Anda di halaman 1dari 31

SISTEM RESPIRASI

Kelompok: XI IPA 3
Adrian Bela
Frisario Hardianta
Fahrani Nisrina
Wulandari Fitriani
Sistem Respirasi
A. Sistem pernapasan pada Manusia

 Struktur dan fungsi alat pernapasan pada Manusia


 Mekanisme pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
 Mekanisme pernapasan
 Volume, kapasitas, dan frekuensi paru-paru
 Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Struktur dan fungsi alat pernapasan pada
manusia
• Hidung dan rongga hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang
pertama dilalui udara luar. Didalam rongga hidung
terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk
menyaring udara yang masuk, lendir (mukus) berguna
untuk melembabkan udara, dan konka untuk
mengangatkan udara pernapasan
• Faring (tekak)
Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu
saluran tenggorokan (nasofaring) yang merupakan
saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan
(oralfaring) yang merupakan saluran pencernaan.
Bagian penting dari faring yaitu anak tekak. Anak
tekak berperan menutup faring saat kita sedang menelan
makanan.
• Laring (pangkal tenggorok)
merupakan bagian pangkal dari
saluran pernapasan (trakea). Laring
tersusu atas tulang rawan yang
berupa lempengan dan membentuk
struktur jakun. Diatas laring terdapat
katup (epiglotis) yang akan menutup
saat menelan. Katup berfungsi
mencegah makanan dan minuman
masuk ke saluran pernapasan. Pada
pangkal larink terdapat selaput
suara. Selaput suara akan bergetar
jika terhembus udara dari paru-paru
• Trakea
Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan
kerongkongan. Batang tenggorokkan berbentuk pipa
dengan panjang 10 cm. dinding trakea terdiri atas 3 lapisan,
lapisan dalam berupa epithel bersilia dan berlendir. Lapisan
tengah tersusun atas cincin tulang rawan dan berotot polos.
lapisan luar tersusun atas jaringan ikat. Cincin tulang rawan
berfungsi untuk mempertahankan bentuk pipa dari batang
tenggorokkan, sedangkan selaput lendir yang sel-selnya
berambut getar berfungsi menolak debu dan benda asing
yang masuk bersama udara pernapasan. Akibat tolakan
secara paksa tersebut kita akan batuk atau bersin.
• Bronchus (cabang tenggorokkan)
Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus,
yaitu bronchus kiri dan bronchus kanan. Struktur bronchus
kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua
bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam
paru-paru bonchus bercabang menjadi bronchiolus yang
menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus sebelah
kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah
kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus
yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru yang
disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak
kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada
dalam alveolus berdifusi masuk ke dalam darah.
Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma.


Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga
dada dengan rongga perut.
Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan
paru-paru sebelah kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir
sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2 gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput
pleura. Selaput pleura sebelah luar yang berbatasan dengan dinding
bagian dalam rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang
membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua
selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang
berfungsi untuk mengatasi gesekan pada saat paru-paru
mengembang dan mengempis.
• Mekanisme pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
Pengangkutan O2
Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan jaringan tubuh,
melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan berdifusi menembus
selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut
deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti reaksi berikut :
Sekitar 97% oksigen dalam bentuk senyawa oksihemoglobin, hanya 2 – 3% yang larut
dalam plasma darah akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan tubuh, dan selanjutnya
akan terjadi pelepasan oksigen secara difusi dari darah ke jaringan tubuh, seperti reaksi
berikut :
Pengangkutan CO2
Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses respirasi sel akan berdifusi ke dalam
darah yang selanjutnya akan diangkut ke paru-paru untuk dikeluarkan sebagai udara
pernapasan.
Ada 3 (tiga) cara pengangkutan CO2 :
Sebagai ion karbonat (HCO3), sekitar 60 – 70%.
Sebagai karbominohemoglobin (HbCO2), sekitar 25%.
Sebagai asam karbonat (H2CO3) sekitar 6 – 10%.
• Mekanisme pernapasan

 Mekanisme pernapasan dada


1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi
--> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang
--> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan
tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-
paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-
paru.
mekanisme pernapasan perut
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari
melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan
udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut


Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali
melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-
paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar
dari paru-paru.
• Volume, kapasitas, dan frekuensi paru-paru
1. Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KV = VT + UK + US

Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml

2. Kapasitas total --> KT


Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KT = KV + UR

Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800 ml
Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya
intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.

Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:


1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas
pernapasan akan semakin menurun

2. Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat

4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan
posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih
cepat dibandingkan posisi tengkurap.

5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Gangguan pada alat pernapasan
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan
terasa gatal.

2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran


pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan
psikologis. Asma bersifat menurun.

3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri


mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-
bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang
meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita
terengah-engah.
4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:a. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat
infeksi oleh virus, missal virus influenza.

a. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir
meningkat.

b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak
berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.

c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi,
terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.

d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak
menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.

e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam
sinus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan
oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa),
keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,
sehingga pernapasan terganggu.

7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh lendir yang dihasilkan kuman
difteri.

8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang
menyebabkan terjadinya radang paru-paru.

10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena
pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke
seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok
pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-
paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
B. Sistem pernapasan pada Hewan
S.P pada protozoa
S.P pada Cacing
S.P pada serangga
S.P pada ikan
S.P pada katak
S.P pada reptilia
S.P pada burung
S.P pada protozoa

Protozoa tidak mempunyai alat pernapasan khusus


untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida. Oksigen masuk ke dalam sel malalui selaput
plasma secara difusi. Demikian juga karbon dioksida
dari dalam sel deikeluarkan melalui selaput plasma.
S.P pada Cacing

Cacing tanah tidak mempunyai alat pernapasan


khusus. Kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir,
sehingga kulit tubuhnya menjadi basah dan lembab.
Oksigen yang diperlukan oleh tubuhnya masuk melalui
seluruh permukaan tubuh secara difusi. Pengeluaran
karbon dioksida juga melalu permukaan tubuh.
S.P pada Cacing
S.P pada serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk
pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap
segmen tubuh. Spirakel
men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya
spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga
terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.

Gbr. Trakea pada serangga


Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi
cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi
antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang
sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
S.P pada serangga
S.P pada ikan

Ikan hanya dapat hidup di air dan mempunyai alat


pernapasan yang khusus. Ikan bernapasa dengan insang
yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepala. Ikan
bertulang sejati misalnya ikan mas, mempunyai tutup
insang atau disebut operculum. Insang mempunyai
lembaran yang halus yang banyak mengandung kapiler
darah sehingga berwarna merah.Pada beberapa jenis
ikan, rongga insangnya meluas membentuk lipatan tidak
teratur yang disebut labirin. Rongga labirin berguna
untuk menyimpan udara sehingga ikan tersebut dapat
hidup di lingkungan yang kurang oksigen.
S.P pada ikan
S.P pada katak

Katak mempunyai daur hidup di dua alam yang berbeda yaitu di darat dan di air. Oleh
karena itu katak disebut hewan amfibi. Waktu katak masih berbentuk larva, berudu hidup di
air dan bernapas dengan insang.

Berudu memiliki 3 pasang insang luar yang terdapat di belakang kepala. Insang luar
terdiri atas lembaran halus yang banyak mengandung kapiler darah. Apabila insang ini
bergetar, maka air disekelilingnya selalu berganti dan oksigen yang larut dari air di sekeliling
insang ini berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah. Seiring dengan pertumbuhan
berudu, timbul celah insang dan terbentuk insang dalam. Insang dalam mempunyai tutup
insang seperti pada ikan. Kemudian berudu perlahan-lahan menjadi katak dewasa. Katak
dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan kulit. Jika dari kulit Oksigen dari udara
berdifusi melalui kulit yang basah kiemudian masuk ke pembuluh kapiler darah. Oleh karena
itu katak sering berada di tempat berair supaya kulitnya tetap lembab. Selain itu selaput kulit
pada rongga mulutnya juga di gunakan untuk memasukkan oksigen ke dalam darah secara
difusi.
S.P pada katak
S.P pada reptilia

Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-


paru. Tetapi pada beberapa reptilia, pengambilan oksigen
dibantu oleh lapisan kulit disekitar kloaka. Pada reptilia
umumnya udara luar masuk melalui lubang hidung,
trakea, bronkus, dan akhirnya ke paru-paru. Lubang
hidung terdapat di ujung kepala atau moncong. Udara
keluar dan masuk ke dalam paru-paru karena gerakan
tulang rusuk.
S.P pada burung

Burung ketika terbang digerakan oleh otot-otot dada. Ketika


terbang gerakan otot dada dapat mengganggu pengambilan oksigen
oleh paru-paru. Oleh karena itu, selain dengan bernapas dengan paru-
paru, burung mempunyai alat bantu yang bernama kantong udara.

Kantong udara mempunyai fungsi :


1. membantu pernapasan pada waktu terbang
2. membantu memperbesar ruang siring sehingga dapat memperkeras
suara
3. menyelubungi alat-alat dalam rongga tubuh hingga tidak kedinginan
4. membantu mencegah hilangnya panas badan yang terlalu besar
S.P pada burung

Anda mungkin juga menyukai