Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT

KASAR DAN AGREGAT HALUS

PEMATERI : HANIFAH ZAHRA ST

LOADING . . .
TUJUAN PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR

Untuk menentukan persentase kadar


lumpur yang terkandug dalam agregat.
Kandungan lumpur agregat yang
berlebihan akan membuat ikatan agregat
dengan semen akan rapuh sehingga kuat
tekan beton tidak akan diperoleh
CATATAN

Adanya lumpur dan tanah liat menyebabkan


bertambahnya air pengaduk yang diperlukan dalam
beton, disamping itu pula akan berkurang ikatan antara
semen dengan agregat sehingga akan menyebabkan
turunya kekuatan beton yang bersangkutan serta
menambah penyusutan karena pengaruh buruknya ini
maka kadar lumpur yang dikandung oleh suatu agregat
dibatasi yaitu:
Agregat halus : lebih kecil dari 5%
Agregat kasar : lebih keil dari 1 %
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Oven 2. timbangan digital

3. wadah 4. Saringan ¾ “
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
5. Saringan 3/8” 6. saringan No.4

7. Saringan no.200 8. sekop kecil


PERALATAN YANG DIGUNAKAN
9. Ember 10. kain lap

11. Pan
BAHAN YANG DIGUNAKAN

 Agregat Halus (lolos saringan no.4)


 Agregat Kasar (lolos saringan 3/4" dan tertahan di saringan 1/2")
PROSEDUR PENGERJAAN KADAR LUMPUR AGREGAT
KASAR DAN AGREGAT HALUS

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengambil sampel lolos saringan no.4 untuk agregat halus
sebanyak 500 gr, sedangkan untuk agregat kasar
menggunakan sampel lolos saringan 3/4" dan tertahan di
saringan 3/8" sebanyak 1000 gr.
3. Mencuci sampel tersebut dengan air bersih, kemudian
menyaringnya menggunakan saringan no. 200. Melakukan
hal tersebut secara berulang-ulang hingga agregat menjadi
bersih (air cucian bahan menjadi jernih).
4. Menimbang dan mencatat beratnya ke dalam tabel.
5. Memasukkan sampel kedalam oven selama ±24 jam.
6. Mengeluarkan sampel dari dalam oven lalu mendinginkannya
pada suhu ruang.
7. Menimbang dan mencatatnya beratnya.
8. Membersihkan peralatan yang digunakan dan
mengembalikannya ke tempat semula
TABEL ANALISA AGREGAT HALUS
Agregat Halus Lolos Saringan No. 4 mm Contoh I Contoh II

Berat contoh kering : A (gr) 500 700

Berat kering contoh setelah dicuci : B (gr) 485 672

Berat kotoran agregat lolos saringan (No. 200) 15 28


Setelah dicuci : C (gr)
Persentase kotoran agregat lolos saringan (No. 200) 3,00 4,00
setalah dicuci (%)
PERHITUNGAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS
Contoh 1
- Berat contoh kering (A) = 500 gr
- Berat contoh kering setelah dicuci (B) = 485 gr
- Berat kotoran agregat lolos saringan (No.200)
setelah dicuci (C) = A-B
= 500-485 = 15 gr
- Persentase kotoran contoh bahan lolos saringan No. 200 (%)
% = C / A x 100%
= 15 / 500 x 100%
= 3%
ANALISA PERHITUNGAN AGREGAT KASAR

Agregat kasar Lolos Saringan No. 4 mm Contoh I Contoh II


Berat contoh kering : A (gr) 1000 1200
Berat kering contoh setelah dicuci : B (gr) 993 1190
Berat kotoran agregat lolos saringan (No. 200)
7 10
Setelah dicuci : C (gr)
Persentase kotoran agregat lolos saringan 3/4
0,7 0,8
dan tertahan di 3/8 setalah dicuci (%)
PERHITUNGAN KADAR LUMPUR AGREGAT KASAR

Contoh 1
- Berat contoh kering (A) = 1000 gr
- Berat contoh kering setelah dicuci (B) = 993 gr
- Berat kotoran agregat lolos saringan (No.200)
setelah dicuci (C) = A-B
= 1000-993 = 7 gr
- Persentase kotoran contoh bahan lolos saringan ¾ dan tertahan di 3/8 (%)
% = C / A x 100%
= 7 / 1000 x 100%
= 0,7 %
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai