Anda di halaman 1dari 21

KEL OM P O K 1

RIKI VERDIAN, S.T.


IKA SHERLYTA R., S.PD.
I HA STU TI N URYANI, S.PD .
NUR
MENGGAMBAR KONSTRUKSI
KUDA-KUDA BAJA SIKU
• CARA MEMAHAMI JENIS-JENIS KUDA-KUDA BAJA BENTANG SEDANG DAN LEBAR
PENGGUNAAN KUDA KUDA BAJA DILAKUKAN UNTUK BENTANG YANG MUNGKIN
TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PENGGUNAAN MATERIAL KAYU. HAL INI
BERKAITAN DENGAN PADA BANGUNAN-BANGUNAN YANG MEMILIKI BENTANGAN
YANG BESAR AKAN MENGHASILKAN GAYA BATANG YANG BESAR PULA, SEHINGGA
KONSTRUKSI SAMBUNGAN PADA TITIK-TITIK BUHUL PADA KUDA-KUDA KAYU AKAN
SULIT PEMECAHANNYA.
• KONSTRUKSI KUDA-KUDA BAJA TERMASUK KONSTUKSI YANG
RINGAN BILA DIBANDINGKAN DENGAN KONSTRUKSI JEMBATAN
SEHINGGA ALAT SAMBUNG YANG DIGUNAKAN DIPILIH ALAT
SAMBUNG BAUT.

• PADASTRUKTUR KUDA-KUDA YANG BESAR, MAKA KONSTRUKSI


TUMPUAN HARUS BETUL-BETUL DAPAT MENJAMIN KEBEBASAN
KUDA-KUDA UNTUK BERGERAK AKIBAT KEMBANG-SUSUT BAJA
YANG DISEBABKAN PERUBAHAN TEMPERATUR.
• PENGGUNAAN BAJA PADA KUDA – KUDA UNTUK BENTANG
SEDANG DAN LEBAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
A. BENTANG SEDANG YAITU PENGGUNAAN STRUKTUR DENGAN
PEMAKAIAN TIANG/KOLOM DENGAN JARAK LEBIH BESAR DARI
BENTANG UMUM (PENGGUNAAN GRID KAYU DENGAN PANJANG
MAKSIMAL 4.00 METER). UNTUK PENGGUNAAN BENTANG
SEDANG DIGUNAKAN KUDA – KUDA DENGAN PANJANG LEBAR 9
SAMPAI DENGAN 16 METER.
Gambar : Perkiraan batas bentang untuk berbagai sistem kayu
Sumber : Teknik struktur bangunan, jilid 3
B. BANGUNAN BENTANG LEBAR BIASANYA DIGOLONGKAN SECARA UMUM
MENJADI 2 YAITU BENTANG LEBAR SEDERHANA DAN BENTANG LEBAR
KOMPLEKS.

• BENTANG LEBAR SEDERHANA BERARTI BAHWA KONSTRUKSI BENTANG


LEBAR YANG ADA DIPERGUNAKAN LANGSUNG PADA BANGUNAN
BERDASARKAN TEORI DASAR DAN TIDAK DILAKUKAN MODIFIKASI PADA
BENTUK YANG ADA.

• SEDANGKAN BENTANG LEBAR KOMPLEKS MERUPAKAN BENTUK


STRUKTUR BENTANG LEBAR YANG MELAKUKAN MODIFIKASI DARI BENTUK
DASAR, BAHKAN KADANG DILAKUKAN PENGGABUNGAN TERHADAP
BEBERAPA SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR

• UNTUK PENGGUNAAN BENTANG LEBAR DIGUNAKAN KUDA – KUDA


DENGAN PANJANG LEBAR 20 M
Gambar : Perkiraan batas bentang untuk
berbagai sistem baja
Sumber : Teknik struktur bangunan, jilid 3
Gambar : Bentang yang dapat dicapai untuk beberapa
sistem struktur
Sumber : Teknik struktur bangunan, jilid 3
Gambar : Macam Bentuk Kuda-kuda Baja
Sumber : Teknik gambar bangunan, jilid 2
4. CARA MEMAHAMI ELEMEN-ELEMEN KUDA-KUDA SEPERTI BUBUNGAN,
BATANG TARIK, BATANG TEKAN DAN LAIN-LAIN BESERTA FUNGSINYA
ELEMEN – ELEMEN KUDA – KUDA ANTARA LAIN ADALAH :

• BALOK TARIK
• BALOK KUNCI
• KAKI KUDA-KUDA / BALOK TEKAN
• TIANG GANTUNG
• BATANG SOKONG
• BALOK GAPIT
• BALOK BUBUNGAN
• BALOK GORDING
• BALOK TEMBOK
5. CARA MEMAHAMI JENIS SAMBUNGAN BAJA SIKU UNTUK KONSTRUKSI KUDA-KUDA
TERUTAMA SAMBUNGAN BAUT DAN LAS

• DALAM PENGGAMBARAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP SISTEM KUDA-KUDA DARI BAJA


PELAT SIKU TIDAK TERLEPAS DARI PENGGAMBARAN SUATU SAMBUNGAN.

• TERDAPAT TIGA JENIS SAMBUNGAN YANG DIPAKAI DALAM KONSTRUKSI BAJA ANTARA
LAIN:
A. SAMBUNGAN PAKU KELING
PAKU KELING ADALAH SUATU ALAT SAMBUNG KONSTRUKSI BAJA YANG TERBUAT DARI
BATANG BAJA MERPENAMPANG BULAT DENGAN BENTUK SEBAGAI BERIKUT
Sambungan dengan paku keling ini umumnya
bersifat permanen dan sulit untuk
melepaskannya karena pada bagian ujung
pangkalnya lebih besar daripada batang paku
kelingnya. Oleh karena itu pengelingan banyak
dipakai pada bangunan – bangunan bergerak
Gambar : Paku keling
Sumber : atau bergetar
http://indonesian.cnc-
Gambar : Simbol – simbol penggunaan
sambungan paku keling
Sumber : http://datadesain.wordpress.com
b. Sambungan baut
Baut merupakan alat pengikat dalam sambungan dengan menggunakan batangan bulat dan
bentukan ulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya berbentuk segi enam ) dan
ujungnya lainnya dipasang mur/pengunci.
Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya
yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk
baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang
lain.

Gambar : Simbol – simbol penggunaan sambungan baut


Sumber : http://datadesain.wordpress.com
Tabel 3 : Standar Penampang baut
Sumber : http://datadesain.wordpress.com
c. Sambungan las
Las adalah menyambung dengan cara memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh)
dengan ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan baik.

Adapun tipe sambungan las yang terdapat dilapangan antara lain:


a. Sambungan tumpu (butt joint); kedua bagian benda yang akan disambung diletakkan pada bidang datar
yang sama dan disambung pada kedua ujungnya.
b. Sambungan sudut (corner joint); kedua bagian benda yang akan disambungmembentuk sudut siku-siku
dan disambung pada ujung sudut tersebut.
c. Sambungan tumpang (lap joint); bagian benda yang akan disambung saling menumpang (overlapping)
satu sama lainnya.
d. Sambungan T (tee joint); satu bagian diletakkan tegak lurus pada bagian yang lain dan membentuk huruf T
yang terbalik.
e. Sambungan tekuk (edge joint); sisi-sisi yang ditekuk dari ke dua bagian yang akan disambung sejajar, dan
sambungan dibuat pada kedua ujung bagian tekukan yang sejajar tersebut.
Sedangkan untuk jenis las konstruksi baja dibedakan 2 macam yaitu Las Tumpul dan Las
Sudut, sebagai berikut :
• Las Tumpul : adalah bentuk las sambungan memanjang atau melebar.

• Las Sudut : adalah bentuk las sambungan menyudut.


Sambungan las terdiri dari lima jenis dasar dengan berbagai macam variasi dan kombinasi
yang banyak jumlahnya. Kelima jenis dasar ini adalah sambungan sebidang (butt), lewatan
(lap), tegak (T), sudut, dan sisi, seperti yang diperlihatkan pada Gambar di bawah ini.

Gambar : jenis dasar sambungan dengan variasi dan kombinasi


Sumber : Teknik struktur bangunan, jilid 3
a) Sambungan Sebidang
Sambungan sebidang dipakai terutama untuk menyambung ujung - ujung plat datar
dengan ketebalan yang sama atau hampir sarna.

b) Sambungan Lewatan
- Mudah disesuaikan.
- Mudah disambung.
- Keuntungan lain sambungan lewatan adalah mudah digunakan untuk menyambung plat yang
tebalnya berlainan.

c) Sambungan Tegak
Jenis sambungan ini dipakai untuk membuat penampang bentukan (built-up) seperti profil T,
profil 1, gelagar plat (plat girder), pengaku tumpuan atau penguat samping (bearing stiffener),
penggantung, konsol (bracket).
d) Sambungan Sudut
Sambungan sudut dipakai terutama untuk membuat penampang berbentuk boks segi
empat seperti yang digunakan untuk kolom dan balok yang memikul momen puntir yang
besar.

e) Sambungan Sisi
Sambungan sisi umumnya tidak struktural tetapi paling sering dipakai untuk menjaga agar
dua atau lebih plat tetap pada bidang tertentu atau untuk mempertahankan kesejajaran
(alignment) awal.

Anda mungkin juga menyukai