Ekotek SSDH Mid
Ekotek SSDH Mid
Mesin Y :
Ay* = P (A/P: 20%: 12) + Ay – Ly (A/F; 20%; 12)
= 100 x 106 (0,33438) + 25 x 106 – 40 x 106
(0,13438)
Lanjutan :
Berdasarkan nilai ekuivalensi nilai
tahunan, maka yang akan dipilih adalah :
Mesin X, karena biayanya lebih murah.
Dengan asumsi secara teknis kedua mesin A
& B adalah sama.
Mesin X : nilai A* untuk satu siklus 5
tahun akan sama atau memiliki A* untuk 10
tahun (2 siklus), maupun 15 – tahun (3 siklus)
Lanjutan :
Menggambarkan diagram sbb:
Mesin Y:
Lanjutan :
CARA 1
(A/P; i%; n) = dan
(A/F; i%; n) =
= +i
[ -1]
= +
(A/P; i%; n) =
TERBUKTI
CARA 2
(A/P; i%; n) = (A/F; i%; n) + i
= + i
= +
=
TERBUKTI
Lanjutan :
CR = (P – L)(A/P;i%;n) + Li
i = 20% / tahun
A* = CR + A n = 5 tahun
Lanjutan :
Dari soal disebelah diperoleh : Mesin x
A* = CR + A
A* = (P – L)(A/P;20%;5) + L (20%) +A
= (50x106 – 10x106)(0,33438) + (10x106)(0,20) +
30x106
A* = Rp 45.375.200
Mesin y : A*y = CR + A
= (100x106 – 40x106)(0,22526) +
40x106(0,20) + 25x10
A*y = Rp 46.515.600,-
ANALISA PROYEK DENGAN
PERBANDINGAN ALTERNATIF YANG
MELIBATKAN PENGELUARAN
(ALIRAN KEUANGAN) TIDAK TETAP
(TIDAK BERATURAN) DENGAN
METODE PRESENT WORTH.
Lanjutan :
Rencana F : Ongkos Peleliharan + Pajak - Pajak:
Dari tahun : 1 s/d 5
: $ 1.500,- + 5%x$60.000 = $ 4.500,-
Dari tahun : 6 s/d 10
: $ 2.500,- + 5%x$ 110.000 = $ 8.000,-
Dari tahun : 11 s/d 15
: $ 3.500 + 5%x$ 150.000 = $ 11.000,-
Lanjutan :
Investasi :
PW1 = 60.000 + 50.000 (P/F; 7%; n) + 40.000
(P/F; 7%; 10)
= 60.000 + 50.000 (0,7130) + 40.000
(0,5083)………………..= $ 115.982,-
Lanjutan :
Biaya:
PW2 = 4.500(P/A; 7%; 5)
= 4.500 (4,100)............................$ 18.450,-
PW3 = 8.000(P/A; 7%; 5)(P/F; 7%; 5)
= 8.000(4,100)(0,7130) ………….$ 23.386,-
PW4 = 11.000(P/A; 7%; 5)(P/F; 7%; 10)
= 11.000(4,100)(0,5083)………… $ 22.924,-
PW5 = 45.000(P/F; 7%; 15)
= 45.000(0,3624)…………………..$16.308,-
Investasi :
PW1 = 90.000 + 30.000 (P/F; 7%; 8)
= 90.000 + 30.000 (0,5820)
= $ 107.460,-
Biaya:
PW2 = 6.500 (P/A; 7%; 8)
= 6.500 (5,971)…………………...$ 38.811,-
PW3 = 9.000(P/A; 7%; 7)(P/F; 7%; 8)
= 9.000(5,389)(0,5820)…………..$ 28.227,-
PW4 = 35.000(P/F; 7%; 15)
= 35.000(0,3624)…………………$ 12.684,-
= $ 40.000(0,1240) = $ 4.960,-
Penyelesaian :
PW4 = Harga Akhir – pada akhir tahun ke 40
PW4 = $ 10.000(P/F; 11%; 40)
= $ 10.000(0,0154) = $ 154,-
≈ $ 135.370,-
Penyelesaian :
Alternatif E :
Investasi Awal : PW1 = $ 120.000,-
PW2 = Pengeluaran selama 40 tahun
= ($ 6.000 +$ 1.250) (P/A; 11%; 40)
= $ 7.250 (8,951) = $ 64.895,-
PW1 = = $ 50.000,-
PW2 = $ 50.000 (P/F; 11%; 20)
= $ 50.000 (0,1240) = $ 6.200,-
PW3 = $ 9.000 (P/A; 11%; 40)
= $ 9.000 (8,951) = $ 80.559,-
$ 136.365,-
Penyelesaian :
PW4 = $ 10.000 (P/F; 11%; 20)
= $ 10.000 (0,1240) = $ 1.240,-
PW5 = $ 10.000 (P/F; 11%; 40)
= $ 10.000 (0,0154) =$ 154,-
$ 1.394,-
Alternatif E :
Penyelesaian :
Ekonomi Teknik
PENGERTIAN
Laju (tingkat) pengembalian (rate of return) adalah
besarnya tingkat bunga (discount Interest Rate) yang
menjadikan biaya pengeluaran dan pemasukkan
besarnya sama.
SEMUA PEMASUKAN = SEMUA PENGELUARAN
PERHITUNGAN
Ditentukan:
SEMUA BIAYA x BUNGA = HASIL
yang harus dikeluarkan
SAMA
Kemudian ditentukan pula:
SEMUA PEMASUKKAN x BUNGA= HASIL
yang ada
SELISIH
NOL
Hal ini dilakukan agar dapat dibandingkan SEMUA
PERHITUNGAN dengan “PRESENT VALUE”
PERHITUNGAN
PV. SEMUA BIAYA= PV. SEMUA PEMASUKKAN
Perhitungan bunga dilakukan dengan TRIAL& ERROR
Rate Of Return ≈ Bunga (Interest)
Sehingga:
Lanjutan
Dari tabel bunga
i
7% 4,1002
? 4,0816
7,5 % 4,0459
Lanjutan
Atau dapat juga dihitung dengan memasukkan harga pada
tabel : P/A ; untuk n=5 dan i : 7% dan 7,5%
PERHITUNGAN
Contoh 2:
Seorang developer membangun sebuah rumah dengan harga
Rp. 100.000.000,- dan merencanakan akan menjualnya 10
tahun kemudian dengan harga Rp. 259.000.000,- . Berapa rate
of returnnya?
Jawab:
Lanjutan
Dari tabel bunga
i
9,5% 0,4035
? 0,3861
10 % 0,3855
Lanjutan
Atau dapat juga dihitung dengan memasukkan harga pada
tabel : P/F ; untuk n=10 dan i : 9,5% dan 10%
PERHITUNGAN
Contoh 3:
Sebuah proyek dengan investasi sebesar Rp. 70.000.000,- dan
akan memberikan penerimaan setiap tahunnya selama 4 tahun
sebesar :
Tahumn 1: Rp. 10.000.000,-
Tahumn 2: Rp. 17.500.000,-
Tahumn 3: Rp. 25.000.000,-
Tahumn 4: Rp. 32.500.000,-
Berapa rate of return (IRR) dari proyek tersebut?
PENYELESAIAN
Cara I : Nilai tahunan bersih (A bersih) = 0
Nilai Tahunan Penerimaan (AP)- Nilai Tahunan Biaya (AB ) =0
Trial and Error:
Coba i % = 5%
NTB: A Bersih = -70 juta (A/P;5%; 4)+10 juta+7,5 juta (A/G;5%;4)
= -70 juta (0,2820)+10 juta+7,5 juta (1,4391)
= 1,05
Coba i % = 6%
NTB: A Bersih = -70 juta (A/P;6%; 4)+10 juta+7,5 juta (A/G;6%;4)
= -70 juta (0,2886)+10 juta+7,5 juta (1,4272)
= 0,502
PENYELESAIAN
Coba i % = 7%
NTB: A Bersih = -70 juta (A/P;7%; 4)+10 juta+7,5 juta (A/G;7%;4)
= -70 juta (0,2952)+10 juta+7,5 juta (1,4155)
= -0,04775
PENYELESAIAN
Cara II : Nilai Sekarang Bersih (NPV)=0
Trial and Error:
Coba i % = 6%
NPV = -70 juta+10 juta (P/A;6%; 4)+7,5 juta (P/G;6%;4)
= -70 juta+10 juta (3,4651)+ +7,5 juta (4,94551)
= 1,742
Coba i % = 7%
NPV = -70 juta+10 juta (P/A;7%; 4)+7,5 juta (P/G;7%;4)
= -70 juta+10 juta (3,38721)+ +7,5 juta (4,7947)
= -0,168
PENYELESAIAN
Ekonomi Teknik
PENDAHULUAN
Bila rencana investasi yang dievaluasi hanya satu buah,
maka alternatif rencana investasi tersebutditerima apabila
mempunyai nilai IRR> tingkat pengembalian minimum
(MARR) yang diinginkan oleh investor.
Bila sebaliknya, maka alternatif ditolak.
A B C D E
Biaya Investasi 4.000 2.000 6.000 1.000 9.000
Penerimaan per Tahun 639 410 761 117 785
IRR 15% 20% 11% 10% 6%
PENYELESAIAN
Langkah pertama: menyusun alternatif menurut investasinya,
dari yang Terkecil sampai Terbesar
D B A C E
Biaya Investasi 1.000 2.000 4.000 6.000 9.000
Penerimaan per Tahun 117 410 639 761 785
IRR 10% 20% 15% 11% 6%
Keterangan:
Apabila kita memasukkan harga MARR = 6%, maka akan didapatkan harga NPV (Net Present Value).
Alternatif A: →NPV = -4000+639(P/A; 6%; 20)
= -4000+639(11,4699)= 3,329 → NPV TERBESAR
Alternatif B: →NPV = -2000+410(11,4699)= 2,703
Alternatif C: →NPV = -6000+761(11,4699)= 2,729
Alternatif D: →NPV = -2000+117(11,4699)= 342
Alternatif E: →NPV = -2000+785(11,4699)= 4
ANALISA BIAYA
Ekonomi Teknik
PENDAHULUAN
Biaya-biaya yang terdapat di dalam perusahaan
diidentifikasi sebagai:
Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya Semi-Variabel
Biaya Semi-Tetap
PENGERTIAN
Biaya Tetap
biaya yang akan tetap konstan walaupun volume produksi
berubah
Biaya Variabel
biaya yang berubah sesuai dengan perubahan volume
produksi
Analisa Biaya
Ada sinkronisasi di dalam perusahaan bersangkutan seperti
antara departemen Produksi dan Penjualan, dimana di
dalam analisa biaya, sisa produk /persediaan tidak diakui.
PERBANDINGAN ANTARA HARGA JUAL,
BIAYA VARIABEL DAN BIAYA TETAP
Asumsi:
Harga jual/unit tetap sama berapapun jumlah yang dijual.
Apabila:
Harga jual/unit = Rp. 100.000,-
Biaya variabel/unit = Rp. 60.000,- → 60% dari Harga jual
Laba/unit Kontribusi
Biaya Tetap/unit (uang/unit)
Harga Jual/unit
Biaya Variabel/unit
Dalam Presentase: Biaya Tetap + Laba (Rugi) = 40% dari harga jual
Marginal Income
Diagram Break Even
Sb X : menggambarkan jumlah/volume produk (N) yang dihasilkan (Dijual), selain itu bisa
juga digunakan untuk menunjukkan % kapasitas.
NBE : Jumlah/volume produk yang menyebabkan terjadinya BEP.
Sb Y : mengganbarkan besarnya biaya atau penerimaan untuk berbagai jumlah/output produk.
Analisa Titik Pulang Pokok
(Break Even Analysis)
Direkonsiliasikan:
Penjualan (BE) : Rp. 1.600.000,-
Biaya Variabel : Rp. 800.000,-
Pendapatan Marjinal : Rp. 800.000,-
Biaya Tetap : Rp. 800.000,-
Laba/Rugi : Rp. 0,- → (BE)