Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI PERPAJAKAN

KAS
Drs. Dul Muid, M.Si., Akt.
Ika Pratiwi, S.E., M.Ak.
KAS DAN SETARA KAS
• Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya
ditempatkan pada urutan teratas dari aset.
 Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:
1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan
sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan
2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima
umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.
Termasuk Kas : seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan segera
seperti Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan
(Cash on hand) atau yang ada di bank (bank)/saldo rekening giro di bank
(dapat digunanakan secara bebas untuk membiayai kegiatan usaha).
 Kas dalam perusahaan dibagi menjadi 2 (dua) :
• 1. Kas Besar (digunakan perusahaan untuk pengeluaran tertentu
dengan jumlah yang lebih besar dan biasanya disimpan di brankas).
• 2. Kas Kecil (kas yang digunakan untuk keperluan yang bersifat rutin
dan tidak besar jumlahnya).
Setara Kas
Merupakan investasi jangka pendek dan sangat likuid yang
dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek,
bukan untuk tujuan investasi lainnya. Deposito yang jatuh
temponya kurang atau sama dengan tiga bulan dan tidak
diperpanjang terus menerus (rollover) dapat dikategorikan
sebagai setara kas.
Pengertian yang tidak termasuk dalam kas dan setara kas
(menurut Akuntansi/Perpajakan) :

1. Deposito yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan


Saldo rekening berupa deposito yang jatuh temponya
lebih dari 3 bulan/rollover tidak termasuk dalam pengertian
kas karena tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
2. Perangko dan Materai
Biasanya perusahaan mempunyai persediaan
perangko dan materai untuk dipakai sewaktu-waktu.
Persediaan ini tidak termasuk dalam pengertian kas
sekalipun disimpan oleh kasir. Jika persediaan perangko
perangko dan materai jumlahya cukup besar , persediaan
ini dapat digolongkan kedalam persediaan perlengkapan
alat-alat kantor (supplies)
Pengertian yang tidak termasuk dalam kas dan setara kas
(menurut Akuntansi/Perpajakan) :
3. Kas bon atau uang muka
Kas bon merupakan bukti penerimaan uang muka dari pegawai dan
tidak dapat digolongkan ke dalam kas karena kertas-kertas tersebut
tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
4. Cek Mundur atau Cek Kosong
 Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan
pada tanggal yang tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur tidak
dapat diuangkan sampai jatuh temponya sehingga tidak memenuhi
syarat sebagai kas.Cek mundur dapat diklasifikasikan sbg kas setelah
tanggal cek tsb dapat diuangkan.
 Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening koran
perusahaan yang mengeluarkan cek tidak mempunyai dana, cek
dalam keadaan rusak atau kesalahan informasi yang tercantum dalam
cek. Item ini lebih tepat dilaporkan sebagai piutang daripada kas
PENTING!
• Untuk keperluan penyusunan laporan keuangan, kas dan
bank dilaporkan sebesar nilai nominal. Perlakukan
terkadap kas dan bank dalam perpajakan dan akuntansi
pada umumnya tidak jauh berbeda.
• Ketentuan perpajakan tidak mengatur secara rinci
mengenai teknik dan metode pembukuan kas dan bank.
Oleh karena itu praktik akuntansi yang mengatur tentang
teknik dan metode pembukuan kas dan bank dapat diikuti
sepenuhnya.
Akuntansi terhadap Kas
Untuk menampung transaksi yang menyangkut kas dalam
perusahaan, diselenggarakan akun/rekening berikut:

Kas Besar (Cash on hand or Cash in Bank) ,


digunakan untuk menampung transaksi penerimaan
dan pengeluaran kas melalui kasir (di dalam perusahaan),
termasuk penerimaan dari dan pengeluaran (setoran tunai
ke bank)

 Kas Kecil, (petty cash)


sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk
pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya.
Kas kecil yang jumlahnya dibatasi itu, secara periodik atau
setiap uang kas kecil hampir habis diisi kembali
KAS KECIL (PETTY CASH)

Sistem dana tetap


(imprest fund system)
Metode pencatatan
Kas kecil
Sistem dana berfluktuasi
(Fluctuating fund system)
A. Sistem Dana Tetap (Imprest fund system)
Pembentukan dana kas kecil Kasir kas kecil diberikan
sejumlah uang. Pada saat kas kecil hampir habis kasir kas kecil
membuat laporan penggunaan dana untuk keperluan pengisian
kembali dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil selalu sebesar
pengeluaran yang telah dilakukan. Jadi………….

Jadi besarnya dana kas kecil selalu sama/tetap


B. SIstem Dana Berfluktuasi (fluctuating fund system)
Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi
yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya:
(1) Pembentukan dana kas kecil, (2) Penggunaan/pengeluaran
dana kas kecil, (3) Pengisian dana kas kecil, (4) penambahan
dana kas kecil, maupun (5) pengurangan/penarikan kembali
dana kas kecil.

Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi pengeluaran kas


kecil, tidak ditangguhkan s.d. saat pengisian kembali dana kas
kecil (seperti pada sistem dana tetap). Akun kas kecil pada
dasarnya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar
jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil.
 Oleh karena itu maka pada sistem ini harus
diselenggarakan buku jurnal khusus (tersendiri)
100

80
East
60
West
40
North
20

0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
 Wajib Pajak (WP) dapat memilih salah satu sistem tersebut dan
semua itu diserahkan sepenuhnya kepada praktik pembukuan WP
 Jurnal untuk pembukuan transaksi kas kecil :

Transaksi Imprest Fund System Fluctuating Fund System


Pembentukan kas Kas Kecil Rp...... Kas Kecil Rp......
kecil Kas Rp...... Kas Rp......

Pengeluaran dengan TIDAK ADA JURNAL Bensin Rp.......


dana kas kecil (Hanya menyimpan bukti dari Kas Kecil Rp.......
pengeluaran tersebut) Tol Rp.......
Kas Kecil Rp .....
Dst
Pengisian kembali kas Bensin Rp.......... Kas Kecil Rp.....
kecil Tol&Parkir Rp......... Kas Rp.......
Alat Tulis Rp.......
Perangko Rp..........
Kas Rp.......
Rekonsiliasi Bank
• Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan
perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan
sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan
cek. Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya
perbedaan antara: saldo kas menurut catatan perusahaan
dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan
menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu
saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk
dilaporkan di Neraca.
• Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan
perusahan dengan bank maka harus diadakan
rekonsiliasi bank.
Penyebab adanya perbedaan saldo menurut catatan
perusahaan dan bank:
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank

1. Deposit in transit Sudah menambah saldo Belum menambah saldo


(Setoran dalam perjalanan) Kas Kas
2. Out standing check Sudah mengurangi Belum mengurangi
(Cek yang sudah saldo Kas saldo Kas
dikeluarkan oleh perusahaan
tetapi belum dicairkan)
3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan
pencatatannya
4. Tagihan wesel & Bunga Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
langsung ditagihkan bank Kas Kas
5. Bunga giro bank Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
Kas Kas
6. Biaya administrasi bank Belum mengurangi Sudah mengurangi
saldo Kas saldo Kas
7. Not Sufficient Fund (NSF Sudah menambah saldo Tidak mempengaruhi
Check); Cek kosong kas, harus dikurangi
8. Kekeliruan memasukkan Sudah menambah saldo Belum menambah saldo
setoran rekening giro oleh kas kas
bank
Kas terkait Perpajakan
 BUNGA yang diperoleh dari Tabungan dan Deposito
 Dasar hukum: Peraturan Pemerintah No 131 Tahun 2000
tentang PPh atas Bunga dan Deposito serta Diskonto Sertifikat
BI (SBI) jo. KMK-51/KMK.04/2002 :
Penghasilan dalam bentuk bunga yang didapat dari deposito
atau tabungan, yang ditempatkan pada bank yang didirikan
didalam negeri atau luar negeri melalui cabangnya di Indonesia
termasuk jasa giro serta dikonto SBI, kecuali WP Orang Pribadi
yang seluruh penghasilannya dalam satu tahun pajak termasuk
bunga dan diskonto tidak melebihi PTKP dikenakan PPh final
sebesar 20 % dari jumlah bruto. Berarti : Bunga yang
diperoleh atas kepemilikan tabungan dan deposito
dikenakan PPh Final/PPh Pasal 4 ayat (2) dengan tarif
20%.
Tabungan adalah simpanan uang yang bisa diambil sewaktu-waktu.
“Produk simpanan bank yang penyetoran dana ataupun penarikan
dana dapat dilakukan kapan saja”. Sebagai bukti kepemilikan
tabungan, bank akan memberikan buku tabungan.
Deposito merupakan salah satu produk investasi yang hanya bisa
diambil setelah jangka waktu tertentu.
• Masa jatuh tempo deposito sendiri bisa berbeda-beda tergantung
pada kebijakan bank yang mengeluarkannya. Meski demikian,
umumnya dana yang tersimpan dalam deposito bisa diambil setelah
satu tahun. Sebagai bukti kepemilikan dari rekening deposito, bank
akan memberikan sertifikat deposito kepada nasabah yang berisi detail
perjanjian dan tanggal jatuh tempo deposito. Saat rekening deposito
dibuka, maka uang nasabah tidak boleh diganggu gugat hingga
tanggal jatuh tempo yang disetujui berlalu. Jika nasabah memaksa
untuk menarik jumlah rekening deposito tersebut maka bunga antara
dikurangi atau tidak diberikan sama sekali kepada nasabah

“Tabungan untuk menabung, sedangkan deposito untuk investasi”


Rekening giro adalah produk simpanan bank yang serupa
dengan tabungan dan memiliki fasilitas penarikan melalui
cek atau bilyet giro
• Sehubungan dengan pajak final , pencatatan atas pendapatan bunga
secara fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang diterima
yaitu pendapatan bunga dikurangi dengan PPh final atas bunga.
• Contoh :
• Tanggal 1 Januari 2018 PT Kaya mendapatkan bunga tabungan dalam
tahapan sebesar Rp 1.000.000. Atas pendapatan tersebut dipotong PPh
final sebesar Rp 200.000 oleh pihak bank yang memberikan penghasilan.
• A. Metode bruto (gross method)

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1-Jan-18 Bank 800.000


PPh Pasal 4 ayat (2) 200.000
1.000.000
Pendapatan Bunga

• PPh Final diperlakukan sebagai beban dan termasuk dalam beban


operasional (beban umum dan administrasi)
b. Metode neto (nett method)

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1-Jan-18 Bank 800.000


800.000
Pendapatan Bunga
Pada dasarnya pelaporan atas pendapatan bunga secara
fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang
diterima yaitu pendapatan bunga dikurangi dengan PPh final
atas bunga (yaitu 800.000). Hal tersebut sesuai dengan Buku
Petunjuk Pengisian SPT Tahunan PPh Badan
 Untuk jasa giro dan bunga deposito,perlakuan akuntansi
perpajakannya sama seperti bunga tabungan karena
penghasilan ini terkena PPh final maka harus dikoreksi
negatif dalam rekonsiliasi fiskal pada akhir tahun.
Penghasilan yang telah final dikenakan PPh Final (dalam hal ini
pendapatan bunga dan deposito) harus dilakukan Koreksi Fiskal
Negatif,

KOREKSI NEGATIF
adalah koreksi yang menyebabkan pengurangan penghasilan
kena pajak dan PPh terutang. Hal ini disebabkan oleh pendapatan
komersil yang lebih tinggi daripada pendapatan fiskal dan biaya-
biaya komersil yang lebih kecil daripada biaya-biaya fiskal.
Penyebab dari adanya koreksi negatif sendiri adalah.
• 1. Penghasilan yang dikenakan PPh Final dan penghasilan
yang tidak termasuk objek pajak tetapi termasuk dalam peredaran
usaha.
• 2. Selisih penyusutan/amortisasi komersial komersial di bawah
penyusutan/amortisasi fiskal.
• 3. Penyesuaian fiskal negatif lain yang tidak berasal dari hal-hal
yang telah disebutkan di atas
19
Ilustrasi Perseroan Terbatas

Menurut Akuntansi Koreksi Positif Koreksi Negatif Menurut Fiskal


Penjualan bruto 74.350.000.000 74.350.000.000
Retur penjualan (1.875.000.000) (1.875.000.000)
Diskon penjualan (576.500.000) (576.500.000)
Penjualan netto 71.898.500.000 71.898.500.000

Harga Pokok Penjualan


Persediaan barang dagangan awal (15.432.500.000) (15.432.500.000)
Pembelian barang dagangan (56.984.500.000) (56.984.500.000)
Persediaan barang dagangan akhir 36.857.500.000 36.857.500.000
(35.559.500.000) (35.559.500.000)
Laba bruto 36.339.000.000 36.339.000.000

Biaya pemasaran
Gaji dan bonus pegawai tetap (1.864.000.000) (1.864.000.000)
Tunjangan pajak penghasilan (92.740.000) (92.740.000)
Pembagian sembako (364.835.000) 364.835.000 0
Pendidikan karyawan (986.320.000) (986.320.000)
Promosi dan iklan (3.876.500.000) (3.876.500.000)
Jamuan makan (284.250.000) 104.250.000 (180.000.000)
Telepon, air, dan listrik (734.250.000) 150.000.000 (584.250.000)
Penyusutan (50.625.000) 14.375.000 (36.250.000)
Biaya bahan bakar dan tol (54.320.000) 13.580.000 (40.740.000)
Total biaya pemasaran (8.307.840.000) (8.307.840.000)
Biaya umumdan administrasi (G&A)
Gaji dan bonus pegawai tetap (2.465.000.000) (2.465.000.000)
PPh 21 ditanggung perusahaan (143.400.000) 143.400.000 0
Honorariumdan komisi pegawai tidak tetap (1.486.542.000) (1.486.542.000)
Seragamsatpamgudang (94.560.000) (94.560.000)
Telepon, air, dan listrik (1.055.600.000) (1.055.600.000)
Biaya sewa kantor (1.633.500.000) 980.100.000 (653.400.000)
Penyusutan (1.254.000.000) 466.500.000 (787.500.000)
Royalti (660.000.000) 110.000.000 (550.000.000)
Biaya pembangunan pabrik baru (4.365.000.000) 4.365.000.000 0
Penghapusan piutang (4.763.480.000) 1.500.000.000 (3.263.480.000)
Pemeliharaan kendaraan (87.200.000) 5.000.000 (82.200.000)
Alat tulis kantor (154.380.000) (154.380.000)
Biaya bahan bakar dan tol (328.600.000) 24.645.000 (303.955.000)
Asuransi kendaraan (364.700.000) (364.700.000)
PBBgudang (762.300.000) (762.300.000)
Riset (3.860.000.000) 1.930.000.000 (1.930.000.000)
Pendidikan karyawan (1.340.000.000) (1.340.000.000)
Family gathering (134.700.000) (134.700.000)
Total biaya umumdan administrasi (G&A) (24.952.962.000) (24.952.962.000)

Laba operasional 3.078.198.000 3.078.198.000


21

Pendapatannonoperasi
Dividendari PT. Negarakertagama 382.500.000 (191.250.000) 191.250.000
Dividendari PT. Sutasoma 134.900.000 134.900.000
Sewa mesin 67.400.000 67.400.000
Bunga deposito(setelahpajak) 34.280.000 (34.280.000) 0
Dividendari BremenAg. 276.500.000 118.500.000 395.000.000
Total pendapatannonoperasi 895.580.000 895.580.000

Biaya nonoperasi
Dividenbagi PT. Smaradhahana (28.700.000) 28.700.000 0
Dividenbagi PT. Arjuna Wiwaha (16.300.000) 16.300.000 0
Dividenbagi publik (60.000.000) 60.000.000 0
Bunga pinjaman (76.275.000) 64.275.000 (12.000.000)
Sumbangan (764.820.000) 764.820.000 0
Denda pajak (452.300.000) 452.300.000 0
Rugi selisihkurs (124.890.000) (124.890.000)
Biaya lain- lain (742.950.000) 742.950.000 0
Total biaya nonoperasi (2.266.235.000) (2.266.235.000)
Laba sebelumpajak 1.707.543.000 12.419.530.000 (225.530.000) 13.901.543.000
Rampung

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai