Anda di halaman 1dari 31

PROGRAM

AUSREM & LANSIA

S E K S I K G M D I N K E S P R O V J AT I M
FORMULIR 4
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Data di Tingkat
Puskesmas dengan Sistem
Informasi Puskesmas (SIP)
4 Jumlah Kabupaten/kota yang Kriteria kab/ kota yang menyelenggarakan Jumlah Kabupaten / Kota yang Di Dapat Dari Register Kohort
menyelenggarakan pelayanan pelayanan kesehatan anak usia sekolah menyelenggarakan pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
Kesehatan Anak Usia Sekolah kesehatan anak usia sekolah dan (SD, SMP, SMA)
dan remaja adalah
dan Remaja remaja dalam kurun waktu 1 tahun . (Formulir 4 Gizi dan KIA )
1. Minimal 80 % Puskesmas di kabupaten/kota
Mampu Laksana Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR)
2. Minimal 80 % Puskesmas membina minimal
30 % sekolah / madrasah sehat di setiap
jenjang pendidikan di wilayah kerjanya (SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA).
3. Minimal 80 % Puskesmas membina minimal 1
Posyandu Remaja di wilayah kerjanya.

DO setiap variabel
4. Puskesmas mampu laksana Pelayanan
Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) jika:
1) Memiliki tenaga terlatih/terorientasi
PKPR
2) Memiliki pedoman PKPR
3) Menyelenggarakan layanan konseling
kepada remaja
2. Pembinaan ke sekolah/madrasah melalui
UKS/M dengan kegiatan:
a. Pendidikan kesehatan
b. Pelayanan kesehatan
c. Pembinaan lingkungan sekolah
3. Puskesmas membina Posyandu remaja
melalui kegiatan edukasi dan pemeriksaan
kesehatan remaja

3
No Indikator Definisi Operasional Formula Sumber Data di Tingkat Puskesmas dengan
Sistem Informasi Puskesmas (SIP)

6 Persentase Kriteria kab/ kota yang menyelenggarakan Sumber Data Bukan dari SIP tetapi dari Penilaian Program
Kabupaten/kota yang pelayanan kesehatan lansia adalah :
menyelenggarakan 1. Minimal 50 % desa di setiap wilayah kerja Jumlah
pelayanan Puskesmas memiliki minimal 1 Posyandu Lansia. Kabupaten/kota yang
kesehatan lanjut 2. 50 % Puskesmas di kab/kota santun lansia menyelenggarakan
usia 3. 10 % Puskesmas di kab/kota mengembangkan pelayanan kesehatan
model penguatan caregiver informal di wilayah lansia dibagi jumlah
kerjanya. seluruh kabupaten/
kota dikali 100%
DO tiap variabel : dalam kurun waktu 1
4. Minimal 50 % desa di wilayah kerja Puskesmas di tahun
kabupaten/kota memiliki minimal 1 Posyandu
Lansia
5. Minimal 50% Puskesmas yang ada di
kabupaten/kota merupakan Puskesmas Santun
Lansia
6. Minimal 10% Puskesmas yang ada di
kabupaten/kota mengembangkan model
penguatan care giver informal di wilayah
kerjanya

4
SEKOLAH (PEREMPUAN) DI JAWA TIMUR
TAHUN 2019
50

45 47
40
45
P
R 35

O 30
S 25
E
20
N
T 15 18
A 10
S 5
E
0
SD SMP SMA

PEMBERIAN FE PADA PESERTA DIDIK PEREMPUAN


JUMLAH PUSKESMAS PKPR DI JAWA TIMUR PER TAHUN
(2017-2019)
100

2017 : 436
2018 : 453
63
63
63
2019 : 552

34 36
36
27 27 30 30
30
30
25
25 26 25
22
22
22
19
14
16 17 19
19
14 14 16
16 16
14
999
12 99 999 11
13
13 11
11 13
12 14
13
999 10 999
666 66 77 8 777 777 66 777 78
8 56
888 777 663
10
10
5
10
10
66 666 44 545 666
333 2 322
0

Sumber data :
Komdat Kesga
Kemenkes RI th 2017 2018 2019
TAHUN
2017- 2019
DATA POSYANDU REMAJA DI JAWA
TIMUR TAHUN 2019

JUMLAH : 855
JAWA TIMUR
TAHUN 2019
70

60 63

50

40

34 33 33
30
30
27 26
25
20 22 22 21
17 17 16
10 13
9 8 8 8 7 6 6 6 5 5 5 4 4
0 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2

JUMLAH PUSKESMAS SANTUN LANSIA


SPM PELAYANAN USIA PENDIDIKAN
DASAR
• Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas 1 sampai dengan
kelas 9 dan diluar satuan pendidikan dasar
A. Definisi Operasional :
Murid kelas 1 sampai dengan kelas 9 (SD/MI dan SMP/MTs) dan usia 7
-15 tahun diluar sekolah (pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan
lainnya) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di
wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan.

B. Target : 100%
Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas 1
sampai dengan kelas 9 dan diluar satuan pendidikan dasar
• Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi :
1. Skrining kesehatan:
a. Penilaian status gizi,
b. Penilaian tanda vital,
c. Penilaian kesehatan gigi dan mulut dan
d. Penilaian ketajaman indera)

2. Tindak lanjut hasil skrining kesehatan


PKP (PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS)
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan
a. Definisi Operasional :
Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun ajaran
pendidikan (contoh: data PKP 2019 menggunakan data Juli 2018 sd Juni 2019)
b. Cara Penghitungan
Jumlah sekolah setingkat SD/ MI/ SDLB yang melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun
ajaran pendidikan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB di wilayah
kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan yang sama dikali
100%
PKP (PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS)
2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan
a. Definisi Operasional :
Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan
kesehatan di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran
pendidikan
b. Cara Penghitungan
Jumlah sekolah setingkat SMP/ MTs/ SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun
ajaran pendidikan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SD/MI/ SDLB di wilayah
kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan yang sama dikali
100%
PKP (PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS)
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan
a. Definisi Operasional :
Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang mendapatkan pemeriksaan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran
pendidikan
b. Cara Penghitungan
Jumlah sekolah setingkat SMA/ MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu tahun ajaran
pendidikan dibagi jumlah seluruh sekolah setingkat SMA/MA/SMK/ SMALB di wilayah
kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan yang sama dikali
100%
PKP (PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS)
4. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas 1 sampai dengan kelas 9 dan diluar satuan pendidikan
dasar
a. Definisi Operasional :
Murid kelas 1 sampai dengan kelas 9 (SD/MI dan SMP/MTs) dan usia 7 -15 tahun diluar sekolah (pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan. (data : proyeksi usia 7 s/d 15 tahun)
Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi : skrining kesehatan (penilaian status gizi, penilaian tanda vital,
penilaian kesehatan gigi dan mulut dan penilaian ketajaman indera) dan tindak lanjut hasil skrining kesehatan

b. Cara Penghitungan
Jumlah murid kelas 1 sampai dengan kelas 9 (SD/MI dan SMP/MTs) dan usia 7 -15 tahun diluar sekolah (pondok
pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya) yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah kerja
tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan dibagi jumlah semua murid kelas 1 sampai dengan kelas 9
(SD/MI dan SMP/MTs) dan usia 7 -15 tahun diluar sekolah (pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya)
di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun ajaran pendidikan yang sama dikali 100%
- Untuk Pelaporan SPM dan PKP Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar memakai data sasaran Proyeksi .
• Untuk format pelaporan SPM dan PKP pelayanan kesehatan usia dasar
:
- Hasil penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas 1- 9 bisa
dimasukkan dalam pelaporan SPM dan PKP pelayanan kesehatan usia
dasar ditambah hasil pelayanan kesehatan diluar sekolah (usia 7 sd 15
tahun)
PKP (PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS)
5. Pelayanan kesehatan remaja
a. Definisi Operasional :
Remaja usia 10 – 18 tahun yang mendapatkan pelayanan kesehatan remaja berupa
skrining kesehatan sesuai standar, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) , konseling
dan pelayanan medis di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu satu tahun (data
sasaran : proyeksi remaja)
b. Cara Penghitungan
Jumlah remaja usia 10 - 18 tahun yang mendapat pelayanan kesehatan remaja berupa
skrining kesehatan sesuai standar, KIE, konseling dan pelayanan medis di wilayah kerja
tertentu dalam kurun waktu satu tahun dibagi jumlah semua remaja usia 10 - 18 tahun
di wilayah kerja tertentu dalam kurun waktu tahun yang sama dikali 100%
SESUAI DENGAN SURAT EDARAN DIRJEN KESMAS TAHUN 2019
TENTANG PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN
BERKALA UNTUK PENCAPAIAN INDIKATOR SPM KAB/KOTA :
UNTUK PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN
REMAJA SKRINING KESEHATAN PADA ANAK KELAS 10 – 12 ATAU USIA 16 –
18 TAHUN YANG BERADA DI LUAR SEKOLAH TETAP DILAKSANAKAN DALAM
PENJARINGAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN BERKALA WALAUPUN
BUKAN MERUPAKAN SASARAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN
DATA TERSEBUT BISA DILAPORKAN PADA PKP PELAYANAN KESEHATAN
REMAJA
TARGET INDIKATOR PROGRAM
KESEHATAN USIA SEKOLAH DAN
REMAJA
TARGET : 100%
CARA PELAPORAN PENJARINGAN
KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH
TAHUN AJARAN
PENDIDIKAN
2019 – 2020

JULI – SEPT 2019 OKT – DES 2019 JAN – MAR 2020 APR – JUNI 2020

TAHUN
ANGGARAN 2020

TW 1 : JAN – MAR TW 2 : APR – JUNI TW 3 : JULI – SEP TW 4 : OKT – DES


2020 2020 2020 2020
• SURAT EDARAN DIRJEN KESMAS
TENTANG PENJARINGAN KESEHATAN
DAN PEMERIKSAAN BERKALA
DATA SASARAN ANAK USIA
SEKOLAH
• DATA SASARAN SEKOLAH (SD/MI/SLB, SMP/MTs/SLB,
SMA/MA/SMK/SLB: DATA DAPODIK ATAU DATA RIIL PELAKSANAAN
PENJARINGAN KESEHATAN
• DATA SASARAN MURID : DATA RIIL PESERTA DIDIK SETIAP JENJANG
PENDIDIKAN
DATA LAPORAN KOMDAT KESGA
Puskesmas melaksakan penjaringan Cakupan puskesmas yang melaksakan Cakupan puskesmas yang melaksakan
peserta didik kelas 1 (yang mencakup penjaringan kesehatan bagi peserta penjaringan kesehatan bagi peserta
target 100% sekolah sasaran) didik kelas 1 SD/MI/SDLB di wilayah didik kelas 1 SD/MI/SDLB di wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 kerja puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun ajaran. tahun ajaran DIBAGI Jumlah Puskesmas
di suatu wil. Kerja dalam waktu
tertentu

Jumlah SD yang dijaring Cakupan sekolah (SD/MI/SDLB ) yang Cakupan sekolah (SD/MI/SDLB ) yang
dilakukan penjaringan kesehatan bagi dilakukan penjaringan kesehatan bagi
Peserta Didik kelas 1 dalam wilayah Peserta Didik kelas 1 dalam wilayah
kerja puskesmas dalam kurun waktu 1 kerja puskesmas dalam kurun waktu 1
tahun ajaran. tahun ajaran DIBAGI Jumlah Sekolah
(SD/MI/SDLB) di suatu wil. Kerja dalam
waktu tertentu

Jumlah Peserta Didik Kelas 1 yang Cakupan peserta didik kelas 1 Cakupan peserta didik kelas 1
dijaring SD/MI/SDLB yang mendapatkan SD/MI/SDLB yang mendapatkan
penjaringan kesehatan di wilayah kerja penjaringan kesehatan di wilayah kerja
puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun
ajaran. ajaran DIBAGI Jumlah peserta didik kelas
1 SMP/MTs/SMPLB di wilayah kerja
puskesmas
PROGRAM
KESEHATAN LANSIA
SPM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA (STANDAR
PELAYANAN MINIMAL tahun 2019)

Setiap warga negara Indonesia usia Lingkup pelayanan sesuai standar :


1. PENGUKURAN TB, BB, LINGKAR PERUT
60 tahun ke atas mendapatkan
2. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
skrining kesehatan sesuai standar
3. PEMERIKSAAN GULA DARAH ,
KOLESTEROL
4. PEMERIKSAAN GANGGUAN MENTAL
5. PEMERIKSAAN GANGGUAN KOGNITIF
Pemerintah Daerah 6. PEMERIKSAAN TK KEMANDIRIAN USILA
Kabupaten/Kota wajib memberikan 7. ANAMNESIS PRILAKU BERISIKO
Skrining Kesehatan Sesuai Standar
pada warga negara usia 60 tahun
ke atas di wilayah kerjanya minimal
1 kali dalam kurun waktu satu 1. Edukasi Prilaku Hidup Bersih
tahun. dan sehat
2. Skrining Faktor Resiko
Penyakit Menular dan Tidak
Target : 100% Menular
LAPORAN RAN LANSIA
• INDIKATOR : LANSIA YANG DILAYANI
Jumlah lansia mencapai usia 60 tahun ke atas dan mendapat pelayanan
kesehatan (kunjungan baru) yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun,
ditulis berdasarkan umur dan jenis kelamin
• CARA PENGHITUNGAN
Jumlah lansia mencapai usia 60 tahun ke atas yang mendapat
pelayanan kesehatan (kunjungan baru) yang ada di wilayah kerja dalam
1 tahun dibagi jumlah sasaran lansia ditulis berdasarkan umur dan
jenis kelamin x 100
LAPORAN RAN LANSIA
• INDIKATOR : LANSIA RISTI
Jumlah lansia risti mencapai usia 70 tahun ke atas dan mendapat
pelayanan kesehatan (kunjungan baru) yang ada di wilayah kerja dalam
1 tahun, ditulis berdasarkan umur dan jenis kelamin
CARA PENGHITUNGAN
Jumlah lansia risti mencapai usia 70 tahun ke atas yang mendapat
pelayanan kesehatan (kunjungan baru) yang ada di wilayah kerja dalam
1 tahun dibagi jumlah sasaran lansia risti ditulis berdasarkan umur dan
jenis kelamin x 100
PKP (PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS)
Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (usia ≥ 60 tahun ) :
Setiap warga negara usia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali
pada kurun waktu satu tahun.
Skrining meliputi :
1. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
2. Pengukuran tekanan darah
3. Pemeriksaan gula darah dan kolesterol.
4. Pemeriksaan gangguan mental
5. Pemeriksaan gangguan kognitif
6. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
7. Anamnesa perilaku berisiko.
Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan
LANJUTAN Pelayanan Kesehatan pada Usia
Lanjut (usia ≥ 60 tahun )
• CARA PENGHITUNGAN :
Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat
skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 (satu) kali di suatu wilayah
kerja dalam kurun waktu satu tahun di bagi jumlah semua warga
negara berusia 60 tahun atau lebih di suatu wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun yang sama di kali 100 %.
• TARGET : 100%
PENGHITUNGAN CAPAIAN LANSIA YANG
DILAYANI DAN LANSIA (≥ 60 TAHUN) YANG
DISKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR
(SPM)
1. JUMLAH LANSIA YANG DILAYANI = JUMLAH LANSIA
YANG DISKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR
(SPM)
2. JUMLAH LANSIA YANG DILAYANI > JUMLAH LANSIA
YANG DISKRINING KESEHATAN SESUAI STANDAR
(SPM)

Anda mungkin juga menyukai