Anda di halaman 1dari 77

1

BEBERAPA GANGUAN JIWA DAN


PENDEKATAN PEMERIKSAAN
SERTA PENATALAKSANAAN.

Dr Jojor Putrini Sinaga, SpKJ


PSIKIATER, Pontianak

09/16/20
Gangguan jiwa di fasyankes
2

 Gangguan psikotik

 Gangguan depresi

 Gangguan ansietas

09/16/20
3

GANGGUAN PSIKOTIK

Gangguan Jiwa berat


-Singkat
-Kronis

09/16/20
F23. Gangguan Psikosis Akut
4
Dan Transient
(a) Onset akut – dalam dua minggu
(b) adanya gejala spesifik;
(c) gangguan terjadi menyusul adanya stres

• Onset akut, biasanya outcomenya baik , ada yang dalam 48


jam simtom hilang.
• Kejadian yang membuat tertekan : kematian orang yang
dicintai , kehilangan pekerjaan, retaknya perakwinan atau
trauma psikologi : perang, bencana, terorisme, perkosaan.

• Complete recovery biasanya 2 -3 bulan. Atau beberapa


minggu , kadang beberapa hari

09/16/20
Pedoman Diagnostik
5

• Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif,


meski perubahan emosi dan simtom afektif sering datang
pergi.
• Tidak ada penyebab organik seperti concussion, delirium,
atau dementia.
• Kebingungan, preokupasi, inatensi
• Tidak ada intoksikasi oleh napza ataupun alkohol. Meski
sering disertai dengan penggunaan ganja , alkohol, tanpa
intoksikasi. (perlu observasi lebih lanjut apakah ganja,
alkoholnya menimbulkan intoksikasi)
• Prodromal mungkin ada anxiety, depresi, social
withdrawal, atau perilaku ringan abnormal (namun bukan
merupakan prasyarat diagnosis).
09/16/20
Gangguan Schizophrenia
dan Psikotik Lainnya
(F 20.xx-F 22.xx)
6

• Gangguan Psikotik, seperti schizophrenia, merupakan


gangguan jiwa berat. Pikiran tidak jernih, judgement
buruk, sangat emosional, komunikasi tidak efektif, tak
memahami realita , perilaku tak sepadan. Jika simtom
berat, sulit menilai realita, tak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dapat diobati
Beberapa tipe gangguan psikotik :
• Schizophrenia: Perilaku berubah, simtom waham,
halusinasi, waktu 6 bulan, fungsi sosial-pekerjaan-
sekolah buruk.
• Gangguan Schizoaffective : Simtom sama dengan
schizophrenia dan gangguan mood, seperti depresi atau
bipolar.
09/16/20
Gangguan Schizophrenia dan
Psikotik lainnya (lanjutan)- Kausa
7

• Multi faktor, familial, herediter , faktor pola asuh,


faktor lingkungan, perubahan besar dalam
kehidupan, penggunaan napza
• Ketidak seimbangan kimiawi otak. Neurotransmitter
sangat sensitif atau terlalu banyak dopamin
• Ketidak seimbangan dopamin menjadikan sistem
syaraf sensitif terhadap stimuli tertentu ,seperti suara,
bau, penglihatan, yang berakibat terjadinya
halusinasi dan waham

09/16/20
Angka Kejadian dan Cara
8
mendiagnosis
• Sekitar 1% populasi dunia mengalaminya . Muncul
pada masa remaja atau akhir masa remaja. Laki-laki
dan perempuan sama saja risikonya.
• Wawancara medik dan pemeriksaan fisik perlu
dilakukan untuk mendeterminasi simtom.
Pemeriksaan penunjang spesifik tak ada, kecuali
untuk proses diotak oleh tumor/Ca/ trauma
• Jika tanda fisik tak ada yang menimbulkan simtom,
maka gunakan alat uji saring Gangguan Jiwa.

09/16/20
Simtom Schizophrenia
9

 Simtom Positif
 Simtom positif dapat hilang timbul

 Simtom Negatif
 Simtom negatif sulit ditiadakan, seringkali cukup
berat

09/16/20
Simtom Positif
10

• Halusinasi adalah olah alat indra yang keliru


akibat fungsi otak yang terganggu. Halusinasi
dapat mengenai semua indera tanpa dasar realita.
• Waham, keyakinan yang benar diyakini, namun
bertentangan dengan realita. Waham dapat berasal
dari halusinasi , atau interpretasi yang salah. Tema
waham dapat tuduhan, referensi, somatik, agama,
erotomanic, atau kebesaran ( grandiose ).

09/16/20
Simtom Positif
11

• Waham kejaran : merasa diikuti, dicurangi, diancam


• Waham referensi merasa bahwa komunikasi publik
mengandung isi terkait pasien dengan schizophrenic.
Misalnya penyiar televisi gesturnya menyampaikan
pesan tertentu pada pasien . Jika pasien masih dapat
diguyang keyakinan dan sedikit ada tilikan, maka
disebut ide mirim waham
• Waham somatik : pasien merasa diserang penyakit
ganas atau berbahaya dalam tubuhnya.
• Waham religi : pasien merasa yakin punya hubungan
khusus dengan Tuhan
09/16/20
Simtom Positif
12

• Waham Erotomanik : yakin mempunyai hubungan


seksual atau hubungan khusus (cinta dsb) dengan
orang terkenal. Merasa yakin pasangan
sesungguhnya telah menghianati cinta dsb. Dalam
kasus bizarre, pasien merasa yakin atau
berhalusinasi bahwa organ seksual orang berada
tidak pada tempatnya, misal penis masuk lubang
telinga/hidungnya.
• Waham kebesaran (grandiose), pasien meyakini
dirinya orang penting/terkenal didunia

09/16/20
Simtom Negatif
13

 Kehilangan refleksi mengekspresikan emosi,


berbicara datar
 Beberapa tanda : menarik diri, kehilangan minat,
mood berayun, dan energi
berkurang, tidak mengurus diri.

09/16/20
Schizophrenia Symptoms
Positive Symptoms Negative Symptoms

Cognitive Symptoms
Schizophrenia Symptoms

Positive symptoms:

 - Delusion
 - Hallucination
 - Disorganized speech
 - Disorganized behaviour
 - Agitation
Schizophrenia Symptoms
16

Negative symptoms: Cognitive symptoms:


 - Passivity - Impaired verbal fluency
 - Apathetic social withdrawal - Problem with serial learning
 - Stereotyped thinking - Problem with focusing attention
 - Anhedonia - Concentration
 - Attentional impairment
 - Emotional withdrawal

09/16/20
Patofisiologi Skizofrenia
Menegakkan Diagnosis Gangguan
18
Psikotik

• Pelajari simtomnya, dengan wawancara tentang


keluhan, riwayat pengobatan medik , dan pemeriksaan
fisik
• Tak ada pemeriksaan laboratorium khusus dan
spesifik, namun pemeriksaan penunjang seringkali
diperlukan untuk mencari kausa
• Beberapa tatanan wawancara seperti MINI dapat
digunakan untuk melacak diagnosis
• Diagnosis menggunakan ICD X atau the Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM),
dari the American Psychiatric Association.
09/16/20
 Psikosis tahap awal : prognosis baik
 Penatalaksanaan dini :
• mengendalikan / menghilangkan gejala
• menghambat progresifisitas psikotik
• respon terhadap obat-obatan baik
• mengurangi resiko hospitalisasi

 Meliputi intervensi biologis (obat-obatan) dan


intervensi psikososial
19 09/16/20
 Obat adalah terapi utama Psikotik
 Semua obat anti Psikotik dapat mengatasi gejala
psikotik
 74 % pasien menghentikan pengobatan dalam 18
bulan pertama
 Kepatuhan ( compliance ) rendah : kekambuhan

20
Pengobatan sebaiknya jangka panjang
09/16/20
Dosis Yang Dianjurkan
Jenis Obat Antipsikotik
( mg/hari)

GENERASI PERTAMA
- Fenotiazin
Chlorpromazin 300 – 1000
Flufenazin 5 - 20
Perfenazin 16 -64
Thioridazin 15 - 50
- Butirofenon
Haloperidol 5 – 20
- Lainnya
Loxapin 30 - 100

GENERASI KEDUA 10 - 30
Aripiprazol 150 – 600
Clozapin 10 – 30
Olanzapin 300 – 600
Quatiapin 2–8
21 Risperidon 09/16/20
120 – 200
Ziprasidon
 Dilakukan bersama-sama farmakoterapi

 Membantu / memantapkan efek farmako terapi

 Ditujukan untuk pasien, keluarga dan


lingkungan

22 09/16/20
 Hal-hal yang dilakukan :
@ membina rapport / hubungan
kolaboratif dengan pasien dan keluarga

@ memberi support : melindungi konsep


diri, mengendalikan gejala yang
mengganggu

@ psikoedukasi

23 09/16/20
 Psikotik tidak menular,bisa disembuhkan
 Agitasi, perilaku kacau adalah gejala, tidak
di lawan dengan kekerasan, dapat dikendalikan
dengan obat
 Bagaimana menghadapi gejala pikiran aneh
tanpa konfrontasi
 Bagaimana melakukan pengobatan yg benar
 Bagaimana menilai tanda kekambuhan
24 09/16/20
 Sifat gejala akut atau tidak
 Kegawatan / intensitas gejala
 Sosial budaya
 Pengetahuan dan informasi
 Sarana pelayanan kesehatan
 Komunikasi
25 09/16/20
 Terganggunya perkembangan psikologis dan sosial
pasien
 Terganggunya proses rehabilitasi dan kemandirian
 Prognosis buruk
 Timbul rasa frustasi dan pesimis, dukungan
keluarga menurun
 Perbaikan dan kesembuhan menurun
26 09/16/20
 Mengganggu kehidupan orang lain (anak,
keluarga )
 Gangguan dalam bidang pekerjaan, sekolah
 Penyalahgunaan zat
 Frekwensi / lama rawat meningkat
 Kekambuhan : beban finansial

27 09/16/20
 Psikotik: masalah KESWA, butuh perhatian dan
penanganan serius
 Penanganan dini : prognosis baik
 Farmakoterapi dan intervensi psikososial berhasil
baik
 Peran keluarga dan masyarakat : penting
 Kepatuhan berobat penting
 Keterlambatan berdampak merugikan

28 09/16/20
29

GANGGUAN DEPRESI

09/16/20
PENDAHULUAN
(1)

30

 Depresi :
 Gangguan psikiatri yang paling sering ditemukan.
 Komorbiditas gangguan medik.

 Prevalensi Umum : 15 % , wanita > pria

 Prevalensi pada gangguan medik lain : 25 %

 Pasien usia lanjut : 50 %, rawat inap >>


09/16/20
PENDAHULUAN
(2)

31

 Prevalensi pada penyakit kronis :


 penyakit arteri koroner : 18% - 23 %
 diabetes melitus : 9% - 27%
 penyakit parkinson : 2% - 51%
 stroke : 37,8%
 epilepsi : 40% - 60%

 Penyakit berat mengancam jiwa segera :


 infark miokard : 25 %
 HIV : 4% - 18 %
 kanker : 6% - 25%
09/16/20
PENDAHULUAN
(3)

32

 Depresi : kronis dan kambuh >>

 Depresi : kualitas hidup lebih buruk.

 70 % tidak terdeteksi

 Depresi :
 gangguan medik
 prognosis, morbilitas, mortalitas lebih buruk

09/16/20
GEJALA KLINIK DEPRESI
(1)

33

 Gangguan suasana perasaan :


 sedih yang menetap

 murung / hampa
 Menangis
 minat menghilang untuk hal-hal menyenangkan
 perasaan pada keluarga hilang
 tidak mampu mengekspresikan emosi
 tidak tertarik pada kehidupan

09/16/20
GEJALA KLINIK DEPRESI
(2)

34

 Gangguan psikomotor :
 gerakan spontan melambat
 rasa letih, lesu, dan lelah

 waktu berlalu dengan lambat

 pembicaraan berkurang, jawaban lambat

 Stupor

 makan, perawatan diri terganggu

09/16/20
GEJALA KLINIK DEPRESI
(3)

35

 Gangguan fungsi kognitif


 rendah diri, tidak percaya diri
 rasa bersalah patologis

 Pesimis

 tidak berguna / tidak berdaya

 konsentrasi buruk, mudah lupa

 ide-ide kematian / bunuh diri

09/16/20
GEJALA KLINIK DEPRESI
(4)

36

 Gangguan vegetatif :
 nafsu makan : berkurang / hilang / bertambah
 tidur : insomnia
 fungsi seksual : penurunan gairah seksual, gagal
ereksi, sulit mencapai orgasme
 Gangguan somatik :
 pusing, sakit kepala
 nyeri dada, sesak napas
 nyeri pada beberapa bagian tubuh
 saluran cerna : kembung, mual, sulit BAB

09/16/20
GEJALA KLINIK DEPRESI
(5)

 Tabel 1 : Gejala-gejala Depresi


Gejala Utama Gejala Penyerta
1. Perasaan sedih dan / 1. Berat badan
atau meningkat/menurun secara
2. Hilangnya minat atau bermakna.
rasa senang dalam 2. Insomnia / hipersomnia
bekerja atau aktivitas 3. Agitasi / Retardasi psikomotor
sehari-hari 4. Fatique/ kehilangan energi
5. Merasa tidak berguna
6. Konsentrasi menurun
7. Pikiran akan kematian, ide
bunuh diri atau tindakan
bunuh diri
09/16/20 37
KLASIFIKASI DIAGNOSTIK
38

DSM IV :
 Gangguan depresi berat
 gejala 5 atau lebih, 1 gejala utama
 lama > 2 minggu
 fungsi-fungsi terganggu
 Gangguan depresi ringan
 gejala 2 hingga 4, 1 gejala utama
 lama > 2 minggu
 fungsi-fungsi terganggu
 Gangguan distimik
 gejala utama tidak separah gejala utama pada gangguan depresi berat
 gejala min. 2 atau lebih
 berlangsung > 2 tahun (anak-anak : > 1 tahun)
09/16/20
DAMPAK DEPRESI PADA
39
GANGGUAN MEDIK UMUM
 Memperberat prognosis, morbiditas, dan mortalitas
gangguan medik umum
 Menimbulkan / memperparah gejala-gejala ganguan
medis
 Meningkatkan angka perawatan kembali
 Perubahan gaya hidup, meningkatkan faktor resiko
 Tidak patuh pada janji, ketaatan minum obat rendah, diet
tidak teratur, tidak menjalani instruksi dengan baik
 Kualitas hidup menurun

09/16/20
PENATALAKSANAAN
GANGGUAN DEPRESI
(1)

40

 Ko-morbiditas : multipatologi, polifarmasi


 Pertimbangan aspek diagnostik, kausalitas,
interaksi obat, efek samping obat, prioritas, terapi
jangka pendek dan jangka panjang.
 Farmakoterapi dan psikoterapi : pengobatan yang
paling efektif

09/16/20
Siapa yang perlu diterapi
41

Mereka yang :
 mengalami disabilitas

 mengalami gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan

akademik
 jelas menderita

 mencari pengobatan

 mencari pertolongan

09/16/20
Model “Bio-Psycho-Social”
Biologik

MODEL

Psiko-kognitif Sosial-lingkungan
42 09/16/20
Hergueta & Lecrubier, 2000
GANGGUAN DEPRESI : TUJUAN
43
TERAPI

Terapi

Meminimalkan
Menurunkan/meng risiko
hilangkan relaps/rekurens
tanda, gejala
Mengembalikan
fungsi utama

09/16/20
Aliansi Terapeutik
44

GP

Pasien Kerabat

09/16/20
Pendekatan Biologik
45 DEPRESI
Biologik

TERAPI

Psiko-kognitif Sosial-lingkungan
09/16/20
Hergueta & Lecrubier, 2000
Bio
PENDEKATAN BIOLOGIK
46 DEPRESI
 Medikasi antidepresan

 Electroconvulsive therapy (ECT)

 Lain-lain

09/16/20
PENATALAKSANAAN
GANGGUAN DEPRESI
(2)

47

 Psikoterapi : terapi kognitif, terapi interpersonal,


terapi perilaku.
 Terapi kejang listrik : pasien tidak toleransi pada
obat-obat, resisten.

09/16/20
FARMAKOTERAPI
(1)

48

 Dosis adekwat, durasi / periode waktu yang


adekwat
 Dosis adekwat : (lih. Tabel 3)
 Durasi adekwat : pemberian 4 – 6 minggu. Evaluasi
2 – 3 minggu pertama

09/16/20
FARMAKOTERAPI
(2)

49

 Bila gejala positif : respon baik, lanjutkan


 Bila gejala negatif :
(1) Ganti obat antidepresan beda kelas
(2) Memberikan obat tambahan
 Bila gejala positif, efek samping ada : ganti obat
antidepresan kelas yang sama

09/16/20
FARMAKOTERAPI
(3)

50

 Gejala positif / tanda perbaikan :


- perbaikan pola tidur, pola makan
- agitasi menurun
- kecemasan, sedih, & rasa putus asa menurun
 Bila gejala positif sampai 6 minggu, dosis
dipertahankan 3 bulan, bulan ke-4 diturunkan
perlahan-lahan.
 Depresi berulang : terapi pemeliharaan berlangsung 1
tahun.

09/16/20
Bio

51 INDIKASI FARMAKOTERAPI
 Depresi sedang atau berat
 Gambaran melankolik atau psikotik
 Episode berulang
 Respon positif terhadap medikasi antidepresan
dimasa lalu
 Kegagalan pendekatan terapi psikologik
 Permintaan pasien

09/16/20
 Tabel 3 : Obat Antidepresan
Nama Generik Nama Dagang Rentang Dosis Dewasa
(mg/hari)
Trisiklik & Tetrasiklik Imipramin Tofranil 150 – 300
Amitriptilin Trilin 150 – 300
Amoxapin Asendin 150 – 400
Maproptilin Ludiomil 150 – 225
Klomipramin Anafranil 150 – 250
Serotonin Selective Reuptake Fluoxetine Prozac 10 – 60
Inhibitor (SSRI)
Fluvoxamine Luvox 50 – 300
Paroxetine Seroxat 20 – 50
Sertraline Zoloft 50 – 200
Citalopram Cipram 20-60
Mono-Amine Oxidase Inhibitor Moclobemide Aurorix 10 – 30
(MAOI)

Trazodone Trazodone Trazone 50 – 600


Obat Tambahan Lithium Priadel 300 – 900
Alprazolam Xanax 0,5 – 6
Diasepam Valium 2 - 60
Lorasepam Ativan 2–6
Triazolam Halcion 0,125 – 0,25
52 09/16/20
PERHATIAN KHUSUS
53

 Geriatri
 Metabolisme lambat
 Dosis lebih rendah
 Polifarmasi
 Anjuran : dosis = setengah dosis dewasa
 Wanita hamil dan menyusui
 Hindari
 Hanya kondisi tertentu : gangguan depresi sangat berat dan pasien
tidak merespon terhadap terapi lainnya.
 Pasien gangguan medik
 Peningkatan / penurunan metabolisme dan ekskresi obat
 Interaksi obat
 Anjuran : mulai dosis kecil
09/16/20
Informasi untuk Pasien & Keluarga
54
Sosial

 Depresi adalah penyakit yang umum terjadi


 Tersedia pengobatan yang efektif
 Depresi bukanlah kelemahan atau kemalasan
 Pasien telah berusaha mengatasinya

09/16/20
Konseling untuk Pasien & Keluarga
55
Sosial

 Tanyakan risiko bunuh diri


 Apakah pasien sering berpikir tentang kematian atau
lebih baik mati?
 Apakah pasien punya rencana bunuh diri?
 Apakah pernah ada usaha bunuh diri?
 Apakah dapat diyakinkan untuk tidak melaksanakan
ide bunuh dirinya?
 Mungkin perlu pengawasan ketat oleh keluarga
atau teman
 Tanyakan risiko mencederai orang lain
09/16/20
Konseling untuk Pasien & Keluarga (2)
56
Sosial

 Rencanakan aktivitas jangka pendek yang bisa


dinikmati atau membangun rasa percaya diri
 Beri semangat pasien untuk:
 Mengatasi rasa pesimis dan tidak menyalahkan diri
sendiri
 Tidak bertindak berdasarkan pikiran pesimis
(bercerai, keluar dari pekerjaan)
 Tidak berkonsentrasi pada pikiran negatif.

09/16/20
Konseling untuk Pasien & Keluarga (3)
Sosial
57  Identifikasi masalah kehidupan atau stresor
psikososial:
 Konsentrasi pada langkah kecil tapi spesifik yang dapat
dilakukan pasien untuk mengatasi masalah tersebut
 Hindari pengambilan keputusan yang besar atau
perubahan kehidupan yang drastis
 Jika ada gejala fisik, bicarakan hubungan antara
keluhan fisik dan suasana perasaan (mood)
 Setelah ada perbaikan, rencanakan langkah apa yang
harus diambil oleh pasien bila ada tanda-tanda
kekambuhan
09/16/20
KESIMPULAN
58

 Depresi memperberat prognosis, morbiditas &


mortalitas pasien gangguan medik umum.
 Deteksi dini & penanganan yang adekwat sangat
perlu.
 Hati-hati bila terjadi interaksi obat, efek samping
obat
 Hati-hati pada pasien geriatri, ibu hamil & menyusui,
dan pasien dengan gangguan metabolisme dan
ekskresi

09/16/20
59

GANGGUAN ANSIETAS

09/16/20
Pendahuluan
60

 Terdapat pada sebagian besar gangguan psikiatrik


 Ada tumpang tindih gejala klinis dan patofisiologi
dengan depresi
 WHO  masalah psikologik paling sering bersamaan
dengan depresi
 Penggunaan pelayanan kesehatan 
 Kronik  kematian akibat penyakit kardiovaskular 
 Komorbiditas keluaran klinis dan prognosis buruk
 Hendaya psikologik dan sosial 
09/16/20
Gejala-Gejala Gangguan Cemas
61

 Cemas/ khawatir  Berdebar-debar


berlebihan  Rasa tak enak/ nyeri
 Gelisah dada
 Tidak bisa konsentrasi  Berkeringat dingin
 Tegang, gemetaran  Sakit kepala, tengkuk,
 Tidak bisa tidur lambung, nyeri otot,
 Takut mati mendadak dll
 Aliran panas-dingin
 Kesemutan
09/16/20
Jenis-jenis Gangguan Cemas
62

 Gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia


 Fobia sosial dan spesifik
 Gangguan cemas menyeluruh
 Gangguan obsesif kompulsif
 Gangguan stres pasca trauma
 Gangguan stres akut
 Cemas akibat kondisi medik umum
 Gangguan cemas akibat zat
 Gangguan cemas tidak dapat diklasifikasikan

09/16/20
Epidemiologi
63

 Ditemui pada 9% populasi AS (Reggie et al, 1988)


 Pada wanita 19.5% dan pada laki-laki 8% (Robins et al, 1984)
 Sekitar 20%–65% pasien dengan gangguan cemas  depresi
 Sekitar 95% penderita depresi memiliki paling sedikit satu
simtom cemas; 29% mengalami serangan panik dan 42%
gejala somatik gangguan cemas
 Gangguan cemas yang paling sering disertai depresi yaitu
gangguan panik, gangguan cemas menyeluruh and gangguan
cemas sosial (Fawcett and Kravitz, 1993)

09/16/20
Etiologi
64

Apa yang terjadi di otak pada seseorang dengan


gangguan cemas?
Ada beberapa area otak yang terlibat:
Forebrain  area paling terganggu
Sistem limbik  menyimpan memori, mengembangkan
emosi, mengolah semua informasi yang berhubungan
dengan kecemasan.

09/16/20
Forebrain
65

Kognisi
Reaksi emosi terhadap bau
dan nyeri
Mengontrol emosi dan
perilaku

09/16/20
Sistem Limbik
66

09/16/20
Terapi Farmakologik
67

 Prinsip Umum
 Ketidakseimbangan neurokimia dapat diperbaiki dengan
obat-obat yang mempengaruhi neurokimia tsb
 Obat perlu agar pasien dapat berpartisipasi dalam
psikoterapi (farmakoterapi + psikoterapi  efekterapeutik
)
 Penggunaan obat  beberapa efek samping dapat terlihat
 Hati-hati pada kondisi medik
 Pertimbangkan pada kehamilan

09/16/20
Benzodiazepin
68

 Obat psikiatri paling banyak diresepkan


 Alprazolam  BZ pertama disetujui FDA (AS)
untuk gangguan panik (GP)  1981
 Clobazam , diazepam
 Tahun 1990  digantikan oleh SSRIs

09/16/20
SSRIs
69

 SSRIs  pilihan pertama untuk gangguan cemas


 SSRIs  lebih aman, ditoleransi lebih baik daripada
TCA
 Tidak ada efek ketergantungan, putus obat, interaksi
alkohol, kecenderungan disalahgunakan
 Penggunaan BZ  berkurang dari 11,1% -8,3%
 BZ sering digunakan sebagai terapi tambahan pada
SSRIs
 Efektif pada berbagai gangguan cemas

09/16/20
Lanjutan
70

 Meningkatkan serotonin
 Metabolisme NA 
 Penurunan kortisol (jangka panjang)
 Serotonin  proyeksi ke amigdala (cemas )
 Menghentikannya lebih mudah
 Fluoxetine, sertraline, paroxetine, fluvoxamine, dll
 Dapat digabung dengan BZ

09/16/20
Penggunaan Terapeutik
71

 Gangguan Panik
 Alprazolam  (kisaran dosis 1-10 mg/hari)
 Perbaikan terlihat pada minggu I (serangan panik,
ketakutan dan penghindaran fobik, cemas antisipatori,
disabilitas)
 Kedudukannya diganti oleh SSRIs
 Awali dengan kedua obat (SSRI dan BZ), setelah 6
minggu hentikan BZ  SSRI monoterapi
 BZ  klonazepam & alprazolam

09/16/20
Fobia Sosial
72

 Penelitian 12 minggu: 69% fenelzin, 38% alprazolam,


20% plasebo  berespons
 Efikasi alprazolam terbatas
 Pada minggu 10, 78% klonazepam & 20% plasebo 
berespons (dosis 2-4 mg/hari)
 Kebanyakan klinikus menggunakan SSRIs sebagai
pilihan utama

09/16/20
Gangguan Obsesif-kompulsif
73

 BZ  tidak efektif (klonazepam ?)


 Klomipramin, fluvoxamine, fluoxetine, paroxetine, and
sertraline  efektif
 Dosis harus besar (klomipramin 250 mg; fluvoxamine
300 mg; fluoxetine 80 mg; paroxetine 60 mg;
sertralinee 200 mg atau >>)
 Kombinasi SSRI dengan dosis rendah antipsikotika
lebih baik

09/16/20
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)

74

 SSRI  efektivitasnya 
 Imipramine  efektif untuk pikiran intrusif
 Alprazolam mempunyai efek sedang terhadap cemas
 Fluvoxamine and sertraline mengurangi keterjagaan ,
intrusi, dan explosiveness
 Propranolol dapat digunakan sebagai tambahan pada
SSRI dengan mimpi buruk dan flashback
 SSRI sebagai terapi lini pertama

09/16/20
Psikoterapi dan Terapi Lainnya
75

 Cognitive Behavioral Therapy


 Terapi suportif
 Relaksasi
 Psikoedukasi

09/16/20
Simpulan
76

 Gangguan jiwa yang sering ditemui


 Ditemui pada sekitar 9% populasi AS (Reggie et al,
1988)
 19.5% pada wanita dan 8% pada laki-laki (Robins et
al, 1984)
 Depresi sering bersamaan dengan gangguan cemas
 20%–65% penderita gangguan cemas  depresi

09/16/20
77

THANK YOU

09/16/20

Anda mungkin juga menyukai