Rawa jenis ini didominasi oleh herba akuatik dan
mempunyai badan air yang relatif terbuka. Rawa ini merupakan contoh rawa yang tidak berhutan. Sebagian kalangan menggolongkan rawa herba yang tidak berhutan sebagai danau. Di Indonesia, rawa herba atau rawa berumput dapat dijumpai di dekat aliran sungai, danau maupun di bekas pembukaan hutan rawa. Rawa herba dapat dijumpai di Kalimantan Selatan, Lampung, dan Sumatera Selatan (Rawa Ogan Komering). Giesen dan Sukotjo (1991) memperkirakan rawa herba Indonesia mencapai 2 juta ha dan terdiri dari 600 spesies tanaman herba. Rawa rumput antara lain bisa ditemui di daerah aluvial yang tergenang di Papua, rawa ini merupakan habitat penting bagi buaya dan pada saat dangkal kawasan tersebut menjadi habitat rusa dan tempat penggembalaan bagi ternak. Rawa herba/berumput adalah kawasan yang subur dan dipercaya mempunyai keanekaragaman biota perairan yang tinggi. Di banyak tempat, kawasan ini telah diubah menjadi lahan pertanian. Perubahan ini sangat beresiko karena dapat merusak tata air kawasan. Lebih jauh, kegagalan alih fungsi lahan menjadi kawasan pertanian menyebabkan berkembangnya berbagai spesies gulma. Selain konversi menjadi lahan pertanian, rawaherba/berumput juga banyak dikonversi menjadi kawasan pemukiman dan perkotaan.