Anda di halaman 1dari 31

Pria 54 tahun Dengan Demam Sejak 1

Minggu
D7
Tressy Aprilin Padahana 102010233
Joana de Chantal Laiyan 102011151
Karen Aryan Perdana 102011258
Melisa 102011340
Jeffry Rulyanto M.Simamora 102011414
Noor Syuhaila Binti Mazlan 102012482
Nisa Kamila 102012291
Tengku Muhammed Hafiz Bin Tengku Adnan 102015227
Identifikasi Istilah
• -
Rumusan Masalah
• Laki-laki 54thn dgn keluhan demam sejak 1
minggu.
• Demam sempat menghilang, lalu timbul lagi
disertai menggigil, berkeringat, sakit kepala,
dan mual-mual.
• Diberi obat penurun panas, tapi tdk ada
perubahan.
• OS tinggal di Jakarta dan pernah bertugas ke
Papua.
Mind Map
13. Pencegahan 1. Anamnesis

12. Prognosis Rumusan Masalah 2. P. Fisik


Laki-laki 54thn dgn keluhan demam
sejak 1 minggu.
Demam sempat menghilang, lalu
11. Komplikasi timbul lagi disertai menggigil, 3. P. Penunjang
berkeringat, sakit kepala, dan mual-
mual.
10. Tata Laksana Diberi obat penurun panas, tapi tdk 4. DD
ada perubahan.
OS tinggal di Jakarta dan pernah
bertugas ke Papua.
9. Gejala Klinis 5. WD

8. Patofisiologi 7. Epidemiologi 6. Etiologi


Hipotesis
• OS diduga terkena malaria.
Pembahasan
• Pemeriksaan: anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.

• Anamnesis: kegiatan tanya jawab dokter-


pasien, dokter-kerabat pasien – untuk
mengetahui penyebab suatu penyakit dan
lamanya perjalanan juga perkembangan
penyakit.
Lanjutan...
• Anamnesis dilakukan dengan memberikan
beberapa pertanyaan seperti:
– Identitas pasien
– Menanyakan keluhan utama (KU) dan lamanya.
– Menanyakan riwayat penyakit sekarang (RPS):
karakter KU, perkembangan dan perburukan KU,
faktor pencetus, dan keluhan penyerta.
– Menanyakan riwayat penyakit dahulu (RPD).
– Menanyakan riwayat pribadi dan sosial.
Lanjutan...
• P. Fisik
– TTV: Suhu 39°C; RR 18x/mnt; HR 98x/mnt; TD
120/80 mmHG
– Dapat ditemukan splenomegali dan hepatomegali.
– Konjungtiva dan tubuh OS tampak kuning.
Lanjutan...
• P. Penunjang
– Hapusan Darah Tebal
• Dilakukan selama 5 menit.
• Dinyatakan negatif setelah diperiksa 200 lapang
pandang dengan pembesaran kuat 700 – 1000x dan
tidak ditemukan parasit.
– Hapusan Darah Tipis
• Untuk identifikasi jenis plasmodium.
• Bila jumlah parasit >100.000/ul darah menandakan
infeksi yang berat.
Lanjutan...
• P. Penunjang
– Tes Antigen: P – F Tes
• Untuk mendeteksi antigen dari P. falciparum.
• Sangat cepat, antara 3 – 5 mnt.
– Tes Serologi
• Mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria.
– Tes PCR
• Dipakai sebagai sarana penelitian dan belum untuk
pemeriksaan rutin.
Lanjutan...
• Diagnosa: diagnosa kerja dan diagnosa
pembanding.
• Diagnosa
– Diketahui dari pemeriksaan fisik, pasien
mengalami demam menggigil, sakit kepala, dan
mual-mual. Dari anamnesis diketahui pasien baru
pindah ke Papua.
– Penyakit yg mungkin diderita pasien: malaria,
DBD, demam tifoid, leptospirosis, dan demam
chikungunya.
Lanjutan...
• Malaria: demam menggigil, sakit kepala, mual,
kadang demam menggigil disertai keringat.
Pada anak, kadang disertai diare. Pada org
dewasa biasa disertai nyeri otot.
• DD: demam tinggi (40°C), sakit kepala, mual,
menggigil, ada bercak merah di kulit, demam
reda di hari ke-4 sakit.
Lanjutan...
• Leptospirosis: demam mendadak, sakit kepala
bgn frontal, nyeri otot, mual-muntah, biasanya
dlm anamnesa diketahui bahwa OS
sebelumnya mengalami masalah dgn
lingkungannya, misalnya banjir.
• Chikungunya: demam tinggi+menggigil, mual-
muntah, sakit kepala, sakit pd abdomen, 4 hari
setelah demam timbul nyeri pd tulang
ekstremitas inferior shg trjadi kelumpuhan
sementara.
Lanjutan...
• Etiologi
– Plasmodium falcifarum
– Plasmodium vivax
– Plasmodium malariae
– Plasmodium ovale
Lanjutan...
• Epidemiologi
Lanjutan...
• Patofisiologi
Lanjutan...
• Gejala Klinis
Lanjutan...
• Tata laksana:
– Obat Anti Malaria (OAM)
• Klorokuin
– Dosis awal 1 gr disusul dengan 0,5 gr setelah 6 jam dan pada 2
hari berikutnya sehingga total 2,5 gram dalam 3 hari.
• Pirimetamin
– Untuk serangan akut malaria oleh P. falciparum yang resisten
terhadap klorokuin.
– Dosis: 25 gr diberikan 2x sehari selama 3 hari bersama dengan
sulfadiazin 4 x 500 mg selama 5 hari.
Lanjutan...
• Tata laksana:
– Obat Anti Malaria (OAM)
• Primakuin
– Untuk pengobatan radikal malaria vivaks atau ovale.
– Dosis dewasa: 15 mg/hari
– Dosis anak: 0,3 mg/kgBB/hari selama 14 hari dikombinasikan
dengan pengobatan klorokuin basa 1,5 gram dalam 3 hari.
• Kuinin dan Alkanoid Sinkona
– Dosisnya pada orang dewasa ialah 3x 600 mg (10 mg/kgBB)
sehari selama 10 – 14 hari
– Sedangkan pada anak 25 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi.
• Tata laksana: Lanjutan...
– Obat malaria terbaru:
• Artemisinin
– Masih jarang digunakan karena efek
sampingnya.
– Efek samping: lemas, mual, dan pusing
berlebihan.
– Artemisinin-Naphtoquin (masih dalam
penelitian)
• Dihydroartemisinin
– Efek samping lebih ringan drpd
artemisinin.
– Diberikan per-oral selama 3 hari dgn
dosis tunggal harian sebagai berikut:
- Dihydroartemisinin dosis 2-4 mg/kgBB
- Piperaquin dosis 16-32 mg/kgBB
Lanjutan...
• Komplikasi
– Malaria Serebral
– Manifestasi gangguan Gastrointestinal
– Malaria Algid: syok karena dehidrasi.
– Hipoglikemia: pada anak, wanita hamil, dan org
dewasa yg menggunakan kina, shg kina sdh tidak
digunakan.
Lanjutan...
• Prognosis
– Dubia et bonam
• Plasmodium falcifarum
– Prognosisnya cukup baik bila dilakukan pengobatan dengan segera dan
dilakukan observasi hasil pengobatan. Sedangkan penderita malaria
falciparum berat atau dengan komplikasi prognosisnya buruk.
• Plasmodium vivax
– Mortalitas rendah tetapi morbiditas tinggi karena seringnya terjadi relaps.
• Plasmodium malariae
– Tanpa pengobatan, maka malaria malariae dapat berlangsung sangat lama
dan rekuren.
• Plasmodium ovale
– Malaria ovale penyakitnya ringan dan dapat sembuh sendiri tanpa
pengobatan
Lanjutan...
• Pencegahan
– Menggunakan kelambu atau selimut.
– Menggunakan lotion anti nyamuk.
– Mengkonsumsi OAM ketika hendak bepergian ke
daerah endemik dan selama berada di daerah
endemik.
Kesimpulan
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria
dapat dibagi menjadi empat yaitu malaria vivax, malaria
falsifarum, malaria ovale, malaria malariae yang memberikan
gejala berupa demam, menggigil, anemia, dan splenomegali,
dapat berlangsung akut maupun kronik. Infeksi malaria dapat
berlangsung tanpa komplikasi ataupun dengan komplikasi
sistemik yang dikenal dengan malaria berat.



Anda mungkin juga menyukai