Anda di halaman 1dari 18

• Treadmill test adalah uji latih jantung beban

dengan cara memberikan stress fisiologi yang


dapat menyebabkan abnormalitas
kardiovaskuler yang tidak ditemukan pada
saat istirahat.
Efek…
- Peningkatan curah jantung ( cardiac autput )
- Tekanan darah arterial meningkat
- Tahanan / resistensi perifer meningkat
Indikasi
1. Untuk menegakkan diagnosa PJK.
2. Untuk mengevaluasi keluhan : nyeri dada , sesak
nafas  dll.
3. Untuk mengevaluasi kapasitas kemampuan
fungsional
4. Untuk mengevaluasi adanya disritmia.
5. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan.
6. Untuk menentukan prognosa dari kelainan
kardiovaskuler
Kontra indikasi :
1. Infark miokard akut  < 5 hari.
2. Unstable angina pectoris
3. Hipertensi berat
4. Aritmia yang berarti
5 Sesak
6. Vertigo
Komplikasi
1. Hipotensi
2. Disritmia yang berat
3. Infark myocard acute
4. Syncope dan stroke
5. Trauma fisik ( jatuh saat test )
6. Henti jantung ( cardiac arrest )
7. Kematian
Indikasi penghentian test.
1. Keluhan subjektif
2. Objektif
TREADMILL TEST
• Persiapan untuk pasien
• Persiapan  Alat
– Satu set alat treadmill
– Kertas printer teradmill
– Emergencytroly lengkap dan defibilator
– Plester
– Elektrode
– Oksigen
– Tensimeter dan stetoscpoe
– Jelly
– Alkohol 70 % dan kassa  non steril
– Tisue / Handuk kecil
– Celana ,baju dan sepatu
Cara kerja
• 1. Pasien di anamnesa dan menjelaskan tentang tata cara,maksud,
manfaat dan resiko dari treadmill.
• 2. Menentukan  target HR submaximal dan maximal ( target HR max :
220 dikurang umur dan submaximal adalah 85 % dari target HR max  )
• 3. Pasien menandatangani formulir informed consent.
• 4. Pasien dipersilahkan ganti pakaian, celana dan sepatu treadmill
yang telah disediakan.
• 5. Pasien berbaring dengan tenang di tempat tidur
• 6. Bersihkan tubuh pasien pada lokasi pemasangan electrode dengan
menggunakan kassa alkohol.
• 7. Tempelkan electrode sesuai dengan tempat yang sudah ditentukan.
• 8. Sambungkan dengan kabel treadmill
• Fiksasi electrode dengan sempurna
• Masukkan data pasien ke alat treadmill
• Ukur tekanan darah
• Rekam EKG 12 leads
• Jalankan alat treadmill dengan kecepatan sesuai dengan
prosedur.
• Setiap tiga menit speed dan elevation akan bertambah
sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
• Pantau terus perubahan EKG dan keluhan pasien selama
tets.
• Rekam EKG 12 leads dan BP setiap tiga menit.
• Hentikan test sesuai dengan prosedur.
Recovery
• 1. Rekam EKG 12 leads dan ukur tekanan darah setelah test dihentikan.
• 2. Persilahkan pasien untuk duduk / berbaring.
• 3. Pantau terus gambaran EKG selama pemulihan.
• 4. Rekam EKG 12 leads dan ukur tekanan darah setiap tiga menit.
• 5. Pemulihan biasanya selama enam menit / sembilan menit ( hingga
gambaran EKG ,HR, dan tekanan darah kembali seperti semula. )
• 6. Menberitahukan pada pasien bahwa test sudah selesai.
• 7. Lepaskan elektrode dan manset BP.
• 8. Bersihkan jelly yang menempel di dada pasien .
• 9. Merapihkan kembali alat – alat pada tempatnya.
• 10. Sebaiknya selama 15 menit pasca treadmill test pasien masih
berada dalam pengawasan petugas.
Personal pelaksana ULJB.
• 1. Dua orang tenaga yang terlatih telah menguasai
seluk beluk alat dan prosedur treadmill.
• 2. Mempunyai pengetahuan tentang indikasi dan
kontra indikasi ULJB.
• 3. Mempunyai pengetahuan tentang dasar – dasar
fisiologi treadmill.
• 4. Mengetahui prinsip – prinsip interpretasi ULJB
• 5. Mampu melakukan prosedur penanganan
emergency termasuk kemampuan ACLS.
Protokol Bruce

PHASE SPEED ELEVATION

1 1,7 10

2 2,5 12

3 3,4 14

4 4,2 16

5
Setiap phase selama
5
tiga menit.
18
Protokol Bruce

PHASE SPEED ELEVATION

1 1,7 0

2 1,7 5,2

3 1,7 10

4 2,5 12

5
Setiap phase selama
3,4
tiga menit.
14

Anda mungkin juga menyukai