Anda di halaman 1dari 38

Maret

2020
Current Burden
Tuberculosis in
Indonesia

dr. Jonaidi Mustafa, Sp.P


Bagian Pulmonologi dan Respiratori
Rumah Sakit Tk.II Pelamonia Makassar
PRESTASI INDONESIA DALAM PENGENDALIAN TB

2018
1. India
2. China
3. Indonesia
4. Filipina
5. Pakistan
2005 2009 2011 2015

1. India 1. India 1. India 1. India


2. China 2. China 2. China 2. Indonesia
3. Indonesi 3. South Africa 3. South Africa 3. China
a 4. Nigeria 4. Indonesia 4. Nigeria
5. Indonesia 5. Pakistan
GLOBAL REPORT WHO
International Standards

TBCTA

KNCV ATS

FHI
ISTC CDC

WHO IUATLD
Pasien
● 4.662.975 pasien yang diobati sejak tahun
2005.
● 842.000 estimasi jumlah kasus, data tahun
2018.
● 569,899 notifikasi kasus (kasus yang
TBC di Indonesia terdeteksi) data tahun 2018.
● 4.413 pasien TB-RO ternotifikasi,
Peringkat 3 dunia, menurut WHO Global TB Report
2018. 60.676 TB anak,
10.174 TB HIV

Pengobatan
Keberhasilan Pengobatan mencapai 85%

35% kasus belum terlaporkan.


Posisi Indonesia dan Situasi Terkini
PERINGKAT INDONESIA DALAM
PENANGGULANGAN
TUBERKULOSIS
Indonesia merupakan negara dengan
triple burden TBC untuk insiden
TBC, insiden TBC RO, dan TBC HIV.
1
2
3 INDIA
4 CINA • 2.740.000 1
5 INDONESIA • 889.000 2
BEBAN 3 INDIA
FILIPINA • 842.000
TBC 4 CINA • 135.000
PAKISTAN • 581.000
5 RUSIA • 73.000
• 525.000 6 PAKISTAN • 56.000
1
7 FILIPINA • 27.000 2
8 NIGERIA • 27.000 3 AFRIKA
BEBAN TBC INDONESIA • 24.000 4 INDIA SELATAN
RO UKRAINA • 23.000 5 MOZAMBIQ • 86.000 • 193.000

• 20.000 6 NIGERIA • 66.000

7 TANZANIA • 58.000
KENYA • 48.000
BEBAN 8
INDONESIA • 45.000
TBC HIV ZAMBIA • 36.000
• 36.000
Data : WHO Global TB Report 2018
Kontak TB

Bicara : 0-210 partikel

Batuk : 0-3500 partikel

Bersin : 4500 – 1 juta partikel


Penularan

● Penularan M.Tb terjadi melalui udara (airborne) yang menyebar melalui


partikel percik renik (droplet nuclei). Saat Batuk sekitar 3500, percikan
dahak : 0 – 3500 M.Tb, saat bersin : 4500 – 1juta
● Percikan renik berukuran 1-5 mikron dan dapat bertahan beberapa jam
hingga beberapa hari di udara,sampai tertiup oleh angin.
● Dibutuhkan sirkulasi udara yang baik dalam ruangan, serta sinar
matahari yang cukup di sekitar ruangan.
Indonesia Bebas TBC Tahun 2050
Kasus TARGET 2030
● Tahun 2017 jumlah ● Menurunkan jumlah kematian TBC
kasus TBC sebesar 254 sebanyak 95% dibandingkan kematian
per 100.000 atau 25,40 pada tahun 2015.
per 1 juta penduduk.
● Menurunkan insidensi TBC sebanyak
90% dibandingkan tahun 2015
Strategi Nasional Program
Penanggulangan TB

1 4
2 5
3 6
Penemuan Kasus TBC RO Tahun 2009 – 2017
• Pelayanan TB RO di
Walaupun penemuan kasus TB MDR 360 RS dan Balkes
meningkat tiap tahunnya tetapi masih • Penerapan
rendah dibandingkan dengan jumlah kasus pengobatan TB RO
yang diperkirakan 37% pasien belum memulai jangka pendek (9
pengobatan: bulan) dan
- Under reporting penggunaan obat
- Meninggal
Tahun 2017 baru
- Menolak diobati
• 15 % dari estimasi insiden TB • Desentralisasi
RR/MDR (4848 dari 32,000 kasus) 30% Putus Berobat: layanan sampai ke
• 44 % dari estimasi kasus TB - Efek samping obat tingkat puskesmas
RR/MDR dari yang semua kasus TB - Dukungan psikososial belum • Dukungan
yang dilaporkan (4848 dari 11,000 optimal
psikososial
kasus)
(pendampingan
pasien dan
pemeberian enabler)
• Penanganan efek
samping melalui
rujukan berjenjang
Progress - Topic area 2
PRINSIP DAN STRATEGI PROGRAM TB
2015 - 2020

Peningkatan
Penguatan Akses layanan Peningkatan
Pengendalian Peningkatan kemandirian Penguatan
Kepemimpin an TOSS-TB kemitraan TB
program dan faktor risiko masyarakat manajemen
bermutu dan melalui forum
dukungan sistem berpihak pasien penularan TB dalam program
Koordinasi TB pengendalian TB
TB

Desentralisasi Program pada tingkat Kabupaten/kota

Penguatan Kepemimpinan Program


Kontribusi terhadap Penguatan sistem kesehatan
Keberpihakan kepada masyarakat dan pasien TB
Inklusif, proaktif, efektif, profesional dan akuntabel
Jumlah

100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000

-
2000 79.576

2001 84.781

2002 155.188

2003 177.662

2004 214.658

2005 259.969

2006 277.589

2007 275.193

2008 298.324
n
2009 294.731
Tahu

2010 302.861

2011 321.308

2012 331.441

2013 327.103

2014 324.539

2015 330.729

2016 360.565

2017 446.732
Trend Notifikasi Kasus TB Tahun 2000-2018

2018 570.289
Data per 1 Mei 2019
Roadmap Eliminasi TBC
Sampai Tahun 2030
Milestone Menuju Eliminasi TB di Indonesia
Visi : “Indonesia Bebas TB 2050”
Goal : “Eliminasi TBC di Indonesia pada 2030”

18
Tahapan Pengendalian Penyakit TBC

2020 2030
TB CDR : > 70% Insidens menurun 2050
80% Tidak Ada
C SR : > 85%
MDR : CDR > 80% Mortalitas menurun Kasus baru
: SR >75% 90%

REDUKSI ELIMINASI ERADIKASI


Target Pencapaian Tahun 2018
1. Missing Cases • Case Detection Rate (CDR) >70%

2. Compliance • Success Rate (SR) >90%

3. • Angka penemuan kasus >60%


Penanggulangan
• Angka kepatuhan minum obat >70%
TB RO
Kegiatan Prioritas untuk Program TB

Mengatasi Mengoptimalkan yang Mengakses yang belum Kegiatan khusus


Underreporting di sudah dicapai terjangkau TB RO
Fasyankes • Penguatan • Penemuan dan • Pelayanan TB RO di
 Penerapan PPM surveilans pelacakan kontak 360 RS dan Balkes
berbasis kab/kota • Peningkatan • Skrining di tempat • Pengobatan TB RO
 Wajib Lapor dan khusus jangka pendek
Penguatan kepatuhan minum
• Pengendalian faktor • Desentralisasi
surveilans obat (PMO) layanan ke
 Sinkronisasi dengan • Pelacakan pasien
risiko
puskesmas
BPJS (data dan mangkir
• Promosi kesehatan • Dukungan
sistem rujuk balik) psikososial
 Manajemen (pendampingan
Layanan TB yang pasien dan
terintegrasi (HIV, pemeberian
DM, gizi, rokok, enabler)
penyakit paru, dll) • Penanganan efek
samping
Mengoptimalkan pencapaian

● Penguatan surveilans
○ Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelayanan DOTs
○ Melakukan pelacakan ke rumah sakit, fasyankes,dan klinik
● Peningkatan kepatuhan minum obat (PMO)
○ Edukasi PMO
○ Edvokasi dan pendampingan PMO
● Pelacakan pasien mangkir

○ Mencatat alamat lengkap setiap pasien yang berobat TB

○ Melakukan kunjungan rumah setiap pasien yang berobat sebelum mangkir

○ Melakukan edukasi dg media tentang pengobatan TB beserta efek samping, resiko mangkir
pengobatan.
Mengakses yang belum terjangkau

● Penemuan dan pelacakan kontak


● Skrining di tempat khusus
● Pengendalian faktor risiko

○ Melakukan edukasi tentang penyakit


● Promosi kesehatan
Kegiatan khusus TB RO

● Pelayanan TB RO terintegrasi
● Pengobatan TB RO jangka pendek
● Desentralisasi layanan ke puskesmas
● Dukungan psikososial (pendampingan pasien dan
pemeberian enabler)
● Penanganan efek samping
Penganggaran

● Penganggaran baik melalui tingkat nasional, kabupaten,


kecamatan sampai desa
● Perda yang memayungi penggunaan anggaran tersebut.
Misalnya alokasi dana desa
Terima kasih
Kekuatan

● Institusi Pendidikan kedokteran dan kesehatan yang senantiasa mengembangkan


keilmuannya
● Peran aktif pemerintah dan kementerian kesehatan serta dinas kesehatan
● Mahasiswa dan civitas akademik yang professional
● Panduan penanganan yang jelas
● Alat diagnosis yang mumpuni (mikroskopis, Tes Cepat Molekuler)
● Ketersediaan obat yang cukup
● Organisasi profesi: IDI, PDPI, PAPDI, PDUI dll
● Kultur saling menolong dari masyarakat
● Keterlibatan NGO: GF, KNCV, TB Aisyiah
● KOPI TB (Koalisi Organiasi Profesi dalam penanggulangan TB)
● PPM (Publik Private Mix)
● SITT dan digital pencatatan TB
Masalah Penanganan TB

● Case detection rate (CDR ) yang rendah


● Faktor resiko TB yang makin meningkat (DM, HIV, Rokok, Gizi buruk, Alkohol)
● Pencegahan penularan yang belum optimal (Kultur, Stigmatisasi)
● Pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang kurang tentang TB serta keterlibatan
masyarakat dalam pengendalian TB
● Cakupan strategi pengobatan sesuai standar yang kurang optimal (strategi DOTs kurang)
● Pengobatan yang tidak standart oleh beberapa dokter
● Keterlibatan “private sector” untuk penanggunglangan TB.
● Ketidakpatuhan tenaga kesehatan dalam melaksanakan penanganan kasus yang adekuat.
● Belum ada aturan yang mengikat terhadap provider kesehatan tentang penanggulangan TB
● Jejaring internal dan eksternal penanggulangan Tuberkulosis masih belum berjalan
sebagaimana mestinya
● Penjualan obat TBC yang bebas
Strategi Penanggulangan TB

● Memperluas cakupan DOTS (laboratiroum, diagnostic, SDM, Sarana-prasarana


pendukung termasuk standar ruangan dll)
● Strategi khusus menghadapi komorbid TB (TB-DM, TB-HIV, TB-Resisten Obat, TB
Anak, gisi buruk/kurang)
● Identifikasi masyarakat yang rentan tertular TB (social ekonomi kurang, daerah
kumuh, daerah populasi padat, ventilasi kurang, dll)
● Edukasi dan pelatihan ke petugas kesehatan termasuk dokter untuk melaksanakan
pedoman penanggulangan TB sesuai ISTC dan Pedoman keilmuan
● Edukasi pasien, keluarga pasien, masyarakat, tokoh masyarakat, dan stakeholder
● Aktifasi peran masyarakat
● Pembentukan jejaring penanggulangan TB yang melibatkan multisector
● Komitmen pemerintah daerah maupun pusat
● Penelitian sesuai kearifan local

Anda mungkin juga menyukai