Anda di halaman 1dari 16

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK MATA

PEMBIMBING : dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya, Sp.M

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
A Onset, perlangsungannya,pada saat aktifitas,yang
ANAMNESIS memperberat atau memperingan,apakah pertama kali timbul
atau sudah berulang.

a. Dilakukan dengan ramah 2. Keluhan Tambahan


b. Mencatat identitas pasien B Mata merah, air mata berlebih berair, kotoran mata
berlebih, silau, penglihatan menurun, nyeri, rasa
c. Menggali mengganjal, rasa berpasir

C 3. Perjalanan Penyakit

D 4. Penyakit terdahulu

E 5. Mengetahui riwayat
keluarga, pengobatan dan
lingkungan.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
01 Pemeriksaan visus 02
Pemeriksaan
03 Pemeriksaan segmen
Refraksi Subjektif anterior

Pemeriksaan tekanan 02
Pemeriksaan Buta
04 Pemeriksaan segmen
05
bola mata 05 Warna
posterior • Metode Palpasi
• Metode tonometer
schiotz

06 Pemeriksaan amsler
grid
07
Pemeriksaan lapangan
pandang dengan cara 04 08
Pemeriksaan
pergerakkan bola mata
konfrontasi
PEMERIKSAAN VISUS (TAJAM PENGLIHATAN)
Merupakan pemeriksaan fungsi mata untuk
mengetahui sebab kelainan mata yang
mengakibatkan turunnya tajam penglihatan

Cara pemeriksaan

Tes Snellen chart


Pasien berdiri pada jarak 5-6 M dari
kartu Snellen. Mata kiri ditutup dengan
tangan kiri atau dengan trial Frame
Visus mata kanan diperiksa. Dengan
Mata kanannya membaca huruf-huruf
yang di tunjuk. Begitu sebaliknya untuk
mata kiri. Tentukan visus penderita
sesuai dengan hasil pemeriksaan .
Visus penderita ditunjukkan oleh angka
Hasil
disamping baris huruf-huruf terakhir
Normal : > 6/6, 20/20
yang dapat terbaca oleh penderita. Bila
Tidak Normal : 6/9,6/12
visus penderita tidak optimal hingga
Hitung Jari : 6/60-1/60
20/20 atau 6/6 dilanjutkan ke
Gerakkan tangan : 1/300
pemeriksaan penilaian refraksi
Cahaya 1/-
Buta Total : 0
PENILAIAN REFRAKSI SUBKJEKTIF

Pasangkan Lensa coba (+)/positif dan (-)/negatif 0,5 D bergantian,minta penderita


menyebutkan lensa mana yang memberikan bayangan yang lebih jelas. Penderita tidak
harus menyebutkan semua huruf/angka optotip dengan benar, cukup jelas/tidak
dahulu.

Apabila penderita sudah menentukan lensa yang memberikan bayangan lebih jelas,
mulailah dengan memberikan lensa dengan ukuran terkecil, dan kemudian minta
penderita membaca kembali optotip.

Lensa coba diganti hingga penderita dapat membaca optotip maksimal. Pilih lensa
convex /(+) terkuat atau lensa concave (-) terlemah yang memberikan penglihatan
terbaik.
Pemeriksaan segmen Posterior

Alat: Oftalmoskop
Merupakan alat untuk melihat bagian dalam mata atau disebut fundus okuli.
Cara pemeriksaaan.
Ruangan setengah gelap, pupil pasien dibuat midriasis dengan tetes mata midriatil
Duduk di depan pasien, mata pasien diperiksa dengan mata pemeriksa yang sama.
Arahkan ke pupil dari jarak 25-30 cm oftalmoskop untuk melihat refleks fundus.
Perlahan maju mendekati penderita 5 cm
Nilai: struktur retina dari papil N.optik, arteri dan vena, retina sentral, area makula dan
retina perifer.
Pemeriksaan Segmen Anterior Bola Mata
• Alat: Senter, Kapas Steril
• Pemeriksa duduk di depan pasien dengan jarak jangkauan tangan
• Cahaya ruangan agak gelap
• Posisi senter dgn sudut 45-60 derajat dari arah temporal mata di mulai dari mata kanan.
• Lakukan pemeriksaan segmen anterior bola mata dimulai dari kelopak mata, lebar fisura
palpebral,posisi mata
• Lakukan pemeriksaan bulu mata atas dan bawah, konjungtiva palpebra superior dan
inferior, konjungtiva bulbi, kornea, kamera okuli anterior, iris, pupil, lensa dan dan vitreus
anterior.
• Nilai refleks pupil
Direct atau Indirect
• Pemeriksaan eversi pada segmen anterior diawali dengan meminta untuk melihat
ke bawah/ke arah kaki
• Tekan kelopak mata atas 1 cm dari margo palpebra dengan kapas lidi, sementara
kapas lidi lainnya mengeversikan margo palpebral ke arah atas
• Perhatikan kelainan yang didapatkan pada konjungtiva pars palpebra : papil, folikel,
benda asing, dll.
.
Pemeriksaan Amsler Grid
• Amsler Grid merupakan kartu pemeriksaan untuk
mengetahui fungsi penglihatan sentral macula. Pemeriksaan
didasarkan pada bila terdapat gangguan kuantitatif sel
kerucut pada macula maka akan terjadi metamorfopsia.
• Alat: Kartu amsler
• Penderita memegang kertas kisi amsler dengan jarak 30 cm,
lalu melihat titik pusat kartu.
• Lalu tutup mata yg tidak diperiksa
• Tanyakan pada penderita apakah garis-garis lurus pada
testing grid berubah menjadi garis lengkung (distorted) atau
hilang (loss)
• Meminta pasien untuk menggambar area yang distorted
maupun yang loss pada amsler grid notepad. Pastikan pada
notepad tersebut tercantum tanggal pemeriksaan,nama
penderita dan mata manakah yang diperiksa.
.
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Metode Palpasi
Pemeriksa duduk berhadapan dengan penderita dengan jarak
jangkauan tangan pemeriksa, (25 – 30 cm).
Pasien menutup mata, pandangan melirik kebawah
Kedua telunjuk berada pada palpebra superior. Ibu jari,
kelingking, jari manis, dan jari tengah untuk fiksasi
Kedua telujuk menekan bola mata bergantian
Penilaian: Subjektif
N+1, N+2, N+3: konsistensi lebih keras
N-1, N-2, N-3: konsistensi lebih lunak
Pemeriksaan Pergerakkan Bola Mata
• Alat: Senter/objek seperti pensil
• Duduk berhadapan, pasien memandang lurus ke depan,
• Arahkan senter pada bola mata dan amati pantulan sinar pada
kornea, kemudian gerakkan senter dengan membentuk huruf H dan
berhenti sejenak pada waktu senter berada di lateral dan lateral atas,
dan lateran bawah (mengikuti six cardinal of gaze).
• Letakkan pensil pada jarak 30cm di depan mata penderita kemudian
diminta untuk mengikuti/melihat ujung pensil yang digerakkan
mendekat ke arah hidung penderita.
• Nilai perubahan

.
.
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata dengan tonometer schiots
• Tonometri adalah suatu tindakan untuk melakukan pemeriksaan
tekanan intraocular dengan alat yang di sebut tonometer
• Alat: Tonometer + beban 5,5 gr
• Anastesi lokal
• Penderita diminta tidur terlentang, posisi kepala horizontal, letakan
alat secara vertikal di atas kornea, baca skala yang ditunjuk jarum
Turunkan secara perlahan
• Teteskan antibiotik topikal setelah pemeriksaan
• Nilai
TIO normal: 10-15mmHg

.
.
Pemeriksaan Buta Warna

• Menggunakan kartu test istihara dan stiling


• Cahaya ruang cukup tidak terang dan tidak redup.
• Pasien diminta untuk membaca tulisan pada buku
ishihara dengan jarak ± 30-40 cm
• Setiap plate dibaca dalam waktu 5 detik
• Nilai Setelah ke-12 plate terbaca
• Interpretasi : Normal atau buta warna
.
.
Pemeriksaan Lapangan Pandang Dengan Cara Konfrontasi

• Pemeriksa berhadapan dengan pasien


• Pasien memandang lurus ke arah mata pemeriksa
• Posisi bola mata antara pasien dan pemeriksa selaras dengan jarak 30-50cm
• Tutup mata di sisi yang sama dengan mata penderita yang ditutup.
• Meminta penderita agar memberi respons bila melihat objek yang digerakkan
pemeriksa di mana mata tetap terfiksasi dengan mata pemeriksa.
• Gerakkan obyek dari perifer ke tengah dari arah superior, temporal, inferior dan
nasal.
Batasan Penglihatan

. Nasal/medial: 600
.
Temporal/lateral: 900
Superior: 500
Inferior: 700
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai