Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN

PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
KELOMPOK 3
Ni Made Resiana Dwi Febriyanti (19)
Ni Putu Eka Dwiyanti (20)
NI Putu Santhi Cahya Dewi (21)
Putu Adhe Rama Hendrawan (22)
Putu Ayulia Setyawati (23)
Putu Kireina Putri Aryawan (24)
Putu Novia Purnamayanti (25)
Putu Swami Indira Dewi (26)
Rachmad Tiko (27)
PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pertukaran barang dan jasa antara penduduk negara yang


berbeda disebut perdagangan internasional. Menurut
Deliarnov (2010), perdagangan internasional adalah kegiatan
perdagangan barang dan jasa yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan negara lain. Kegiatan perdagangan
internasional terwjud dalam kegiatan ekspor dan impor barang
dan/ jasa.
MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL

o Memperoleh Devisa o Meningkatkan Kualitas


Konsumsi
o Memperluas Kesempatan
Kerja melalui kegiatan o Mempercepat Alih Teknologi
ekspor untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih modern
o Menstabilkan Harga-Harga
melalui pengimporan o Menambah kemakmuran
barang suatu negara

o Memperluas pasar o Mempererat hubungan


perdagangan antar Negara
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT

1. Perbedaan Sumber
Daya Alam. 

2. Selera. 
FAKTOR
PENDORONG
3. Penghematan Biaya
Produksi (Efisiensi). 

4. Perbedaan
Tekonologi.
1. Tidak Amannya
Suatu Negara. 
2. Beberapa kebijakan ekonomi suatu
negara yang menghambat kelancaran
2. Kebijakan perdagangan internasional. Contohnya,
FAKTOR Ekonomi pembatasan jumlah impor, pungutan
PENGHAMBAT Internasional oleh biaya impor/ekspor yang tinggi,
Pemerintah.  perijinan yang berbelit-belit. 

3. Kurs mata uang asing yang tidak


3. Tidak Stabilnya stabil membuat para eksportir maupun
Kurs Mata Uang importir mengalami kesulitan dalam
Asing.    menentukan harga valuta asing.
Kesulitan dari hal tersebut berdampak
pula terhadap harga penawaran
maupun permintaan dalam
perdagangan.
TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
 Teori Klasik Dalam Perdagangan Internasional

1) Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi.
2) Teori yang dikembangkan oleh Ricardo

 Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional

1) Hukum Gossen I dan II


2) Teori keseimbangan umum melalui empat sistem persamaan yang
serempak oleh Walras
 Teori Neo-Klasik Dalam
1. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun
dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya
produksi tetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi.

2. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I
menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang
diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya. Selain Gossen, Jevons dan
Menger juga mengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal. Jevons berpendapat bahwa
perilaku individulah yang berperan dalam menentukan nilai barang. Dan perbedaan
preferences yang menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai
dari orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu barang ditentukan oleh tingkat
kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka tercakup
sekaligus teori distribusi.

3. Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori keseimbangan
umum melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam sistem itu terjadi keterkaitan
antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi. Asumsi
yang digunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan
terbatas, sedangkan teknologi produksi dan selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan
pada salah satu asumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas
ekonomi
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TUJUAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. Mengendalikan Ekspor dan Impor
Salah satu cara untuk menghindari hambatan ekspor dan impor adalah turut bertasipasi dalam
perdagangan bebas/globalisasi perdagangan.
2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bagi negara berkembang, pertumbuhan ekonomi dalam negeri dapat meningkat jika
memberlakukan kuota impor. Bagi negara maju, pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan jika
mengekspor sebanyak – banyaknya atas hasil industri dalam negeri yang melimpah.
3. Menyehatkan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran suatu negara berkembang sering mengalami defisit. Untuk mengatasi
neraca pembayaran yang defisit, suatu negara dapat menerapkan kebijakan perdagangan kuota
10 yang tinggi.
impor, larangan impor dan tarif impor
4. Memperluas Lapangan Pekerjaan
Dengan kebijakan diversifikasi ekspor, suatu negara dapat meningkatkan keberadaan
perusahaan bertaraf internasional karena hasil produksinya dapat diekspor. Dengan demikian,
lapangan kerja semakin bertambah sehingga tingkat pengangguran di negara tersebut berkurang.
ALAT PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
JENIS-JENIS ALAT PEMBAYARAN
INTERNASIONAL
 Alat pembayaran internasional mencakup Letter of Credit, Open Account, Commercial Bills
of Exchange Collection dan Konsinyasi.

1. Letter of credit
Letter of Credit merupakan suatu jasa bank untuk difungsikan masyarakat dalam suatu tujuan
memperlancar atau mempermudah pelayanan arus barang baik dari dalam negeri
(antarpulau) maupun dari arus barang antarnegara (ekspor-impor)

 tujuan dan fungsi Letter of credit


a. Untuk menampung dan juga menyelesaikan suatu kesulitan ataupun kendala dari pihak
importir sebagai pembeli maupun pihak eksportir sebagai penjual.
b. Untuk memberikan suatu keuntungan, baik kepada eksportir maupun juga importir..
c. Letter of Credit mempunyai suatu fasilitas kredit eksportir ataupun importir lewat perbankan.
d. L/C memberikan jaminan dalam pembayaran atas kontraktor dengan suatu beneficiary.
CARA PEMBAYARAN DENGAN MEMANFAATKAN L/C
ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
 Beberapa instrumen pembayaran yang dapat digunakan diantaranya:

1. Wesel atas unjuk (sight draft), yaitu sejenis surat perintah yang dibuat oleh bank
domestik yang ditujukan kepada bank koresponden di negara penjual untuk membayar
sejumlah uang tertentu sebagaimana yang disebutkan dalam wesel tersebut.
2. International Money Order, prinsip-prinsip pembayaran yang diterapkan hampir mirip
dengan sight draftnamun letak perbedaannya ada pada kewajiban untuk memiliki saldo
accountpada bank korespondensi. Pada banker sight draft, maka bank yang akan
menarik surat wesel harus memiliki saldo accountpada bank yang bertindak sebagai
drawer. Pada money order, keharusan memiliki saldo pada bank korespondensi tidak
diperlukan.
3. Travelercheck, yaitu instrumen pembayaran sejenis wesel yang diterbitkan oleh suatu
bank yang memerintahkan pihak bank tersebut untuk memberikan pembayaran kepada
sesorang yang menunjukan checks tersebut.
4. PersonalChecks, yaitu check yang dikeluarkan oleh individu-individu yang memiliki
saldo account di salah satu bank international.
5. Uang Logam atau Uang Kertas, cara pembayaran perdagangan dengan
menggunakan metode pembayaran tunai secara langsung ini sangat jarang terjadi.
Umumnya yang menggunakan pembayaran dengan mata uang hanyalah wisatawan-
wisatawan internasional .
6. TelegraphicTransfer (T/T), prinsip-prinsip pembayarannya hampir mirip dengan wesel
namun letak perbedaannya hanya pada media penyampaian berita yang
digunakanakan. Untuk T/T, media penyampaian berita yang digunakan oleh bank
adalah media telex atau kawat sedangkan media penyampaian wesel umumnya
menggunakan jasa kiriman pos.
3. Open Account
Open Account adalah sistem pembayaran dimana belum dilakukan pembayaran apa-apa oleh importir
kepada eksportir sebelum barang dikapalkan atau tiba dan diterima importir atau sebelum waktu tertentu
yang telah disepakati

• Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila :


1.Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir
2. Barang-barang dan dokumen akan langsung dkorim kepada pembeli
3. Eksportir kelebihan dana
4. Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang transfer pembayaran.

• Resiko Open Account :


Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ini antara lain :
Eksportir tidak mendapat perlindungan apakah importir akan membayar.
Dalam hal importir tidak membayar, eksportir akan kesulitan dalam membuktikannya di pengadilan
karena tidak ada bukti-bukti
Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir.
4. Commercial Bills of Exchange
Commercial Bills of Exchange yang lazim disebutwesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis
oleh penjual (eksportir) yang berisi perintah pada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada tanggal
jatuh tempo pada masa datang.

5. Collection
Dalam metode pembayaran ini, masing-masing bank dari pembeli dan penjual terlibat. Peranan bank,
baik remitting bank, yang mewakili eksportir, maupun bank importir, collecting bank, adalah melakukan
pertukaran dokumen dan mengalirkan dana hasil penjualan. Metode ini menggunakan wesel. Ada dua
jenis wesel yang umum digunakan. Pertama, mengharuskan pembeli membayar di saat menerima
dokumen. Kedua, mengharuskan importir membayar pada tanggal tertentu. Karena peran bank yang
terbatas, D/C cocok bagi mereka yang bertransaksi dengan nilai besar dan sudah saling mengenal.
Dalam metode ini, bank hanya menjadi perantara.

6. Konsinyasi
Cara konsinyasi sebenarnya adalah bentuk lain dari open account. Hanya open account dan konsinyasi
berbeda dalam hal pelaksanaannya. Pada open account eksportir telah mengirimkan barang pada import
ebelum terjadinya pembayaran, sebaliknya pada konsinyasi eksportir telah mengirimkan barang sebelum
pembayaran dan pembayaran diterima setelah barang laku dijual oleh importir.
NERACA
PEMBAYARAN
PENGERTIAN

Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan


catatan yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh transaksi
ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu
dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1
tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran
internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan
pemerintah.
 Komponen Neraca Pembayaran
 Komponen Neraca Pembayaran
2. Arus
Pada Modal
dasarnya
Necara neraca pembayaran
pembayaran mempunyai
memiliki dua duakredit
sisi, yaitu komponen, yaitu neraca
dan debit.
transaksi berjalan dan arus modal.
Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia
1. Transaksi debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban
dengan
1. bagi negara-negara
Transaksi Berjalanlain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu:
penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk
mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
• Transaksi
Aliran modal pemerintah.
berjalan memberikan Alirangambaran
ini dapat berupa
tentangpinjaman dan bantuan
nilai transaksi dari
yang diakibatkan
negara-negara
oleh asing yang diberikan
kegiatan perdagangan kepada pemerintah.
2.  Transaksi kredit, adalah barang
transaksi dan jasa.
yang Dengan
mengakibatkandemikian data
timbul yang
atau
ditunjukkan menggambarkan
bertambahnya hak bagi nilai barang
penduduk (seperti
negara yangkaret, minyak,neraca
mempunyai hasil industri
pembayaran
• manufaktur)
Aliran modal swasta.
dan jasa Aliran
(seperti modal swasta,
pelancongan, terdiri atas
keuntungan investasi
dari langsung,
investasi di investasi
luar negeri
tersebut
portofolio, untuk menerima
dan amortisasi. pembayaran
Investasi dari negara
langsung adalah lain. tanda
investasi positif
untuk (+)
dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian dalam transaksi
mengembangkan perusahaan-perusahaan.
berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini. Investasi portofolio adalah investasi
dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian
• kembali
Ekspor saham-saham
dan impor barang.atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada
• penduduk
Ekspor dan negara
imporlain.
jasa
FUNGSI NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi
neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
 
1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat,
mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas
wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai
anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.

2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh
transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.

3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar
negeri.

4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara


tersebut dengan negara tertentu.

5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
DEVISA
 Jenis Devisa
Jenis devisa digolongkan berdasarkan dari sumber dan wujudnya. Jenis devisa
PENGERTIAN
tersebut antara lain sebagai berikut : DEVISA
a. Jenis Devisa Berdasarkan Sumbernya
Secara umum, Pengertian Devisa adalah sejumlah valuta asing untuk membiayai
transaksi perdagangan internasional. Devisa terdiri dari valuta asing, yaitu mata
• Devisa
uang Kredit oleh semua negara di dunia adalah US Dollar ($), Yen Jepang,
yang diterima
• Devisa
Euro, Umum (Inggris), Prancis-Franc, Switzerland-Franc, Dollar-Canada, DM
Poundsterling
(Deutshe Mark)- Germany, emas, surat berharga yang berlaku untuk pembayaran
b. Jenis Devisa Berdasarkan Wujudnya
internasional. 

• Devisa Kartal
• Devisa Giral
 Sumber-Sumber Perolehan Devisa 
 Sumber-Sumber
Tinggi Perolehan
rendahnya suatu devisa Devisa 
terhadap suatu negara dipengaruhi dari
perkembangan neraca pembayaran suatu negara. Sumber-sumber devisa adalah
sebagai
d. berikut
Pinjaman : negeri (bantuan luar negeri)
luar
Pinjaman luar negeri merupakan salah satu dari sumber devisa suatu negara,
a. Kegiatannegara-negara
khususnya ekspor didunia ketika atau yang berkembang. Negara-negara
Negara
yang dengansangat
biasanya sistembergantng
ekonomi terbuka, kegiatan
atas bantuan luarekspor
negeri adalah salah satu
selain sebagai sumber-
andalanlain. 
sumber negara untuk mendapatkan devisa. Semakin banyak ekspor barang atau
jasa maka semakin besar pula pemasukan devisa bagi negara. 
e. Hibah dan hadiah dari luar negeri
b. Perdagangan
Hibah atau hadiahjasa
merupakan sumber devisa bagi suatu negara memiliki sifat
Negara
yang yang
tidak bergerak
memikat. danatau
Hibah mengandalkan perdagangan
hadiah bersumber dalamjasa merupakan
negeri negara
ataupun luar
yang tidak kaya dengan sumber daya alam. Hal ini seperti yang dilakukan
negeri. 
Singapura dengan mengandalkan jasa perdagangan sebagai sumber utama
f.devisa. 
Warga negara yang bekerja di luar negeri 
Sumber devisa yang lain adalah dana yang berasal dari warga negara yang
c. Kegiatan
bekerja di luarpariwisata
negeri, misalnya TKW atau TKI. Pekerja tersebut memberikan
Salah yang
peran satu sumber devisa
besar untuk adlaah jasar
memperoleh pariwisata
devisa suatu yang diperoleh
negara dengan dari
uangkunjungan
yang
turi mancanegara
ditransfer dari asalmaupun domestik.
negara dia Semakin banyak turis yang berkunjung ke
bekerja. 
negara tersebut maka semakin banyak pula devisa akan mengalir ke negara
tersebut. 
 Fungsi Devisa 

1. Sebagai alat pembayaran barang-barang dan jasa impor 


2. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya 
3. Alat pembiayaan hubungan luar negeri, misalnya biaya misi kesenian, biaya perjalanan
dinas, biaya korp diplomatik dan pemberian bantuan luar negeri. 
4. Sumber pendapatan negara untuk membiayai pembangunan. 

 Tujuan Penggunaan Devisa

1. Membayar barang-barang konsumsi yang masih diimpor


2. Membayar barang-barang modal yang masing di impor
3. Membiayai pengiriman tim kesenian dan juga olahraga.
4. Membiayai korps diplomatik di luar negeri
5. Membayar jasa-jasa ke luar negeri misalnya jasa pelayaran 
6. Membangun macam-macam fasilitas umum yang berada dalam negeri 
7. Membiayai para pemuda dan mahasiswa untuk belajar di luar negeri 
8. Memberikan sumbangan ke negara-negara lain yang mengalami musibah
Sesi
Tanya Jawab
Thank you

Anda mungkin juga menyukai