Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN RISIKO LANJUTAN

Mengapa Manajemen
Risiko?

Tahun 2019 Rev.01


Nambahin
kerjaan aja Cuma
administratif
doank Bikin
Kesan yang selama ini ada di keputusan
benak para pegawai jadi
lambat
Manajemen
Risiko itu...
Ga ada
manfaatnya

ERM
Ga ngaruh ke KPI

Ribet dan
bikin pusing

Bikin orang
jadi parno Goals?

www.pln.co.id | 2
Tujuan Penerapan Manajemen Risiko

Menciptakan dan melindungi nilai di dalam Perusahaan dengan


01 mengoptimalkan peluang dan mengurangi potensi kerugian, mengambil
keputusan, menetapkan dan mencapai sasaran, serta meningkatkan kinerja

Meningkatkan kesiapan (preparedness) Perusahaan dalam menghadapi


ketidakpastian (uncertainty) yang semakin tinggi di lingkungan global,
regional maupun lokal yang berpotensi mengancam sumber daya dan bahkan
kelangsungan Perusahaan
02
Menjaga agar Perusahaan tetap dalam koridor pengelolaan usaha yang

03 berkehati-hatian (prudent operation) dalam setiap aktivitas yang


dilakukannya, sebagai bentuk tata kelola Perusahaan yang baik/GCG (Good
Corporate Governance) guna meningkatkan nilai tambah bagi Perusahaan

www.pln.co.id |
Mengapa Ber-Manajemen Risiko???

Kesiapan perusahaan terhadap ketidakpastian 01 Menumbuhkan budaya preventif & sikap


lingkungan global
02 kehati-hatian dalam pengelelolaan
perusahaan

Memberikan jaminan/ keyakinan/ kepastian Memberi kepastian bahwa risiko diatasi dengan
bahwa manajemen telah mengambil langkah 03 04 cara terbaik mengingat keterbatasan sumber
yang tepat untuk perusahaan daya yang ada dan tantangan lainnya

Memastikan seluruh risk owners mampu 05 06 Meningkatkan kualitas pengambilan


mengelola risiko secara efektif & efisien keputusan

Mengelola risiko kontra-produktif terhadap Mendorong improvement secara


pencapaian sasaran perusahaan 07 08 berkesinambungan pada segenap proses bisnis
yang terintegrasi manajemen risiko

www.pln.co.id |
Mengapa Manfaat Manajemen Risiko (MR)
belum maksimal?
MR masih prosedural dan bersifat Risk owners hanya fokus pada target jangka
Compliance (memenuhi regulasi) pendek mengabaikan target jangka panjang
Komitmen manajemen masih lemah (proses/MI/ MCL)

Keterbatasan SDM yang kompeten tentang


Proses MR belum terintegrasi dengan siklus
Manajemen Risiko (MR)
manajemen PLN
Rendahnya keterlibatan risk owners Organisasi PLN yang terlalu besar
Implementasi MR belum menjadi siklus
Mitigasi kurang tajam
manajemen yang tertutup

Anggapan bahwa implementasi MR Proses Risk Based Internal Audit belum


adalah tugas tim MR Unit dan DIVMRK optimal
berakibat komunikasi dan konsultasi Aspek Kepemimpinan Aspek SDM & Org
dengan stakeholders tidak berjalan
baik. Aspek Proses Bisnis
www.pln.co.id |
Faktor Pendorong

Internal Eksternal

Business MANAJEMEN Regulatory


Drivers RISIKO Drivers

www.pln.co.id |
Faktor Pendorong Internal: Business Drivers
Meningkatnya uncertainty di lingkungan perusahaan mengharuskan
perusahaan meningkatkan kesiapan (preparedness) guna menjaga
01 kelangsungan usahanya

Terjadinya permasalahan, kegagalan, dan hambatan pada beberapa


02 inisiatif/ program strategis PLN harus diambil sebagai lesson learned
agar tidak terjadi di waktu yang akan datang

Tantangan dan tuntutan yang dihadapi perusahaan ke depan semakin


tinggi, dan hal itu tidak dapat lagi dikelola dengan paradigma crisis
03 management (pemadam kebakaran), tapi harus beralih ke paradigma
risk management (preventive action)

Keinginan setiap Perusahaan untuk meningkatkan keuntungan atau


04 menghindarkan kerugian

Keadaan tersebut di atas menuntut segenap pengelola perusahaan untuk


05 aware terhadap risiko yang dihadapi
www.pln.co.id |
Faktor Pendorong Eksternal: Regulatory Drivers

06 05
Investor dan stakeholder lainnya menilai
reputasi PLN (salah satunya) ditentukan
COSO ERM oleh implementasi manajemen risiko dan
komitmen segenap pengelola
2017 perusahaan terhadap pengelolaan risiko 04
ISO 31000 : 2018 (Standar
Internasional Manajemen Risiko) /
SNI 8615:2018/ISO 31000:2018
03 (Manajemen Risiko, Prinsip &
Panduan)
PERDIR nomor 0119.P/DIR/2019 tentang
Mekanisme Penyusunan dan Pemantauan
Kajian Risiko untuk Kegiatan dan
07
Rancangan Keputusan di Lingkungan PT Board Manual
PLN (Persero)
2016
02
01 Komitmen Direksi dan Pedoman
Umum Manajemen Risiko PT
Manajemen Risiko adalah PLN (Persero)
salah satu elemen GCG yang tertuang dalam PERDIR No
0117.P/DIR/2019
harus diterapkan BUMN
sesuai PERMEN BUMN No
PER-01/MBU/2011

www.pln.co.id |
Peraturan Menteri BUMN-RI NO. PER 01/MBU/2011
tentang GCG BUMN

Bagian Keenam: Manajemen Risiko


Pasal 25
1. Direksi dlm setiap pengambilan Keputusan/ Tindakan,
harus mempertimbangkan risiko usaha.
2. Direksi wajib membangun & melaksanakan program
manajemen risiko korporasi secara terpadu yang
merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG.
3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat
dilakukan, dengan :
a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi;
atau
b. Memberi penugasan kepada Unit Kerja yang ada dan
relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko.
4. Direksi wajib menyampaikan Laporan Profil Manajemen
Risiko dan penanganannya bersamaan dengan
Laporan berkala Perusahaan.

www.pln.co.id |
Pedoman GCG PLN 2016
GCG merupakan sarana untuk mencapai tujuan Perseroan secara lebih
baik antara lain dengan menghambat praktik-praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, meningkatkan disiplin anggaran, mendayagunakan
pengawasan dan mendorong efisiensi pengelolaan Perseroan. (halaman 1)

Perseroan berkewajiban mengelola risiko-risiko yang dihadapi dalam


pengelolaan usahanya sebagai salah satu unsur GCG. (halaman 43)

Sistem pengendalian internal yang terbaik bukan sekedar sarana untuk


mengamankan investasi dan aset perusahaan, tetapi mencakup juga upaya
untuk mengidentifikasi dan menangani risiko dengan tujuan untuk
memaksimalkan penggunaan sumber daya perusahaan secara etis,
efektif dan efisien, untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan
(halaman 49)

Proses manajemen risiko harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
RJP & RKAP dan oleh karena itu bersifat
enterprise wide risk manajemen (halaman 39)

www.pln.co.id |
Peraturan Direksi 0117.P/DIR/2019 :
Pedoman Umum Penerapan Manajemen Risiko di
Lingkungan PT PLN (Persero)
1. Merupakan kebijakan ‘payung’ dan trigger
bagi kebijakan pengelolaan risiko yg lebih
spesifik
2. Mengatur Keselarasan Implementasi Anak
Perusahaan
3. Merumuskan kembali Tugas dan Peran
dalam Manajemen Risiko.
4. Memastikan segenap risk owner di PLN
memahami manajemen risiko dan mengelola
risikonya sesuai dengan pedoman yang ada.

www.pln.co.id |
Board Manual 2016
BAB III. Tugas dan Wewenang Direksi
3.1.8 Manajemen Risiko

Direksi wajib membangun dan melaksanakan program Manajemen Risiko korporasi secara terpadu261 dan melaksanakannya
secara konsisten pada pengelolaan proses bisnis Perseroan, dengan kewajiban melakukan pengkajian dan pengelolaan
risiko usaha yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha yang relevan
dengan cara:
1)Identifikasi Risiko, yaitu proses untuk mengenali jenis-jenis risiko yang relevan dan berpotensi terjadi melalui pembuatan
kajian risiko262;
2)Pengukuran Risiko, yaitu proses untuk mengukur besaran dampak, termasuk menetapkan kriteria dampak dan probabilitas
dari hasil identifikasi risiko263;
3)Penanganan Risiko, yaitu proses untuk menetapkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menangani risiko
potensial264;
4)Pemantauan Risiko, yaitu proses untuk melakukan pemantauan terhadap berbagai faktor yang diduga dapat mengarahkan
kemunculan risiko265;
5)Evaluasi, yaitu proses kajian terhadap kecukupan keseluruhan aktivitas manajemen risiko yang dilakukan di dalam
Perusahaan266;
6)Pelaporan dan Pengungkapan, yaitu proses untuk melaporkan profil Manajemen Risiko dan penangannya dalam sebuah
laporan berkala Perseroan267.
Pelaksanaan program Manajemen Risiko dilaksanakan dengan membentuk Unit Kerja tersendiri di bawah Direksi atau
memberi penugasan kepada Unit Kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi Manajemen Risiko268.

261
Permen BUMN 01/2011 Pasal 25 Ayat (2)
262
Kesepakatan Rapat Pembahasan
263
Kesepakatan Rapat Pembahasan
264
Kesepakatan Rapat Pembahasan
265
Kesepakatan Rapat Pembahasan
266
Kesepakatan Rapat Pembahasan
267
Permen BUMN 01/2011 Pasal 25 Ayat (4)
268
Permen BUMN 01/2011 Pasal 25 Ayat (3)

www.pln.co.id |
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai