Anda di halaman 1dari 9

MASALAH HAK CIPTA FILM BENYAMIN BIANG

KEROK VERSI TERBARU


Oleh : Fadhlurrahmadin/09
Permasalahan Awal
Syamsul Fuad, penulis naskah asli film
Benyamin Biang Kerok (1972), menuding
dua rumah produksi dan dua produser film
Benyamin versi baru telah melanggar hak
cipta. Syamsul juga menuntut royalti.
Persoalan itu kemudian bergulir hingga
muncul skenario gugatan balik Max
Pictures, salah satu rumah produksi yang
membuat Benyamin Biang Kerok (2018),
terhadap Syamsul.
Urutan Kejadian Peristiwa
01 5 Maret 2018, Hak Cipta Benyamin Biang Kerok Digugat

02 23 Maret 2018, Max Pictures Menggugat Balik

03 17 April 2018, Syamsul Fuad Dituduh Pengaruhi Jumlah


Penonton Benyamin Biang Kerok

04 20 April 2018, Falcon Pictures Angkat Bicara


Hak Cipta
Benyamin Biang
Kerok Digugat
Syamsul Fuad melalui tim kuasa hukumnya
mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat terhadap Falcon Pictures dan
Max Pictures. Tak hanya itu, bos Falcon
Pictures, HB Naveen, dan produser film
tersebut Ody Mulya Hidayat juga ikut menjadi
pihak tergugat. Dalam gugatannya, Syamsul
menuding empat tergugat itu telah melakukan
pelanggaran hak cipta atas cerita Benyamin
Biang Kerok dan Biang Kerok Beruntung yang
ia tulis pada 1972
7 Poin Gugatan Syamsul Fuad
1. Syamsul menuntut diakui haknya sebagai pencipta dan/atau pemegang hak cipta atas cerita film Benyamin
Biang Kerok dan Biang Kerok Beruntung
2. Meminta pengadilan menyatakan para tergugat telah melakukan pelanggaran hak cipta atas cerita film
Benyamin Biang Kerok dan Biang Kerok Beruntung
3. Meminta pengadilan menghukum para tergugat membayar ganti rugi materil secara tanggung renteng
sebesar Rp 1 miliar untuk harga penjualan hak cipta atas cerita film Benyamin Biang Kerok
4. Menggugat hak royalti penjualan tiket film Benyamin Biang Kerok yang diproduksi oleh para tergugat
sebesar Rp 1.000 per tiket
5. Meminta pengadilan menghukum para tergugat membayar ganti rugi immateril secara tanggung renteng
sebesar Rp 10 miliar, yang mencakup kerugian akan hak moral sebagai pencipta atau pemegang hak cipta
yang seharusnya dihargai hasil ciptaannya oleh para tergugat
6. Meminta pengadilan memerintahkan para tergugat untuk memberikan laporan pemasukan tiket atas
penayangan film Benyamin Biang Kerok kepada Syamsul. Terhitung sejak hari pertama penayangan sampai
dengan hari terakhir di jaringan bioskop
7. Meminta pengadilan menghukum para tergugat untuk menerbitkan pengumuman permohonan maaf kepada
penggugat melalui dua media massa berperedaran nasional atas pelanggaran hak cipta terhadap
penggugat, serta memberikan klarifikasi kepada masyarakat umum atas pelanggaran hak cipta terhadap
penggugat
Max Pictures Menggugat Balik
Diam-diam, sehari setelah sidang pertama dari
gugatan Syamsul, pihak Max Pictures lewat
kuasa hukumnya RM Bagiono melayangkan
gugatan balik ke PN Jakarta Pusat. Dari laman
resmi PN Jakarta Pusat, perkara bernomor
175/Pdt.G/2018/PN Jkt.Pst itu diketahui
didaftarkan pada 23 Maret 2018. Salah satu
rumah produksi yang membuat film Benyamin
Biang
Add SkillsKerok
– 70% versi baru itu menggugat balik
Syamsul dan menuntut ganti rugi senilai Rp 50
Add Skills – 80%

miliar, dengan rincian kerugian materiil sebesar


Add Skills – 60%
Rp 35 miliar dan immaterial Rp 15 miliar.
Name Here Add Skills – 90%
.
Syamsul Fuad Syamsul Fuad mengatakan bahwa ia dituduh
sebagai penyebab film Benyamin Biang
Dituduh Pengaruhi Kerok (2018) tidak mencapai target enam juta
penonton. juga menerima copy berkas gugatan
Jumlah Penonton yang dilayangkan penggugat Max Pictures
kepada Syamsul sebagai tergugat. Pada poin 10
Benyamin Biang berkas gugatan itu tertulis: Bahwa dikarenakan
perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat tersebut.
Kerok Penggugat mengalami kerugian dengan asumsi
dan perhitungan sebagai berikut; Penggugat
seharusnya mendapat penonton 6 (enam) juta
penonton, tetapi kenyataannya hanya 600.000
(enam ratus ribu) penonton sehingga kerugian
materiil yang timbul sebesar kurang lebih Rp
35.000.000.000 dan kerugian immaterial sebesar
Rp 15.000.000.000
://apple.co/3hXWJ0L
Falcon Pictures Angkat Bicara
Falcon Pictures mengaku sudah membeli hak cipta
Benyamin Biang Kerok. Bahkan, telah
mendaftarkannya ke Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual (HaKI).
Falcon Pictures menyebut Syamsul Fuad, salah alamat
menggugat mereka soal hak cipta. Dalam konferensi
pers di Kantor Falcon Pictures, Jalan Duren Tiga,
Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018) sore, Lydia
mengatakan, Syamsul bukanlah pemegang hak cipta
cerita Benyamin Biang Kerok yang diproduksi ulang ke
versi masa kini oleh sutradara Hanung Bramantyo.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai