Anda di halaman 1dari 15

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Profesi Ners

tentang Asupan Makanan Berserat


pada kelancaran Buang Air Besar
di satu Universitas Swasta
Indonesia Barat
Disusun oleh: Gabrielle Polii, Iradat Zendrato dan Kharisma Dhea

Dosen Pembimbing 1: Marianna R G Tampunu, BSN., M.P.H


Dosen Pembimbing 2: Ns Elissa O Hutasoit S.Kep
AKU GATAU MAU
Secara global,
NAMBAHIN APA DISINI,
10-15%
populasi di dunia mengalami SEBAGAI PEMBUKAAN
Irritable Bowel Syndrome (IBS) TENTANG MAKANAN
yang merupakan penyakit akibat BERSERAT BAIKNYA, TAPI
kekurangan serat dengan gejala
perubahan pola defekasi termasuk HARUS ADA DALAM
konstipasi, diare atau keduanya SKRIPSI KITA JUGA
(Wilson, 2016)
1:4
orang dewasa di Amerika
Serikat makan buah atau sayur
dalam jumlah yang disarankan
WHO setiap hari yaitu 400 gram
(Healthy People 2020)
8 : 10
o r a n g Vi e t n a m y a n g b e r u s i a 2 5 - 6 4
tahun mengonsumsi buah dan sayur
kurang dari rekomendasi WHO yaitu 5
porsi per hari. (Bui, et al., 2016)
Konsumsi
Buah dan
Sayur di
Indonesia
Data Awal
Berdasarkan hasil data awal yang kami peroleh dari 15
mahasiswa profesi ners:
 60% menjawab konsistensi feses mereka termasuk
dalam kategori satu sampai tiga dalam Skala Bristool
Chart (indikasi konstipasi).
 53,3% menjawab dalam dua hari terakhir mengejan
setiap Buang Air Besar dengan level mengejan sedang
sejumlah 60%.
 86,7% merasa tidak puas setelah Buang Air Besar
dengan persentase 93,3% mengeluh tidak nyaman pada
 bagian abdomen (kembung).
 60% membutuhkan waktu yang lama untuk Buang Air
Besar namun menurut mereka fungsi pencernaan
AKU GA NGERTI
masih dalam kategori baik atau biasa saja
UBAH JADI
DIAGRAM
GIMANA 
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa
profesi
ners tentang asupan makanan berserat pada kelancaran buang air
besar di satu Universitas Swasta Indonesia Barat.

Tujuan Khusus
Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan
mahasiswa profesi ners di satu Universitas Swasta Indonesia Barat mengenai
pengertian, jenis-jenis dan manfaat dari asupan makanan berserat pada
kelancaran buang air besar.
Kerangka Konsep
Tahu

Memahami

Kurang
Aplikasi
Tingkat
Pengetahuan Cukup
Analisis
Keterangan:
Baik
Sintesis Diteliti

Evaluasi Tidak
diteliti
Definisi Konseptual & Operasional

Variabel Definisi Konseptual Definisi Operasional Alat Ukur Skala Hasil Pengukuran

Tingkat Pengetahuan adalah Tingkat pengetahuan Kuesioner Ordinal Hasil ukurnya menurut Nursalam
Pengetahuan suatu pembentukan responden mulai dari (2013) yaitu
yang dilakukan dan terjadi secara tahu, memahami dan Baik : jika tingkat pengetahuan
terus menerus pada seseorang karena aplikasi tentang nilainya ≥ 76 – 100%
adanya pemahaman - pemahaman pengertian, manfaat dan Cukup : jika tingkat pengetahuan
baru yang diperoleh. Pengetahuan jenis-jenis makanan nilainya 56% – 75%
juga dapat diperoleh secara alami berserat Kurang : jika tingkat
baik langsung maupun tidak langsung pengetahuan ≤ 55%
(Budiman & Agus, 2013)
DESAIN
Metode Penelitian
PENELITIAN:
Kuantitatif
Deskriptif
POPULASI
PENELITIAN:
Mahasiswa
Profesi Ners SAMPEL
Angkatan 2016 PENELITIAN:
Sejumlah 460 80 Orang
orang Mahasiswa
Pofesi Ners yang
Bersedia Menjadi
responden
Variabel Frekuensi Persentase
Hasil & Pembahasan
Jenis Kelamin
Distribusi Frekuensi Pria 20 25,0 %
Wanita 60 75,0  %
berdasarkan karakteristik
Usia
responden 21 tahun 31 38,75 %
di Satu Universitas Swasta 22 tahun 42 52,5 %
23 tahun 5 6,25 %
Indonesia Barat, 24 tahun 2 2,5 %
Juni 2020 (n=80)

Berdasarkan tabel diatas,


jenis kelamin responden didominasi perempuan yaitu sejumlah 60 orang
(75.0%) dan mayoritas usia responden adalah 22 tahun dengan jumlah 42
orang (52.5%).
Hasil
Tingkat Pengetahuan Frekuensi (n) Presentase (%)
Gambaran Tingkat Pengetahuan
Baik 3 3,75 %
Mahasiswa Profesi Ners Tentang Asupan
Cukup 58 72,5 %
Makanan Berserat Pada Kelancaran
Kurang 19 23,75 %
Buang Air Besar di Satu Universitas
Total 80 100 %
Swasta Indonesia Barat,
Juni  2020 (n=80)
Berdasarkan data, 80 mahasiswa profesi ners,
sejumlah 3 orang (3,75%) memiliki tingkat
pengetahuan baik, 58 orang (72,5%) memiliki
tingkat pengetahuan cukup dan 19 orang (23,75%)
memiliki tingkat pengetahuan kurang.
Pembahasan

Penelitian menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa profesi keperawatan di satu universitas swasta Indonesia
barat memiliki persentase yang cukup pada tingkat pengetahuan yakni sebesar 72,5% (58 orang) dan responden
dalam penelitian berada pada rentang usia dewasa awal yakni antara 20-24 tahun. Hal ini sesuai dengan Suharty,
Kumaat, & Onibala (2014) bahwa rentang usia tersebut memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan
dengan rentang umur lainnya sehingga semakin muda usia seseorang maka kemampuan mengingatnya akan
semakin baik untuk mengingat informasi yang diberikan. Penelitian dilakukan pada mahasiswa profesi Ners yang
telah lulus sarjana keperawatan dan sedang menempuh pendidikan Profesi Ners sehingga sesuai dengan Lestari
(2015) pendidikan yang merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pengetahuan membuat pengetahuan
mahasiswa profesi tentang asupan makanan berserat pada kelancaran buang air besar dalam kategori “cukup”.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini
Rata-rata responden berusia
menunjukkan bahwa mahasiswa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22 tahun sejumlah 42 orang (52,5%) profesi ners memiliki tingkat
mayoritas responden berjenis dan 21 tahun sejumlah 31 orang pengetahuan yang "cukup"
kelamin perempuan sejumlah 60 (38,8%). Semua responden dalam tentang asupan makanan berserat
mahasiswi (75%).  penelitian ini termasuk dalam pada kelancaran buang
kategori dewasa awal. air besar yaitu sejumlah
58 orang (72,5%).
Saran
Mahasiswa Profesi Ners
1
Mahasiswa profesi ners dapat Fakultas Keperawatan
meningkatkan pengetahuan yang dimiliki tentang
2
Meningkatkan pemberian edukasi
asupan makanan berserat pada
tentang jenis-jenis dan manfaat dari makanan
kelancaran buang air besar dengan
berserat untuk membantu kelancaran
lebih sering membaca literatur sehingga mampu
pada buang air besar, meningkatkan minat
mengaplikasikan
mahasiswa dengan memfasilitasi penyuluhan
pengetahuan yang dimiliki dan membagikan kepada
kesehatan terkait pentingnya makanan berserat.
pasien maupun keluarga pasien.

Penelitian Selanjutnya
3
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif yang memaparkan hasil gambaran pengetahuan mahasiswa
profesi ners. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan dapat diteliti mengenai
faktor penyebab yang memengaruhi tingkat pengetahuan mahasiswa profesi ners tentang
asupan makanan berserat. Disarankan juga untuk melakukan penelitian dengan melakukan
perbandingan antara pengetahuan dan pola makan sehari-hari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai