdapat dalam kompleks jerapan tanah
• Jumlah maksimum kation yang dapat dijerap
tanah nilai KTK
Kation basa UH
• Basa-basa mudah tercuci tanah KB
tanah belum banyak mengalami pencucian &
tanah subur
• KB berhubungan erat dengan pH tanah
• Tanah pH rendah KB rendah
• Tanah pH tinggi KB tinggi
• Tanah KB rendah micell didominasi kation
asam
• Kation Al dapat menjadi racun bagi tanaman
UNSUR HARA PENYUSUN TANAMAN
C 47%
90% O2
CO2
H 7% Air
O 44% 10% Bhn
Kering H2O
N 0,2-2%
GEJALA KEKURANGAN
• Gejala terlihat pada daun tua
• Pinggir daun berwarna coklat (mulai daun tua)
• Ruas pada jagung memendek & tanaman tidak
tinggi
KALSIUM (Ca)
• FUNGSI :
1. Penyusunan dinding sel;
2. Pembelahan sel;
3. Untuk tumbuh
• GEJALA KEKURANGAN
1. Tunas & akar tidak berkembang
2. Pada jagung, ujung daun berwarna coklat &
melipat serta terkulai ke bawah saling
melekat dengan daun di bawahnya
MAGNESIUM (Mg)
• FUNGSI
1. Pembentukan klorofil
2. Sistim enzim (aktivator)
3. Pembentukan minyak
GEJALA KEKURANGAN
4. Defisiensi pada daun tua
5. Daun menguning
6. Garis-garis kuning pada daun tan jagung
7. Pada daun muda keluar lendir (gel)
BELERANG/ SULFUR (S)
• FUNGSI : Pembentukan Protein
• GEJALA KEKURANGAN
1. Defisiensi pada daun tua
2. Tanaman kerdil
3. Pematangan lambat
4. Daun kuning seperti kekurangan N
FUNGSI UNSUR HARA MIKRO
Zn : Pembentukan hormon tumbuh; katalis
pembentukan protein; pematangan biji
Fe : Pembentukan klorofil; oksidasi reduksi dalam
pernapasan; penyusunan enzim & protein
Cu : Katalis pernapasan; penyusun enzim;
pembentukan klorofil; metabolisme
karbohidrat & protein
B : Pembentukan protein; metabolisme N &
karbohidrat; perkembangan akar; pebentukan
buah & biji
FUNGSI UNSUR HARA MIKRO
Mn : metabolisme N & asam organik; fotosintesi
(asimilasi CO2); perombakan karbohidrat;
pembentukan kerotin, riboflafin & as askorbat
Mo: meningkatkan fiksasi N oleh bakteri;
pembentukan protein
Cl : belum jelas (pertumbuhan akar & tanaman
terhambat jika tidak ada Cl)
Co : fiksasi N oleh bakteri; penyusunan vitamin
B-12
KESEIMBANGAN UNSUR HARA
• Dampak ketidakseimbangan UH
1. Kelebihan Cu/S hambat penyerapan Mo
2. Kelebihan Zn, Mn, Cu kekurangan Fe
3. Kelebihan P Kekurangan Zn, Fe, Cu
4. Kelebihan N kekurangan Cu
5. Kelebihan N/K hambat penyerapan Mn
6. Kelebihan kapur hambat penyerapan B
7. Kelebihan Fe, Cu, Zn hambat serapan Mn