Fisfar Materi 11
Fisfar Materi 11
RIZKI WAHYUDI
Keuntungan dan kerugian sediaan
Emulsi
4. Tes Fluoresensi
Banyak minyak jika dipaparkan pada sinar UV, maka akan berfluoresensi, jika
tetesanemulsi dibentangkan dalam lampu fluoresensi di bawah mikroskop dan
semuanya berfluoresensi, menunjukkan emulsi a/m. Tapi jika emulsi m/a,
fluoresensinya berbintik-bintik.
5. Uji Arah Creaming
Creaming adalah fenomena antara dua emulsi yang terpisah dari cairan
aslinya ketika salah satunya mengapung pada permukaan lainnya. Konsentrasi
fase terdispersi adalah lebih tinggi dalam emulsi yang terpisah. Jika berat jenis
relatif tinggi dari kedua fase diketahui maka arah creaming dari fase terdispersi
menunjukkan adanya tipe emulsi m/a. jika creaming emulsi menuju ke bawah
berarti emulsi a/m. hal ini berdasarkan asumsi bahwa mimyak kurang padat
daripada air.
6. Metode kertas saring/CoCl2
Kertas saring dijenuhkan dengan COCl2 dan dikeringkan. Warna awal adalah
STABILITAS FISIK DARI EMULSI
Ketidakstabilan dari emulsi dapat digolongkan menjadi:
1. Creaming dan Sedimentasi
Creaming adalah gerakan ke atas dari tetesan relatif zat terdispersi ke fase kontinu,
sedangkan sedimentasi adalah proses pembalikan yaitu gerakan ke bawah dari
partikel. Kecepatan sedimentasi tetesan atau partuikel dalam cairan dihubungkan
dengan hukum Stokes.
Faktor yang dapat memengaruhi kecepatan sedimentasi atau creaming antara lain
diameter tetesan yang terdispersi, viskositas medium pendispersi, dan perbedaan
berat jenis antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Pengurangan ukuran
partikel yang terkonstribusi meningkatkan atau mengurangi creaming.
2. Agregasi (flokulasi) dan Koalesensi
Flokulasi adalah penyatuan partikel sedangkan koalesen adalah penggabungan
aglomerat menjadi tetesan yang lebih besar atau tetesan-tetesan. Koalesen biasanya
lebih cepat jika dua cairan yang tidak saling bercampur dikocok bersama karena tidak
ada energi barier yang besar untuk mencegah penggabungan tetesan dan reformasi
dari fase bersama.
Jika suatu bahan pengemulsi ditambahkan ke dalam sistem, flokulasi masih dapat
terjadi tetapi koalesen dikurangi menjadi lebih sedikit tergantung kerja bahan
pengemulsi untuk membentuk kestabilan lapisan koheren Antarmuka.
3. Berbagai jenis perubahan kimia dan fisika
lanjutan
4. Inversi fase
Emulsi dikatakan membalik ketika perubahan emulsi dari M/A
ke A/M atau sebaliknya. Inversi kadang-kadang terjadi dengan
penambahan elektrolit atau dengan mengubah rasio fase
volume. Sebagai contoh emulsi M/A yang mengandung
natrium stearat sebagai pengemulsi dapat ditambahkan
kalsium klorida karena kalsium stearat dibentuk sebagai bahan
pengemulsi lipofilik dan mengubah pembentukan produk A/M.
Inversi dapat dilihat ketika emulsi dibuat dengan pemanasan
dan pencampuran dua fase kemudian didinginkan. Hal ini
terjadi kira-kira karena adanya daya larut bahan pengemulsi
tergantung pada perubahan temperatur.