Anda di halaman 1dari 17

SISTEM

KOLOID
KIMIA

A. AYU AULIA EDEN


XI MIA 2
SISTEM
DISPERSI

Dispersi adalah tercampurnya zat secara merata.


Berdasarkan ukuran partikelnya, sistem dispersi
dibedakan menjadi larutan, koloid, dan suspensi. Secara
sepintas, perbedaan antara suspensi kasar dengan
larutan akan tampak jelas dari homogenitasnya.
Sistem
Koloid
Dispersi Suspensi
Suspensi meruakan
Larutan
Larutan merupakan Koloid adalah campuran
sistem dispersi dimana sistem dispersi yang heterogen dari dua zat atau
partikel yang ukurannya ukuran partikelnya lebih di mana partikel-partikel
relatif besar tersebar sangat kecil sehingga zat berukuran antara 1 hingga
merata di dalam medium tidak dapat diamati 1000 nm terdispersi (tersebar)
pendispersinya. antara partikel merata dalam medium zat lain.
pendispersi dengan Zat yang terdispersi sebagai
partikel terdispersi, partikel disebut fase
walaupun menggunakan terdispersi, sedangkan zat
mikroskop dengan yang menjadi medium
tingkat pembesaran mendispersikan partikel disebut
yang tinggi (mikroskop medium pendispersi.
ultra).
Larutan Koloid Suspensi
Bentuk Homogen Tapak Heterogen
campuran homogen
Sistem dispersi Molekuler Padatan halus Padatan
kasar
Ukuran partikel > 100 nm

Jumlah fase satu Dua Dua


Kestabilan
Your Text HereStabil Your Text Here RelatifYour
stabil
Text Here Tidak stabil
Easy to change Easy to change Easy to change
Cara colors, photos Tidak dapat
colors, photos Tidak dapat
colors, photos Filtrasi /
and Text. and Text. and Text.
pemisahan disaring disaring penyaringan
Pengamatan Tidak terlihat Mikroskop ultra Mikroskop
mikroskop bias

Perbedaan Antara Larutan,


Koloid, Dan Suspensi
Larutan koloid suspensi
Sifat-sifat Koloid

Efek tyndall

Gerak brown Elektroforesis

Adsorpsi koloid Koagulasi

Muatan koloid
Efek Tyndall

Efek tyndall adalah sifat penghamburan cahaya


oleh sistem koloid. Sifat penghamburan cahaya
berhubungan dengan ukuran partikel koloid yang
relatif besar. Ukuran partikel larutan relatif kecil
sehingga efek penghamburan cahaya sangat
sedikit dan sulit diamati.
Gerak Brown
Gerak brown merupakan
gerakan zig-zag partikel-
partikel koloid yang
diakibatkan oleh
tumbukan yang tidak
berimbang antara partikel
koloid dengan medium
pendispersinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak brown, yaitu :


• Ukuran partikel koloid : semakin kecil ukuran partikel koloid, gerak brown
semakin cepat. Atau sebaliknya, semakin besar ukuran partikel koloid
gerak brown semakin lambat.
• Suhu : semakin tinggi suhu, gerak brown semakin cepat atau sebaliknya
semakin rendah suhu, gerak brown semakin lambat.
Adsorpsi Koloid

Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh


permukaan-permukaan partikel koloid. Adsorpsi terjadi
karena adanya kemampuan partikel koloid untuk menarik
partikel-partikel kecil. Kemampuan menarik ini disebabkan
adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi
sehingga jika ada partikel yang menempel, akan cenderung
dipertahankan pada permukaannya.
Jika partikel-partikel koloid mengadsorpsi ion bermuatan
positif pada permukaannya, maka koloid tersebut bermuatan
positif, dan sebaliknya.
Muatan koloid
Koloid memiliki muatan listrik yang sejenis (positif atan negatif). Adanya
muatan yang sejenis ini menjadikan sistem koloid bersifat stabil. Stabil
dalam arti partikel-partikel koloid tidak akan bergabung satu sama lain
karena terdapat gaya tolak menolak antarpartikelnya.

1. Koloid bermuatan listrik akibat :


Partikel koloid mengadsorpsi partikel bermuatan dari medium
pendispersinya. Contoh :
• Sol Fe(OH)3 mengadsorpsi kation dari medium pendispersinya
sehingga bermuatan positif.
• Sol As2S3 mengadsorpsi anion dari medium pendispersinya
sehingga bermuatan negatif.
2. Proses ionisasi guguspermukaan partikel. Contoh :
• Pada pH rendah (konsentrasi ion H+ tinggi) gugus –NH2
menerima H+ sehingga menjadi –NH3+. Dengan demikian protein
bermuatan posotif pada pH rendah.
• Pada pH tinggi gugus –COOH melepaskan ion H+ sehingga
menjadi –COO-.dengan demikian, protein bermuatan negatif pada
pH tinggi.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel-partikel koloid
dalam medan listrik. Melalui elektroforesis, muatan
koloid dapat ditentukan.

Bila pada elektroforesis partikel partikel koloid bergerak


ke anoda (kutub positif) berarti koloid bermuatan
negatif, contoh : sol tanah liat, sol tepung, sol As2S3
dan sol logam.

Bila pada elektroforesis partikel partikel koloid bergerak


ke katoda (kutub negatif) berarti koloid bermuatan
positif, contoh : sol Fe(HO)3, sol Al(OH)3, dan
hemoglobin.
Koagulasi
Apabila muatan-muatan partikel koloid dinetralkan maka partikel-
partikel koloid akan bergabung satu sama lain membentuk gumpalan.
Proses penggumpalan partikel partikel koloid disebut koagulasi dan
gumpalannya disebut flok.

Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel koloid dan


pengendapannya. Koagulasi koloid dapat dilakukan melalui :
1. Elektroforesis
Pada saat partikel-partikel koloid mendekati elektroda yang
berbeda muatan, maka koloid kehilangan muatannya dan akhirnya
terjadi penggumpalan dan pengendapan.
2. Penambahan koloid yang berbeda muatan
Penambahan ini mengakibatkan muatan suatu koloid menjadi
netral dan akhirnya terjadi penggumpalan dan pengendapan.
Koagulasi

3. Penambahan elektrolit (asam,basa, atau garam)


 Bila suatu koloid bermuatan negatif, maka koloid itu akan
menarik ion-ion positif sehingga koloid menjadi tidak bermuatan.
 Bila suatu koloid bermuatan positif, maka koloid itu akan menarik
ion-ion negatif sehingga koloid menjadi tidak bermuatan.
4. Pendidihan
Kenaikan suhu mengakibatkan tumbukan antara partikel koloid
dengan partikel medium pendispersi makin sering terjadi.
Akibatnya koloid dapat kehilangan muatannya sehingga menjadi
bersifat netral dan terjadi penggumpalan.
0 Jenis-jenis
Koloid
Sistem koloid memiliki dua fase, yaiu
fase terdispersi dan fase pendispersi
(medium pendispersi).
• Fase terdispersi adaah zat yang
didispersikan dapat berupa padatan,
cairan, dan gas.
• Fase pendispersi adalah medium yang
digunakan untuk mendispersikannya,
dapat berupa padatan, cairan, dan gas.
Oleh karena sistem dispersi gas-gas selalu membentuk larutan, maka dikenal
delapan jenis kloid sebagai berikut.

Fase Medium Nama


Contoh
terdispersi pendispersi koloid
Kaca berwarna, paduan
Padat Padat Sol padat
logam, intan hitam
Cat, tinta, semir cair,
Padat Cair Sol
tepung dalam air
Aerosol
Padat Gas Asap, debu
padat
Emulsi
Cair Padat Keju, mentega, mutiara
padat
Susu, santan, es krim,
Cair Cair Emulsi
krim, lotion, mayones
Kabut, awan, semprotan
Cair Gas Aerosol cair seperti obat nyamuk dan
hairspray
Karet busa, batu apung,
Gas Padat Busa padat
styrofoam
Busa sabun, putih telur
Gas Cair Buih
yang dikocok, ombak
Dialisis
Adalah proses penyaringan koloid
dari ion-ion / molekul molekul
kecil yang mengganggu
kestabilan sistem koloid
menggunakan kantung penyaring
bersifat semipermeabel.

Elektrodialisis
Adalah proses dialisis
dibawah pengaruh medan
listrik sehingga proses dialisis
berlangsung lebih cepat. Pemurnian
Koloid
Selaput Layar logam
semipermanen

tekanan

Penyaring ultra
Adalah kertas saring yang telah koloid
dimodifikasi sehingga ukuran
pori-pori menjadi berkurang. Pennyaring ultra
Melalui penyaringan ini partikel
koloid akan tertahan pada
penyaring tersebut.
air
Koloid Liofil
& Liofob
Koloid liofil (suka cairan)
adalah koloid yang memiliki gaya
tarik menarik yang cukup besar Koloid liofob (tidak suka cairan)
antara fase terdispersi dan adalah koloid yang memiliki gaya tarik
medium pendispersinya. Bila menarik yang lemah atau tidak
medium pendispersinya air maka memiliki gaya tarik menarik sama
disebut koloid hidrofil. Contoh sekali antara fase terdispersi dan
dispersi kanji, sabun, detergen, medium pendispersinya. Bila medium
putih telur, dan agar-agar. pendispersinya air maka disebut
koloid hidrofob. Contoh koloid
belerang dalam air, sol Fe(OH)3, dan
sol logam.
Sol liofil Sol liofob
Mengadsorpsi medium
pendispersinya
Tidak mengadsorpsi medium
pendispersinya Perbedaan
Dapat dibuat dengan Hanya stabil pada konsentrasi
konsentrasi yang besar
Memiliki kekentalan yang
yang kecil
Memiliki kekentalan yang
Sol Liofil
lebih besar daripada medium
pendispersinya
hampir sama dengan medium
pendispersinya dan Liofob
Efek tyndall terlihat kurang Efek tyndall terlihat jelas
jelas
Bersifat reversibel Tidak reversibel
Dengan penambahan Dengan penambahan
elektrolit sukar mengumpal elektrolit mudah mengumpal
Partikel-partikelnya memiliki Partikel-partikelnya memiliki
muatan yang kecil atau tidak muatan positif atau negatif
bermuatan
Dalam medan listrik partikel- Dalam medan listrik partikel-
partikel dapat bergerak partikel dapat bergerak ke
kearah katoda, anoda, atau anoda atau ke katoda
tidak bergerak sama sekali, tergantung dari muatan
contoh protein koloid, negatif atau positif

Anda mungkin juga menyukai