Anda di halaman 1dari 22

• Pengertian Penilaian status Gizi dengan

Biokimia adalah:

periksaan spesimen yang di uji secara


laboratories yang dilakukan pada brbagai
macam jaringan tubuh.Jaringan tubuh yang di
gunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga
beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
PEMERIKSAAN BIOKIMIA ZAT GIZI
Penilaian status zat besi
Ada beberapa indikator laboratorium untuk
menentukan status besi yaitu:
1. Hemoglobin (Hb)
2. Hematokrit
3. Besi serum
4. Ferritin (Sf)
5. Transferrin saturation (TS)
6. Free erytrocytes protophophyrin (FEP)
7. Unsaturated iron-binding capacity serum.
Penilaian status protein
• Protein dalam darah mempunyai peranan fisiologis
yang penting bagi tubuh antara lain:
• Untuk mengatur tekanan ai, dengan adanya tekanan
osmosedari plasma protein.
• Sebagai cadangan protein tubuh.
• Untuk mengontrol perdarahan (terutama dari
fibrinogen).
• Sebagai transport yang penting untuk zat-zat gizi
tertentu.
• Sebagai antibodi dari berbagai penyakit terutama dari
gamma globulin.
• Untuk mengatur aliran darah, dalam membantu
bekerjanya jantung.
Di dalam darah ada 3 fraksi protein yaitu:

– Albumin : kadar normalnya = 3,5 – 5 grm /100 ml


– Globulin : kadar normalnya = 1,5 – 3 gram/100 ml
– Fibrinogen : kadar normalnya = 0,2 – 0,6
gram/100ml.
Penilaian Status Vitamin
• Penilaian status vitamin yang terkait dengan
penentuan status gizi meliputi penentuan kadar
vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin
C,tiamin,niasin,vitamin B6, vitamin B12.
1. Vitamin A

Deplesi vitamin A dalam tubuh merupakan


prosea yang berlangsunglama,di mulai
dengan habisnya persedian vitamin A dalam
hati kemudian menurunnya kadar vitamin
Aplasma, dan baru kemudian timbul disfungsi
retina, di susul dengan perubahan jaringan
epitel
2. Vitamin D

Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan


penyakit rakhitis dan kadang-kadang tetani.
Beberapa zat yang berhubungan dengan
aktivitas vitamin D adalah:

• Vitamin D 2 (ersokalsiferol) yang di hasilkan


oleh radiasi ersoterol (dalam tumbuh-
tumbuhan) secara artificial dengan sinar ultra
violet.
• Vitamin D3 (kolekalsiferol ) yang di hasilkan
oleh radiasi pada kulit manusia dengan
komponen ultra violet sinar matahari dan juga
terdapat secara alamiah pada sumber
makanan hewani.
3. Vitamin E

4. Defisiensi vitamin E jarang sekali di


temukan oleh sebab makanan sehari-hari
mengandung cukup vitamin E.Namun kita
harus tetap waspada adanya kemungkinan
keadaan subklinis, misalnya pada bayi berat
badan lahir rendah di mana transfer vitamin E
melalui placenta tidak efisien.
4. Vitamin C

Vitamin C di perlukan pada zat – zat kolagen


oleh fibroblast hingga merupakan bagian
dalam pembentukan zat intersel.
5. Tiamin (B1)

Kekurangan tiamin merupakan penyebab


penyakit beri-beri. Diet wanita yang sedang
hamil tdk cukupmengandung vitamin B1,
maka anak yg di lahirkan dapat menderita
penyakit beri –beri bawaan atau gejala beri-
beri dapat timbul pada anak yg sedang di
susui penyakit demikian dapat pula timbul
pada anak dgn gastro-enteritis menahun.
6. Riboflavin (B2)

Riboflafin atau vitamin B2 dapat di larutkan


dalam air danberwarna kuning , tahan panas
dan asam, tetapi mudah di hancurkan oleh
sinar dan media lindi.
Vitamin B2 terdapar di alam. Daging hati, ragi
keju,telur dan sayur-mayur berupa daun
merupakan sumber vitamin B2 yang baik
7. Niasin

Niasin di kenal sebagai pellagra preventive


factor, oleh Karen kekurangan niasin dalam
makanan akan menyebabkan penyakit
pellagra (kulit kasar).
Gejala pellagra di kenal sebagai 3 D yaitu
Dermatitis, Diare,Dimensia
8. Vitamin B6

Vitamin B6 bentuk aktifnya 2 macam yaitu


pridoxal phospat dan pyridoxamine
phosphate.
9. Vitamin B12

Vitamin B12 bermanfaat untuk pengobatan


peyakit anemia pernisiousa.Fungsi dari
vitamin B12 perlu untuk metal group
metabolisme, dan perlu untuk metabolisme
protein.
Penilaian Status Mineral
1. Iodine
2. Zink
3. Kalsium
4.Fosfor
5.Magnesium
6.Krom
7. Tembaga (copper)
8. Selenium
PEMERIKSAAN ZAT GIZI SPESIFIK

1. Kurang Energi Protein ( KEP)


2. Kurang Vitamin A (KVA)
3. Anemia Gizi Besi (AGB)
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
PEMERIKSAAN BIOKIMIA

Keunggulan
1.Dapat mendeteksi defisiensi zat gizi lebih dini.
2.Hasil dari pemeriksaan biokimia lebih obyektif,
hal ini karena menggunakan peralatan yang
selalu di tera dan pada pelaksanaannya di
lakukan oleh tenaga ahli.
3.Dapat menunjang hasil pemeriksaan metode
lain dalam penilaian status gizi.
Kelemahan
1.Pemeriksaan biokimia hanya bisa dilakukan
setelah timbulnya gangguan metabolisme.
2.Membutuhkan biaya yang cukup mahal.
3.Dalam melakukan pemeriksaan di perlukan
tenaga yang ahli.
4.Kurang praktis di lakukan di lapangan, hal ini
Karena pada umumnya pemeriksaan
laboratorium memerlukan peralatan yang tidak
mudah di bawa kemama – mana.
5.Pada pemeriksaan tertentu spesimen sulit
untuk di peroleh, misalnya penderita tidak
bersedia di ambil darahnya.
6. Membutuhkan peralatan dan bahan yang lebih
banyak di bandingkan dengan pemeriksaan
lain.
7. Belum ada keseragaman dalam memilih
reference (nilai normal).Pada beberapa
reference nilai normal tidak selalu di
kelompokkan menurut kelompok umur yang
lebih rinci.
8. Dalam beberapa penentuan pemeriksaan
laboratorium memerlukan peralatan
laboratorium yang hanya terdapat di
laboratorium pusat, sehingga di daerah tidak
dapat di lakukan (susilowati Hermin,1991,
penentuan status Gizi secara Biokimia).

Anda mungkin juga menyukai