Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

BAB 1
HAKIKAT PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
UTUH SARJANA ATAU
PROFESIONAL
Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan
Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan
menjadi kriteria bagi
menjadi kriteria bagi
pengembangan kemampuan utuh sarjana atau
pengembangan kemampuan utuh sarjana atau
profesional?
profesional?
Menelusuri konsep dan urgensi Membangun argumen tentang
Pendidikan Kewarganegaraan dinamika dan tantangan
dalam pencerdasan kehidupan Pendidikan
bangsa Kewarganegaraan

Menanya alasan mengapa Mendeskripsikan esensi dan


diperlukan Pendidikan urgensi Pendidikan
Kewarganegaraan Kewarganegaraan untuk masa
depan

Menggali sumber historis,


Merangkum tentang hakikat dan
sosiologis, dan politis tentang
pentingnya Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan di
Kewarganegaraan
Indonesia

Praktik Kewarganegaraan
KONSEP PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan
Kewarganegaraanadalah
adalahsegala
segalahal
hal
ihwal yang berhubungan dengan warga
ihwal yang berhubungan dengan warga
negara.
negara.(Undang-Undang
(Undang-UndangRI RINo.12
No.12
Pendidikan adalah usaha sadar Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2)
Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2)
dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif menurut M. Nu’man Somantri (2001) sebagai berikut:
mengembangkan potensi menurut M. Nu’man Somantri (2001) sebagai berikut:
Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan
dirinya untuk memiliki kekuatan Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan
demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan
spiritual keagamaan, demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan
lainnya,
pengendalian diri, lainnya,
pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang
kepribadian, kecerdasan, akhlak pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang
tua,
mulia, serta keterampilan yang tua,
yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis,
diperlukan dirinya, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis,
analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
masyarakat, bangsa dan negara. analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
(UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1) demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Urgensi
Urgensipendidikan
pendidikankewarganegaraan
kewarganegaraandidi
negara
negarakita
kita
Kita dapat mencermati Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Kita dapat mencermati Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas Pasal 37 Ayat (1) huruf b yang menyatakan bahwa kurikulum
Sisdiknas Pasal 37 Ayat (1) huruf b yang menyatakan bahwa kurikulum
pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan
pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan
kewarganegaraan.
kewarganegaraan.
Demikian pula pada ayat (2) huruf b dinyatakan bahwa
Demikian pula pada ayat (2) huruf b dinyatakan bahwa
kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan kewarganegaraan.
kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan kewarganegaraan.
Bahkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih
Bahkan dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi lebih
eksplisit dan tegas dengan menyatakan nama mata kuliah
eksplisit dan tegas dengan menyatakan nama mata kuliah
Kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib. Dikatakan bahwa mata kuliah
Kewarganegaraan sebagai mata kuliah wajib. Dikatakan bahwa mata kuliah
kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup Pancasila,
kewarganegaraan adalah pendidikan yang mencakup Pancasila,
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan
Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika untuk membentuk
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika untuk membentuk
mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air.
tanah air.
Mengapa pendidikan
Mengapa pendidikan
kewarganegaraan sangat
kewarganegaraan sangat
diperlukan ?
diperlukan ?

Mencermati arti dan maksud pendidikan kewarganegaraan


Mencermati arti dan maksud pendidikan kewarganegaraan
sebagaimana
sebagaimana Republik Indonesia Nomor
yang ditegaskan dalam Undang-Undang
yang ditegaskan dalam Undang-Undang 20 Republik Indonesia Nomor
20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menekankan
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
pada Nasional yang menekankan
pembentukan warga negara agarpadamemiliki rasa kebangsaan dan cinta
pembentukan warga negara agar tanah
memiliki
air, rasa kebangsaan dan cinta
tanah air,
Aasan Alasan
Alasan Sosiologis
Aasan Historis
Historis Sosiologis
pendidikan pendidikan
pendidikan
pendidikan
kewarganegaraan kewarganegaraan
kewarganegaraan
kewarganegaraan

Secara
Secarahistoris,
historis,
pendidikan pendidikan
pendidikan
pendidikan
kewarganegaraan kewarganegaraan
kewarganegaraantelahtelah kewarganegaraan
dimulai sangatlah penting dalam
dimulaijauh
jauhsebelum
sebelum sangatlah penting dalam
Indonesia dimensi sosiologis untuk
Indonesiamerdeka
merdeka dimensi sosiologis untuk
dengan menjaga, memelihara dan
denganpidato-pidato
pidato-pidato menjaga, memelihara dan
pemimpin mempertahankan
pemimpinuntukuntuk mempertahankan
mencintai eksistensi negara.
mencintaibangsa
bangsadandan eksistensi negara.
tanah
tanahair
air
Alasansosiologis
Alasan sosiologis
pendidikan
pendidikan
kewarganegaraan
kewarganegaraan

Nilai-nilai kenegaraan
Nilai-nilai kenegaraan dan dan kemasyarakatan
kemasyarakatan
yang terkandung
yang terkandung dalam
dalam sila-sila
sila-sila Pancasila
Pancasila
bukanhanya
bukan hanyahasil
hasilkonseptual
konseptualseseorang
seseorangsaja,
saja,
melainkan juga
melainkan juga hasil
hasil karya
karya besar
besar bangsa
bangsa
Indonesia sendiri,
Indonesia sendiri, yang
yang diangkat
diangkat dari
dari nilai-
nilai-
nilai kultural
nilai kultural yang
yang dimiliki
dimiliki oleh
oleh bangsa
bangsa
Indonesia sendiri
Indonesia sendiri melalui
melalui proses
proses refleksi
refleksi
filosofispara
filosofis parapendiri
pendirinegara
negara
PadaPada
masamasa
OrdeOrdeLama Lama
mulai
mulai dikenal
dikenal istilah:
istilah: (1) (1) Pada awal pemerintahan
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan (1957);
(1957); Pada Baru,
Orde awal pemerintahan
Kurikulum
(2) Civics
(2) Civics (1962);
(1962); dan dan(3) (3) Orde Baru, Kurikulum
sekolah yang berlaku
Pendidikan
Pendidikan Kewargaan
Kewargaan sekolah yang berlaku
dinamakan Kurikulum
Negara
Negara (1968).
(1968). PadaPadamasamasa dinamakan Kurikulum
1968. Dalam kurikulum
awalawal
OrdeOrde
Lama Lama sekitar
sekitar 1968. Dalam
tersebut kurikulum
di dalamnya
tahun
tahun 1957,1957, isi mata
isi mata tersebut di mata
dalamnya
pelajaran Alasan Politis tercantum pelajaran
pelajaran PKnPKn membahas
membahas Alasan Politis tercantum
Pendidikanmata pelajaran
Kewargaan
pendidikan
caracara pemerolehan
pemerolehan dan dan pendidikan Pendidikan
Negara. Dalam Kewargaan
mata
kehilangan
kehilangan kewarganegara Negara. Dalam mata
kewarganegaraan, kewarganegara
an pelajaran tersebut materi
kewarganegaraan, pelajaran tersebutyang
materi
sedangkan dalam Civics an maupun metode
sedangkan dalam Civics maupun metode yang
(1961) bersifat indoktrinatif
(1961) lebihlebih banyak
banyak bersifat indoktrinatif
membahas
membahas tentang
tentang sejarah
sejarah
dihilangkan dan diubah
Kebangkitan Nasional, dihilangkan
dengan materi dandan
diubah
metode
Kebangkitan Nasional, dengan materibaru
dan metode
UUD,UUD, pidato-pidato
pidato-pidato politik
politik pembelajaran yang
kenegaraan pembelajaran baru yang
kenegaraan yangyang terutama
terutama dikelompokkan
dikelompokkan
menjadi
menjadi
diarahkan
diarahkan untuk untuk "nation
"nation and and Kelompok Pembinaan Jiwa
character building” bangsa Kelompok
Pancasila. Pembinaan Jiwa
character building” bangsa
Indonesia. Pancasila.
Indonesia.
argumendan
argumen dantantangan
tantanganpendidikan
pendidikan
kewarganegaraan
kewarganegaraan

(1) Periode I (4) Periode IV


(1945 s.d. 1949) (1959 s.d. 1966)

(2) Periode II (1949 (5)


s.d. Periode V (1966 s.d.
1950) 1998)

(6) Periode VI
(3) Periode III
(1998 s.d.
(1950 s.d. 1959)
sekarang)
Alasan mendasar
Alasan
perlunya mendasar
perlunya
pendidikan 1. Karena hancurnya berbagai macam nilai demokrasi yang
pendidikan
kewarganegaraan dimana ada pada masyarakat itu sendiri.
kewarganegaraan
2. Terjadi sikap pemudaran terhadap berbagai kehidupan
kewarganegaraan dan juga nilai komunitas pada masyarakat.

3. Kemunduran nilai toleransi masyarakat.


4. Pelemahan nilai dalamkeluarga.
5. Terjadi sebuah sikap pemudaran yang dimana berada pada
sebuah nilai kejujuran.
6. Terjadi sebuah sikap maraknya praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang dimana terjadi pada masyarakat dalam melakukan
penyelenggaraan terhadap pemerintahan.
7. Terjadinya sebuah kerusakan pada sistem dan juga kehidupan
ekonomi.
8. Terjadinya berbagai macam pelanggaran terhadap nilai
berbangsa dan juga bernegara.
Urgensipendidikan
Urgensi pendidikan
kewarganegaraan
kewarganegaraan
bagimasa
bagi masadepan
depan

Pentingnya proses dalam pembelajaran dari mata pelajaran tersebut.


Pendidikan kewarganegaraan itu sendiri merupakan suatu mata pelajaran
yang wajib dalam menjajaki dunia pendidikan, tidak hanya pendidikan
dalam tingkat dasar saja, melainkan mata pelajaran yang digunakan dalam
jenjang pendidikan tingkat smp dan sma juga. Tidak sampai disini saja,
walaupun sudah tamatan sma, terkadang mata pelajaran tersebut berada di
sekitar kita dan pasti menjadi kebutuhan setiap manusia. Saat kita
melanjutkan ke perguruan tinggi, mungkin kita akan mendapatkan mata
pelajaran tersebut
1. Secara etimologis, 3. Secara terminologis, pendidikan
pendidikan kewarganegaraan adalah program
kewarganegaraan pendidikan yang berintikan
berasal dari kata Rangkuman hakikat demokrasi politik, diperluas dengan
“pendidikan” dan kata sumber-sumber pengetahuan
“kewarganegaraan”.
dan pentingnya
lainnya: pengaruh-pengaruh positif
pendidikan dari
kewarganegaraan pendidikan sekolah, masyarakat,
dan orang tua.
2. Secara yuridis,
pendidikan
kewarganegaraan
dimaksudkan untuk
membentuk peserta
didik menjadi manusia
yang memiliki rasa 4. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan karena
kebangsaan dan cinta setiap generasi adalah orang baru yang harus mendapat pengetahuan,
tanah air. sikap/nilai dan keterampilan agar mampu mengembangkan warga
negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan cerdas (smart
and good citizen) untuk hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.
6. Pendidikan Kewarganegaraan
senantiasa menghadapi dinamika
5. Secara historis, PKn di Indonesia perubahan dalam sistem ketatanegaraan
awalnya diselenggarakan oleh dan pemerintahan serta
organisasi pergerakan yang bertujuan tantangan kehidupan berbangsa dan
untuk membangun rasa bernegara.
kebangsaaan dan cita-cita Indonesia
merdeka. Secara sosiologis, PKn
Indonesia dilakukan pada tataran sosial
kultural oleh para pemimpin di
masyarakat yang mengajak untuk
mencintai tanah air dan bangsa 7. Pkn Indonesia untuk masa depan
Indonesia. Secara politis, PKn Indonesia sangat ditentukan oleh pandangan
lahir karena tuntutan bangsa Indonesia, eksistensi konstitusi
konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah negara, dan tuntutan dinamika
kebijakan Pemerintah yang perkembangan bangsa
berkuasa sesuai dengan masanya.
Masalah yang dapat diatasi pendidikan
kewarganegaraan ialah contonhya narkoba, mengapa
narkoba ? Karena pendidikan akan mengarahkan
pribadi setiap orang untuk menghargai dirinya dan
kelak akan banyak berbuat untuk negara tercinta ini
termasuk menjaga, merawat serta mempertahankan
eksistensi negara.
Menyediakan lingkungan fisik dan social bagi pengembangan
kesehatan siswa berkaitan dengan tujuan pendidikan yang
Liputan6.com, Jakarta - Indonesia
ingin dicapai sesuai dengan jenjang pendidikan.
darurat narkoba. Badan Narkotika
Nasional (BNN) mencatat jumlah
penyalahguna narkoba di Tanah Air
mencapai 3,5 juta orang pada
2017. Hampir 1 juta orang di Membantu siswa berprilaku dan menciptakan kondisi yang
antaranya bahkan telah menjadi sehat bagi siswa.
pecandu.
"Betapa seriusnya masalah ini.
Jumlah penyalahguna narkoba di
Indonesia diperkirakan telah
mencapai sekitar 3,5 juta orang
pada 2017, di mana 1,4 juta adalah mengadakan kegiatan olahraga dan kegiatan rohani.
pengguna biasa dan hampir satu
juta telah menjadi pecandu
narkoba," kata Deputi Rehabilitasi
Badan Narkotika Nasional Diah
Utami di Gedung BNN, Jakarta Selalu memberi pengarahan secara berkesinambungan
Timur, Selasa (26/6/2018). tetntang bahaya menggunakan narkoba.
Tugas bab 1: tulislah
Tugas bab 1:
keutamaan-2 tulislah
yang hidup
keutamaan-2 yang hidup
di bangsa Indonesia
di bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai