D1 Sken 8
D1 Sken 8
Geriatri
Kelompok D1
Christinia Sagita Parinusa 102013090
M.Dahrul Arifin 102013224
Nia Uktriae 102014113
Rayhand Mubarakh 102015013
Fransiska Elviana Arly 102015063
Agung Setiawan 102015103
Angelia Winoto 102015110
Alan Crispapanrio Patandianan 102015179
Izyanie Ain Binti Che Yusoff 102015225
Tutor: dr Irwandy
SKENARIO 8
Tidak ada
Rumusan Masalah
Penatalaksanaan vektor
Diagnosis
Komplikasi Cara
dan prognosis Pemeriksaan penularan
Penunjang
Gambaran Klinis
Diagnosis
Banding
Anamnesis &
Pemeriksaan fisik
Anamnesis &
Pemeriksaan fisik
RM
Hipotesis
Wanita 70 tahun mengalami inkontinesia urin
Pendahuluan
Inkontinesia urin merupakan masalah kesehatan yang
cukup sering dijumpai pada orang yang berusia lanjut,
khususnya pada perempuan
suhu: 37◦C
Tes Urodinamik
=> Untuk melihat pergerakan urin
Sistokopi
=> Dilakukan jika dicurigai adana batu / neoplasma kandung
kemih
Etiologi
Inkontinensia campuran => kombinasi antara tipe stress dan
tipe urgensi
Kehamilan Multipara
Hysterectomy Obesitas
Menopause
Epidemiologi
Lebih sering terjadi pada wanita
10-40% wanita usia lanjut mengalami inkontinensia urin.
Terseing adalah tipe campuran
Puncak prevalensi pada wanita yg telah menopause
Patofisiologi
Fase
pengisisan
Proses Miksi
Fase
pengosongan
Volunter
Kontrol
Miksi
Involunter
Manifestasi Klinis
Tidak mampu menahan rasa berkemih saat sensasi ingin
berkemih muncul atau saat batuk dan tertawa
Inkontinensia Urin tipe Stress Pengeluaran urin involunter Melemahnya otot-otot dasar
akibat peningkatan tek. panggul dan sfingter
Intraabdomen, mis. Pada vesikouretro
batuk, dan tertawa
Inkontinensia Urin Tipe Tidak dapat mencapai toilet Penurunan fungsi fisik dan
Fungsional pada saat yg tepat kognitif pasien
Terapi Cara
Antikoligernik & Meningkatkan kapasitas vesika Urgensi atau stress dengan Mulut kering, penglihatan Oksibutinin: 2,5-5 mg tid
antispasmodic urinaria dan mengurangi instabilitas detrusor atau kabur, peningkatan TIO, Tolterodine: 2 mg bid
involunter vesika urinaria hiperrefleksia konstipasi dan delirium. Dicyclomine: 10 – 20 mg
Imipramine: 10 -50 mg tid
α-Adrenergik agonis Meningkatkan kontraksi otot Tipe stress dengan kelemahan Sakit kepala, takikardi, Pseudofedrin: 15 – 30 mg tid
polos urethra sphinter peningkatan tekanan darah Phenylpropanolamine: 75 mg bid
Imipramine: 10 – 50 mg tid
Estrogen agonis Meningkatkan aliran darah Tipe stress, tipe urgensi yang Kanker endometrial, Oral: 0,625 mg/hr
periurethra berhubungan dengan vaginitis peningkatan tekanan darah, Topical: 0,5 – 1,0 gr/aplikasi
atropi batu saluran kemih
Kolinergik agonis Menstimulasi kontraksi vesica Tipe luapan atau overflow Bradikardi, hipotensi, Bethanechol: 10 – 30 mg tid
urinaria dengan vesika urinaria atonik bronkokontriksi, sekresi asam
lambung
α-Adrenergik antagonis Merelaksasi otot polos urethra Tipe luapan dan urgensi yang Hipotensi postural Tetrasozine: 1 – 10 mg/hr
dan kapsul prostat berhubungan dengan
pembesaran prostat
Penatalaksanaan Lain
Alat bantu
Pampers
toilet
Kateterisasi Pembedahan
Pencegahan
Wanita, disarankan untuk tidak terlalu terlalu sering
melahirkan
Masalah Psiko-
Ganguan Tidur
Sosial
Dehidrasi
Dekubitus
Prognosis
Cukup baik jika diketahui dengan cepat dan tepat
penyebabnya
Jarang ditemukan komplikasi berat seperti gagal ginjal
Kesimpulan
Hipotesis diterima
Inkontinensia urin merupakan masalah kesehatan yang
prevalensinya meningkat seiring dengan meningkatnya usia
Lebih banyak menyerang perempuan dibanding laki-laki
Berdasarkan skenario, pasien menderita inkontinensia tipe
campuran.
Disebabkan karena melemahnya otot dasar panggul sehingga tidak
dapat menahan tekanan intraabdomen (tipe stres) dan
oversensitivitas dari kandung kemih (tipe urgensi)