Bab 2
Bab 2
oleh
Penerbit ERLANGGA
Divisi Perguruan Tinggi
Bab 2
2.1
16 X + 8Y 8 X2Y
2.1
J.J. Thomson, menentukan perbandingan muatan listrik terhadap
massa elektron tunggal e- (e/m = -1,76 x 108 C/g)
(Pemenang Hadiah Nobel bidang Fisika tahun 1906) 2.2
Tabung Sinar Katoda
2.2
2.2
Pengukuran massa
elektron tunggal (e-)
(Pemenang Hadiah Nobel
bidang Fisika tahun 1923)
2.2
Nomor Atom (Z) = jumlah proton dalam inti setiap atom
suatu unsur.
Nomor Massa (A) = jumlah total proton + neutron dalam inti
atom suatu unsur.
= nomor atom (Z) + jumlah neutron.
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom yang sama
tetapi berbeda nomor massanya.
Nomor Massa A
ZX
Simbol Unsur
Nomor Atom
1 2 3
1H 1H (D) 1H (T)
235 238
92 U 92 U
2.3
2.3
Contoh
14
Berapa jumlah proton, neutron, dan elektron pada 6C ?
11
Berapa jumlah proton, neutron, dan elektron pada 6C ?
2.3
Gas Mulia
2.4
Halogen
Golongan
Periodik
Logam Alkali Bumi
Logam Alkali
Kimia Dalam Kehidupan
Unsur mineral alam dalam perut Bumi
2.4
Molekul adalah suatu agregat (kumpulan) yang terdiri
dari sedikitnya dua atom dalam susunan tertentu yang
terikat bersama oleh gaya-gaya kimia (disebut juga
ikatan kimia).
11 proton 11 proton
Na 11 elektron Na +
10 elektron
17 proton 17 proton
Cl 17 elektron Cl -
18 elektron
2.5
Ion monatomik mengandung hanya satu atom
2.5
Contoh
27 3+
Berapa jumlah proton dan elektron pada 13 Al ?
78 2-
Berapa jumlah proton dan elektron pada 34 Al ?
2.5
2.5
2.6
Rumus molekul menunjukkan jumlah eksak
atom-atom dari setiap unsur di dalam unit terkecil
suatu zat.
O3 O
N2H4 NH2
2.6
Rumus senyawa ionik terdiri atas kombinasi dari
kation dan anion.
• biasanya sama dengan rumus empirisnya.
• perbandingan kation dan anion di setiap senyawa adalah 1:1
sehingga senyawa tersebut bermuatan listrik netral.
rumus senyawa ionik senyawa NaCl
2.6
Rumus Senyawa Ionik
2 x +3 = +6 3 x -2 = -6
Al2O3
Al3+ O2-
1 x +2 = +2 2 x -1 = -2
CaBr2
Ca2+ Br-
1 x +2 = +2 1 x -2 = -2
Na2CO3
Na+ CO32-
2.6
2.6
2.7
Kation Anion
Aluminium (Al3+) Bromida (Br-)
Karbonat (CO32-)
Klorat (ClO3-)
Klorida (Cl-)
Kromat (CrO42-)
Sianida (CN-)
Dikromat (Cr2O72-)
Dihidrogen fosfat (H2PO4-)
Fluorida (F-)
Hidrida (H-)
Hidrogen karbonat atau bikarbonat (HCO3-)
Hidrogen fosfat (HPO42-)
Hidrogen fosfat (HPO42-)
Hidrogen sulfat atau bisulfat (HSO4-)
Hidroksida (OH-)
Iodida (I-)
Nitrat (NO3-)
Nitrida (N3-)
Nitrit (NO2-)
Oksida (O2-)
Kation Anion
Permanganat (MnO4-)
Peroksida (O22-)
Fosfat (PO43-)
Sulfat
Penamaan Senyawa
• Senyawa Ionik
– biasanya logam + non-logam.
– anion (non-logam), menambahkan “ida” pada
nama senyawa.
2.7
• Senyawa Ionik logam transisi
– Menunjukkan kation-kation berbeda dari unsur
yang sama dengan menggunakan angka Romawi.
2.7
Senyawa Molekular
HI hidrogen iodida
2.7
Asam dapat digambarkan sebagai zat yang
menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke air.
HCl
•Cairan murni (gas), hidrogen klorida
•Ketika dilarutkan ke air (H+ Cl-), asam klorida
2.7
2.7