Environmental
Accounting
Information Systems
(CSR Accounting)
Kristy H. 17.G1.0102
– Pusat pendapatan
– Pusat pengeluaran
– Pusat laba
– Pusat investasi
– Pusat pendapatan
Pada pusat pendapatan, tingkat keluaran kita ukur dalam bentuk nilai uang, tetapi tidak
ada usaha formal yang dilakukan untuk mengkaitkan masukan atau biaya dengan keluaran
yang dihasilkannya. Pusat pendapatan terutama banyak kita temui pada organisasi
pemasaran. Anggaran atau target penjualan telah dipersiapkan atau direncanakan
terlebih dahulu, dimana gunanya adalah untuk mengukur transaksi-transaksi penjualan
yang sudah dilakukan ataupun order-order pembelian yang sudah tercatat dalam rangka
kegiatan pusat pendapatan secara keseluruhan dan juga untuk mencatat hasil kegiatan
dari masing-masing wiraniaga yang melaksanakan aktivitas tersebut.
Kemudian hasil-hasil nyata dari seluruh kegiatan tersebut kita bandingkan dengan nilai
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya suatu anggaran.
– Pusat pengeluaran
Pusat pengeluaran adalah pusat tanggungjawab, dimana masukan atau biayanya
diukur dalam satuan uang, akan tetapi keluarannya tidak kita ukur dalam satuan
uang. Secara umum ada dua macam pusat pengeluaran, yaitu pusat pengeluaran
yang besarnya dan pusat pengeluaran dimana nilai pengeluarannya itu kurang
dapat diukur (diskresioner).
Pusat Pembiayaan Terukur Atau Pusat Pembiayaan Diskresioner
Terencana (Tak Terukur)
Biaya-biaya terukur ini biasanya dinyatakan sebagai Beberapa unit organisasi menghasilkan keluaran yang
biaya standar. Bila seseorang telah menetapkan tidak dapat diukur dengan besaran nilai uang.
standar untuk suatu pusat pembiayaan tertentu, Kebanyakan dari unit tersebut biasanya berupa besaran
nilai uang. Kebanyakan dari unit tersebut biasanya
maka cara pengukuran tentang besarnya keluaran
berupa unit staff administratif, unit pembelian dan
atau hasil dari bagian tersebut dapat dilakukan
pengembangan produk serta beberapa unit dalam
dengan cara mengalihkan kuantitas hasil fisiknya kegiatan pemasaran. Usaha proses pengendalian untuk
dengan biaya standar per unitnya, sehubungan unit-unit pembiayaan diskresioner ini dimulai dengan
didapatkan biaya tertentu. Perhitungan biaya ditetapkannya suatu anggaran ataupun perencanaan
nyatanya anti dipertimbangkan dengan nilai biaya tahunan yang telah disetujui oleh pihak manajemen.
standar tadi, apabila terdapat perbedaan nilai Selanjutnya realisasi pembiayaan itu kita bandingkan
maka perbedaan besarnya nilai tersebut akan dengan nilai anggarannya. Oleh karena pada
dianalisis untuk menduga apa yang menyebabkan perbandingan tersebut besarnya tingkat masukan itu
tidak kita ukur dalam besaran nilai uang, maka pada
perbedaan tersebut. Keberhasilan prestasi kerja
dasarnya upaya ini tidak dapat kita lakukan sebagai cara
para manajer dari pusat pembiayaan dinilai atas
pengukuran prestasi kerja yang lengkap dan oleh karena
dasar seberapa jauh mereka selalu sama, atau itu maka cara ini dapat kita pakai sebagai dasar
bahkan berada di bawah tingkat biaya standar yang pengukuran yang menyeluruh tentang usaha penilaian
telah ditetapkan sebelumnya. para manajer secara keseluruhan.
– Pusat laba
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajer diukur
berdasarkan laba pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Dengan demikian
baik masukan diukur dengan nilai moneternya, yang artinya masukan diukur dalam
bentuk biaya dan keluaran diukur dalam pendapatan. Pusat laba pada umumnya
terdapat pada organisasi yang dibagi-bagi berdasarkan divisi-divisi penghasilan
laba (organisasi divisional). Manajer unit divisi ataupun manajer pusat laba
menentukan harga jual, strategi pemasaran serta kebijaksanaan produksi. Jumlah
investasi dalam unit ini hanya dapat diusulkan oleh manajer pusat laba, sedangkan
keputusan ditentukan oleh pimpinan tertinggi dari unit-unit pusat laba yang ada.
– Pusat investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dapat
mengawasi revenue, biaya dan jumlah investasi atas harta yang ada pada pusat
pertanggungjawaban tersebut. Pada pusat pertanggungjawaban ini manajernya
dapat menentukan dan menetapkan jumlah piutang, kebijaksanaan persediaan,
menetapkan pembelian peralatan yang perlu untuk produksi dan pemasaran hasil
produksinya.
Ruang Lingkup Akuntansi CSR
Menurut Glautier dan Underdown (1986 : 484 – 485) ada tiga pendekatan
– Pendekatan Deskriptif
– Pendekatan biaya yang dikeluarkan
– Pendekatan biaya manfaat
– Pendekatan deskriptif
Dalam laporan sosial deskriptif, informasi mengenai semua aktivitas sosial
perusahaan dilaporkan dalam bentuk uraian (deskriptif). Aktifitas-aktifitas sosial
perusahaan dalam pelaporannya tidak dikuantifikasikan dalam satuan uang.
– Pendekatan biaya yang dikeluarkan
Semua aktivitas sosial perusahaan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga
laporan yang dihasilkan dapat dibandingkan (laporan suatu tahun tertentu, dengan
laporan tahun yang lain).
Pendekatan ini dianggap paling ideal namun sulit untuk diterapkan, karena tidak
adanya alat ukur manfaat dari yang dihasilkan atas biaya yang telah dikeluarkan
untuk aktivitas-aktivitas sosial perusahaan.
Thankyou.