Anda di halaman 1dari 30

BAHAYA DAN

PENGENDALIAN
HENI FA’RIATUL AENI
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya
dari suatu kondisi bilamana
terjadi accident.

adalah suatu kondisi


sumber bahaya telah ter-
identifikasi dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
(Aman/safe)
09/09/2020
DEFINISI
 Hazard/bahaya : segala sesuatu yang berada
atau kondisi potensial pada tempat kerja bisa
berdiri sendiri untuk berinteraksi dengan
variabel lain yang dapat menyebabkan efek yang
tidak diinginkan seperti kematian, cedera,
kerusakan property, dan kerugian lainnya
 Risiko : peluang atau kemungkinan untuk

terjadinya sesuatu yang efeknya berpengaruh


terhadap tujuan operasi perusahaan
Jenis bahaya berdasarkan sifatnya
 Fisik : kebisingan, getaran, listrik, panas,
dingin, radiasi
 Kimia : carsinogenitas, korosi, toksisitas,
ledakan, kebakaran
 Biologis : reaksi alergis, infeksi/virus, bakteri,

fungi
 Ergonomi : aktivitas atau desain kerja yg buruk
 Psikologis : Stress, kelebihan beban kerja,

waktu kerja yang panjang


Identifikasi Bahaya
 Sebelum memulai suatu pekerjaan, harus dilakukan
Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi
bahaya dalam setiap pekerjaan.
 Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas
pekerjaan dan Safety Departement.
 Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah
baku seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops,
dsb.
 Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan
sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.

09/09/2020
JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)
ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA
BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN
HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN RENCANA
PEKERJAAN TERSEBUT.

Bertujuan mencari/menemukan adanya potensi


bahaya pada setiap tahapan/ rangkaian proses
pekerjaan dan berusaha untuk menghilangkannya.

09/09/2020
Langkah-langkah :
• uraikan tahapan pekerjaan,
• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama
sekali

09/09/2020
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan

09/09/2020
Work sheeet
ANALISA POTENSI BAHAYA

No. Komponen Kegagalan Pengaruh Tk. bahaya Frequensi Metoda deteksi

09/09/2020
Keterangan item

1. Komponen : berisi daftar komponen yang akan dianalisa


2. Kegagalan : jenis kegagalan yang mungkin terjadi pada tiap komponen.
3. Pengaruh : akibat yang terjadi karena adanya kegagalan terjadi terhadap
komponen lain dan system keseluruhan
4. Tingkat bahaya (Tingkat keparahan akibat kegagalan atau kerusakan) :
- Aman
- Sedang (marginal)
- Kritis
- Sangat kritis
5. Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis kegagalan.
Sering : 1 kasus kurang 10.000 jam kerja
Cukup sering : 1 kasus antara 10.000-100.000 jam
Jarang : 1 kasus antara 100.000-10.000.000 jam
Sangat jarang : 1 kasus lebih dari 10.000.000 jam

6. Metoda deteksi : Metoda untuk melakukan pendeteksian untuk


mengetahui adanya kelainan

09/09/2020
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Metoda pencegahan kecelakaan :
 Eliminasi
 Subtitusi
 Rekayasa
 Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :


- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan

09/09/2020
Bertujuan memperbaiki atau
meningkatkan mutu K3 melalui
pengamatan sikap dan cara
seseorang dalam melakukan
pekerjaan

09/09/2020
Job Safety observation (JSO) adalah
suatu metoda pengamatan suatu
pekerjaan untuk meningkatkan mutu
pelaksanaan keselamatan kerja.
Kegiatan ini biasanya dilakukan
sewaktu-waktu oleh para pengawas
tanpa sepengetahuan operator yang
diobservasi.

09/09/2020
Pengamatan anak buah dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi :
• penilaian resiko bahaya
• penilaian cara kerja yang tidak
aman
• penilaian cara kerja yang aman,
• melakuan koreksi
• memberi penghargaan cara kerja
yang aman

09/09/2020
Risiko ditentukan oleh
 Hazard yang timbul dari suatu subtansi
 Bagaimana suatu subtansi itu digunakan
 Bagaimana subtansi itu dikendalikan
 Siapa yang terpajan
 Berapa banyak ia terpajan
 Berapa lama terpajannya
Komponen Hazard
 Karakteristik material
 Bentuk material
 Hubungan pemajanan-efek: ditentukan oleh

NAB (Nilai Ambang Batas)


 Jalannya pemajanan dari proses individu
 kondisi dari frekuensi penggunaan
 Tingkah laku pekerjaan
Penyebab Timbulnya Hazard
 Unsafe Condition
Bahaya yg secara alamiah sudah ada dlm
sebuah mesin, alat, bahan bangunan/bahan-
bahan yg digunakan disebuah tempat kerja
 Unsafe Action
Kondisi yg tdk aman atau bahaya yg
disebabkan oleh orang-orang atau pekerja
sendiri di tempat kerja, hal ini bisa disebabkan
:
a. Pengetahuan
b. tidak mau
c. tidak mampu/tidak bisa
Kondisi
Kondisi 1. Pengamanan yang tidak sempurna
berbahaya
berbahaya 2 Peralatan/bahan yang tidak
seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
Immediate
4. Prosedur yang tidak aman
Causes 5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
Substandard
Acts 7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
Substandard
Conditions
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak
aman
10. Kejadian berbahaya lainnya

09/09/2020
Tindakan
Tindakan 1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,

berbahaya
berbahaya
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa
peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
Immediate
Causes 6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau
Substandard berbahaya
Acts 8. Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono / berkelakar, mengagetkan dan
Substandard lain-lain.
Conditions 9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri
yang ditentukan.
10. Lain-lain.

09/09/2020
Hierarchy Pengendalian Resiko Bahaya
di Rumah Sakit
 Meningkatnya pemakaian sarana service
kesehatan oleh penduduk, tuntutan pengendalian
Sistem Manajemen Keselamatan serta Kesehatan
Kerja (SMK3) di dalam rumah sakit makin tinggi.
 Tenaga kerja di dalam rumah sakit, pasien,
pengunjung, pengantar pasien, peserta didik
serta penduduk di sekitar rumah sakit ingin
memperoleh perlindungan dari masalah
kesehatan serta kecelakaan kerja, baik lantaran
efek kegiatan pemberian service ataupun sebab
keadaan fasilitas serta prasarana di dalam rumah
sakit yang tidak standard.
 Supaya bisa terbentuk sistem manajemen K3 yang
baik, diperlukan sdm yang memiliki kompetensi
yang baik juga terpenting untuk mendeteksi serta
mengatasi resiko bahaya yang ada di lingkungan
rumah sakit.
 Agar bisa mencapai hal itu karyawan rumah sakit
mesti tahu beberapa jenis resiko bahaya di dalam
rumah sakit serta langkah pengendaliannya,
hingga rumah sakit yang aman buat tenaga kerja,
pasien, pengunjung, pengantar pasien, peserta
didik serta penduduk di seputar rumah sakit bisa
terwujud.
5 Hierarky Pengendalian Bahaya
Eliminasi
 Hirarki teratas yakni eliminasi/menghilangkan bahaya
dikerjakan saat design, tujuannya ialah untuk
menghilangkan kemungkinan kekeliruan manusia dalam
menjalankan suatu sistem sebab terdapatnya
kekurangan pada design.
 Penghapusan bahaya adalah cara yang sangat efisien
hingga bukan hanya mengandalkan perilaku pekerja
dalam hindari resiko, akan tetapi, penghilangan benar-
benar pada bahaya tidak selamanya praktis serta
ekonomis.
Misalnya: kemungkinan bahaya kimia karena proses
reuse hollow fiber HD bisa di eliminasi saat hollow fiber
tak perlu reuse kembali atau single use.
Substitusi

 Cara pengendalian ini mempunyai tujuan untuk


merubah bahan, proses, operasi atau perlengkapan
dari yang berbahaya jadi lebih tidak beresiko.
 Dengan pengendalian ini turunkan bahaya serta
kemungkinan minimal lewat disain sistem atau
design lagi. Beberapa contoh aplikasi substitusi
contohnya: Sistem mekanisasi pada mesin untuk
kurangi interaksi mesin-mesin beresiko dengan
operator, memakai bahan pembersih kimia yang
kurang beresiko, kurangi kecepatan, kapabilitas dan
arus listrik, ganti bahan baku padat yang
memunculkan debu jadi bahan yang cair atau basah.
Eksperimen / Enginering

 Pengendalian ini dikerjakan mempunyai tujuan


untuk memisahkan bahaya dengan pekerja dan
untuk mencegah terjadinya kekeliruan manusia.
Pengendalian ini terpasang pada suatu unit
sistem mesin atau perlengkapan.
 Beberapa contoh implementasi cara ini contoh
ialah sistem tekanan negatif pada ruangan
perawatan air borne dissease, pemakaian
laminar airflow, pemasangan shield/sekat Pb
pada pesawat fluoroscopy (X-Ray), dan
sebagainya.
Administratif

 Kontrol administratif diperuntukkan pengendalian


dari bagian orang yang akan melakukan pekerjaan.
 Dengan dikendalikan cara kerja diharapkan orang
akan mematuhi, mempunyai potensi serta
ketrampilan cukup untuk merampungkan pekerjaan
dengan aman.
 Jenis pengendalian ini diantaranya seleksi karyawan,
terdapatnya standard operasional Mekanisme (SOP),
pelatihan, pengawasan, modifikasi prilaku, agenda
kerja, perputaran kerja, pemeliharaan, manajemen
pergantian, agenda istirahat, dan sebagainya.
Alat pelindung diri (APD)
 Penentuan serta pemakaian alat pelindung diri adalah merupakan
perihal yang sekiranya efisien dalam pengendalian bahaya.
 APD cuma dipakai oleh pekerja yang akan bertemu langsung
dengan kemungkinan bahaya dengan memerhatikan jarak serta
waktu kontak dengan kemungkinan bahaya itu.
 Makin jauh dengan kemungkinan bahaya jadi kemungkinan yang
didapatkan makin kecil, begitupun makin singkat kontak dengan
kemungkinan bahaya kemungkinan yang didapatkan ikut makin
kecil.
 Pemakaian beberapa APD terkadang mempunyai dampak negatif
pada pekerja seperti kurang bebas dalam kerja, terbatasnya
komunikasi dengan pekerja lainnya, alergi pada APD spesifik, dan
sebagainya.
 Beberpa pekeerja yang kurang faham pada efek kemungkinan
bahaya dari pekerjaan yang dikerjakan terkadang kepatuhan dalam
pemakaian APD ikut jadi rendah. APD reuse memerlukan perawatan
serta penyimpanan yang baik hingga kualitas perlindungan dari APD
itu tetap maksimal.
Contoh
TUGAS KELOMPOK !
 Lakukan identifikasi bahaya di luar dan dalam
gedung RS:
◦ R. ICU
◦ R. IGD
◦ R. OKA
◦ R. Hemodialisa
◦ Halaman RS

Anda mungkin juga menyukai