Anda di halaman 1dari 12

 ZULPAHMI

JIAN PEBRIARDI
KIKI RIZKI DWIYANTI
SKENARIO
Seorang laki-laki ,usia 50 tahun datang ke
penyakit dalam dengan keluhan pandangan kabur
sejak 2 hari ini,OS juga kadang merasa sakit
kepala,Ibu os meninggal karena hipertensi .selama
ini os perokok berat.
Pasien datang dengan keadaan
composmentis,tekanan darah 160/90 ,nadi 88/menit
reguler,Respiratori rate 24x/menit. Kelainan lain
yang dijumpai pada pemeriksaan fisik,tvj meningkat
dan kardiomegali.
Dari pemeriksaan darah rutin : Hb 13
gr/dl,leukosit 7000 ul/menit,HT 34 %,Trombosit
180.000,serta dijumpai foto torak dijumpai jantung
ctr 55% dan EKG dijumpai gambaran LVH.
Learning Issue
1. Klasifikasi hipertensi dan gejala nya?
2. Faktor resiko
3. Bagaimana cara mengukur
kardiomegali?
Klasifikasi Hipertensi dan gejalanya
Kategori Sistole (mmHg) Dan / Atau Diastole
(mmHg)
Normal < 120 Dan <80
Pre Hipertensi 120-139 Atau 80-89
Tingkat 1 (hipertensi 140-159 Atau 90-99
ringan)
Tingkat 2 (hipertensi ≥ 160 Atau ≥ 100
sedang)
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 Dan <90
Gejala Klinis
 Stage 1
masih normal tidak menunjukkan gejala
apapun.
 Stage 2
- left ventrikel hypertropy
- retinal arteries
 Stage 3
- pada jantung = infark miokard, gagal jantung
- pada otak = stroke, transient ischaemic
attack hypertensive, encephalopathi
vascular dementia.
Penyelesaian masalah
2. Faktor Resiko :

 Obesitas  hubungan antara berat badan dan


hipertensi, bila berat badan meningkat di atas berat
badan ideal maka risiko hipertensi juga meningkat.
Penyelidikan epidemiologi juga membuktikan bahwa
obesitas merupakan ciri khas pada populasi pasien
hipertensi. Pada penyelidikan dibuktikan bahwa curah
jantung dan volume darah sirkulasi pasien obesitas
dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan
penderita yang mempunyai berat badan normal dengan
tekanan darah yang setara.

Makin besar massa tubuh, makin banyak darah yang


dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke
jaringan tubuh. Ini berarti volume darah yang beredar
melalui pembuluh darah menjadi meningkat sehingga
memberi tekanan lebih besar pada dinding arteri .
 Merokok Nikotin dalam tembakau lah
penyebab meningkatnya tekanan darah
segera setelah isapan pertama. Seperti zat-zat
kimia lain dalam asap rokok, nikotin diserap
oleh pembuluh-pembuluh darah amat kecil di
dalam paru-paru dan diedarkan ke aliran
darah. Hanya dalam beberapa detik nikotin
sudah mencapai otak. Otak bereaksi terhadap
nikotin dengan memberi sinyal pada kelenjar
adrenal untuk melepas epinefrin (adrenalin).
Hormon yang kuat ini akan menyempitkan
pembuluh darah dan memaksa jantung untuk
bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih
tinggi. Setelah merokok dua batang saja maka
baik tekanan sistolik maupun diastolik akan
meningkat 10 mmHg.
 Stress
 Stres adalah yang kita rasakan saat tuntutan emosi,
fisik atau lingkungan tak mudah diatasi atau melebihi
daya dan kemampuan kita untuk mengatasinya
dengan efektif. Namun harus dipahami bahwa stres
bukanlah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar
itu. Stres adalah respon kita terhadap pengaruh-
pengaruh dari luar itu.
 diketahui bahwa stres atau ketegangan jiwa (rasa
tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut,
rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak
ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu
jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat,
sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stres
berlangsung cukup lama, tubuh akan berusaha
mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan
organis atau perubahan patologis. Gejala yang
muncul berupa hipertensi.
 Jenis Kelamin (gender). Pria lebih banyak
mengalami kemungkinan menderita hipertensi
daripada wanita. Hipertensi berdasarkan gender
ini dapat pula dipngaruhi oleh faktor psikologis.
Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku tidak
sehat (merokok, kelebihan berat badan), depresi,
dan rendahnya status pekerjaan. Sedangkan pada
pria lebih berhubungan dengan pekerjaan, seperti
perasaan kurang nyaman terhadap pekerjaan dan
pengangguran.
Pemeriksaan fisik jantung

 Proyeksi jantung pada permukaan dada :


○ Atrium kanan. Merupakan bagian jantung
yang terletak paling jauh di sisi kanan, yaitu
kira-kira 2 cm di sebelah kanan tepi sternum
setinggi sendi kostosternalis ke-3 sampai ke-
6.
○ Ventrikel kanan. Menempati sebagian besar
proyeksi jantung pada dinding dada.Batas
bawahnya adalah garis yang menghubungkan
sendi kostosternalis ke-6 dengan apeks
jantung.
Pemeriksaan fisik jantung

○ Ventrikel kiri. Ventrikel kiri tidak begitu


tampak jika dilihat dari depan. Pada proyeksi
jantung pada dada, daerah tepi kiri –atas
selebar 1,5 cm, merupakan wilayah ventrikel
kiri. Batas kiri jantung adalah garis yang
menghubungkan apeks jantung dengan sendi
kostosternalis ke-2 sebelah kiri.
○ Atrium kiri. Adalah bagian jantung yang
letaknya paling posterior dan tidak terlihat dari
depan. Kecuali sebagian kecil saja yang
terletak di belakang sendi kostosternalis kiri
ke-2.
Asupan garam. Melalui peningkatan volume plasma
(cairan tubuh) dan tekanan darah yang akan diikuti oleh
peningkatan ekskresi kelebihan garam sehingga kembali
pada keadaan hemodinamik (sistem perdarahan) yang
normal. Pada hipertensi essensial mekanisme inilah yang
terganggu.

Anda mungkin juga menyukai