SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN-Bahan Ajar
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN-Bahan Ajar
Tradisional Modern
Kebijakan intuisi Teknik pemecahan
berdasarkan kreativitas masalah yang diterapkan
Coba-coba pada :
Latihan pembuatan
Seleksi dan latihan para keputusan
pelaksana Penyusunan program
komputer empiris
Proses pembuatan keputusan ( 1 )
1. Pemahaman dan perumusan masalah
Identifikasi gejala yang muncul
Cari penyebabnya/masalah utama
Cari bagian-bagian yang perlu dipecahkan
Pergunakan analisis sebab-akibat
3. Pengembangan alternatif-alternatif
Berdasarkan data, disusun beberapa alternatif
Untuk setiap alternatif susun pro & kontra, konsekuensi, resiko
Semua alternatif harus feasible
Proses pembuatan keputusan (2)
4. Evaluasi Alternatif-alternatif
Nilai efektivitas dari setiap alternatif, tolok ukur
Realistik bila dihubungkan dengan tujuan & sumber daya organisasi
Kelemahan:
Lempar tanggung jawab mudah terjadi
Memakan waktu dan biaya lebih
Efisiensi pengambilan keputusan menurun
Keputusan kelompok dapat merupakan kompromi atau
bukan sepenuhnya keputusan kelompok
Bila ada anggota yang dominan, keputusan bukan
mencerminkan keinginan kelompok
Alat bantu Pengambilan keputusan
Decision Tree
Metode operation research
Linear programming, queuing theory
Network analysis (ie. CPM)
Bantuan komputer
Information System, Expert System, DSS, EIS
Decision Tree
$100M
A
$10M
B $200M
-$20M
Linear Programming
E3
Sub
Goal
E4 E5
• System Phylosophy
- Goal Oriented (Cybernetic) C S
- Holistic Not Partial H
- Effectiveness Not Efficiency E
Teknik Pengambilan Keputusan
Fungsi Manajemen Hirarki Sifat
• Perencanaan
Top • Directif
• “Staffing” Level
• Strategis
• Pengorganisasian Up Medium
Low • Taktis
• Pelaksanaan
• Operasional
• Monitoring Lower
• Evaluasi
Cara
1. Dengan Intuisi
2. Dengan Analisa Keputusan
Tabel: Permasalahan manajemen
REAKSI
Sensitifitas nilai
informasi
REAKSI
Alternatif Keputusan
Kriteria Keputusan
Bobot Kriteria
Model Penilaian
Model Penghitungan
Pembacaan Lain:
3: A tiga kali lebih penting dari B
5: A lima kali lebih penting dari B
23
Model Penilaian Fuzzy (trapezoidal) usia penduduk
Model Penilaiann Fuzzy Tingkat Kemiskinan Penduduk
Latihan Model Penilaian
A. METODE BAYES
1. Radio 4 4 3
2. Televisi 4 5 2
3. Surat Kabar 4 3 4
MPE 3 4 3
A. METODE BAYES
MPE 3 4 3
Tabel: Matrik keputusan penilaian media iklan yang sesuai dengan
Teknik Bayes
1. Radio 4 4 3 3,7 2
2. Televisi 4 5 2 3,8 1
3. Surat Kabar 4 3 4 3,6 3
Bobot Kriteria 0,3 0,4 0,3
Prosedur MPE
• Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metoda
perbandingan eksponensial adalah:
m
Total nilai (TNi) = (RK ij)TKK j
j=1
dengan :
MPE 3 4 3
Bayes MPE
1.
2.
3.
Bobot Bayes
MPE
C. COMPOSIT PERFORMANCE INDEX (CPI)
Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j
i = 1, 2, 3,…, n
j = 1, 2, 3,…, m
• Sebagai ilustrasi, terdapat 3 alternatif yang dinilai yaitu Software House,
Internet Provider, Production House dengan kriteria kelayakan IRR
(Internal Rate of Return), B/C (Benefit/Cost Ratio) dan Pay Back Period
(waktu pengembalian modal)
Tabel: Matrik awal penilaian alternatif pemilihan usaha yang paling layak
Alternatif Kriteria
IRR (%) B/C PBP (Thn)
1. Software House 30 1,1 5
2. Internet Provider 20 1,15 6
3. Production House 25 1,2 4
Bobot Kriteria 0,3 0,4 0,3
Prosedur Penyelesaian CPI
48
Konsep Dasar Analytic Hierarchy Process
Dalam suatu proses pengambilan keputusan, para pengambil keputusan
seringkali dihadapkan pada berbagai masalah yang bersumber dari
beragamnya kriteria.Terkait dengal hal tersebut, Analytic Hierarchy
Process (AHP) dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
49
AHP kemudian menjadi alat yang sering digunakan dalam
pengambilan keputusan karena AHP berdasarkan pada teori
yang merefleksikan cara orang berpikir. Dalam
perkembangannya, AHP dapat digunakan sebagai model
alternatif dalam menyelesaikan berbagai macam masalah,
seperti memilih portofolio dan peramalan.
50
AHP dapat memfasilitasi evaluasi pro dan kontra tersebut
secara rasional. Dengan demikian, AHP dapat memberikan
solusi yang optimal dengan cara yang transparan melalui:
analisis keputusan secara kuantitatif dan kualitatif
evaluasi dan representasi solusi secara sederhana melalui model
hirarki
argumen yang logis
pengujian kualitas keputusan
waktu yang dibutuhkan relatif singkat.
51
Pada prinsipnya, metode AHP ini memecah-mecah
suatu situasi yang kompleks, tidak terstruktur, ke
dalam bagian-bagian secara lebih terstruktur, mulai
dari goals ke objectives, kemudian ke sub-
objectives lalu menjadi alternatif tindakan.
52
53
Tiga Prinsip Dasar AHP, (Saaty, 1994):
1. Dekomposisi (Decomposition)
Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan decomposition, yaitu
memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin
mendapatkan hasil yang akurat, maka pemecahan terhadap unsur-unsurnya
dilakukan hingga tidak memungkinkan dilakukan pemecahan lebih lanjut.
Pemecahan tersebut akan menghasilkan beberapa tingkatan dari suatu
persoalan. Oleh karena itu, proses analisis ini dinamakan hierarki (hierachy).
55
Manfaat AHP
1. Fokus AHP adalah pencapaian tujuan yang akan menghasilkan keputusan yang
rasional. Keputusan yang rasional didefinisikan sebagai keputusan terbaik dari
berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh pembuat keputusan. Kunci utama
keputusan yang rasional tersebut adalah tujuan, bukan alternatif, kriteria, atau
atribut.
56
Manfaat AHP
3. Secara khusus, AHP sesuai untuk digunakan dalam pengambilan keputusan yang
melibatkan perbandingan elemen keputusan yang sulit untuk dinilai secara
kuantitatif.
57
Standar Penilaian
58
Keuntungan menggunakan AHP
sebagai alat analisis
1. AHP memberi modal tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk
beragam persoalan yang tidak terstruktur.
2. AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem
dalam memecahkan persoalan kompleks.
3. AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen – elemen dalam suatu
sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.
4. AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah – milah
elemen – elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan
mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
5. AHP memberi suatu skala dalam mengukur hal – hal yang tidak terwujud
untuk mendapatkan prioritas.
59
6. AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan – pertimbangan
yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.
7. AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan
setiap alternatif.
8. AHP mempertimbangkan prioritas – prioritas relatif dari berbagai
faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik
berdasarkan tujuan – tujuan mereka.
9. AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil
representatif dari penilaian yang berbeda – beda.
10. AHP memungkinan orang memperhalus definisi mereka pada suatu
persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka
melalui pengulangan.
60
contoh penerapan AHP dalam proses
pengambilan keputusan.
Pemerintah bermaksud untuk meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakatnya. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah adalah
mendirikan beberapa fasilitas umum, seperti jalan; gedung olahraga; dan
pasar.
Oleh karena itu, Pemerintah perlu mempertimbangkan beberapa kriteria
untuk membangun fasilitas umum, antara lain: manfaat dari fasilitas umum,
perawatan dari fasilitas umum, dan partisipasi masyarakat.
Dalam pengambilan keputusan ini, Pemerintah perlu menentukan peringkat
dari berbagai kriteria dan alternatif yang ada agar dapat mengetahui kriteria
dan alternatif terpenting.
Sebagaimana langkah yang dijelaskan oleh Saaty (2001), metode AHP dapat
digunakan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Pare-pare dalam
pengambilan keputusan ini dengan cara sebagai berikut.
61
Langkah-Langkah Penyelesaian
62
Langkah-Langkah Penyelesaian
63
Langkah-Langkah Penyelesaian
3.Kemudian dibentuk sebuah matriks pair wise comparison,
64
Langkah-Langkah Penyelesaian
Kemudian diperoleh matriks sebagai berikut:
65
Langkah-Langkah Penyelesaian
66
Langkah-Langkah Penyelesaian
4. Membuat peringkat prioritas dari matriks pairwise dengan
menentukan eigenvector, yaitu:
67
Langkah-Langkah Penyelesaian
68
Langkah-Langkah Penyelesaian
69
Langkah-Langkah Penyelesaian
70
5. Membuat peringkat alternatif dari matriks pairwise masing-masing alternatif
dengan menentukan eigenvector setiap alternatif. Cara yang digunakan sama
ketika membuat peringkat prioritas di atas.
71
72
73
Penggunaan AHP untuk Hasil Survai
Apabila kita ingin melakukan metode AHP untuk jumlah sampel sampel yang
relatif besar, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
74
Konsistensi Jawaban
Dalam penggunaan AHP, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan
responden memberikan jawaban yang tidak konsisten, yaitu:
75
Konsistensi Jawaban
76
Perhitungan Rasio Konsistensi
77
Perhitungan Rasio Konsistensi
misalnya kita memiliki matriks perbandingan berikut:
78
Perhitungan Rasio Konsistensi
79
Perhitungan Rasio Konsistensi
80
Perhitungan Rasio Konsistensi
81
82