Kelompok 1
Kelompok 1
Kelompok 1
Nama Kelompok :
Rahmat Goesti G O
Kiki Purwanti
Fitri Widiastuti
Lisa Rahayu
Aprilia Rachmawati
DEFINISI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow (Leavel &
Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang hidup,
meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha
masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol
infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,
pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini,
pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung
agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk
menjaga kesehatannya.
Merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana. Inilah saat-saat dimana manusia sekuat
tenaga mencoba untuk bertahan hidup (survive). Fase impact ini terus berlanjut hingga
terjadi kerusakan dan bantuan-bantuan darurat dilakukan. Posisi perawat dalam
manajemen bencana fase impact adalah sebagai bagian dari komunitas dalam masyarakat
yang mampu menjadi katalisator untuk mengatasi persoalan medis dan non medis
pertolongan bencana :
1. Bertindak cepat.
2. Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti, dengan
maksud memberikan harapan yang besar bagi para korban.
3. Berkonsentrasi penuh terhadap tindakan yang dilakukan.
4. Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan (coordination and create leadership).
5. Untuk jangka yang panjang, mendiskusikan dan merancang master plan of revitalizing
dengan pihak yang terkait, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan pertama.
Fase Post impact (Setelah)
Fase Post impact (Setelah) merupakan saat dimulainya perbaikan dan penyembuhan dari fase
darurat, juga tahap dimana masyarakat mulai berusaha kembali pada fungsi komunitas normal.
Secara umum dalam fase postimpact ini para korban akan mengalami tahap respon psikologis
mulai penolakan, marah, tawar-menawar, depresi hingga penerimaan. Posisi perawat fase ini
adalah sebagai team kesehatan yang bekerja sama dengan lintas sektoral lainnya menangani
masalah kesehatan dan sebagai model untuk penyembuhan trauma masyarakat pasca bencana :
1. Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, sosial dan psikologis tertentu.
2. Stres psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post-trumatic stress disorder (PTSD)
yang merupakan sindrom dengan tiga kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua,
individu tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-
peristiwa yang memacunya. Ketiga, individu akan menunjukkan gangguan fisik. Selain itu, individu
dengan PTSD dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah, dan gangguan memori.
3. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama dengan unsur lintas sektor
menangani masalah kesehatan masyarakat pasca gawat daruratserta mempercepat fase pemulihan
(recovery) menuju keadaan sehat dan aman.
Peranan perawat kesehatan masyarakat
dalam Penanggulangan Bencana.
Peran keperawatan kesehatan masyarakat selama bencana sangat bergantung pada pengalaman
perawat, peran profesional dalam merencanakankan di komunitas bencana masyarakat, dan
pengetahuan bencana sebelumnya dapat menjadi kesiapan pribadi untuk perawat. Perawat
kesehatan masyarakat membawa kepemimpinan, kebijakan, perencanaan, dan keahlian praktik
untuk kesiapsiagaan dan tanggap bencana (Asosiasi Perawat Kesehatan Masyarakat (APHN,
2014). Satu hal yang pasti tentang bencana yaitu perubahan berkelanjutan. Peran perawat
kesehatan masyarakat dalam bencana umumnya konsisten dengan ruang lingkup praktik
keperawatan kesehatan masyarakat.