Anda di halaman 1dari 7

KEGANASAN RONGGA

MULUT
Suatu pertumbuhan sel kanker yang dapat mengenai rongga mulut,
meliputi bibir dan mukosa bibir, lidah, palatum, gingival, dasar mulut
dan mukosa pipi
Epidemiologi
• Rongga mulut merupakan 1 dari 10 lokasi tersering terkenanya kanker
di dunia. Tiga per empat kasus mengenai masyarakat di negara
berkembang.
• Di negara maju, kanker rongga mulut kurang populer, tetapi tetap
menduduki urutan ke-8, contohnya di Francis bagian utara, kanker ini
merupakan kanker paling sering terjadi pada laki-laki.
• Prevalensi kanker dalam rongga mulut (intraoral) semakin meningkat
di banyak negara, khususnya kalangan kaum muda, sedangkan
prevalensi kanker bibir menurun. Ini terjadi didaerah Eropa bagian
tengah dan bagian timur
Etiologi
• Penyebab kanker rongga mulut adalah multifaktorial. Tidak satu pun
penyebab kanker rongga mulut ditemukan secara pasti, tetapi kedua
faktor ekstrinsik dan intrinsik mungkin berhubungan.
• Faktor ekstrinsik terdiri dari kebiasaan merokok, minuman alkohol,
infeksi sifilis, dan terpapar sinar matahari (hanya kanker bibir).
• Faktor intrinsik terdiri dari penyakit sistemik, seperti anemia
defisiensi besi.
• Keturunan tidak menjadi faktor penyebab utama dari kanker rongga
mulut
Faktor resiko
• Merokok
• Alokohol
• Mengunyah tembakau
• Menyirih
• Radiasi
• Defisiensi zat besi
• Infeksi (cth sifilis,candida)
Gambaran klinis
• Umumnya kanker rongga mulut tahap dini tidak menimbulkan gejala,
diameter kurang dari 2 cm, kebanyakan berwarna merah dengan atau
tanpa disertai komponen putih, licin, halus dan memperlihatkan elevasi
yang minimal
• Seringkali awal dari keganasan ditandai oleh adanya ulkus. Apabila
terdapat ulkus yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu,
maka keadaan ini sudah dapat dicurigai sebagai awal proses keganasan
• Kebanyakan pasien kanker rongga mulut mempunyai riwayat
lesi/keadaan prakanker mulut sebelumnya, seperti
leukoplakia, eritrplakia dan lain-lain
Diagnosis
1) Anamnesis
• Keluhan pasien
• keluhan-keluhan gigi sebelumnya
• riwayat medis umum yang lalu dan sekarang
• gaya hidup dan kebiasaan
• riwayat keluarga
• status sosioekonomi dan pekerjaan
Sambil melakukan anamnese dokter gigi dapat juga melihat keadaan ekstra oral
pasien, seperti bibir dan asimetri wajah.
2) Pemeriksaan fisik
1. Perubahan warna, apakah mukosa mulut berwarna abnormal,
misalnya putih, merah atau hitam.
2. Konsistensi, apakah jaringan keras, kenyal, lunak, fIuktuan atau
nodular.
3. Kontur, apakah permukaan mukosa kasar, ulserasi, asimetri atau
pembengkakan.
4. Temperatur.
5. Fungsi, apakah pasien dapat membuka mulut dengan sempurna.
6. Lymphnode servikal.

Anda mungkin juga menyukai