PRESENTASI
MATERI PELATIHAN MANAJEMEN PKPR
PEDOMAN
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA
(PKPR)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran umum
Setelah sesi ini, mampu menerapkan pedoman Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja di puskesmas
6000
AIDS-New Rpt'd
5320
AIDS-Cumulative
5000
Reported Cases
4000
2000 1756
1487
1171 1195
826
1000
607
258 352
112 154 198 345 316
5 7 12 18 32 45 69 89 255 219
0
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Sep
'06
KECENDERUNGAN EPIDEMI HIV dan AIDS
DI INDONESIA
60 54.77
50
40
Persentase
30 26.56
20
8.04
10 3.45
3.02 2.18
0.46 0.76 0.27 0.49
0
< 1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th ≥ 60 th Tak
diketahui
Kelompok Umur
Angka Harapan hidup bayi Kehilangan harapan hidup Kehilangan Produktivitas kerja Angka Harapan hidup= 67
HIV (+) 10 th 37 th 25 th th
90
80
82
70
60
50
40
30 31
25
20
17 16 15
10 11
9
8
7 6
3 3 3 2 2
0 1
0 0 1 0 0
2000 2001 2002 2003 2004 2005
50
39
40
33
30
20 14
8
10 5
0
SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh Lain2
obat/mnmn
DISTRIBUSI REMAJA PEREMPUAN (15-19 tahun)
YANG SUDAH PERNAH MELAHIRKAN
(SDKI 2002-2003)
25
20.9
20
15 13.6
10 8.3
4.2
5
1.5
0.7
0
15 16 17 18 19 Total
SUMBER INFORMASI KESEHATAN
REPRODUKSI YANG DITERIMA
REMAJA
6.48
10.8
13.65 23.81
5.08
30.58
2.02
15.94 19.39
18.73
Teman
2.01 8.94
Guru Teman
Ibu Ibu
Ayah
Ayah Guru
Media cetak Laki-laki Televisi
perempuan Media cetak
Televisi
7.7
14.1 43.5
49.6
1.4
35.5
teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada 2.3
0.3
0.4 9.7 1.6
2.6
Perempuan : menstruasi 1.4
1.1
teman ibu
ayah saudara sekandung
keluarga guru
petugas kesehatan toma
lain2 tidak ada
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003
Mengapa remaja mengalami masalah
kesehatan?
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN
TERHADAP KEJADIAN PERILAKU
BERISIKO
K 2 3 4 ekskul/
aktif sekolah
5
O PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA
N PERILAKU BERMASALAH PERILAKU TERKAIT KESEHATAN
PERILAKU SEKOLAH
S Penyalahgunaan NAPZA
Kenakalan remaja
Komsumsi gizi seimbang/tak
Merokok/tidak Membolos/tidak
E Mabok-ngebut Berkendaraan pakai helm/tak
Seks aman/tidak
Dropout/tamat sekolah
Konsumsi/hindari NAPZA di sekolah
P
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN
Perlindungan
Lingkungan
Bentuk pelayanan apa yang cocok untuk
remaja ?
PELAYANAN YANG BERORIENTASI PADA
PRINSIP HAK-HAK ANAK
• Non Diskriminasi
• Kepentingan Terbaik bagi Anak,
• Hak Hidup, Kelangsungan Hidup dan Tumbuh
Kembang
• Penghargaan Pendapat Anak
Dikenal dengan
pendekatan……………..
6. Partipasi/keterlibatan remaja
• Mendapat info/cara
• Mendukung yankes
• Hargai hak orang untuk pahami hak sendiri
• Dilibatkan sejak perencanaan, pelaksanaan & evaluasi
7. Pelayanan harus sesuai & komprehensif
• Menyediakan paket komprehensif & rujukan
• Menyederhanakan proses/prosedur pelayanan
8. Keterlibatan masyarakat
• Mengetahui keberadaan dan hargai nilai
• Mendukung kegiatan dan membantu tingkatkan mutu
pelayanan
5. Pelaksanaan PKPR
• Segera dilaksanakan walau sarana minim
• Penyempurnaan bertahap &
berkesinambungan
Klien datang ( kiriman, sendiri)
Anamnesa
•Identitas
•Apa yang sudah diketahui
- Tentang KRR
•Perubahan fisik dan psikis
•Masalah yang mungkin timbul dan cara menghadapinya
- Tentang perilaku hidup sehat pada remaja
•Pemeliharaan kesehatan (gizi, personal hygiene)
•Hal-hal yang perlu dihindari (Napza, Seks bebas)
•Pergaulan sehat antara laki-laki dan perempuan
- Tentang persiapan berkeluarga
•Kehamilan, KB, IMS, HIV/AIDS
•Masalah yang dihadapi;
• Fisik, Psikis
• Kekerasan
•Pergaulan antara laki-laki dan perempuan
Pemeriksaan Fisik
• Tanda-tanda anemi, KEK
• Tanda-tanda kekerasan/KtP
Pelayanan Konseling
Puskesmas Jejaring
&lintas
Puskesmas
PKPR Kemitraan sektoral
– Proses :
jenis kegiatan, metode, pelaksana, sasaran, kapan dan
dimana
– Output :
hasil (pencapaian) kegiatan
STANDAR DAN INDIKATOR TERPILIH YANG
DIPERLUKAN UNTUK MENGEVALUASI PKPR
• Kualitas:
– Kompetensi petugas: kesesuaian langkah-langkah pelaksanaan
konseling dengan standar.
– Sarana institusi: pemenuhan kriteria sarana untuk menjamin
kerahasiaan dan kenyamanan klien.
– Kepuasan klien: terhadap kualitas sarana dan kompetensi
petugas.
– Kelengkapan jaringan pelayanan rujukan.
• Akses:
– Jumlah pelaksanaan KIE dan konseling, jumlah kunjungan klien,
klien lama dan baru, di dalam gedung dan di luar gedung.
– Frekuensi petugas Puskesmas berperan menjadi narasumber
atau fasilitator kegiatan remaja.
– Jumlah kader (pendidik/konselor) sebaya yang dilatih oleh
Puskesmas.
– Jumlah rujukan masuk dari masyarakat
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Manfaat
• Tersedianya data kesehatan remaja di wilayah Puskesmas.
• Bahan perencanaan dan menentukan langkah-langkah
perbaikan.
JEJARING
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI
REMAJA (PKPR)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran umum
Sesudah mengikuti sesi, mampu menerapkan jejaring kerja sama
antar lintas sektor, LSM dan media massa
2. Persaingan (competition)
3. Konflik (conflict)
4. Akomodasi (accommodation)
Apa yang dimaksud dengan
jejaring/ kemitraan ?
KEMITRAAN
• hubungan kerjasama antara 2 (dua) pihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan yang berorientasi kepada kepemilikan
sumberdaya, keterbukaan dan saling menguntungkan untuk
mencapai tujuan bersama sesuai kesepakatan menurut peran
masing-masing
PEMERINTAH
P P
SEKTOR
P P
SEKTOR SEKTOR
LSM/ORMAS PROFESIONAL
Bagaimana mengembangkan jejaring ?
MEKANISME PENGEMBANGAN
KEMITRAAN
1. Pemanfaatan forum komunikasi yang
sudah ada
2. Memanfaatkan kegiatan mitra yang sudah
berjalan
3. Membentuk forum komunikasi kemitraan
yang baru
4. Memanfaatkan & konsiderans budaya
setempat
PROSES PEMBENTUKAN
KEMITRAAN
1. Penjajagan dan kesepakatan awal
2. Penyamaan persepsi
3. Pengaturan peran dan tanggungjawab
4. Komunikasi dan koordinasi
5. Pelaksanaan kegiatan
6. Monitoring dan evaluasi
MEKANISME KERJA JEJARING
1. Pertemuan rutin
2. Komunikasi reguler
3. Fasilitasi adanya data dasar
4. Komunikasi melalui internet
5. Fasilitasi peningkatan kapasitas SDM &
infrastruktur
TINGKATAN INTERAKSI
ANGGOTA JEJARING
1. Mitra terbatas,
2. Mitra saling berbagi informasi,
3. Mitra saling berbagi SDM
4. Mitra saling berbagi sumberdaya finansial.
“PRIME MOVER” JEJARING
• Komitmen bersama
• Koordinasi
• Kerjasama harmonis
• Kepercayaan
• Kejelasan tujuan
• Kejelasan peran & fungsi
JEJARING KEMITRAANYANKES PEDULI REMAJA
RS
RSPROVINSI
PROVINSI DEPAG MASY
MASYSEMINAT
SEMINAT
DEPAG
BKKBN
BKKBN INST
DPRD INSTMASY
MASY
DPRD LAIN
LAIN YGYAN
YG YAN
RS
RSKAB/KOTA
KAB/KOTA BUPATI
BUPATI REMAJA
REMAJA
DINKES
DINKES DIKNAS
DIKNAS DINSOS
DINSOS
PLKB MASY
DIKNAS PLKB MASYSEMINAT
SEMINAT
DIKNAS
CAMAT INST
INSTMASY
MASY
PUSKESMAS
PUSKESMAS CAMAT LAIN
LAINYG
YGYAN
YAN
REMAJA
REMAJA
KUA DEPSOS
KUAKEC
KEC DEPSOS
BKR
BKR PONTREN
PONTREN SEKOLAH
SEKOLAHKR
KRTARUNA
TARUNARMJ
RMJLUAR
LUARSEK
SEK
RS Dinkes
Prop. Propinsi
Remaja diluar Remaja di
sekolah sekolah
RS Dinkes
Kab/Kota
Kab/kota
GO/NGO Koordinasi
PKPR UKS
KEL.SEBAYA
Di Puskesmas
Remaja Anjal Konsl Monev SBH Kader
Mesjid/ KIE Terapi Rujukan PMR Kes.Rmj
SBH Gereja Lab.
Nakes Org.Prof
Kel.Remaja Fisik Mental
/ K.Taruna
Masyarakat
(Populasi remaja)
Materi Inti 3
Laki-laki Perempuan
Otot dada, bahu dan lengan melebar Pinggul melebar
1. Psikososial
2. Emosi
3. Kecerdasan
Psikososial
Sumber permasalahan :
1. Individu remaja sendiri :
a) Emosi
b) Perubahan pribadi
c) Kesehatan
d) Kebutuhan keuangan
e) Perilaku seks
f) Persiapan berkeluarga
g) Pemilihan pekerjaan dan kesempatan belajar
h) Agama dan akhlak
Lanjutan................
PERMASALAHAN REMAJA
Stres
depresi.
Gejala depresi
perasaan sedih dan tertekan yang menetap
putus asa
tidak dapat menikmati kegiatan yang biasa dilakukan
RUANG LINGKUP
GIZI REMAJA DAN
PERMASALAHANNYA
• Kecukupan Gizi
• Status Gizi
• Masalah Gizi
GIZI REMAJA DAN MASALAHNYA
Tujuan:
• Meningkatkan pengetahuan peserta latih terhadap
kebutuhan dan kecukupan zat gizi remaja
Adalah:
Komposisi keanekaragaman zat-zat gizi yang terdiri
dari: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
air, dan serat sesuai dengan kebutuhan
MENENTUKAN STATUS GIZI REMAJA
• Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan
dalam keadaan tidak tegang atau kencang.
• Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.
Beberapa masalah gizi yang timbul
pada remaja
MASALAH GIZI PADA REMAJA
1. Anemia
2. KEK (Kurang Energi Kronik)
3. Gizi Kurang dan Gizi Lebih (ganda)
4. Perilaku Gizi Yang Salah
TANDA-TANDA ANEMIA
Apabila HB :
• Anak usia sekolah < 12 gram %
• Wanita dewasa < 12 gram %
• Ibu hamil < 11 gram %
• Laki-laki dewasa < 13 gram %
• Ibu menyusui < 12 gram %
PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI
Merupakan:
• Kondisi yang diakibatkan oleh asupan
makanan yang kurang dari kebutuhan tubuh.
• Akibat gizi kurang berisiko mengalami
penyakit-penyakit infeksi seperti : TBC, dll.
KURANG ENERGI KRONIK (KEK)
Merupakan :
Kurangnya konsumsi
zat gizi khususnya
sumber karbohidrat
yang terus menerus
PERILAKU GIZI YANG SALAH
KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM :
Setelah sesi selesai, mampu menatalaksana kesehatan reproduksi remaja
• Penanganan dysmenorrhea :
- Olahraga, yoga, kompres hangat di perut
- Apabila tidak berkurang, maka dapat dipakai
obat-obatan
SIKLUS
MENTRUASI
KEPERAWANAN
• Perawan : belum pernah melakukan hubungan
seksual (penis masuk ke vagina)
Reproduksi yang
bertanggungjawab
SYARAT FUNGSI
REPRODUKSI SEHAT
fisik jiwa
• Kekerasan seksual
– kekerasan fisik maupun mental termasuk
yang berhubungan dengan perilaku seksual
pemerkosaan
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PENGENALAN
KONSEP GENDER
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai sesi, mampu mengenali konsep gender dengan
benar
• Ratio
– pengetahuan remaja laki-laki dan perempuan
tentang kesehatan reproduksi remaja
– laki-laki dan perempuan yang memanfaatkan
pelayanan konseling di klinik kesehatan
reproduksi
3. DAMPAK DISKRIMINASI
GENDER DALAM KEHIDUPAN
REMAJA
DISKRIMINASI SEKS
Contoh :
dalam upaya eliminasi praktik protitusi
perempuan PSK dituding sebagai sumber
penularan IMS
DAMPAK DISKRIMINASI GENDER
DALAM KEHIDUPAN REMAJA
• Kesempatan pendidikan untuk perempuan tidak
prioritas
• Perempuan takut unggul karena tidak disukai
laki-laki
• Remaja perempuan belum asertif menolak
ajakan negatif pacar/teman laki-laki
• Tabu bagi perempuan untuk ikut bertanding
yang mengandalkan kekuatan fisik
• Perempuan boleh cengeng, laki-laki tidak
MATERI INTI 6
Penyakit Kelamin
Kutil/jengger ayam
Suami-isteri
RISIKO TINGGI
WIL PIL
Bayi cacat
Gangguan syaraf Sifilis
Gangguan Jiwa
• Malu berobat
tubuh manusia
Photo credit: © AVERT
This is a picture of HIV virus. This image represents the structure of human immunodeficiency
virus (HIV). HIV is part of a family or group of viruses called lentiviruses. Lentiviruses other
than HIV have been found in a wide range of nonhuman primates. These other lentiviruses are
known collectively as simian (monkey) viruses (SIV) where a subscript is used to denote their
species of origin.
APA ITU AIDS…?
Dalam Rahim
Saat Kelahiran
Menyusui
TRANSMISI VERTIKAL
15%
10% 10%
Pregnancy
Kehamilan
A
R Breastfeeding
Menyusui
T
U
S
TIDAK MENULARKAN HIV&AIDS
Fase II (asimptomatik)
Akhir Stadium :
Infeksi oportunistik
Lanjutan………
• Penyakit kutukan
• Penyakit orang barat
• Hanya menular lewat hubungan seks
• Penyakit kaum homoseksual
• Hanya diderita oleh pekerja seks
• Dapat menular lewat udara, makan dan minum
bersama
Materi Inti 8
NAPZA
APA YANG KAMU KETAHUI TENTANG
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA ?
• Narkotika
• Alkohol
• Psikotripika
• Zat adiktif lainnya
PENGERTIAN NAPZA
Zat atau obat, baik alami maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada SSP yang
menyebabkan:
yaitu …..
penggunaan obat atau zat-zat berbahaya lain di
luar tujuan pengobatan dan penelitian (tanpa
pengawasan dokter, digunakan secara berkala
dan terus menerus, digunakan tanpa mengikuti
aturan kesehatan serta dosis yang benar)
FAKTOR PENYEBAB
Individu:
Lingkungan:
• Coba-coba
• Ingin diterima Zat:
• Keluarga yang tidak
dalam kelompok
harmonis • Mengubah Pikiran
• Ikut trend
• Pengaruh teman • Mengubah suasana
• Kenikmatan sesaat
• Pergeseran norma hati
• Cari perhatian
• Lingkungan cuek • Mengubah perasaan
• Identitas diri
• Lingkungan rawan • Mengubah perilaku
• Pelarian dari
• Pendidikan agama • Menimbulkan
masalah
• Membangkitkan ketergantungan
rendah • Mudah didapat
keberanian
• Ikut tokoh idola
FAKTOR PELINDUNG
• GANGGUAN FISIK
• GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
• MEMBURUKNYA KEHIDUPAN SOSIAL
DETEKSI DINI/DIAGNOSIS CIRI–CIRI
PEMAKAI NAPZA
• Anamnesis
• Observasi
• Pemeriksaan fisik dan psikologis
• Pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan penunjang Lainnya (Fota Thorax,
EKG, dan lain-lain)
KELOMPOK RISIKO TINGGI
• ANAK
• REMAJA
• KELUARGA
UPAYA PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA
KOMUNIKASI DAN
KONSELING
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Setelah selesai sesi, mampu melakukan
Komunikasi dan Konseling
Tujuan Khusus
Setelah selesai sesi, mampu :
1. Menjelaskan tentang KIE, Komunikasi
Interpersonal dan konseling
2. Memerankan diri sebagai konselor dengan baik
dan benar
1. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN
EDUKASI (KIE)
PENGERTIAN KIE
• Buku pedoman
• Brosur
• Poster
• Radio/TV Spot
• VCD
• Kaset
• Billboard/reklame
• Lembar balik, dll
APLIKASI KIE
Pesan verbal :
• Kata-kata yg dipilih dapat mengandung konotasi
yang negatif atau positif
• Cara mengucapkan akan memberi kesan
berbeda
Pesan non-verbal :
• Ekspresi wajah, gerakan dan postur tubuh
ARUS KOMUNIKASI
• G - GREAT
• A - ASK
• T - TELLING
• H - HELP
• E - EXPLAINING
• R -RETURN
KONSELING UNTUK REMAJA
• Dialog pengenalan diri
membantu remaja mengatasi masalah
• Tidak dalam bentuk nasehat dan tidak mau
diperlakukan seperti anak kecil
• Menghargai remaja
• Prevensi primer untuk mencegah gangguan jiwa
• Prevensi tertier
• Pendekatan empati
SYARAT KONSELOR
• Mempunyai ilmu tentang kesehatan
remaja terkait perilaku berisiko
• Mempunyai ketrampilan untuk membina
remaja
• Mampu bersikap tepa dan adekuat
• Menerima remaja apa adanya
• Menjaga kerahasiaan
MATERI INTI 10
PENGENALAN PENDIDIKAN
KETRAMPILAN HIDUP SEHAT
(PKHS)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran Umum
Setelah selesai sesi, mampu melaksanakan
Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS)
A
PKHS (Life Skill Education)
• Learning by doing
• Fasilitator menggali pengalaman
peserta
• Cara belajar dua arah/banyak arah
PEDAGOGI
• Self concept
• Role of learner’
experience
• Readiness to learn
• Orientation to learning
3 FAKTOR DALAM MENCIPTAKAN SUASANA
Lingkungan belajar
• Keunggulan :
- mendorong peserta yan pemalu
- menciptakan suasana menyenangkan
- pembagian tugas kepemimpinanmemupuk
kepemimpinan
- menghemat waktu
- memungkinkan pengumpulan pendapat
- variasi metode
Kelompok studi kecil (BUZZ GROUP)….
• Kelemahan :
- tingkat pengetahuan peserta tidak sama
hasil diskusi tidak maksimal
• Kemungkinan laporan tidak tersusun baik
• Diskusi mungkin berputar-putar
• Mungkin ada pemimpin yang lemah
• Perlu belajar sebelumnya bila ingin
mencapai hasil yang baik
9. METODE SIMULASI
• Review/balikan/umpan
- diawali dengan pernyataan kesan
tentang penguasaan materi
- dilanjutkan dengan diskusi
- akhir diskusi, pelatih memberikan
umpan balik dan tindak lanjut sesuai
kesimpulan hasil simulasi
Terima kasih