Anda di halaman 1dari 23

Sistem Ekskresi

Manusia

TIARA
BASYIR
Hati adalah tempat
terjadinya
metabolisme.

Pada pernapasan
yang dikeluarkan
adalah karbon
dioksida dan air
(uap)
Struktur dan fungsi sistem ekskresi pada
manusia
 1. GINJAL
 Ginjal berfungsi untuk menyaring darah yang mengandung zat sisa metabolisme
dari sel di seluruh tubuh. Ginjal terletak di kanan dan di kiri tulang pinggang,
yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang (dorsal). Ginjal
sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan. Ginjal bentuknya
seperti biji kacang da bewarna merah karena bayak darah yang masuk ke dalam
ginjal. Darah masuk melalui pembuluh arteri dan keluar melalui pembuluh vena
besar.
Gambar ginjal kanan dan
ginjal kiri.
 Bila ginjal dipotong
melintang maka akan
tampak tiga lapisan.

 Ginjal tersusun atas


lebing kurang 1 juta alat
penyaring yang disebut
nefron
 Nefron merupakan satuan struktual dan fungsional ginjal karena nefron merupakan unit
penyusun utama ginjal dan unit yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.
 Sebuah nefron terdiri atas sebuah komponen atau badan malpighi yang dilanjutkan
oleh saluran saluran (tubulus).
 setiap badan malpighi mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomelurus
yang berada dalam kapsula bowman (proses penyaringan dimulai).
 Medula renalis tersususn atas saluran saluran yang merupakan kelanjutan dari badadn
malpighi dan saliran yang berada di dalam korteks renalis.
 Saluran saluran itu adalah tubulus proksimal, lengkung henle, tubulus distal, dan tubulus
kolektivus (pengumpul) yang terdapat pada medula.
 Lengkung henle adalah saluran ginjal yang melengkung pada daerah medula yang
menghubungkan tubulus proksimsl dengan tubulus distal.
 Pelvis renalis atrau rongga ginjal yang berfngsi sebagai penampung urine sementara
sebelum dikeluarkan melalui ureter

 Ada tiga tahapan pembentukan urine di dalam ginjal yaitu;


 1. tahap filtrasi
 2. tahap reabsorpsi
 3. tahap augmentasi
a. Tahap filtrasi
 Pembentuk urine dimulai dari darah mengalir melalii arteri aferen ginjal masuk ke dalam
glomerolus, tekanan menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat zat yang memiliki
ukuran kecil keluar melalui kapiler, dan menghasilkan filtrat (cairan hasil saring)
 Filtrat tersusun atas urobilin, urea, glukosa, asam amino, air, dan ion-ion, seperti natrium,
kalium, kalsium dan klor. filtrat selanjutnya di simpan sementara di kapsula bowman.
 Darah dan protein tetap tinggal karena tidak menembus pori pori glomerulus.
 Filtrat yang tertampung di kapsula bowman disebut urine primer.

tahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap


filtrasi
Urine
sekunder
b. Tahap reabsorpsi
 Urine primer yang terbentuk pada
tahap filtrasi masuk ke tubulus
proksimal. Di dalam tubulus
proksimal terjadi proses penyerapan
kembali zat zat yang masih diperlukan
oleh tubuh yang di sebut dengan tahap
reabsorpsi.
 Urine sekunder yang terbentuk dari
proses reabsopsi selanjutnya mengalir
ke lengkung henle kemudian menuju
tubulus distal. Selama mengalir dalam
lengkung henle air di dalam urine
sekundur juga terus direabsorpsi.
c. Tahap augmentasi

 Setelah melalui lengkung henle, urine sekunder sampai pada tubulus distal. Pada
bagian tubulus dista masi ada penyerapan ion, air, natrium, klor, dan urea.
 Pada tubulus distsl terjadi proses augmentasi yaitu, pengeluaran zart zat yang
tidak diperlukan dalam tubuh ke dalam urine sekunder.
 Urine sekunder yang telah bercampur dengan za zat sisa yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh inilah yang merupakan urine sesungguhnya.
 Urine tersebut kemudian disalurkan ke pelvis renalis. Urine yang terbentuk
selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, menuju kantung kemih yang
merupakan tempat penyimpanan urine sementara.
 Kantung kemih memiliki dinding
yang elastis.
 Kandung kemih mampu merenggang
untuk dapt mengandung sekitar 0,5 L
urine. Proses pengeluaran urine dari
kantung kemih karena adanya
tekanan dalam kantung kemih. Ada
sinyal yang menunjukan bahwa
kantung kemih sudah penuh . Sinyal
inilah yang memicu danya kontraksi
otot otot kandung kemih. Akibat
kontraksi tersebut membuat urine
dapat keluar melalui uretra.
2. kulit
 Kuli berperan dalam pembentukan dan
pengeluaran keringat. Selain itu kulit
juga berfungsi untuk melindungi
jaringan dibawahnya dari kerusan
kerusan fisik karena gasekan,
penyinaran, berbagau jenis kuman, da
zat kimia berbahaya.selain itu kulit juga
berfungsi untuk mengurangi
kehilangan air dalm tubuh, mengatur
suhu tubuh, dan menerima rangsangan
dari luar.
 Kulit terdiri dari dua lapisan utama
yaitu lapisan epidermis (kulit air) dan
lapisan dermis (kulit jangat).
3. Paru paru
Selain fungsi sebagai alat pernapasan, paru paru uga
berfungsi sebagai alat ekskresi.
 Oksigen yang masuk ke alveolus akan bedifusi
dengan cepat memasuki kapiler darah yang
mengelilingi alveolus, sedangkan karon dioksida
akan berdifusi dengan arah yang sebaliknya.
 Darah pada alveolus akan mengikat oksigen dan
mengangkutnya ke jaringan tubuh.
 Di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh, darah
mengikat karbon dioksida (co2) untuk di keluarkan
bersama uap air.

C6 h12o6 + o2 co2 + H2o


(glukosa) (oksigen) (karbon (uap air)
dioksida)
4. Hati
Hati berperan dalam sistem pencernaan, hati juga berperan dalm sistem ekskresi, yaitu
mengekresiskn zat warna empedu yang disebut dengan bilirubin. Bilirubin dihasilkan dari
pemecahan homoglobin yang terdapat pada sel merah. Sel darah hanya memiliki rentang waktu
yang hidup antara 100 – 200 hari karena sel darah merah tidak memiliki inti sel dan membran
selnya selalu bergesekan dengan pembuluh kapiler darah. Karena tidak memiliki inti sel, sel darah
merah tidak dapat membentuk komponen baru untuk menggantikan komponen sel yang rusak.
 Sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di dalam hati dan limpa.
Hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah dipah mejadi zat besi, globin,
dan hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk
digunakan membentuk homoglobin baru. Globin dipecahkan menjadi asam amino
untuk digunakan dalam pembentukan protein lain. Sedangkan hemin di ubah menjadi
zat warna hijau yang disebut biliverdin. Biliverdin kemifian diubah menjadi bilirubin
yang merupakan zat warna kuning oranye. Bilibin dikeluarkan bersama getah
empedu. Dalam usus besar bilirubin diubah menjadi urobilinogen. Urobilinogen
diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning pada urine dan sterkobilin sebagai
pigmen coklat pada feses.
 Organ hati juga berfungsi
mengubah amonia (NH3) yang
berbahaya jika berada dalam tubuh,
menjadi zat yang lebih aman, yaitui
urea. Amonia tersebut dihasilkan
dari proses metabolisme asam
amino. Urea dari dalam hati akan
dikeluarkan dan diangkut oleh
darah menuju ginjal untuk
dikeluarkan bersama urine.
b. Gangguan pada sistem ekskresi manusia dan upaya untuk mencegah
atau menanggulangi

1. Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron, terutama


pada bagian bagian glomerulus ginjal. Nefritis
disebabkan oleh bakteri strerptucoccus. Nefritis
mengakibatkan masuknya asam urat dan urea ke
pembuluh darah serta adanya penimbunan air pada kaki
karena reabsopsi ai yang terganggu. Upaya penanganan
nefritis adalah mencuci darah atau pencangkokan ginjal.
2. Batu ginjal
Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi akibat
terbentuknya endapan garam kalsium di dalam rongga
ginjal (pelvis renalis), saluran ginjal, atau kandung
kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat
larut. Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu
banyak mengonsumsi garam mineral atau kekurangan
minum air seta menahan kencing. Upaya mencegah
terbentuknya batu ginjal dengan minum banyak air
membatasi mengonsumsi garam karena mengandung
natrium yang tinggi pada garam dapat memicu
terbentuknya batu ginjal, seta tidak menahan kencing.
Batu ginjal yang kecil bisa saja keluar melalui urine
tetapi seringkali menyebabkan rasa sakit. Batu ginjal
yang besar dikeluarakan dengan cara operasi.
3. Albuminuria
Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan pada glomerulus
yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine ditemukan adnya protein.
Albuminuria dapat terjadi karena kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga
memperberatkerja ginjal, mengosumsi terlalu banyak protein, kalsium, dan vitamin c dapat
membuat glomerulus bekerja keras sehingga meningkatkan resiko kerusakan. Upaya untuk
mencegah albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam dan protein ang dikonsumsi,
serta pola hidup sehat buntuk mengatur keseimbangan gizi.

4. Hematuria
Hematria merupakan penyakit yangb di tandaidengan adanya sel sel darah merah pada urine
hal ini disebabkan gesekan dengan batu ginjal dan juga adanya infeksi bakteri pada saluran
kemih. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan segera buang airb kecil ketika ingin buang
air kecil, membersihkan tempat keluarnya uerine dari arah depan ke belakang untuk
menghindari masuknya bakteri dari dubur, serta banyak minum air putih. Penderita akan
diberikan anti biotik untuk membersihkan infeksi pada saluran kemih.
5. Diabetes insipidus
Penyakit ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau hormon
antidiuretik. Kondi tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air yang
masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita akan sering buang air kecil secara terus
menerus. Upaya penanganan penderita diabetes insipidus adalah denga memberikan
suntikan hormon antidiuretik sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine
secara normal.
6. Kanker ginjal
Merupakan penyakit yang disebabkan akibast pertumbuhan sel yang
tida terkontrol. Hal ini menyebabkan ada darah di urine dan membuat
kerusakan pada ginjal. Upaya pencegahan dengan menmghindari
penggunaan bahan kimia yang berlebihan
7. jerawat
Jerawat timbul karena kurang menjaga kebersihan kulit.
Mengobnsumsi makanan yang berlemak juga dapoat
menyebabkan jerawat. Upaya pencegahan yaitu hindari
makanan berlemak, membersihkan wajah secara rutin dan
lebih banyak mengonsumsi buah buahahn.

8. Biang keringat
Biang keringat terjadi karena tersumbat kelenjar keringat oleh
sel kulit mati. keringat yang terperangkap menimbulkan
merah merah disertai gatal gatal. Sel sel kulit mati, debu, dan
kosmetik.biasanya anggota badan yang terkena keringat adlah
leher, wajah, punggung, dan dada. Apabila terkena biang
keringat dapat diobati dengan memberi bedak atau salep yang
dapat mengurang rasa gatal.

Anda mungkin juga menyukai