Anda di halaman 1dari 14

PEB

Definisi

– Preeklamsia (PE)
– Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90
mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yang sama.
– Hipertensi baru terjadi pada kehamilan / diatas usia kehamilan
20 minggu yang disertai proteinuria.

– Preeklamsia Berat (PEB)


– PE dengan peningkatan tekanan darah ≥ 160 mmHg sistolik dan
atau 110 mmHg diastolik disertai gejala gangguan organ berat.
Kriteria Preeklamsia
Kriteria PEB
Skrinning Preeklamsia
– Risiko Tinggi  Risiko Sedang
– Riwayat preeklampsia ◦ Nulipara
◦ Obesitas (Indeks masa tubuh >
– Kehamilan multipel 30 kg/m2 )
– Hipertensi kronis ◦ Riwayat preeklampsia pada ibu
atau saudara perempuan
– Diabetes Mellitus tipe 1 atau 2
◦ Usia ≥ 35 tahun
– Penyakit ginjal ◦ Riwayat khusus pasien
– Penyakit autoimun (interval kehamilan > 10 tahun)
1 positif 2 positif

Skrinning PE (+)

– Aspirin 1x80mg
– Kalsium minimal 1g/hari
Tatalaksana
Preeklamsia
Tatalaksana
Preeklamsia Berat
Kriteria Terminasi Kehamilan
pada PEB
Tatalaksana

Magnesium Sulfat (MgSO4)


o menyebabkan vasodilatasi melalui relaksasi dari otot polos,
termasuk pembuluh darah perifer dan uterus 
antihipertensi dan tokolitik
o menghambat reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA) di
otakmencegah terjadinya kejang
o RCOG merekomendasikan dosis loading magnesium sulfat
4 g selama 5 – 10 menit, dilanjutkan dengan dosis
pemeliharaan 1-2 g/jam selama 24 jam post partum atau
setelah kejang terakhir
Tatalaksana

• Syarat Pemberian MgSO4


• Adanya Antidotum Ca Glukonas 10% diberikan 1g diberikan IV
• Refleks patella adekuat
• Respiratory rate >16 dan tidak ada distress nafas

• Efek Samping dan Toksisitas


• flushing, nausea atau muntah, kelemahan otot, ngantuk, dan iritasi
dari lokasi injeksi
Tatalaksana

Antihipertensi
– Indikasi utama pemberian obat antihipertensi pada kehamilan
adalah untuk keselamatan ibu dalam mencegah penyakit
serebrovaskular
– Penurunan tekanan darah dilakukan secara bertahap tidak lebih
dari 25% penurunan dalam waktu 1 jam  mencegah
penurunan aliran uteropalsenta
– Direkomendasikan pada preeklampsia dengan hipertensi berat,
atau tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110
mmHg
Tatalaksana

Antihipertensi
1) CCB (Calsium Chanel Blocker)
– bekerja pada otot polos arteriolar vasodilatasimenurunkan
afterload stroke volum ⇓
– Short acting
– Cth: Nifedipin, nicardipin

2) Metildopa
– Bekerja di sistem saraf pusat
– Paling aman
– Long Acting
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai