Kelompok: XI IPA 3
Adrian Bela
Frisario Hardianta
Fahrani Nisrina
Wulandari Fitriani
Sistem Respirasi
A. Sistem pernapasan pada Manusia
KV = VT + UK + US
KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml
Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya
intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
2. Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan
posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih
cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Gangguan pada alat pernapasan
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan
terasa gatal.
a. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir
meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak
berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi,
terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak
menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam
sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.
5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan
oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa),
keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,
sehingga pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman
difteri.
9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang
menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena
pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.
11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke
seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok
pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-
paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
B. Sistem pernapasan pada Hewan
S.P pada protozoa
S.P pada Cacing
S.P pada serangga
S.P pada ikan
S.P pada katak
S.P pada reptilia
S.P pada burung
S.P pada protozoa
Katak mempunyai daur hidup di dua alam yang berbeda yaitu di darat dan di air. Oleh
karena itu katak disebut hewan amfibi. Waktu katak masih berbentuk larva, berudu hidup di
air dan bernapas dengan insang.
Berudu memiliki 3 pasang insang luar yang terdapat di belakang kepala. Insang luar
terdiri atas lembaran halus yang banyak mengandung kapiler darah. Apabila insang ini
bergetar, maka air disekelilingnya selalu berganti dan oksigen yang larut dari air di sekeliling
insang ini berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah. Seiring dengan pertumbuhan
berudu, timbul celah insang dan terbentuk insang dalam. Insang dalam mempunyai tutup
insang seperti pada ikan. Kemudian berudu perlahan-lahan menjadi katak dewasa. Katak
dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan kulit. Jika dari kulit Oksigen dari udara
berdifusi melalui kulit yang basah kiemudian masuk ke pembuluh kapiler darah. Oleh karena
itu katak sering berada di tempat berair supaya kulitnya tetap lembab. Selain itu selaput kulit
pada rongga mulutnya juga di gunakan untuk memasukkan oksigen ke dalam darah secara
difusi.
S.P pada katak
S.P pada reptilia