INDONESIA By: Moh.Gamal Rindarjono SIFAT FATALISTIK (KASUS MASYARAKAT DI PEDESAAN JAWA)
Fatalistik dapat diartikan sebagai keyakinan bahwa
manusia tidak mampu mengubah apa yang telah terjadi atau tergariskan Fatalisme sangat erat dengan psikologi, baik social psychology maupun internal/individual psychology Sifat fatalistik menunjukkan adanya sifat yang pesimistis atau underestimate, tidak mampu menerjemahkan persoalan hidup dengan pikiran yang jernih dan solutif Masyarakat yang melepaskan diri dari tanggung jawabnya atas persoalan yang ada, seperti persoalan ekonomi, politik, sosial dan budaya, apatis, sikap masyarakat yang pasrah dan nerimo atas kebijakan yang secara nyata merugikan, merupakan gangguan atas social psychology Adapun sikap mengalah pada keadaan dan tidak mau mengubah hidup yang senantiasa berjibaku dengan kesulitan, keyakinan bahwa kita hanya menjalankan hidup dan sangat tergantung pada kehendak-Nya merupakan ancaman terhadap individual psychology. Ini mengindikasikan, kedua unsur psikologi itu terserang parasit fatalisme. Oscar Lewis (Clinard,1970) mengatakan bahwa budaya kemiskinan dibentuk oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang terinternalisasi dalam norma dan nilai yang dianut oleh masyarakat yang ada didalam lingkungan itu. Menurut Oscar, orang yang memiliki budaya kemiskinan akan terwujud dalam sikap dan perbuatannya sifat fatalisme, masa bodoh, cepat putus asa, kurang inisiatif dan tidak memiliki semangat untuk maju. Akibatnya, berujung pada rendahnya prestasi, capaian dan pendidikan Sifat Fatalistik terhadap Penguasa Pantai Selatan Jawa Awal dari Sebuah Mitos
Masyarakat jawa yang paternalistik
Keraton sebagai centre of bilievers
Out of patern: Raja sebagai The top of: religion, expertise (art, science, etc) Raja adalah orang yang paling mumpuni di negeri Untuk lebih mengkultuskannya dibuatlah sebuah cerita tentang kesaktian sang Raja… Awalnya cerita ini adalah dibuat oleh pujangga keraton dengan maksud ABS.. Segala sesuatu tentang tingkah laku raja selalu di hiperbolakan, dengan tujuan untuk lebih mengokohkan kedudukan sang raja maupun si pembuat cerita itu sendiri Maka dibuatlah cerita yang tak lekang oleh jaman, penuh dengan drama, romantisme, serta membuat penasaran… yakni tentang penguasa laut selatan.. …