“ E N D A PA N M I N E R A L L O G A M M U L I A
DAN
E N D A PA N M I N E R A L L O G A M B U K A N B E S I ”
Disusun Oleh:
M u h a m ma d I q b a l J u l i a n A r r i z k y
(1710115210015)
BAB V
ENDAPAN MINERAL LOGAM MULIA
Endapan mineral logam atau sering disebut bijih adalah mineral
ataupun batuan yang dapat ditambang untuk diekstrak/disadap
logam yang dikandungnya dengan memberikan keuntungan.
Dalam artian yang sempit, yang digolongkan ke dalam bijih
adalah logam- logam murni dan mineral yang mengandung
logam saja. Dengan demikian, suatu logam dapat digolongkan
sebagai bijih (ore) apabila mengandung logam yang dapat
diusahakan dan menguntungkan.
Tidak semua mineral yang mengandung logam dapat digolongkan sebagai bijih, sebab bukan
hanya keberadaan/kandungan logam saja yang menentukan, tetapi nilai ekonomi logam yang
terkandung serta syarat dapat memberikan keuntungan apabila diusahakan/ditambang. Sebagai
contoh magnetit dan hematit adalah termasuk bijih besi, tetapi fayalit dan olivin meskipun
mengandung besi tidak digolongkan dalam bijih besi, karena kedua mineral yang tersebut
belakangan itu (fayalit dan olivin), apabila diusahakan dengan memisahkan besi dari mineral-
mineral tersebut saat ini biayanya sangat mahal dan tidak menguntungkan.
Perkembangan teknologi ore dressing mineral, saat ini demikian pesat.
Logam yang saat ini belum dapat dipisahkan dari mineral, apabila ternyata
logam tersebut sangat penting, orang akan mencari usaha bagaimana
cara memisahkannya. Kreasi dan inovasi manusia tidak terbatas. Oleh
karena itu suatu logam yang saat ini belum dapat dikatakan sebagai bijih,
pada suatu saat kata bijih akan melekat pada logam tertentu.
Mineral bijih emas yang penting adalan emas murmi, tellurida emas,
electron dan amalgam. Termasuk dalam senyawa tellurida adalah
cavalerit, sylvanit, krennerit dan petzit. Hampir semua bijih emas
mengandung perak. makin banyak kandungan peraknya kilap
menjadi semakin putih. Bijih emas terdapat dalam cebakan-cebakan
dengan bermacam-macam tipe di dalam batuan beku, juga
didapatkan pada batuan sedimen dan batuan metamorf pada
seluruh formasi geologi.
Mineral-mineral gangue yang umum didapatkan bersama dengan
bijih emas adalah mineral kuarsa, tetapi mineral-mineral karbonat-
karbonat, turmalin dan fluorit sering pula berasosiasi dengan emas.
Emas umumnya terikat di dalam sulfida-sulfida logam dan hasil
pelapukannya. Sulfida-sulfida yang dimaksud adalah pirit, kalkopirit,
Cara Terbentuk Endapan Emas
Umumnya endapan emas didapatkan bersama dengan perak dan tembaga, merupakan hasil mineralisasi.
Mineralisasi merupakan suatu proses masuknya mineral jarang yang berharga ke dalam batuan sehingga
membentuk deposit bijih yang potensial.
• Endapan epithermal atau porfiri, Endapan emas epithermal pada umumnya didapatkan dalam bentuk urat-urat
baik urat kuarsa ataupun urat karbonat yang terbentuknya pada suhu 150-300°C dengan pH sedikit asam atau
mendekati netral Urat-urat ini terbentuk oleh hasil aktivitas hidrothermal yang berada di sekitar endapan porfiri,
dimana emas, tembaga, wolfram, molibden dan timah terdapat di dalam endapan ini. Berbeda dengan endapan
emas epithermal, endapan porfiri merupakan salah satu dari endapan mineral hidrothermal yang umumnya
didapatkan pada batuan portiritik, misal diorit, monzonit atau tonalit.
• Endapan metamorfogenik, endapan emas metamorfogenik merupakan endapan emas yang berasosiasi dengan
batuan metamorf. Endapan ini terbentuk pada saat terjadi proses metamorfose pada batuan asalnya, seperti
lanau atau lempung yang mengandung emas. Endapan emas pada jenis ini dijumpai pada urat-urat kuarsa/kalsit
di sekitar batuan metamorf.
Macam endapan emas yang penting di dunia antara lain;
• Endapan yang berasal dari kegiatan magma, seperti di Waarkraal, Afrika Selatan yang dijumpai dalam batuan
gabro kuarsa dan di Gold Hill, Utah.
• Metasomatik kontak, seperti yang didapatkan di Nickel Plane, British Columbia, Kanada.
• Deposit pergantian yang dapat tumbuh masif seperti di Noranda, Quebec, Kanda, Morro Vehlo Brasilia, atau
berbentuk lode seperti di Kolar India, dan Forcupine, Ontario Kanada, atau dapat pula berbentuk tubuh
berhambur seperti di Witwatersrand Afrika Selatan.
• Pengisian celah-celah, seperti yang terdapat di Mother Lode California, Bedigo Australia.
• Deposit karena proses konsentrasi secara mekanik, sebagai endapan placer sepanjang pasir sungai atau pantai.
Endapan jenis ini banyak dijumpai dimana-mana antara lain di Siera Nevada Amerika serikat, di Lena di Rusia, di
Victoria Australia Di Indonesia emas sebagai endapan placer didapatkan di sungai Mahakam, dekat Banjarbaru, di
sungai Aikwa Timika, Javanura vang merupakan endapan placer dari penambangan temba PT.Freeport Indonesia
di Pegunungan Ertsberg, Irian Barat.
Kemurnian emas dinyatakan dalam karat. Keberadaan emas dalam barang-barang perhiasan
dikenal dengan istilah karat.Logam emas murni (sebagai perhiasan) (100%) dinilai 24 karat. Dengan
demikian emas 12 karat berarti mengandung emas 12/24 x 100%, sama dengan 50%, artinya
jumlah emas murni yang ada hanya 50%.
Teknik Penambangan
Penyelidikan umumnya dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melakukan pemetaan geologi, pembuatan
terowongan atau eigan melakukan pemboran inti. Kadang-kadang dilakukan juga penelitian geofisika sebelum
dilakukan pemboran untuk mengetahui kontinuitas dan hubungan antara singkapan yang satu dengan singkapan
lainnya. Dalam pemetaan geologi dicermati kemungkinan adanya mineralisasi atau proses hidrothermal.
Pengambilan contoh batuan baik dalam bentuk hand specimen ataupun dengan melakukan pengambilan contoh
stream sediment dalam bentuk lumpur halus pada tempat-tempat tertentu untuk penelitian geokimia, Disamping
itu proses pendulangan pasir pada daerah yang diperkirakan potensial didapatkan butir emas sering dilakukan.
Penyelidikan emas placer dilakukan dengan membuat test pit di daerah sungai purba.
Penambangan bijih emas primer dilakukan dengan cara cut and fill atau skrinkage stopping, pembuatan sumuran
atau terowongan yang kemudian mencari dan mengikuti urat-urat (vein). Di PT.Freeport, Jayapura saat ini sudah
mulai dilakukan penambangan dengan membuat terowongan. Penambangan emas placer dilakukan dengan cara
hydraulicking (disemprot dengan air), dengan kapal keruk (dredge) atau dragline yang dikombinasi dengan
pengolahan diatas ponton (floating washing plant).
Pengolahan dan Pemanfaatan
• Sebagian besar emas dipergunakan dalam bidang moneter dan untuk perhiasan. Hanya dalam jumlah kecil
dimanfaatkan untuk coating/pelapis, membuat huruf emas, fotografi, kedokteran gigi, pembuat ruby gold glass,
pembuat campuran logam (alloy). Termocouples, electro syntetic fibers, perkakas laboratorium pengolahan
(scientific laboratory equipment). Untuk alat-alat listrik sebetulnya cukup baik, tetapi karena eal sehingga jarang
dipergunakan. Demikian tinggi nilai magis banvehingga dipakai sebagai standar emas kawin. Makin berat dan yak
perhiasan yang diberikan dalam bentuk perhiasan emas yang “diminta" makin tinggi derajat/status sosial
perempuan yang dipersunting. Hingga sekarang perhiasan emas masih menggambarkan status sosial
perempuan di masyarakat.
Sifat-sifat emas Di Indonesia endapan emas didapatkan antara lain
• Emas murni sangat lunak, • Aceh sekitar Meulaboh
warna kuning mengkilat • Sumatera Utara
• Kekerasan akan meningkat • Sumatera Barat
apabila dicampur dengan • Riau, ditemukan di Bengkalis merupakan endapan alluvial.
perak • Bengkulu
• Mudah dibentuk, sukar • Jawa Barat
teroksidasi • Banten Selatan
• Berat jenis 19,3 dan titik • Jawa Timur
cairnya 1063°C. • Kalimantan Selatan
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Barat
• Sulawesi Selatan dan Tenggara
• Sulawesi Utara
PERAK
Dijumpai scbagai unsur (perak murni) atau sebagai senyawa. Sebagai perak alam/murni (Ag) mempunyai
sifat; kristal-kristal berkelompok tersusun sejajar, arboresen, menjarum, atau menjaring. kadang-kadang
berupa sisik, kilap logam.Dalam bentuk mineral didapatkan sebagai argentit, cerargirit (AgCl), polybasit,
proustit, pyrargirit, miagirit, stephanit, pearceit. Kandungan perak pada beberapa mineral dapat
mcncapai; perak murni (100%), argentit (87%), pyrargirit (59%), prousit (65%), miagrit (36%), stephanit
Dalam beberapa hal terdapat kandungan emas hingga 28%. Macam endapan perak seperti yang
terdapat pada endapan emas. Kurang lebih 75% perak didapatkan sebagai hasil samping dari
pengolahan bijih emas, nikel, tembaga, timbal dan seng. Logam- logam lain yang terkandung didalam
mineral selain perak, juga tembaga, platina, arsen, antimon, besi, air raksa. Perak didapatkan berasosiasi
dengan sulfida-sulfida timbal, tembaga, arsen, kobalt dan nikel, sedang mineral non logam seperti kalsit,
Senyawa kimia dua logam tersebut mempunyai sifat yang berbeda, tetapi kondisi
geologi menyebabkan keduanya sering dijumpai bersama-sama dalam satu
endapan. Galenit dan sfalerit selalu didapatkan bersama-sama, jarang sekali
terdapat secara isah. Mineral-mineral tersebut juga sering berasosiasi dengan
mineral sulfida lainnya, misalnya dengan pirit. Baik mineral timbal maupun seng
terutama galenit dan sfalerit biananya mengandung emas, sedang galenit jarang
yang tidak mengandung perak. Seng lebih cenderung berasosiasi dengan unsur
kadmium, sedang galenit diikuti oleh bismut dan stibium.;
Endapan timbal dan seng didapatkan scbagai hasil metasomatik kontak, pengisian celah
ataupun diakibatkan olch penggantian. Sifat-sifat timbal (sering diseEbut sebagai timah
hitam) antara lain:
• berwarna kebiru-biruan,
• sangat tahan pada reaksi kimia,
• kurang tahan terhadap asam cuka dan kapur,
• kurang tahan terhadap getaran,
• tahan korosi, agak lunak dan mudah dicairkan.
• timbal mempunyai titik cair 274°C dengan titik didih 1560°C
• dan tahanan jenis 0,94 ohm mm'/m.
Seng mempunyai sifat;
• berwarna kelabu muda,
• tahan korosi,
• berat jenis 7,1, .
• titik cair 419"C dan titik didih 906"C,
• pada suhu 130-150°C seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling.
Penelitian diawali dengan pemeteaan geologi, diikuti dengan pembuatan terowongan, dan pemboran untuk mengetahui
penyebaran dari endapan. Penelitian geokimia dilakukan untuk mengetahui besarnya kandungan unsur logam.
Macam dan asal endapan timbal dan seng yang telah diusahakan yaitu;
• Hasil metasomatik kontak, ditemukan di Hanover New Meksiko, Amerika.
Praktis semua timah putih komersial berasal dari mineral kasiterit (SnO.), stannit
(Cu,S.FeS,SnS2), dan teallit (PbSnS2). Kasiterit pada umumnya berasosiasi dengan
intrusi batuan beku granitik pada fase pneumatolitik. Mineral kasiterit terhambur
pada batuan tersebut dan baru dapat terlepas dari batuan induknya apabila
batuan mengalami pelapukan. Pelapukan dan konsentrasi mekanik membentuk
endapan alluvial maupun elluvial yang di Indonesia terkenal dengan nama bijih
kulit dan disebut sebagai kaksa. Seperti diketahui kasiterit termasuk resisten
terhadap pengangkutan air. sehingga memungkinkan dapat terkumpul sebagai
endapan placer. Di dalam placer, kasiterit berasosiasi dengan kuarsa, mika,
monazit dan sedikit turmalin.
Sifat-sifat timah yang juga disebut sebagai Endapan-endapan timah di Indonesia terletak pada jalur
timah putih; . timah terkaya didunia yang membujur dari daerah China
• tahan terhadap udara lembab, , Selatan, melalui Birma, Muangthai melalui semenanjung
• kekerasan dan kekuatannya yang sangat Malaysia dan terus ke Indonesia, yaitu di pulau-pulau
rendah, schingga dimasukkan keadalam timah dan lingkungan sekitarnya, Bangka, Belitung.
logam lunak. Singkep. Selain itu juga terdapat di daratan Sumatra
• daya tahan terhadap korosi cukup tinggi, Tengah (Bangkinang), serta gugusan-gugusan pulau-
• tidak beracun, pulau Anambas dan Natuna serta Karimata. Di
• berat jenis rendah 7,3, titik cair rendah 232"C Indonesia, timah sebagai endapan alluvial didapatkan di
dan daerah Riau meliputi pulau Singkep. Bangkinang,
• tahanan jenis 0,15 ohm mm/m Karimun dan Kondur. Di Jambi didapatkan bersama
hematit dan magnetit. Di Sumatera sclatan di daerah
Bangka dan Biliton didapatkan baik sebagai endapan
primer ataupun sebagai endapan alluvial.
Pencarian bijih timah tidak pernah berhenti. Sejak tahun 1965, tahap demi tahap eksplorasi terus
ditingkatkan. Kini telah terkumpul data geologi yang makin lengkap dari kepulauan timah yang telah
diketahui, termasuk perairan sekitarnya. Batuan tertua di kepulauan timah berumur Permokarbon, berupa
batuan endapan yang mengalami pemalihan. Batuan tersebut tersingkap di Pulau Singkep. Di Bangka dan
Belitung batuan tertua terdiri dari batuan endapan malioh yang berumur Permokarbon hingga Trias. Batuan
tersebut diterobos oleh granit biotit yang diperkirakan sebagai penyebab terbentuknya endapan timah yang
ada sekarang ini. Batuan di Bangka dan Belitung uinumnya terlipat kuat dengan jurus umum berarah timur-
barat dan kemiringan yang curam, sedang di Pemali jurus berubah arah menjadi barat laut-tenggara.
Di Bangka endapan yang penting terdapat di Pemali dan Tempilang. Di Pemali endapan timah didapatkan
sebagai jejaring (stockwork) dan greisen dalam granit dan urat turmalin kasiterit membujur sejajar dengan
sentuhan atau di dekatnya. Ditinjau dari segi kemungkinannya endapan timah primer yang terdapat pada
batuan sedimen di Belitung mempunyai harapan untuk diusahakan. Di Bangka endapan sejenis dalam granit
harapannya bahkan lebih baik.
Endapan timah sekunder, berasal dari endapan primer yang telah mengalami pelapukan, dan hasil
rombakannya kemudian di endapkan disuatu tempat yang tidak jauh. Endapan ini dibedakan menjadi dua
jenis yaitu endapan eluvial dan endapan aluvial. Nama setempat bagi endapan pertama disebut "kulit" yang
terdapat pada lereng bukit atau daerah pemisah aiar. Nama setempat untuk yang kedua dikenal dengan
istilah "kaksa" yang terdapat di dasar lembah. Oleh karena itu, endapan timah sekunder di lepas pantai
umumnya mengandung kasiterit berbutir halus. Salam eksplorasi laut penelitian geofisika dangkal telah
dilakukan secara rinci. Pemboran telah dilakukan huingga jauh dari pantai (Anonim, 1987).
Penyelidikan timah dimulai dengan pemetaan geologi, dilanjut- kan dengan pembuatan test pit dan
pemboran dangkal. Untuk endapan alluvial di pantai dilakukan dengan geofisika dan cara pemboran.
Timah putih dipergunakan untuk;
• melapisi logam-logam (baja, tembaga dan lain-lain),
• untuk solder, stabilizer dalam plastik.
• dipergunakan sebagai alloy dengan logam lain
Dalam keadaapipa atau tabung yang dapat dilipat,
• tube pasta gigi,
• pelat lembaran yang dapat dibuat kaleng,
• kontak n murni timah dipakai untuk:
• penghubung dan rel-rel kotak sekering pada alat-alat listrik.
Apabila dicampur dengan timah hitam (10-50%) untuk; .
• timah pateri,
• pembungkus dan
• alat-alat dapur.
Lembaran tipis timah dipergunakan sebagai;
• pembungkus makanan (daging atau kentang) yang dipanaskan dengan oven microwave,
• dimanfaatkan sebagai pelapis bagian dalam dari pembungkus rokok.
Penggunaan timah sebagai campuran untuk;
• alloy logam tertentu seperti pewter yang terdiri dari timah dan timbal,
• tipe metal yang terdiri dari campuran timah, stibium, dan timbal,
• logam babitt terdiri dari timah 88,9%, stibium 7,4% dan tembaga 3,7%.
• perunggu fosfor terdiri dari tembaga 89%, timah 10% dan fosfor 1%.
• timah tangger adalah lembaran timah yang sangat tipis.
Sebagai lapisan tahan karat saat ini timah terdesak oleh plastik dan vernis
Penelitian terus dilakukan untuk mendapatkan endapan baru. Hasil penyelidikan hingga akhir 1970
menunjukkan akan adanya lembah-lembah didekat pulau utama yang menarik, demikian juga lembah kecil
lainnya. Karena letaknya yang terpencil dan dalamnya batuan dasar, maka agaknya sebagian besar daerah
Karimata nilai ekonominya kecil. Selama eksplorasi telah dibuat lubang sebanyak 156 buah, tetapi hasilnya
menunjukkan kurang memuaskan. Endapan timah primer di Kelapakampit yang sebelum Perang Dunia II
pernah diusahakan, direncanakan dibuka kembali dalam rangka penanaman modal asing. Cadangan yang
diketahui berjumlah 702.765 ton dengan kadar timah 1,43% yang berarti setara dengan cadangan timah
sebanyak 10.047,9 ton.
ALUMINIUM
Aluminium diambil dari mineral bauksit. Nama bauksit diambilkan dari nama
daerah Baux (atau Beaux) di Perancis dekat St.Remy. Bauksit sebetulnya bukan
nama suatu mineral, tetapi merupakan campuran koloid oksida-oksida Al dan Fe
yang mengandung air. Istilah bauksit dipergunakan untuk bijih yang mengandung
aluminium monohidrat atau trihidrat berupa mineral- mineral gibsit disebut pula
sebagai hidrargirit, boehmit dengan kotoran oksida besi dan lempung.
Sifat-sifat aluminium antara lain, penghantar listrik yang baik, sangat ringan dan lunak dengan berat jenis
2,7, titik cair 657°C dan titik didih 1800°C, mudah dikerjakan/dituang, penghantar panas yang baik, tahan
karat dan non magnetik, mudah ditarik ditempa dan digulung, menjadi keras setelah mengalami pekerjaan
dingin dan menjadi lunak setelah dipijarkan serta mudah berkarat apabila terkena larutan alkali lemah.
Bauksit terbentuk karena pelapukan mineral-mineral yang mengandung alumina. Endapan yang cukup
besar terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis yang basah, banyak hujan suhu tetap sepanjang
tahun dan penyaluran air dipermukaan tanah relatif baik. Bauksit di pulau Bintan berasal dari pelapukan
serpih pelitik yang sudah berubah menjadi hornfelsapanitik karena metamorfose sentuh sebagai akibat
intrusi granitik.
Semua endapan bauksit merupakan hasil pelapukan residual dan di alam dijumpai dalam bentuk tubuh
sebagai berikut;
• Sebagai lapisan tipis baik dipermukaan topografi atau di dekal permukaan topografi, seperti yang trdapat
di Gulf Coast, Afrika dan Kalimantan Indonesia.
• Sebagai endapan yang menyisip diantara perlapisan batuan sedimen lainnya atau diatas bidang
ketidakselarasan, seperti yane terdapat di Ural Rusia, di Arkansas Amerika.
• Sebagai kantong-kantong didalam batugamping, seperti yang terdapat di Dalmatia dan Istia di Eropa.
• Sebagai endapan hasil pengangkutan air, sepeti yang terdapat di Arkansas Amerika.
Di Indonesia, bahan galian aluminium didapatkan di;
• Riau, yaitu di pulau Bintan, Kep.Riau dan Lingga, Kundur dan Batam, merupakan lapisan laterit dengan
tebal 4-10 meter.
• Sumatera Selatan di pulau Bangka dan pulau Biliton.
• Kalimantan Barat daerah Singkawang merupakan lapisan laterit.
Penambangan dilakukan dengan sistem tambang terbuka. Diawali dengan penyingkiran tumbuhan
penutup, disusul dengan pengupasan tanah penutup yang tebalnya bervariasi antara 20-100 cm dengan
menggunakan bulldozer. Lapisan bijih yang tebalnya bervariasi 2-5 meter digali dengan mesin singkup dan
dibawa dengan truck ketempat instalasi pencucian untuk menghilangkan tanah dan lumpur. Bauksit yang
telah dicuci dimasukkan ketempat penimbunan (bunker). Bauksit yang telah dimurnikan dicampur dengan
larutan panas caustic soda, yang selanjutnya diperoleh aluminium yang mampu mclarut atau membcku
dengan melalui proses penyaringan, selanjutnya diproses dengan elektrolisa.
Aluminium merupakan logam yang belakangan ini digunakan dalam jumlah besar didalam industri logam
modern. Aluminium banyak dipergunakan dengan pertimbangan sifatnya yang nngan, penghantar panas
dan listrik yang baik, tahan korosi dan tidak beracun, mudah dibentuk, bersifat non magnetik serta
mempunyai daya tarik yang relatif tinggi dibandingkan beratnya. Oleh sebab itu aluminium dipergunakan
sebagai atap bangunan, kerangka bangunan, kosen pintu dan jendela, kerangka partisi ruangan, kere, alat-
alat pengangkutan terutama industri pesawat terbang, industri rumah tangga, mesin cuci, air condition,
industri kaleng dan alat-alat pembungkus, industri kimia dan logam. Masih ingat dengan aluminium foil,
yang dipergunakan sebagai pembungkus makanan yang akan dipanaskan dengan oven microwave.
Dalam pemakaian khusus terutama sebagai pengganti tembaga. yaitu dimanfaatkan untuk peralatan listrik,
kabel listrik, untuk hantaran tenaga listrik, hantaran listrik tegangan tinggi diatas tanah (dililit dengan kawat
baja), hantaran transmisi, macam-macam mesin kumparan, untuk pipa. Sebagian besar komponen
pesawat terbang mempergunakan aluminium. Barang bekas yang terbuat dari aluminium dicairkan
kembali, kemudian dicetak menjadi berbagai bentuk alat rumah tangga yang tidak berkarat dan relatif
ringan antara lain sendok dan garpu, ceting (tempat nasi). piring. asbak. piala, dimanfaatkan pula sebagai
"badan" kompas pramuka/kompas geologi.
That’s All Folks
Any questions?