Anda di halaman 1dari 20

MUHAMMADIYAH

DAN
PEMBAHARUAN ISLAM
KELOMPOK 1

YEYEN BUNGAKASIH (17050008)


LAILA WATI (17050011)
FITRI AMELIA (17050045)
Makna Pembaharuan
Dalam tradisi khajanah intelektual Islam, istilah
pembaruan (dalam konteks ini, pembaruan Islam) dianggap
sebagai terjemahan dari kata Arab tajdid, Di samping term
tajdid, terkait dengan pembaruan keagamaan dalam Islam,
sebenarnya dikenal pula istilah ishlah dengan makna
perubahan (dalam konteks perbaikan)
Sejarah Lahirnya Pembaharuan Islam di
Timur Tengah

Pembaharuan di Timur Tengah bermula pada dari


kesalahpahaman akan hakikat Islam, terutama di
bidang qadha dan qadar yang menjadikan umat
muslim pada masa itu memiliki paham fatalis,
yang menggantungkan semua hidupnya kepada
takdir.
Tokoh Dan Pemikiran Pembaharuan Di
Timur Tengah

1) Jamaluddin Al-Afghani
2) Muhammad Abduh
3) Hasan Al-Banna
4) Rasyid Ridha
5) Ali Sysri’ati
Sejarah Lahirnya Pembaharuan Islam di
Indonesia

• Ide-ide pembaharuan di Indonesia • Secara umum pada awal abad ke 20


terjadi pada abad ke 20 yang dibawa M tersebut, corak gerakan keagamaan
oleh para tokoh yang semula belajar dapat di petakan sebagai berikut:
di mekkah. Tokoh- tokoh tersebut
antara lain ialah : Ahmad Dahlan
(Muhammadiyah), K.H. Hasyim 1) Tradisionalis konservatis
Asy'ari (Nahdlatul Ulama) Ahmad
Surkati (Al-Irshad), Zamzam (Persis). 2) Reformis modernis
3) Radikal puritan
Konsep dan Ruang Lingkup
Pembaharuan Dalam Islam

1) Dibidang aqidah dan ibadah, 2) Di bidang muamalah


pembaharuan di maksudkan duniawiyah, pembaharuan
untuk memurnikan ajaran dimaksudkan sebagai upaya
islam dari unsur-unsur asing modernisasi atau pengembangan
dan kembali kepada ajaran dalam aspek social, ekonomi,
yang murni dan utuh, sehingga politik, pendidikan, budaya dan
iman menjadi suci karena lain-lain sepanjang tidak
terus diperbaharui. bertentangan dengan dan di
bawah panduan Al-Qur’an dan
Hadis.
3. Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan
Islam di Timur Tengah
a) Ibnu Taimiyah Pemikiran Ibnu Taimiyah

Gerakan Al-ruju’ ila Al-Qur'an wa As-Sunnah

• Ibnu Taimiyah lahir 10 Rabiul Awwal 661 H (22


Januari 1263) – wafat 22 Dzulqadah 728 H (26
September 1328))
• Ibnu Taimiyah adalah seorang pemikir dan ulama
Islam dari Harran, Turki. Ia berasal dari keluarga
religius. Kembali pada sumber ajaran Islam, yakni
• Sejak kecil, Ia menggunakan seluruh waktunya untuk Alquran dan sunah
belajar dan belajar dan menggali ilmu, terutama
tentang Al-Qur'an dan Sunnah.
b) Jamaluddin Al-Afghani

Pemikiran Jamaluddin al-Afghani


1) Bangkitkan kesadaran berpolitik melawan
absolutism.
2) Lengkapi diri dengan sains dan tekonologi
modern.
• Jamaluddin al-Afghani atau Al-Jamal 3) Kembali pada Islam yang sebenarnya.
Asadabadi-Din, lahir di desa asabad
dekat hamadan, Iran, pada tahun 4) Hidupkan aqidah Islam sebagai aqidah
1839. yang komprehensif dan independen.
• Jamaluddin al-Afghani adalah 5) Lawan kolonialisme asing.
seorang pemimpin pembaharuan
6) Tegakkan persatuan Islam.
dalam islam yang tempat tinggalnya
berpindah-pindah antar negara islam. 7) Hilangkan rasa rendah diri dan rasa takut
terhadap barat.
c) Muhammad Abduh

Pemikiran Muhammad
Abduh

• Muhammad Abduh bin Hassan Khair 1) Aspek Kebebasan


Ullah. Lahir di desa Mahillah (Mesir)
pada 1265 H/1849 M.
• Orang tuanya sangat memperhatikan 2) Aspek Kemasyarakatan
terhadap pendidikan Muhammad Abduh,
dalam waktu 2 tahun ia sudah bisa hafal
al-Quran. 3) Aspek Keagamaan
• Tahun 1884 mendirikan organisasi
Al-‘Urwatul Wusqha dan menerbitkan
sebuah majalah yang sama dengan nama 4) Aspek Pendidikan
organisasinya.
d) Syaikh Muhammad Rasyid Ridha

Pemikiran Syaikh Muhammad Rasyid


Ridha

1) Bidang Agama
Umat islam harus kembali dibawa ke
• Syaikh Muhammad Rasyid Ridha lahir ajaran yang sebenarnya, murni dari
pada tahun 1965 M, di al-Qalamun segala bid’ah.
suatu desa di Libanon yang letaknya
2) Bidang Pendidikan
tidak jauh dari kota Tripoli (Syria).
Rasyid merubahan kurikulum dengan
• Rasyid kecil aktif menghafalkan Al
melakukan penambahan materi-
Qur’an pada masa-masa itu.
materi seperti Teologi, Pendidikan
• Rasyid juga menerbitkan majalah yang Moral, Sosiologi, Ilmu Bumi,
diberi nama Al-Manar. Dalam nomor Sejarah, Ekonomi, Ilmu Hitung, Ilmu
pertama dijelaskan bahwa tujuan Al- Kesehatan dan Bahasa-Bahasa Asing
Manar sama dengan Al-‘Urwah Al- dan ilmu mengatur rumah tangga.
e) Gerakan Wahabi

Sejarah Gerakan Wahabi Pemikiran Gerakan Wahabi


• Gerakan Wahhabi dimulai sebagai gerakan 1) Ajaran berdasarkan kepada Qur'an
revivalis (gerakan pemurnian Islam dari bid’ah, dan Hadis, bersih dari segala
khurafat, tahayyul dan seruan kembali pada al- "ketidakmurnian" seperti praktik-
Qur’an dan Hadis)di wilayah terpencil nan praktik yang mereka anggap bid'ah,
gersang di Najd. syirik dan khurafat.
• Gerakan Wahabi ini berkembang dari dakwah 2) Dakwah utama Wahhabisme adalah
seorang teologi Muslim abad ke-18 yang Tauhid yaitu Keesaan dan Kesatuan
bernama Muhammad bin Abdul Wahhab yang Allah.
berasal dari Najd, Arab Saudi.

Kesimpulan :
• Dakwah wahhabi disebarluaskan melalui buku,
media, sekolah, universitas, masjid, beasiswa, Wahabi merupakan gerakan Islam sunni yang
beasiswa, pekerjaan bagi para jurnalis, akademisi bertujuan untuk memurnikan ajaran Islam dari
ajaran-ajaran atau praktik-praktik yang dianggap
dan ilmuan Islam. menyimpang seperti: syirik, ilmu hitam, penyembahan
berhala, bid'ah dan khurafat.
A. Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan
1)
Islam di Indonesia
Syekh Ahmad Syurkati

• Ahmad bin Muhammad Surkati dikenal sebagai pembaharu Islam di


• Michael Laffan, guru besar sejarah
Jawa pada permulaan abad ke-20. Syekh Ahmad Syurkati lahir Universitas Princeton, menggambarkan
ketika keluarganya tengah hijrah ke Dongola, Sudan antara 1874- Surkati sebagai cendekiawan yang diplomatis.
Ahmad Surkati mendorong reformasi Islam di
1875. Kebetulan Surkati dilahirkan dalam keluarga cendekiawan
Hindia Belanda setelah belajar di Makkah.
Islam. Baik ayah maupun kakeknya pernah menuntut ilmu agama di Mendirikan Al-Irsyad sebagai wadah
Mesir. Di Sudan, Surkati tumbuh menjadi anak yang cerdas dan perjuangannya.
berpikiran jernih. Ia sering kali diperlakukan istimewa oleh sang

ayah dengan diajak bepergian menghadiri majelis-majelis yang

bersifat ilmiah. Meski tidak suka mematuhi peraturan sekolah,

Surkati dikenal sangat jenius dan bisa menghafal Alquran hanya

dengan sekali membaca.


• Kemudian Surkati ber inisiatif
mengirim surat kepada orang belanda
dengan harapan mereka akan
mengizinkannya memimpin persoalan
agama Islam secara damai di bawah
kekuasaan Belanda (hlm. 237-238).
• Gagasan-gagasan Surkati menarik
perhatian para pejabat kolonial.
Meskipun tidak semua penasihat
• Dalam suratnya, lanjut Laffan, Surkati
memercayai Surkati, ia berhasil
bersungguh-sungguh saat menunjukkan
menumbuhkan hubungan baik antara
keinginan berkontribusi mengangkat
gerakan pembaruan Islam dengan
moral masyarakat dari seluruh kelas
para penasihat urusan pribumi.
melalui serangkaian program. Surkati
mengklaim programnya ini dapat
menghasilkan keamanan yang
menyeluruh di Hinda Belanda.
• Saat pertama kali tiba di Batavia, • Sejak 1915, yayasan Al-Irsyad secara
Surkati mendapati kaum Muslim di konsisten menggalang dana untuk
Hinda Belanda terjebak dalam kebutuhan program-program
keterbelakangan dan ketidaktahuan. bimbingan dan pemurnian Islam.
Agar dapat menuntun kelompok- Sepanjang dasawarsa 1920-an hingga
kelompok tersebut, Al-Irsyad didirikan 1930-an, Al-Irsyad berhasil
sebagai lembaga yang dapat membangun gedung-gedung
membimbing kaum Muslim ke arah pertemuan, sekolah, dan perpustakaan.
pencerahan. Para tokoh Al-Irsyad tak henti-
hentinya menyebarkan tradisi Arab,
mengajarkan bahasa Arab, Belanda,
dan bahasa-bahasa lainnya.
• Sejak 1917, Al-Irsyad sudah mulai • Menurut Birsi Affandi, perkembangan
membuka cabang di penjuru Jawa. Al-Irsyad yang amat pesat
Pembukaan pertama dilakukan di kemungkinan didukung adanya
Surabaya dan Tegal. Sepanjang 1918- peningkatan kesadaran mengenai
1919, cabang Al-Irsyad bertambah lagi di
pentingnya pendidikan di kalangan
Cirebon, Pekalongan, dan Bumiayu.
Selanjutnya tahun 1927-1928, Al-Irsyad Arab non-sayid. Tak hanya komunitas
kembali berkembang di Banyuwangi, Arab, kalangan bumiputra pun turut
Bondowoso, dan Bogor. Sebagian bersekolah di Al-Irsyad berkat prinsip
madrasah Al-Irsyad ini ada yang Surkati yang memandang perlunya
mendatangkan guru-guru reformis lulusan pemahaman dua arah antara kaum
Mesir, di samping tenaga pengajar lulusan Muslim lokal dengan komunitas
madrasah cabang Surabaya dan Arab.
Pekalongan.
B. Gerakan Pemurnian Islam di Minangkabau
pada awal abad ke-19

• Pada awal abad ke- 19 M, di • Di dalam gerakan Paderi tidak lepas


Sumatera Barat muncul gerakan yg dari dipelajarinya aliran dan gerakan
bertujuan memurnikan ajaran Islam , Wahabi, saat para ulama berada di
Gerakan itu di namakan Gerakan tanah suci.  Nama Wahhabi atau
Paderi. Wahabi disandarkan kepada
nama Syaikh Muhammad Bin Abdul
Wahab yang melakukan usaha yang
• Gerakan paderi adalah gerakan dianggap sebagai pemurnian agama
pembaharuan dalam tatanan Islam pada abad ke 18 M (1744 M) di
kehidupan beragama dan daerah Nejed dan Hijaz yang dikenal
kemasyarakatan diminangkabau yg sekarang sebagai Arab Saudi.
dimulai pada tahun 1803 hingga
1821.  
• Pergerakan Paderi di Minangkabau bertujuan
untuk memurnikan kehidupan agama dari
pengaruh kebudayaan setempat atau
kebudayaan lokal yang dianggap menyalahi
ajaran islam yang murni, menghadapi
perlakuan dan pengaruh buruk dari kaum
adat yang melenceng dari ajaran agama • Ketika orang Minangkabau memeluk
seperti perjudian, penyabungan ayam, yang
agama Islam pada pertengahan abad ke-
menyimpang dari agama islam. Perang
Paderi merupakan peperangan yang pada 16, terdapat dua cara hidup yang
awalnya akhibat pertentangan dalam masalah berdampingan secara damai yaitu adat
agama yang kemudian berubah menjadi lama dan Syara’ Islam yang sama-sama
peperangan melawan penjajahan Belanda. dihormati.
Peperangan berlangsung di Sumatra Barat
dan sekitarnya, terutama di kawasan kerajaan
Pagaruyung, yang berlangsung dari tahun
1803 hingga 1838.
• Ketika orang Minangkabau memeluk • Pada awal abad ke-19 ulama
agama Islam pada pertengahan abad ke- Minangkabau kembali dari tanah suci
16, terdapat dua cara hidup yang dengan membawa ide pembaharuan di
berdampingan secara damai yaitu adat Sumatra barat yaitu gerakan yang
lama dan Syara’ Islam yang sama-sama menghendaki agama islam dilaksanakan
dihormati. secara murni sesuai dengan al-Qut’an
dan Hadits. Mengajak umat islam untuk
membersihkan kehidupan agama dari
pengaruh kebudayaan setempat yang
dianggap menyalahi ajaran agama islam
yang ortodoks.
Perbandingan gerakan dan orientasi keagamaan
antara Islam modernis dan Islam Tradisional

1) Tradisionalisme Islam

• Secara etimologis, tradisional berarti • Di bidang pemikiran Islam,


kecenderungan untuk melakukan sesuatu tradisionalisme adalah suatu ajaran yang
yang telah dilakukan oleh pendahulu, dan berpegang pada Sunnah Nabi, yang
memandang masa lampau sebagai otoritas diikuti oleh para Sahabat dan secara
dari segala bentuk yang telah mapan. keyakinan telah diperaktekkan oleh
Menurut Achamad Jainuri, kaum komunitas Muslim. Kaum tradisionalis
tradisionalis adalah mereka yang pada di Indonesia adalah mereka yang
umumnya diidentikkan dengan ekspresi
konsisten dalam berpegang teguh pada
Islam lokal, serta kaum elit kultur
tradisional yang tidak tertarik dengan mata rantai sejarah serta pemikiran
perubahan dalam pemikiran serta praktik ulama’-ulama’ terdahulu dalam perilaku
Islam. keberagamaannya.
2. Modernisasi Islam

• Rumusan modernisme Islam paling


• Lawan dari tradisional adalah modern, awal muncul di Mesir oleh Rifa’ah Rafi’
yaitu suatu istilah yang diidentikkan al-Tahtawi, dilanjutkan oleh Jamaluddin
dengan zaman teknologi. Modernitas al-Afghani dan mengalami
adalah sebuah sikap yang perkembangan yang luar biasa di tangan
mempertanyakan problem masa lampau, Muhammd ‘Abduh. Tokoh terakhir ini
bentuk tradisional harus dipertanyakan disebut inspirator gerakan pembaharuan
dan diuji, tidak ada sikap kembali ke dalam Islam yang sampai ke Indonesia.
belakang. Ide-ide masa lampau tidak
relevan lagi di masa sekarang.

Anda mungkin juga menyukai