B2 2016
Dislipidemia
Tutorial Shift B2 2016
List mahasiswa yang presentasi : 260110160090 Kiki Ikrima
Hiperlipidemia adalah keadaan dimana seseorang memiliki kadar lipid yang tinggi
dalam darahnya. Hiperlipidemia disebabkan oleh terganggunya metabolisme lipid akibat
interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan
(PERKI,2013)
Anatomi dan Fisiologi (1/3)
22
Pr
a-
D
PAtofisiologi
ia
be
te
s M
el
it u
s
3
3
H
H iper
ip
er glik
lip em
id
em i a d
ia an
44
Hi
p er
te
ns
i
patofisiologi
Pada pasien terjadi Pra-Diabetic yang
disebabkan aktivitas fisik berat, dimana
pada saat beraktivitas terjadi pembentukan
glukosa berlebih pada proses
glukoneogenesis.
Hubungan Hiperinsulinemia dengan Hipertensi
dan dislipidemia
Hubungan Obesitas terhadap
Hipertensi
Pada obesitas terjadi peningkatan kadar leptin dan
Hipertensi pada obesitas dapat disebabkan oleh : diduga peningkatan ini berhubungan dengan
•peningkatan volume plasma hiperinsulinemia melalui aksis adipoinsular.
Leptin sendiri merupakan asam amino yang disekresi
•peningkatan curah jantung yang terjadi pada obesitas
oleh jaringan adipose. Fungsi utamanya adalah
berhubungan dengan hiperinsulinemia,
pengaturan nafsu makan dan pengeluaran energi
•resistensi insulin melalui pengaturan pada SSP, selain itu leptin
(E. J. Kapojos, 2008). berperan pada perangsangan saraf simpatis,
meningkatkan sensitifitas insulin, natriuresis, diuresis
dan angiogenesis.
(E. J. Kapojos, 2008).
Hubungan Aktivitas RAAS dan Hipertensi
Uji Klinis
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Hasil pemeriksaan IMT = 31,0 kg/cm2 (Obesitas Derajat I)
Rumus:
BMI= BB (kg)÷(TB (m)x TB (m))
uJI kLINIS
Pemeriksaan Tekanan Darah
Hasil pemeriksaan Tekanan Darah Pasien = 152/96 mmHg (Hipertensi stage I) (Dipiro, et al., 2015)
(PERKI, 2013)
Farmakoterapi Golongan obat untuk terapi hiperlipidemia :
a. Statin → Menurunkan kolesterol LDL 18-55%, meningkatkan HDL 5-15%, menurunkan TG 7-30% dengan
menghambat HMG-CoA reduktase
b. Inhibitor absorpsi kolesterol → menghambat ambilan kolesterol tanpa mempengaruhi absorbsi nutrisi yang
larut dalam lemak (penggunaan harus bersamaan dengan statin)
c. Bile acid sequestrant → mengikat asam empedu di usus sehingga menghambat siklus enterohepatik dari
asam empedu dan meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam empedu di hati
d. Fibrat → menurunkan regulasi gen apoC-III → peningkatan katabolisme TG dan berkurangnya
pembentukan kolesterol VLDL, serta meningkatkan regulasi gen apoA-I dan A-II → meningkatkan HDL
e. Asam nikotinat (niasin) → menghambat mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan lemak perifer ke hepar
sehingga sintesis TG dan sekresi kolesterol VLDL di hepar berkurang
f. Inhibitor CETP → meningkatkan HDL, menurunkan LDL melalui reverse cholesterol transport
g. Terapi kombinasi (apabila terapi tunggal tidak memberikan efek)
(PERKI, 2013)
Farmakoterapi
First line :
Dosis :
Simvastatin 10 mg/ hari
sehari sekali pada malam
hari
(Pionas, 2015)
fitoterapi
Kunyit (Curcuma longa)
(Supriyatna, 2015)
fitoterapi
Ketumbar (Coriandrum sativum)
•Meminta resep yang diterima pasien lalu memastikan identitas pasien dengan
menanyakan nama, usia dan alamat tinggal pasien
•Menanyakan 3 prime question yaitu : Apa yang dijelaskan dokter terkait penyakitnya? ;
Apa kata dokter tentang penggunaan obat Anda? ; Apa harapan setelah menggunakan obat?
•Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien serta riwayat penyakit lain seperti alergi
•Menganjurkan terapi non farmakologi serta hal-hal yang harus dihindari selama dilakukan
pengobatan
Monitoring
(Reiner, et al , 2011)
Penanya dan penjawab
● Penanya
-
● Penjawab
-
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. 2015. Classificaation and Diagnosis of Diabetes. Diabetes
Care. Vol 38 (1): 8-16.
Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.
Depkes RI, 2006, Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi, Ditjen bina kefarmasian
dan alat kesehatan, Departemen kesehatan.
E. J. Kapojos. 2008. Hipertensi dan Obesitas. Available tersedia online at/di
http://www.jantunghipertensi.com/hipertensi/65.html Diakses pada tanggal 8 Mei 2019
Daftar pustaka
Maryam A, and Shahin K. 2011. Cardiovaskuler Effect Of Saffron: An Avidence- Based Review. Journal
Teheran Heart Center. Volume 6, No 2, 59-61.
Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakti Dalam, PAPDI, 2015
Reiner Z, Catapano AL, De Backer G, Graham I, Taskinen MR, Wiklund O, Agewall., S, Alegria E,
Chapman MJ, Durrington P, Erdine S, Halcox J, Hobbs R, JKjekshus J,Filardi PP, Riccardi G, Storey RF,
Wood. 2011.The Task Force for the managementof dyslipidaemias of the European Society of
Cardiology (ESC) and the European Atherosclerosis Society (EAS). ESC/EAS Guidelines for the
management of dyslipidaemias. Eur Heart J 2011;32:1769-818
Suresh CJ. Nindi S, and Pretti S. 2012. Antioxidant and Lipid Lowering Effect Coriandrum Sativum In
Cholesterol Fed Rabbits. International Journal Of Pharmachy Volume 4, No 3, 231-234.