Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 2

DIAH AYU MONIKASARI 16.0.P.065


DIAH AYU SETIYAWATI 16.0.P.066
ERVAN MIFTAH FARIDL 16.0.P.076
FIFI NURJANAH 16.0.P.079
KHOYYIROH 16.0.P.088
NINA SETIANA 16.0.P.094
REDILLA FEBRIYANTI 16.0.P.102
RENI MIYA UATAMI 16.0.P.103
SEPTIAN ISMURYANINGTIYAS 16.0.P.110
WAHYU SULISTIARINI 16.0.P.117
OBAT SISTEM
KARDIOVASKULER
PENGERTIAN

Obat kardioveskuler merupakan kelompok obat yang


mempengaruhi dan memperbaiki sistem kardioveskuler(jantung dan
pembuluh darah) secara langsung ataupun tidak langsung.

• Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang


mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa
metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik.
• Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah
sebagai penyalur darah ke jaringan.
• Sistem kardioveskuler dikendalikan oleh sistem syaraf otonom
melalui syaraf simpatis dan parasimpatis.
• Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan
kelainan pada sistem kardioveskuler.
• Obat kardioveskuleradalah obat yang digunakan untuk kelainan
jantung dan pembuluh darah.
Lanjutan …
Obat kardioveskuler dibedakan menjadi 4 yaitu
a. Obat Antiangina
b. Obat Antiaritmia
c. Obat Glikosida
d. Obat Antihipertensi
A. ANTIANGIA
Angina Pektoris adalah nyeri dada hebat yang terjadi ketika
aliran darah koroner tidak cukup memberikan oksigen yang
membutuhkan oleh jantung. Kondisi yang paling sering melibatkan
iskemiajaringan dimana obat – obat vasilisator digunakan.
Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidakseimbangan
antara permintaan (Demand))dan penyediaan (Supply)oksigen
pada salah satu bagian jantung.
Penyebab Angina :
1. Kebutuhan O2 meningkat  Exercise berlebihan
2. Kebutuhan O2 menurun  Sumbatan veskuler
Cara kerja Antiangina :
• Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan
menurunkan kerjanya (penyekat reseptor beta)
• Melebarkan pembuluh darah Koroner  memperlancar aliran
darah (vasodilator)
• Kombinasi keduanya
Lanjutan …
Obat Antiangina terdiri dari 3 yaitu ;
1. Nitrat organik
2. Beta bloker
3. Calsium Antagonis

1.Sediaan nitrat ada 2 yaitu ;


1. Nitrat kerja singkat (serangan akut)
- Sediaan sublingual (Nitrogliserin, isosorbit dinitrat,
eritritil tetranitrat, penta eritritol tetranitrat)
- Amil nitrit inhalas
2. Nitrat kerja lama
- Sediaan oral (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil
tetranitrat, Penta eritritol tetranitrat)
- Nitrogliserin topical (salep 2%, transdermal)
- Nitrogliserin transmucosal/buccal
- Nitrogliserin infus intravena
Lanjutan …
FARMAKODINAMIK
Khasiat Farmakologik ;
- Dilatasi pembuluh darah  Dapat menyebabkan hipotensi  Sinkop .
- Relaksasi otot polos  Nitrat organik membentuk NO  menstimulasi
guaniat siklase  Kadar siklase kadar siklik-GMP meningkat
relaksasi oto polos (vasodilatasi).
- Menghilangkan nyeri dada  Bukan disebabkan vasodilatasi, tetapi
menurunnya kerja jantung.

FARMAKOKINETIK
- Metabolisme nitrat organik terjadi dihati
- Kadar puncak 4 Menit setelah pemberian sublingual
- Ekskresi sebagian lewat ginjal

Efek Samping
 Sakit kepala, Hipotensi, meningkatnya daerah ischaemia.
Indikasi
 Angina pectoris, Gagal jantung kongesif, infark jantung.
Lanjutan …

2.Beta Blocker
Adalah obat yang memblok reseptor beta dan tidak
mempengaruhi reseptor alfa. Beta blocker menghambat pengaruh
epineprin  frekuensi denyut jantung menurun.Beta blocker 
meningkatkan supply O2 miokard  perfudi subendokard
meningkat.
Beta blocker dapat mencetuskan asma dan efek ini
berbahaya. Oleh karena itu, harus dihindari pada pasien dengan
riwayat asma atau penyakit paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Contoh ; Propranolol

3.Calsium Antagonis
Indikasi :
Antiangina, Anti hipertensi
Lanjutan …

Cara Kerja :
- Menghambat kontraksi miokard dan otot polos pembuluh
darah
- Melambatkan konduksi, AV dan depresi nodus SA
- Vasodilasi dan inotropik
Efek :
- Mengurangi konsumsi oksigen jantung
- Memperbaiki toleransi pasien amgina pectoris
- Mengurangi kebutuhan nitrogliserin dan perubahan
iskemik jantung saat istirahat dan aktivitas
Lanjutan …
B. ANTIARITMIA
Antiaritmia jantung adalah masalah yang sering terjadi dalam praktik klinis,
yang timbul hingga 25% dari pasien yang diobati dengan digitalis, 50% dari
pasien – pasien yang dianestesi, dan lebih dari 80% pasien dengan infarktus
miokardium akut. Beberapa aritmia dapat memicu gangguan irama jantung yang
lebih serius atau bahkan gangguan irama yang mematikan misalnya depolarisasi
ventrikuler premature yang dini dapat memicu timbulnya fibrilasi ventrikuler.

Mekanisme Kerja
Disebabkan aktivitas pacu jantung yang abnormal atau penyebaran impuls
abnormal.
 Pengobatan aritmia bertujuan mengurangi aktivitas pacu jantung ektopik dan
memperbaiki hantaran
atau pada sirkuit reentry yang membandel ke pergerakan melingkar yang
melumpuhkan.
 Mekanisme utama untuk mencapai tujuan adalah ;
~ Hambatan saluran natrium
~ Hambatan efek otonom simpatis pada jantung
~ Perpanjangan oeriode refrakter yang efektif
~ Menghambat pada saluran kalsium
Lanjutan …
FARMAKODINAMIK
- Beta blocker menghambat efek obatadrenergik, baik NE dan
epiendogen maupun obat agrenergik eksogen.
- Beta blocker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang
lebih besar daripada beta 2
- Kardioveskuler ; mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas
miokard
- Menurun tekanan darah
- Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (Melalui reseptor
beta 2)
- Efek bronkospasme (Hati – hati pada asma)
- Menghambat aktivasi enzim lipase
- Menghambat sekresi renin  Antihipertensi
Lanjutan …

FARMAKOKINETIK
- Beta blocker larut lemak (propanolol, alprenolol, Oksprenolol,
Labetalol dan metoprolol) diabsorbsi baik 90%
- Beta blocker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik
absorbsinya
Contoh obat :
- Propanolol : tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg
- Alprenolol : tab 50 mg
- Oksprenolol : tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat80 mg
Lanjutan …
Efek Samping ;
- Akibat efek farmakologisnya : bradikardi, blok AV, gagal
jantung, Bronkospasme
- Saluran cerna : mual, muntah, diare, konstipasi
- Sentral : mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa capek, pusing,
depresi
- Alergi : rash, demam dan purpura
Dosis lebih : Hipotensi, bradikardi, Kejang, Depresi
Indikasi dan Kontraindikasi :
*Indikasi
Angina pectoris, Afitmia, hipertensi, infark miokard,
kardiomiopati obstruktif hipertropik, feokromositoma (takikardi dan
aritmia akibat tumor), tirotoksikosis, migren, glaukoma, ansietas.
* Kontraindikasi
Penyakit paru obstruktif, Diabetes Militus (hipoglikemia),
penyakit veskuler, disfungsi jantung.
Lanjutan …
C. GLIKOSIDA
Glikosida jantung (derivat digitalis dan obat sejenisnya) terdiri atas senyawa steroid
yang dapat meningkatkan curah hujan. Juga mempunyai efek terhadap otot polos pada
jaringan lainnya. Efek terapi utama pada gagal jantung kongestif adalah peningkatan
kontraktilitas jantung (efek inotropik positif) yang memperbaiki ketidak seimbangan
karena kegagalan tersebut.

Glikosida Jantung
- Digitalis berasal dari daun digitalis purpurea
- Digitalis adalah obat yang meningkatkan kontraksi
miokardium
- Digitalis mempermudah masuknya Ca dari tempat
penyimpanan nya di sardolema kedalam sel  digitalis
mempermudah kontraksi
- Digitalis menghambat kerja Na-K-ATP-ase  ion K didalam
sel menurun  aritmia (diperberat jika dikombinasi dengan
HCT)
Lanjutan …

FARMAKODINAMIK
- Efek pada otot jantung : Meningkatkan kontraksi
- Mekanisme kerjanya :Menghambat enzim Na, K ATP-ase,
mempercepat masuknya Ca kedalam sel
- Efek pada payah jantung ; Menurunnya tekanan vena,
hilangnya edema, meningkatnya diuresis
- Konstriksi vaskuker, salutan cerna (mual, muntah, diare)
Lanjutan …

FARMAKOKINETIK
- Absorbsi dipengaruhi makanan dalam lambung, obat (kaolin,
pectin) serta pengosongan lambung
- Distribusi glikosida lambat
- Eliminasi melalui ginjal

INTIKSIKASI
- Keracunan biasanya terjadi karena : Pemberian dosis terlalu
cepat
- Akumulasi terhadap dosis penunjang yang terlalu besar
- Adanya predisposisi keracunan
Lanjutan …

DOSIS BERLEBIHAN
Gejala : sinus bradikardi, blokade SA node, takikardi
ventrikel, fibrilasi ventrikel, gangguan neurologik (sakit kepala,
letih, lesu, pusing, kelemahan otot), penglihatan kabur.

SEDIAAN
- Tablet lanatosid C (cedilanid)
- Digoksin 0,25 mg
- Beta - metildigoksin 0,1 mg
Lanjutan …

D. ANTIHIPERTENSI
Suatu penyebab khusus hipertensi hanya dapat di temukan
pada 10-15% penderita.Penyebab yang bersifat individu untuk
penderita. Penderita – penderita yang tidak diketahui
penyebabnya disebut penderita hipertensi esensial. Umumnya
peningkatan tekanan darah ini disertai peningkatan tekanan
darah ini disertai peningkatan umum resistensi darah untuk
mengalir melalui aeterioli, dengan curah jantung yang normal.
Peningkatan tekanan darah biasanya disebabkan kombinasi
berbagai kelainan (multifaktorial).
Lanjutan …

ANTI HIPERTENSI
Obat dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah

Obat Antihipertensi dibedakan ;


1. Diuretik
2. Beta blocker
3. Alfa bloker
4. Ca antagonist
5. Penghambat ACE
6. Penghambat saraf sentral
7. Vasodilator
Lanjutan …

KLASIDIKASI HT
KATEGORI DIASTOL SISTOL

Normal 85 130

Normal tinggi 85 – 89 130 – 139

HT ringan 90 – 99 140 – 159

HT sedang 100 – 109 160 – 179

HT berat 110 – 119 180 – 209

HT sangan berat 120 210


Lanjutan …
Tahapan Terapi HT
- Modifikasi pola hidup ;
- Penurunan BB
- Aktiviras fisik teratur
- Pembatasan garam dan alkohol
- Berhenti merokok

Pilihan Antihipertensi
- Diuretik atau beta bloker
- Penghambat ACE, antagonis Ca, alfa bloker, alfa, beta bloker

Anda mungkin juga menyukai