Anda di halaman 1dari 28

By

Isna Hudaya, S.SiT

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Standar 13
Perawatan Bayi Baru Lahir
 Bidan memeriksa dan menilai bayi baru
lahir untuk memastikan pernafasan
spontan, mencegah hipoksia sekunder,
menemukan kelainan, dan melakukan
tindakan atau merujuk sesuai
kebutuhan.
 Bidan juga harus mencegah atau
menangani hiportermia.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


NILAI APGAR
Uraian 0 1 2 I II
Appearance Pucat Badan merah Seluruh tubuh
( warna kulit ) ,ekstremits kebiruan kemerahan

Pulse rate Tidak ada < 100 x > 100 x


(frekuensi nadi)
Grimace ( reaksi Tidak ada Sedikit Bersin / batuk
rangsangan gerakan/menyeringai

Activity ( tonus Tidak ada Ekstremitas sedikit Gerakan aktif


otot) flexi
Respiration Tidak ada Lemah /sedikit teratur Menangis
(Pernapasan ) kuat

Nilai Apgar diambil pada menit ke-1 & menit ke-5 stlh tali pusat dipotong.
Pd menit ke-1, nilai Apgar bfx u/ m’nentukan perlu-tidaknya tindakan resusitasi yang
lebih aktif
sedangkan pd menit ke-5 u/ menilai bagaimana prediksi masalah yang akan ada
selanjutnya. Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012
Syarat:
1. Bidan mampu untuk:
- Memeriksa dan menilai bayi baru lahir dengan menggunakan skor
Apgar
- Menolong bayi bernafas spontan dan melakukan resusitasi bayi
- Mengenal tanda-tanda hipotermia dan dapat melakukan pencegahan
dan penanganannya
2. Adanya alat/bahan yang diperlukan,misalnya:sabun,air beersih dan
handuk untuk mencuci tangan,handuk lembut yang bersih untuk bayi,kain
yang bersik dan kering untuk bayi,thermometer dan timbangan bayi
3. Obat tetes mata:selep mata Tetrasiklin 1%,klorampenikol 1% atau
eritromisin0,5%
4. Kartu ibu

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Proses:
1. Segera sesudah bayi lahir,menilai apakah bayi bernafas.Bila bayi tidak menangis
secara spontan,bersrihkan jalan nafas dengan jari teluntuk yang dibulat dengan kain
bersih dan lembut.Jika cara ini tidak menolong ,segera lakukan tindakan sesuai
dengan standar 25 yaitu penanganan afsiksia pada bayi baru lahir.
2. Segera bayi keringkann dengan handuk kering,bersih dan hangat,kemudian
pakaikan kain kering yang hangat.Berikan bayi pada ibunya untuk di dekap
didadanya serta di beri ASI.karena akan membantu pelepasan plasenta.tidak perlu
menunggu untuk melakukan pemotongan tali pusat.pastikan bahwa terjadi kontak
kulit antara ibu dan bayi .bila hal tersebut tak dapat dilakukan ,maka bungkuslah bayi
dengann kain bersih dan kering dan jaga agar bayi tetap hangat
3. Klem talil pusat dilakukan pada dua tempat.pengikatan dilakukan pada dua tempat
yang pertama berjarak 5 cm dari umbilicus dan pengikat yang kedua pada 10 cm dari
umbilicus .gunakan gunting steril untuk memotong tali pusat di antara kedua ikatan
tadi.periksa tali pusat yang dipotong untuk memastikan tidak ada perdarahan

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Lanjutan…Proses
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih lalu
keringkan dengan hunduk yang bersih.usahakan
ruangan tetap hangat
5. Sesudah 5 menit lakukan penilaian terhadap keaadan
bayi secara umum dengan menggunakan skor apgar
6. Periksa bayi dari kepala sampai ujung kaki untuk
mencari kemungkinan adanya kelainan.periksa anus
dan daerah kemaluan.lakukan pemeriksa ini dengan
cepat agar bayi tidak kedinginan.ibu sebaiknya
menyaksikan pemeriksaan tersebut

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Lanjutan…… Proses
7. Timbang bayi dan ukur panjang bayi.
8. Periksa tanda vital bayi.
9. Berikan bayi pada ibu untuk di susui dengan ASI segera
setelah lahir paling lambat dalam 2 jam pertama (sesegera
mungkin selama 30 mnt/ 1 jam)
10. Periksa bahwa bayi tetap terbungkus/mengenakan pakaian
hangat dan tutup kepala,bantulah ibu untuk menyusui
bayinya terutama pada ibu yang baru pertama kali menyusui.
11. Cuci tngan sekali lagi dengan sabun dan air bersih,dan
keringkan tangan dengan handuk bersih.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


 Berikan salep mata pada mata bayi. Jika matanya melekat,
bersihkan dulu dengan air matang dingin. (Gunakan kain lembut, lap
mata bayi dengan cara menyapukan dari bagian hidung kea rah
mata luar) Dianjurkan pemakaian salep mata Tetrasiklin 1%,
Klorampenilkol 1% atau Eritromicin 0,5 % untuk mencegah
oftalmia neonatorum.
12. Perhatikan pengeluaran urine dan mekonium bayi pada 24 jam
pertama. Mintalah ibu memperhatikannya bila persalinan
berlangsungdi rumah.
13. Lakukan pencatatan semua yang ditemukan dalam kartu ibu dan
kartu bayi. Rujuk ke RS bila ada kelainan.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Oftalmia Neonatorum/ Konjungtivitis Neonatorum

Konjungtivitis neonatorum didapat ketika bayi


Pemberian Tetes melewati jalan lahir, dan organisme penyebabnya
mata pada BBL adalah bakteri yang biasanya ditemukan di
vagina

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Standar 14
Penanganan pada 2 jam pertama setelah
lahir
 Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi
terhadap terjadinya komplikasi dalam 2 jam
setelah persalinan, serta melakukan tindakan
yang di perlukan.
 Bidan memberikan penjelasan tentang hal-hal
yang mempercepat pulihnya kesehatan ibu , dan
membantu ibu untuk memulai memberikan ASI

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Syarat:
1. Ibu dan bayi di jaga o/ bidan selama 2jam setelah
persalinan
2. Bidan terlatih dalam merawat ibu dan bayi segera
setelah persalinan, termasuk pertolongan pertama pada
keadaan gawat darurat
3. Ibu termotifasi untuk menyusui ASI dan memberikan
kolostrum
4. Tersedia alat / bahan
5. Tersedianya oksitosin dan obat lain yang di butuhkan
6. Adanya sarana pencatanan

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Proses:
1. Segera setelah bayi lahir keringkan sambil
perhatikan apakah bayi bisa bernafas atau
apakah ada kelainan lainnya
2. Jika keadaan umum bayi baik,letakkan
bayi didada ibunya agar terjadi kontak
kulit antara ibu dan bayi
3. Secepatnya bantu ibu agar dapat
menyusui.
4. Cuci tangan lagi dan lakukan pemeriksaan
pada bayi.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


5. Bila bayi tiddak memperhatikan tanda-
tanda kehidupan setelah di lakukan
resusitasi
6. Mintalah ibu untuk buang air kecil
dalam 2 jam pertama sesudah
melahirkan
7. Bantu ibu untuk membersihkan
tubuhnya dan mengganti pakaian
8. Catat semua yang ditemukan

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


9.
10.
11.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Standar 15
Pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa
nifas
 Bidan memberikan pelayanan selama masa
nifas mulai kunjungan rumah pada hari
ketiga,minggu kedua dan minggu keenam
setelah persalinan untuk membantu proses
pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan
tali pusat yang benar.
 Penemuan dini, penanganan atau perujukan
komplikasi yg mungkin terjadi pd masa nifas.
 Memberikan penjelasan ttg kesehatan secara
umum, kebersihan perorangan, makanan
bergizi, perawatan BBL, pembarian ASI,
Immunisasi, dan KB

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Masa Nifas
 Masa nifas adalah masa dimulai
beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan
(Pusdiknakes, 2003:003).
 Masa nifas dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil yang berlangsung kira-
kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Tahapan Masa Nifas
Masa nifas terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
1. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri
dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi
selama kurang lebih enam minggu.
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam
keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau
waktu persalinan mengalami komplikasi.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan
kunjungan masa nifas:
K Waktu Asuhan
Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.
Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta
melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.

Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara


mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri.
6-8 jam
1 post partum Pemberian ASI awal.
Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan
bayi baru lahir.

Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.


Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus
menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau
sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.
Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan
kunjungan masa nifas:
K Waktu Asuhan
Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus
berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus,
tidak ada perdarahan abnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.

6 hari Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.


post partum
2 Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada
tanda-tanda kesulitan menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan
kunjungan masa nifas:
K Waktu Asuhan

3 2 minggu Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan


post partum yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.

4 6 minggu post Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama


partum masa nifas.

Memberikan konseling KB secara dini.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Syarat:
1. Bidan telah trampil dalam
- Perawatan nifas,termasuk pemeriksaan ibu dan bayi
pada masa nifas dengan cara yang benar
- Membantu ibu untuk memberikan ASI
- Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan
bayi pada masa nifas
2. Bidan dapat memberikan pelayanan imunisasi atau
bekerjasama dengan juru imunisasi
3. Tersedia alat/ bahan
4. Tersedia kartu pencatatan

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012
Proses…
1. Pada Kunjungan rumah sapalah ibu dan suami/
keluarganya dengan ramah.
2. Tanyakan apakah ada masalah dengan ibu dan bayinya.
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa ibu dan
bayinya.
4. Lakukan pemeriksaan lengkap bagi ibu, dimulai dengan
keadaan umum, kemudian pemeriksaan dilakukan dari
kepala sampai ke ujung kaki. Periksa involusi uterus
(pengecilan uterus sekitas 2cm/ hari selama 8 hari pertama)
periksa lochia, yang pada hari ketiga seharusnya mulai
berkurang dan berwarna coklat, dan pada hari ke-8-10
menjadi sedikit dan berwarna merah muda. JIka ada
kelainan segera rujuk

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Lanjutan…. Proses
5. Bila ibu menderita anemia semasa hamil atau mengalami perdarahan
berat selama proses persalinan, periksa Hb pada hari ketiga. Nasehat
ibu supaya makan makanan bergizi dan berikan tablet tambah darah.
6. Berikan penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya menjaga
kebersihan diri, memakai pembalut bersih, makanan bergizi, istirahat
cukup dan cara merawat bayi.
7. Cucilah tangan, lalu periksalah bayi. Periksalah tali pusat pada setiap
kali kunjungan (paling sedikit pada hari ketiga, minggu kedua, dan
minggu ke enam). Tali pusat harus tetap kering. Ibu perlu diberitahu
bahayanya membubuhkan sesuatu pada tali pusat bayi, misalnya
minyak atau bahan lain. Jika ada kemerahan pada pusat, perdarahan
atau tercium bau busuk, bayi segera dirujuk.
8. Perhatikan kondisi umum bayi, tanyakan kepada ibu: pemberian ASI,
misalnya bayi tidak mau menyusu, waktu jaga, cara bayi menangis,
berapa kali buang air kecil, dan bentuk fesesnya.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


9. Perhatikan warna kulit bayi, apakah ada ikterus atau atau tidak.
Ikterus pada hari ke-3 post partum adalah ikterus fisiologis yang
tidak memerlukan pengobatan. Namun bila ikterus terjadi sesudah
hari ke-3/ kapan saja, dan bayi malas untuk menetek dan tampak
mengantuk, maka bayi harus segera di rujuk ke RS.
10. Bicarakan pemberian ASI dengan ibu, dan bila mungkin perhatikan
apakah bayi menetek dengan baik.
11. Nasehati ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi selama 6
bulan, dan bahaya pemberian makanan tambahan selain ASI pada
bayi berumur 6 bulan.
12. Bicarakan tentang KB dan kapan sanggama dapat dimulai.
Sebaiknya hal ini di diskusikan dengan kehadiran suaminya.
13. Catat dengan tepat semua yang ditemukan.
14. Jika ada hal-hal yang tidak normal, segeralah merujuk ibu, dan/
atau bayi ke puskesmas/ RS.

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Ikterus patologis yang perlu
pengobatan

 Ikterus yang terjadi pada 24 jam


pertama

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012


Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012
Daftar Pustaka
 Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Yayasan Bidan
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
 Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan
Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes.
 Depkes RI, 2000. Buku 1 Standar
Pelayanan Kebidanan. Jakarta. Depkes RI

Isna Hudaya, S.SiT/Konsep kebidanan/2011/2012

Anda mungkin juga menyukai