Anda di halaman 1dari 34

BASIC SAFETY TRAINING

GAS MUDAH TERBAKAR, BERBAHAYA DAN


BERACUN
Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.
BASIC SAFETY TRAINING

GAS MUDAH TERBAKAR, BERBAHAYA


DAN BERACUN
OUTLINE :
• Gas Mudah terbakar
• Teori Api
• Titik Nyala
• Titik Bakar
• Penyalaan Sendiri
• Flammable Range
• Gas Berbahaya Bagi Lingkungan
• Gas Berbahaya Bagi Kesehatan
• Gas Beracun

Copyright 2012 Pertamina EP. All rights reserved.


BASIC SAFETY TRAINING

GAS MUDAH TERBAKAR

Gas mudah terbakar : gas


yang mempunyai titik didih <
20 OC pada tekanan 1
atmosfer.
Contoh :
 Gas Alam

 Asetilen

 Hidrogen

 Etilen Oksida

3
BASIC SAFETY TRAINING

TEORI API
 Definisi Api/Kebakaran :
 Api/kebakaran adalah suatu proses kimia yang diikuti oleh evolusi panas dan cahaya.
 CH4 + 2O2 --> CO2 + 2H2O+ Energi
 CH4 + O2 --> CO + H2O + H2+ Energi

4
BASIC SAFETY TRAINING

SEGI TIGA API

Elemen/unsur-unsur yang harus ada didalam proses api adalah :


- Bahan bakar
- Oksigen
- Panas

Untuk menjadikan api FIRE


Ketiga unsur tersebut
harus dalam perbandingan
yang Optimum FUEL
BASIC SAFETY TRAINING

BAHAN BAKAR (FUEL)


Secara fisik bahan bakar dapat berupa,
padat, cair dan gas.
Namun pada dasarnya semua bahan
bakar bisa terbakar harus dalam
bentuk fase gas
Bahan bakar padat berubah dalam
bentuk gas (Pyrolisa)
Bahan bakar cair berubah dalam
bentuk gas (Menguap)
BASIC SAFETY TRAINING

OKSIGEN ( O2)
Oksigen merupakan unsur
pokok dalam proses
pembakaran.

Di udara bebas terdapat


oksigen dengan konsentrasi
sekitar 20,8 %

Untuk proses pembakaran


paling sedikit sekitar 16 %.
BASIC SAFETY TRAINING

SUMBER PENYALAAN

Sumber penyalaan untuk


terjadinya api :
Ö Api terbuka (Open flame)
Ö Gesekan (Friction)
Ö Reaksi kimia (Chemical reaction)

Ö Bunga api listrik (Electric spark)


Ö Listrik Statis (Static electricity)

Ö Petir (Lightning)

Ö Sinar matahari (Sun light),

ÖDll.
BASIC SAFETY TRAINING

TITIK NYALA (FLASH POINT)

Titik nyala (Flash Point) : suhu


terendah dimana suatu zat (bahan
bakar) cukup mengeluarkan uap dan
terbakar sekejap bila di beri sumber
Penyalaan yang cukup.

Semakin rendah titik nyala suatu zat,


semakin mudah zat tersebut
menguap dan semakin mudah pula
zat tersebut terbakar.
BASIC SAFETY TRAINING

TABEL FLASH POINT BEBERAPA CAIRAN

Flash Point pada beberapa cairan


Cairan (Liquid) Temperatur
Bensin -43 o C
Kerosin 38 o C
Butan -60 o C
Propan -104 o C
Asetilen 18 o C
Etanol 18 o C
BASIC SAFETY TRAINING

TITIK BAKAR (FIRE POINT)

Fire Point adalah suhu


terendah dimana suatu zat
(bahan bakar) cukup
mengeluarkan uap dan
terbakar secara terus menerus
bila di beri sumber penyalaan
yang cukup.

Titik bakar suatu zat beberapa


derajat lebih tinggi dari titik
nyalanya (flash point).
BASIC SAFETY TRAINING
SUHU PENYALAAN SENDIRI
(AUTO IGNITION TEMPERATURE)

Adalah suhu terendah dimana


suatu zat (bahan bakar) dapat
terbakar dengan sendirinya
tanpa adanya sumber
penyalaan dari luar.
Semakin rendah suhu
penyelaan sendiri dari suatu
zat berarti zat tersebut mudah
terbakar.
BASIC SAFETY TRAINING

TABEL AUTO IGNITION TEMPERATURE


Auto Ignition Temperature pada
beberapa cairan
Cairan (Liquid) Temperatur
Bensin 257,2 o C
Kerosin 228,9 o C
Butan 316 o C
Propan 335 o C
Asetilen 467,8 o C
Etanol 405 o C
BASIC SAFETY TRAINING

DAERAH BISA TERBAKAR (FLAMMABLE RANGE)


Daerah bisa terbakar adalah batas
konsentrasi campuran antara uap
bahan bakar dengan O2 yang dapat
terbakar, yang dibatasi
% Vapour
oleh batas bisa terbakar bawah
(Lower Flammable Limit) dan
batas bisa terbakar atas UFL

Daerah Kurang O2
(Upper Flammable Limit)

Bisa Tebakar

LFL
O2
21 % + 16 %
BASIC SAFETY TRAINING
JENIS BAHAN FLAMMABLE LIMIT ( % VOLUME )
BAKAR LOWER UPER

Methana 5.3 14.0


Ethana 3.0 12.5
Propana 2.2 9.5
Benzena 1.6 8.0
Butana 1.9 8.5
Toluena 1.8 7.0
Pentana 1.5 7.8
Hexana 1.2 7.5
Heptana 1.2 6.7
Crude Oil 1.0 10.0
Gasoline 1.4 7.6
Kerosine 0.7 5.0
Avtur 1.6 6.0
BASIC SAFETY TRAINING

BIDANG EMPAT API

Teori lebih lanjut yang


menggambarkan
terjadinya api adalah
Bidang empat api :
- Bahan bakar
- Oksigen
- Panas
- Chain Reaction
BASIC SAFETY TRAINING

SIKLUS HIDUP API

Elemen-elemen yang
menunjang terjadinya api
adalah :
bPanas

bBahan bakar

bOksigen

bPerbandingan

bPercampuran

bKelangsungan penyalaan

(Powel)
BASIC SAFETY TRAINING

GAS BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN

Kerusakan Atmosfer
Menurunnya fungsi dan
kapasitasnya dalam mengatur
kondisi iklim sebagai pendukung
kehidupan

Kerusakan atmosfer diakibatkan


karena meningkatnya konsentrasi
CO2 , CH4 , CFC, N2O
BASIC SAFETY TRAINING

GAS BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN

Kerusakan atmosfer mengakibatkan


terganggunya keseimbangan suhu di
bumi yang berdampak pada :

 Meningkatnya temperatur global,


 Naiknya permukaan air laut
 Perubahan kondisi cuaca setempat/
pola pergantian musim kemarau
dan hujan
BASIC SAFETY TRAINING
GAS BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN

Kerusakan Ozon
Terjadinya penipisan lapisan Ozon dan
pelubangan lapisan Ozon akibat Ozone
Depleting Substances (ODS)

Ozone Depleting Substances (ODS) :


CFC, Halon, Trichloroethane (TCE),
dan Karbon Tetra Chloride (CCL 4)
BASIC SAFETY TRAINING

GAS BERBAHAYA BAGI LINGKUNGAN


Penipisan lapisan ozon menyebabkan
pelubangan pada lapisan Ozon
sehingga mengurangi fungsi lapisan
ozon untuk menahan radiasi sinar
ultra violet yang mengakibatkan :
 Kerusakan Kulit
 Kematian terumbu karang
BASIC SAFETY TRAINING

GAS BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

Irritants Gas
Gas yang mudah larut dalam cairan
sehingga dapat menyebabkan iritasi
atau reaksi peradangan, bila gas
tersebut terhirup.
Misalnya : SO2, Cl2, NH3

Karakteristik Gas Iritan :


- Tingkat kelarutan tinggi akan merusak saluran pernafasan bagian atas
- Tingkat kelarutan sedang akan merusak saluran pernafasan bagian tengah
- Tingkat kelarutan rendah akan merusak saluran pernafasan bagian bawah
BASIC SAFETY TRAINING

GAS BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

Asphyxiants
Gas yang dapat menyebabkan sesak
nafas.
- Simple Asphyxiants
Akibat menurunnya kadar
Oksigen
Misalnya : LPG, LNG, gas H2
- Chemical Asphyxiants
Pengikatan terhadap Hemoglobin
misalnya : CO, HCN, KCN
BASIC SAFETY TRAINING

GAS BERACUN

Pengaruh gas H2S dapat mengakibatkan


gejala-gejala :
 Pusing kepala

 Rasa melayang
 Kegelisahan
 Mual
 Batuk
 Kantuk
 Rasa nyeri di hidung, tenggorokan,
dan dada.
BASIC SAFETY TRAINING
Karakteristik dari H2S :
 Sangat beracun
 Tidak berwarna
 Bau yang merangsang
 Lebih berat dari udara - gravitasi spesifik 1,189 (udara = 1,00
pada 60°F)
 Membentuk campuran eksplosif dengan udara pada
konsentrasi 4,3 - 46,5 %
 Titik ledak otomatis pada 500°F
 Terbakar dengan nyala berwarna biru dan menghasilkan
asam belerang (SO2)
 Mudah larut baik dalam air dan hidrokarbon cair.
 Mengganggu mata, tenggorokan, dan sistem pernafasan.
 TWA-STEL selama 15 menit tanpa APD pernafasan 15 PPM.
 Mengaratkan semua logam deret elektro kimia.
 Titik didih (-79°F).
 Titik tebur (-117°F).
BASIC SAFETY TRAINING
DAMPAK H2S SECARA FISIK :

BUTIRAN/1
PERSEN
PPM 00 STD DAMPAK FISIK
(%)
FT.31
0.0000 Ambang bau
0.02 0.0014
02
0.001 10 0.65 Bau yang nyata dan tidak sedap
0.002 20 1.30 Aman selama 15 menit terkena
Mematikan penciuman 3 sampai 15 menit, dapat
0.01 100 6.48 menyengat mata
Mematikan penciuman sesaat, menyengat mata
0.02 200 12.96 dan tenggorokan
Rasa melayang ; pernapasan berhenti dalam
0.05 500 32.96 beberapa menit, membutuhkan pernapasan
buatan secara segera
Pingsan secara cepat; kematian akan terjadi bila
0.07 700 45.36 tidak segera diselamatkan
Pingsan secara langsung; diikuti kematian dalam
0.10 1000 64.80 beberapa menit
BASIC SAFETY TRAINING

Berdasarkan ACGIH 2010, batas paparan


gas H2S :
 TLV-TWA H2S untuk selama 8 jam
adalah 5 ppm dan TWA untuk 12 jam
adalah 2,5 ppm.
 TLV – STEL untuk waktu maksimal 15
menit adalah 15 ppm
 TLV – Ceiling konsentrasi yang tidak
boleh dilampaui sedikitpun
*Pada konsentrasi lebih dari 5 ppm,
maka setiap pekerja yang akan berada
di daerah tersebut lebih dari 8 jam
diharuskan menggunakan alat bantuan
pernapasan yang mengandung udara
bersih atau Oksigen murni (SCBA).
BASIC SAFETY TRAINING
Alat bantu yang biasa digunakan dalam
antisipasi keadaan darurat H2S:
 Perlengkapan Pernapasan, dengan tabung
udara personal (SCBA)
 Resuscitator, dengan botol cadangan oksigen
harus selalu tersedia di sekitar lokasi kerja
 Papan tanda bahaya.
 Papan larangan merokok.
 Papan lokasi Muster Point area.
 Dua buah Muster Point area.
 Alat penunjuk arah angin.
 Blower.
BASIC SAFETY TRAINING

 Perlindungan Terhadap H2S


 1. Unit Pengungsian (tabung udara)

  2. Unit Kerja (tabung terhubung dengan


airline)
  3. Unit Penyelamatan (30 menit).

PERINGATAN: Rambut pada wajah,


kacamata, kekuranglekatan dapat
mengakibatkan penyekatan yang
tidak sempurna. Lensa kontak tidak
boleh digunakan selama pemakaian
masker.
BASIC SAFETY TRAINING

Pertolongan Darurat
1. Kenakan perlengkapan alat bantu
pernapasan.
2. Pindahkan korban ke tempat berudara
segar, di atas angin.
3. Jika korban jatuh pingsan dan
pernapasan terhenti, berikan pernapasan
buatan sampai korban bernapas dengan
normal kembali.
4. Jangan meninggalkan korban sendirian.
5. Minta bantuan orang lain untuk segera
memanggilkan dokter.
BASIC SAFETY TRAINING

Pengamanan Lokasi :
 Tanda Peringatan - “DILARANG
MEROKOK”
 Papan Peringatan “BAHAYA GAS
BERACUN H2S”
 Buddy Sistem - Jika konsentrasi H2S
mencapai tingkat yang
membahayakan, para buruh harus
bekerja berpasangan (Buddy System).
 Tali Pengikat & Sabuk Pengaman
 Sistem Cascade
 Blowers
 Pistol Suar
BASIC SAFETY TRAINING

Dampak Terhadap Logam


 H2S sangat korosif terhadap semua logam
elektrokimia. Menyebabkan kerapuhan
hidrogen pada pipa-pipa baja yang memiliki
regangan sebesar ≥ 95.000 psi
 Permukaan yang melepuh dan berbintik-
bintik merupakan tanda-tanda keberadaan
H2S.
 Komponen-komponen logam yang
digunakan untuk menangani H2S harus
dibuat tahan terhadap keretakan akibat
tegangan sulfida (sulfide stress cracking,
SSC).
 NACE dan API menentukan syarat-syarat
jenis logam yang boleh digunakan untuk
menangani H2S

Anda mungkin juga menyukai