“ B A H A N G A L I A N I N D U S T R I YA N G B E R K A I TA N D E N G A N B AT U A N G U N U N G A P I ”
Disusun Oleh:
M u h a mm a d I q b a l J u l i a n A r r i z k y
(1710115210015)
BAHAN GALIAN INDUSTRI YANG BERKAITAN
DENGAN BATUAN BUNUNG API
Obsidian Opal
Perlit Kalsedon
Tempat Diketemukan
• Jambi: G. Cianturrg, S. Purgut dan S. Penuh (pada batuan lava andesit)
• Jawa Barat: Nagreg Kab. Bandung (berupa sisipan dan bongkah pada batuan tras); G. Ciamis Kab. Garut (terdapat
selang-seling denganperlit diatas andesit); Ciasmara Kab. Bogor; Leuwiliang, G. Kiaraberes, kurang lebih 6 km
sebelah barat G. Salak (merupakan lava dan kurang lebih panjang 2 km dan aliran lava yang merupakan susunan
balok berwarna abu-abu dengan steroida); Terogog, Priangan (singkapan 100 - 150 m panjang, tebal 1-5 m);
Anyer, G. Barengkong sebelah selatan/barat Barengkok, Banten.
• Lampung: Pulau Krakatau, Pulau Panjang, Wai Seputih (meiupakan singkapan bulat sepanjang I km).
• Kalimantan: dekat Sampit
• Sulawesi Utara: Tataaran, Tomohon Kab. Minahasa
• Irian Barat: P. Namotote
OBSIDIAN
Teknik Penambangan
Dilakukan dengan sistem kuari dengan peralatan sederhana. Karena obsidian merupakan tubuh batuan yang keras,
pada tahap awal penambangan untuk memperoleh blok-blok yang cukup besar dimulai proses peledakan.
OBSIDIAN
Tempat Diketemukan
• Sumatera Utara
• Sumatera Barat
• Bengkulu
• Sumatera Selatan
• Lampung
• Jawa Barat
• Nusa Tenggara Barat
• Sulawesi Utara
PERLIT
Teknik Penambangan
Dilakukan dengan sistem tambang terbuka. Karena perlit merupakan bahan galian lunak penambangan dilakukan
dengan alat sederhana
PERLIT
tiba. Buih gelas alam dengan gas yang terkandung didalamnya mempunyai kesempatan untuk keluar dan
magma membeku dengan tiba-tiba. Pumice umumnya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada
saat letusan gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah. Pumice umumnya terdapat sebagai
lelehan atau aliran permukaan, bahan lepas atau fragmen dalam breksi gunung api. Batu apung dapat pula
dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pemanasan yang dilakukan pada
obsidian dari Krakatau, suhu yang diperlukan untuk mengubah obsidian menjadi batu apung rata-rata
880°C. Berat jenis obsidian yang semula 236 turun menjadi 0,416 sesudah perlakuan tersebut oleh sebab
itu mengapung didalam air. Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwama putih abu-abu,
kekuningan sampai merah, tekstur vesikuler dengan ukuran lubang, yang bervariasi ukurannya baik
berhubungan satu sama lain atau tidak struktur skorious dengan lubang yang terorientasi. Kadangkadang
lubang tersebut terisi oleh zeolit/kalsit. Batuan ini tahan terhadap pembekuan embun (frost), tidak begitu
higroskopis (mengisap air). Mempunyai sifat pengantar panas yang rendah. Kekuatantekan antara 3O-
Tempat Diketemukan
• Jambi: Salambuku
• Lampung
• Jawa Barat
• Daerah Istimewa Yogyakarta
• Nusa Tenggara Barat
• Maluku
• Nusa Tenggara Timur
PUMICE
Teknik Penambangan
Batu apung sebagai bahan galian tersingkap dekat permukaan, dan relatif tidak keras. Oleh sebab itu penambangan
dilakukan dengan tambang terbuka/tambang permukaan dengan peralatan sederhana. Pemisahan terhadap
pengotor dilakukan dengan cara manual. Apabila dikehendaki ukuran butir tertentu proses pemecahan (grinding)
dan pengayakan dapat dilakukan.
PUMICE
Tempat Diketemukan
• Daerah Istimewa Aceh • Jawa Bara
• Sumatera Utara • Jawa Tengah
• Sumatera Barat • Jawa Timur
• Jambi • Bali
• Bengkulu • Nusa Tenggara Barat
• Lampung • Nusa Tenggara Timur
• Sulawesi Utara
• Sulawesi Selatan
TRAS
Teknik Penambangan
Bahan galian tras relatif lunak dan terdapat dekat permukaan. Oleh sebab itu penambangan terbuka dapat
dilakukan dengan peralatan sederhana.
TRAS
akan mempunyai sifat hidraulis didalam beberapa waktu. Penggunaan tras antara lain:
• Untuk luluh, plesteran, lantai. Untuk keperluan tersebut campuran tras: kapur padam = 5 : l, dan air secukupnya. Ditambah dengan semen portland akan memberikan hasil yang lebih baik.
• Batako
• Dengan perbandingan tersebut di atas, tras dapat dicetak untuk batako(tanpa bakar). Mesin cetak manual/tidak otomatis antara lain: Landcrete (Afrika Selatan), Cinva Ram (Amerika) yang semi
otomatik mesin buatan Italia dengan merk Rosacometta. Buatan Indonesia, termasuk jenis tidak otomatis yang dapat mencetak dengan ukuran 10 x 20 x 40 cm, tidak berlubang. Pengolahan
selanjutnya setelah dicetak dipindahkan ke dalam rak (tidak ditumpuk) berada diruang terbuka, beratap dan teduh sehingga udara dapat bebas masuk kedalam. Tiap hari disiram dengan air
selama 1 minggu. Setelah didiamkan selama 3 minggu batako menjadi keras dapat dipakai. Proses ini dapat dipercepat dengan sistem curing.
• Batako yang dipakai untuk konstruksi bangunan disyaratkan mempunyai kuat tekan minimum 25 kg/cm2
• Semen rakyat Komposisi kimia dari tras sesudah ditambah kapur tohor menyerupai komposisi kimia dari semen portland. Walaupun demikian proses pengerasannya cukup lama. Untuk
mengatasi hal tersebut perlu penelitian lanjutan khusus pencarian zat additif yang mampu mempercepat proses pengerasan
TRAS
Bagan alur pengolahan tras
BELERANG
Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa
sulfida dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sulfida didapatkan
dalam bentuk galena-PbS, chalkopirit-CuFeSz dan PiritFeS.
Kesemuanya terbentuk akibat proses hidrothermal, kecuali yang
tersebut terakhir dapat pula terjadi karena proses sedimenasi dalam
kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsur tersebut berbentuk
kristal bercampur lumpur atau merupakan hasil sublimasi. Endapan
belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola atau sebagai
akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dari
dalam bumi melalui rekahan-rekahan, serta selalu berkaitan dengan
rangkaian gunung api aktif. Dengan demikian belerang alam dapat
dikelompokkan menjadi tipe sublimasi dan tipe lumpur. Belerang
berrvarna kuning, kekerasan 1,5-2,5, berat jenis: 2,05, blla dibakar
berwarna biru, menghasilkan gas SO2 yang berbau tidak enak
BELERANG
Tempat Diketemukan
• Daerah Istimewa Aceh
• Sumatera Utara
• Jambi
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• Jawa Timur
• Sulawesi Utara
• Maluku
BELERANG
Teknik Penambangan
Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan dengan cara tambang terbuka. Penggalian belerangnya dapat
dilakukan dengan alat-alat sederhana atau dapat pula dengan tambang semprot. Apabila jumlah endapan belerang
sedikit maka penambangannya dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan peralatan antara lain:
cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan dilaksanakan dengan tenaga manusia
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal, cara penambangannya dapat
dilakukan dengan cara Frasch Process, yaitu dengan pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335' F)
kedalam endapan belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan diendapkan.
Tahap berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang bersih.
TRAKIT
Tempat Diketemukan
• Bengkulu
• Sumatera Selatan
• Lampung
• Jawa Tengah
• Sulawesi Selatan
TRAKIT
Teknik Penambangan
Untuk batuan yang masih keras, cara penambangan seperti cara menambang obsidian. Untuk batuan yang telah
mengalami pelapukan penambangan dilakukan dengan peralatan sederhana.
TRAKIT
Opal dengan rumus kimia SiO: n H2O terbentuk sebagai akibat pengerasan dari agar-
agar silika (silica gel) yang berasal dari batuan piroklasik. Larutan silika tersebut,
karena pengaruh air tanah selanjutnya terendapkan dalam pori-pori, rongga atau
rekahan batuan yang bersifat kedap air. Opal yang mempunyai rumus kimia SiOz n
HzO dimana harga n berkisar dari I sampai 26, termasuk batu mulia tanggung
(Halfedelstenen) kelas IV dengan nilai kekerasan 4 s.d. 7. Opal jenis batu mulia ini
mengandung air kristal sejumlah 6 sampai lO7o, mempunyai struktur amorf indeks
bias tunggal 1,44-l,46,berat jenis 1,98-2,20. Berat jenis ini tergantung dari jenis opal
yang bersangkutan, mungkin ada hubungannya dengan jumlah kandungan air kristal
didalamnya. Misal opal hitam dan opal susu mempunyai berat jenis 2,10 sedangkan
opal api berat jenisnya 2,00. Opal mempunyai warna bervariasi oleh karenanya dalam
dunia perdagangan disebut sebagai akik Kalimaya, Biduri Sisik, Biduri Ratna Kencana,
Opal dibagi menjadi 3 kelompok utama yaitu opal biasa termasuk kalsedon, opal mulia dan opal
matrik. .
• Opal Biasa
• Opal mulia, bervariasi dan dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan atas warnanya, yaitu:
Opal hitam
Opal api
Opal air
• Opal matrik terdiri dari limonit pejal berwarna coklat yang mengandung urat-urat kecil atau bintik-
bintik opal mulia. Opal mulia didalam masa dasar limonit ini tidak mungkin untuk diasah secara
terpisah karena terlalu kecil, sehingga dibentuk dan diasah berikut matriknya. Opal matrik kurang
Tempat Diketemukan
• Jawa Barat: Mekarsari, Kec. Sajira, Kab. Lebak (terdapat mengisi rongga dan celah pada batu lempung tufaan dari
Formasi Genteng.
Wama opal putih, kelabu, coklat kemerahan bening sampai hitam, mernperlihatkan permainan wama telah
diusahakan penduduk seten-rpat); Candi, Cokel, Cilayang, Kec. Maja, Kab. Lebak (terdapat mengisi rongga dan celah
pada batu lempung tufaan, Formasi Centeng. wama bening sampai putih, memperlihatkan perniainan warna
pelangi); Mede, Pandak Kab. Lebak (terdapat mengisi rongga dan celah pada batu lempung tufaan dari Formasi
Genteng, warna putih, kelabu, coklat kemerahan sampai hitam, menunjukkan permainan warna pelangi).
• Daerah Istimewa Yogyakarta: Desa Sawangan, Kec. Panggang Gunung Kidul
• Irian Jaya: Teluk Cilinta, P. Misool, Kab. Sorong (terdapat dalam facies lempung-gampingan berumur Kapur)
OPAL
Teknik Penambangan
Penambangan bahan galian opal kebanyakan dilaksanakan oleh rakyat dengan metode dan peralatan yang
sederhana.
OPAL
Tempat Diketemukan
Kalsedon di Indonesia ditemukan mengikuti jalur penyebaran gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur hingga Sulawesi. Tempat-tempat tersebut yang telah diusahakan oleh rakyat adalah:
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• Jawa Timur
• Nusa Tenggara Barat
• Maluku
KALSEDON
Teknik Penambangan
Dilakukan dengan sistem penambangan rakyat, dengan peralatan sederhana. Pada umumnya dilakukan sebagai
pekerjaan sambilan.
KALSEDON
Teknik Penambangan
Batuan andesit dan basalt merupakan batuan yang cukup keras dan masif. Apabila penambangan dilakukan oleh
rakyat, karena keterbatasan modal dilakukan dengan peralatan sederhana dengan produksi yang sangat terbatas.
Apabila diinginkan produksi bongkah yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat, penambangan dengan
dilakukan sistem peledakan, diawali dengan pembuatan lubang tembak sangat dianjurkan. walaupun demikian
persyaratan keamanan harus tetap diperhatikan. Penggunaan backhoe, showel, buldoser atau scraper pada
pelaksanaan penambangan dianjurkan sedang pengangkutan bongkah dari tempat penambangan ke ternpat
pengumpulan dipergunakan dengan truck ungkit. Apabila dikehendaki bentuk dan ukuran tertentu, penambangan
awal yang menghasilkarr bentukan balok dapat dilakukan.
ANDESIT & BASALT
pada saat gunung api meletus. Komposisi mineralogi pasir gunung api tidak
jauh berbeda dengan komposisi batuar/magma asal' Pada saat gunung api
meletus material yang dilontarkan ukurannya sangat bervariasi mulai dari
bongkah sampai pasir. Pada umumnya suatu letusan yang mendadak sangat
kuat akan membentuk suatu kaldera yang sangat luas, misalnya G. Bromo di
terbawa dari dalam perut bumi, maka pembentukan kepundan akan terjadi
pasir akan longsor dan bersama dengan air hujan nkan mengalir melalui
Teknik Penambangan
Teknik penambangan pasir gunung api disesuaikan dengan jenis endapan, produksi yang diinginkan dan rencana
pemanfaatannya. Oleh sebab itu teknik penambangan yang akan diuraikan menunjuk pada pekerjaan per kasus
sebagai berikut:
• Endapan gunung api Kuarter/Resen
• Endapan pasir gunung api yang telah membentuk Formasi
• Endapan Pasir Pantai
PASIR GUNUNG API
Teknik Penambangan
Endapan breksi pumice tersingkap dipermukaan. Oleh sebab itu teknik penambangan dilaksanakan dengan
tambang terbuka mempergunakan alat-alat sederhana. Breksi pumice mudah lapuk menghasilkan tanah yang
warnanya gelap. Oleh karenanya pada saat akan mulai ditambang lapisan tanah ini harus dikupas terlebih dahulu.
Untuk mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi, breksi pumice pada awalnya ditambang dalam bentuk balok.
BREKSI PUMICE
Tempat Diketemukan
• Sumatera Selatan: Seleman, Kec. Tanjung Agung Kab. Muara Enim (terdapat sebagai endapan rombakan disungai,
telah diusahakan oleh penduduk setempat); Sukacinta dan Senabing, Kec. Merapi Kab. Lahat (terdapat sebagai
endapan sungai, telah diusahakan oleh penduduk setempat)
• Jawa Barat: Mekarsari Kec. Sajira Kab. Lebak (terdapat sebagai endapan rombakan disungai, telah diusahakan
oleh penduduk setempat)
• Jawa Tengah: daerah Sangiran, Solo; S. Basoka, Wonogiri (terdapat sebagai endapan rombakan disungai);
Samigaluh, Kulon Progo
• Jawa Timur: Mrayan dan Badegan Kec. Ngrayun Kab. Ponorogo (terdapat sebagai endapan rombakan disungai.
KAYU TERKERSIKKAN (SILICIFIED WOOD)
Teknik Penambangan
Silicified wood pada umumnya tampak dipermukaan karena batuan penutupnya tererosi, sesudahnya ada yang
terangkut oleh aliran air hujan dan diendapkan disepanjang sungai. Oleh karenanya teknik penambangan yang
diterapkan sangat sederhana. mempergunakan alat-alat sederhana pula. Ketelitian yang diinginkan adalah
pelaksana penambangan dapat membedakan dan mengidentifikasi silicffied waa,:,, dengan jenis bahan galian yang
lain.
KAYU TERKERSIKKAN (SILICIFIED WOOD)